Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 6 Maaf, Nona Jocelyn!

Setelah menghabiskan sepiring makaroni ini, Jocelyn melihat Frederic dari belakang lagi, dia masih mengingat apa yang dikatakan olehnya kemarin malam, Frederic bisa membantunya mendapatkan kontrak itu, apakah Frederic benar-benar bisa melakukannya?

Astaga! Tidak, tidak, tidak, apa yang sedang dipikirkan olehnya ini? Walaupun ingatan Frederic sekarang sudah pulih, bagaimana mungkin dia bisa mendapatkan kontrak dengan Keluarga Yohan yang hebat itu. Yang harus dihadapinya adalah Keluarga Yohan, keluarga terkaya di seluruh Wilayah Barat Daya.

Setelah memikirkan ini, Jocelyn pun keluar.

Sambil mengendarai motornya, dia masih memikirkan semua keanehan Frederic, yang paling mengejutkannya adalah makaroni buatan Frederic. Dia tidak menyangka makaroni buatan Frederic bisa seenak itu, bahkan sampai sekarang dia masih bisa merasakan kelezatannya, ini adalah rasa yang tidak bisa didapatkan di beberapa restoran di sekitar sini.

Jangan-jangan dulu Frederic adalah seorang koki? Kalau benar begitu, bagus juga, setidaknya dia bisa memakan makanan yang enak setiap harinya.

Ketika dia sedang mengingat kembali rasa makaroni itu, tiba-tiba ada mobil yang melewatinya dari samping dengan cepat, kebetulan di sampingnya ada genangan air, sehingga seluruh tubuhnya terciprat oleh air.

Karena keget, motornya pun menjadi tidak seimbang dan hampir terjatuh.

Beberapa saat kemudian, dia mengangkat kepalanya dengan kesal, dia bersiap-siap untuk memarahi orang yang mengendarai mobil itu, tapi setelah melihat mobil itu adalah BMW X6, dia pun langsung memahami semuanya.

Ada beberapa orang yang turun dari mobil, yang mengendarai mobilnya adalah Dean, selain itu juga ada Angela dan dua adiknya.

Setelah turun dari mobil, mereka semua tersenyum dengan bangga, terlihat jelas kalau barusan mereka sengaja melakukannya.

Sebelum Jocelyn mengatakan apa-apa, Dean sudah tertawa-tawa, "Aduh, kukira siapa, ternyata pembawa keberuntungan keluarga kita. Maaf ya, kakak pembawa keberuntungan, tadi aku tidak melihat genangan air itu, sehingga aku tidak sengaja membasahi tubuhmu. Aku benar-benar minta maaf, ini semua salah setir mobilku yang terlalu ringan, sehingga bisa berbelok dengan mudah, tapi tidak lama lagi semuanya akan berubah, nenek sudah berjanji padaku, di hari ulang tahunku dua bulan lagi, dia akan memberiku mobil Porsche sebagai hadiah ulang tahun."

Jocelyn menunduk melihat pakaiannya yang basah kuyup, setelah menepuk-nepuk pakaiannya, dia langsung pergi mengendarai motornya, dia benar-benar malas berbasa-basi dengan orang seperti Dean ini.

Tapi sebelum dia pergi, Angela sudah berkata, "Dean, kamu ini sudah mencari masalah dengan nyonya di keluarga kita, kamu harus berhati-hati, dia adalah cucu kesayangan nenek, kalau Jocelyn melaporkan perbuatanmu ini pada nenek, mungkin kamu tidak jadi bisa mendapatkan mobil Porsche itu."

Sebelum Dean berbicara, adiknya itu sudah mendahuluinya, "Jangan berpikir terlalu jauh, Jocelyn tidak mungkin meninggalkan pria bodoh itu, bagaimana mungkin dia bisa menikah dengan Tuan Anadra itu. Kalian harus tahu, pria bodoh itu adalah pemberian kakek pada Jocelyn, ketika masih hidup, cucu yang paling disayangi oleh kakek adalah Jocelyn, bagaimana mungkin Jocelyn mengingkari janjinya pada kakek, benar tidak?"

Sambil mengangguk, Dean berkata, "Benar, kamu benar, bagaimana mungkin Jocelyn mau meninggalkan suaminya."

Semua orang tertawa-tawa, membuat wajah Jocelyn menggelap, dia menggigit bibirnya dengan keras, lagi-lagi dia menyalahkan kakeknya meski hanya sesaat.

Sebenarnya Dean sangat tidak berharap Jocelyn menikah dengan Tuan Anadra yang hebat itu, kalau Jocelyn menikah dengan orang itu, maka kedudukannya pasti akan meningkat. Di saat itu, Jocelyn bukan hanya akan mendapatkan keuntungan yang besar, keluarga mereka juga akan dihormati. Dulu Dean sangat iri dengan Jocelyn yang sangat disayangi kakek, setelah kakek mati, dia baru mulai mencari masalah dengan Jocelyn. Kalau tiba-tiba Jocelyn terbang tinggi, mungkin saja Jocelyn bisa mencari cara untuk membalaskan dendamnya, ini adalah hal yang tidak mau dilihat oleh Dean.

Tanpa mengatakan apa-apa, Jocelyn langsung pergi begitu saja, tapi ketika dia melewati Dean, Dean mencegat motornya dan menarik lengannya.

Dia melihat Jocelyn dari atas sampai bawah sambil tertawa-tawa, "Jocelyn, kamu mau ke mana?"

Sebelum Jocelyn menjawab, Angela berkata, "Kamu masih tidak tahu? Tentu saja dia mau pergi membahas kontrak dengan Keluarga Yohan! Bukankah kemarin dia sudah bilang, dia akan mencari cara untuk mendapatkan kontrak itu."

"Hahaha!" Dean tertawa-tawa, sambil menunjuk Jocelyn, dia berkata, "Jocelyn, kamu serius? Kamu mau mengendarai motor ini untuk mendapatkan kontrak? Kamu sedang bercanda atau tidak? Kamu ini mau mempermalukan Keluarga Kusuma lagi? Kamu ini sedang meremehkan keluarga kita, atau meremehkan Keluarga Yohan?!"

Wajah Jocelyn memerah, sambil mendorong tangan Dean, dia berkata, "Maaf, tolong kalian semua beri aku jalan, aku tidak seperti kalian, yang bisa hidup dengan nyaman tanpa bekerja sama sekali. Memangnya kalian tidak tahu kenapa aku harus mengendarai motor ini untuk mendapatkan kontrak itu? Uang keluarga kita sudah diberikan pada kalian semua, bagaimana mungkin aku memiliki uang untuk membeli mobil?"

Setelah berbicara, Jocelyn langsung pergi mengendarai motornya, sebenarnya perasaannya juga campur aduk, kalau tidak terpaksa, bagaimana mungkin dia mau mengendarai motor untuk mendapatkan kontrak itu.

Melihat Jocelyn pergi begitu saja, Angela bertanya, "Dean, apa yang harus kita lakukan sekarang? Kalau dia berhasil mendapatkan kontrak itu, sikap nenek padanya tetap akan berubah, di saat itu, kedudukannya juga akan meningkat."

Dengan wajah yang gelap, Dean mendengus dan berkata, "Menurutmu, dia bisa mendapatkan kontrak itu? Kalau kontrak dari Keluarga Yohan bisa didapat dengan mudah, kita juga tidak akan bisa mendapatkan kontrak dari mereka sebelum yang lain."

"Kita beritahu nenek dulu, kalau nenek tahu Jocelyn mengendarai motor untuk mendapatkan kontrak itu, Jocelyn pasti akan dimaki habis-habisan."

——

Di dalam ruangan di Grup Yohan, seorang pemuda berusia sekitar 26 tahun sedang duduk di atas kursi dengan pakaian yang sangat sederhana, mungkin harganya hanya 400 ribu, tapi ada seorang pria bertubuh besar yang sedang berdiri di belakangnya, pria ini berusia lebih dari 40 tahun, perawakannya tampan, auranya juga kuat, terlihat jelas kalau dia adalah orang yang sangat kaya, tapi orang seperti ini terlihat tunduk pada pemuda di depannya!

Nelson Tanizal tercengang melihat ini.

Pria berusia lebih dari 40 tahun ini adalah bosnya, Lewis, kepala keluarga nomor satu di Wilayah Barat Daya! Dalam setahun, Nelson bahkan sangat jarang menemui orang besar ini, tapi tidak disangka, bosnya ini sangat merendah di depan pemuda ini!

Siapa orang ini? Apakah kekuatannya sebesar itu?

Baginya, Lewis adalah orang yang paling kuat, tapi orang ini lebih kuat darinya, sungguh tidak masuk akal!

"Apakah semuanya sudah jelas?" Tanya Lewis dengan wajah yang serius.

Setelah mengelap keringat dingin di keningnya, Nelson mengangguk, "Pak Lewis, paham, paham!"

"Raja Selatan, apakah masih ada yang Anda inginkan? Anda bisa memberitahu Nelson secara langsung! Di Kota Nogova, Nelson sangat berguna." Ucap Lewis pada pemuda itu dengan ekspresi menyanjung.

Frederic melihat Lewis dengan datar, "Aku memercayai anak buahmu!"

Setelah dipuji olehnya, Lewis langsung tersenyum lebar, "Bisa bekerja untuk Raja Selatan adalah sebuah kehormatan untukku! Oh ya, Raja Selatan, tolong temani aku makan malam nanti!"

Sambil mengobrol, mereka berdua meninggalkan ruangan, Nelson pun menarik napas dalam-dalam, punggungnya sudah bercucuran keringat, di dalam benaknya, dia hanya memiliki satu pertanyaan, siapa sebenarnya pemuda itu?

Tidak lama kemudian, Jocelyn sudah sampai di Grup Yohan, setelah memarkirkan motornya, dia memberanikan diri untuk masuk ke dalam.

Tapi ketika baru berjalan ke pintu masuk, dia dipanggil oleh seorang pria berseragam!

"Hei, hei! Kamu yang mengendarai motor ini ke sini?"

Jocelyn menoleh ke belakang melihat motornya sekilas, dengan wajah yang memerah, dia berkata, "Ya, ya!"

Satpam ini melihat Jocelyn dari atas sampai bawah, dia tidak menyangka wanita secantik ini bisa mengendarai motor ke sini, sungguh unik.

Dia bertanya, "Apakah kamu tahu, kamu tidak boleh parkir di sini?"

"Maaf, maaf! Aku tidak akan lama! Aku mau mencari Pak Nelson!"

Satpan mengira dirinya salah dengar, "Untuk apa kamu mencari Pak Nelson?"

"Aku mau membicarakan tentang kerja sama dengannya!"

"Kerja sama? Kerja sama apa? Kamu mengendarai motor ke sini untuk membicarakan tentang kerja sama, kamu sakit ya?"

Setelah berbicara, dia tertawa-tawa, "Di zaman ini, orang benar-benar semakin unik, bisa-bisanya ada orang yang mengendarai motor ke sini untuk membicarakan kerja sama, sungguh lucu."

Selama ini, dia merasa bangga bisa bekerja menjadi satpam di Grup Yohan! Walaupun setiap hari dia tinggal di asrama, tapi dia tetap meremehkan orang yang mengendarai motor seperti Jocelyn ini.

Ejekan ini membuat Jocelyn merasa canggung, wajahnya juga semakin memerah!

"Ada apa ini?" Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang berwibawa.

Seorang pria berpakaian rapi dan berwajah serius berjalan ke arah mereka berdua.

Setelah melihat pria ini, satpam langsung tertawa-tawa, "Pak Nelson, wanita ini bilang dia mau mencari Anda untuk membicarakan kerja sama, dia datang mengendarai motor! Tapi tenang saja, aku akan mengusirnya dari sini agar tidak mengganggu Anda!"

"Plak!"

Ketika satpam baru selesai berbicara, Nelson langsung menampar pipinya dengan keras!

Kemudian, dia berjalan ke depan Jocelyn, dengan panik dia berkata, "Maaf, Nona Jocelyn!"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel