Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5 Membuat Sarapan

Di Industri Pengembangan Grup Yohan.

Di dalam ruangannya, Lewis Yohan yang sudah berusia lebih dari 40 tahun sedang berlutut di depan pemuda berusia lebih dari 20 tahun, seluruh wajahnya sudah basah dengan air matanya, seakan-akan dia sedang bertemu dengan orang tuanya yang terlahir kembali.

Lewis sedang menarik celana pemuda ini yang murah, dengan suara yang tersedu-sedu dia berkata, "Raja Selatan, apakah aku sedang bermimpi? Ini benar-benar Anda?"

Frederic menunduk melihat Lewis, "Tinju Api, berdiri saja."

Lewis langsung berdiri sambil mengelap air matanya.

"Raja Selatan, aku mau tahu, sebenarnya apa yang terjadi saat itu? Kenapa mereka hanya menemukan mayat komandan dari 10 negara, tapi mereka tidak menemukan Anda?" Tanya Lewis.

Setelah berpikir selama beberapa detik, Frederic berkata, "Ceritanya panjang, sekarang aku juga tidak tahu harus mengatakan apa, di saat yang tepat nanti, aku pasti akan memberitahumu."

"Sekarang, apakah kamu sudah menjadi kepala Keluarga Yohan?" Tanya Frederic.

Lewis melamun sesaat, dengan perasaan campur aduk dia berkata, "Raja Selatan, setelah aku mendengar berita kematian Anda, aku langsung keluar dari militer. Sebenarnya dari dulu keluargaku sudah memerlukan bantuanku, tapi aku lebih bersedia bekerja untuk Anda. Tidak lama setelah aku pulang, aku menjadi kepala keluarga, tapi kalau Raja Selatan membutuhkanku, aku bisa mengikuti Anda kembali ke perbatasan selatan setiap saat."

Kalau Lewis mengatakan ini di depan orang lain, mungkin dia sedang berbohong, tapi di hadapan Frederic, dia tidak berani berbohong sedikit pun, selama Frederic masih menjadi komandan di perbatasan selatan, dia bersedia mengikuti Frederic ke medan peperangan.

Frederic adalah raja yang ditakuti oleh semua orang di perbatasan Negara Merania dengan kemampuannya sendiri, tiga tahun yang lalu, dia membunuh komandan dari 10 negara dan menakuti serigala-serigala liar yang mau menyerang Negara Merania, siapa yang tidak mau mengikuti orang seperti ini? Juga siapa yang tidak mau menjadi anak buahnya?

Semua orang yang bisa menjadi anak buahnya adalah orang-orang hebat di Negara Merania.

Sambil melambaikan tangannya Frederic berkata, "Hari ini aku datang bukan untuk membicarakan hal ini, aku sedang membutuhkan bantuanmu."

"Komandan, kata-kata Anda adalah perintah, selamanya aku adalah prajurit Anda. Aku hidup untuk Raja Selatan, mati untuk Raja Selatan, selama aku bisa melakukannya, Anda bisa memberiku perintah apa pun, bahkan aku juga rela mengorbankan nyawaku." Ucap Lewis dengan serius.

"Tidak seserius itu, aku hanya mau memintamu membantu istriku. Bukankah kamu mau mengembangkan lahan di selatan Kota Nogova? Aku mau memintamu menjadikan istriku sebagai penyedia semua bahan bangunan yang kamu butuhkan, sekarang dia membutuhkan kontrak ini."

Mendengar itu, Lewis langsung mematung, dengan syok dia bertanya, "Raja Selatan, Anda sudah menikah?"

Frederic mengangguk, "Ya, tiga tahun yang lalu."

Wajah Lewis masih terlihat syok, "Tenang saja, aku pasti akan mengatur semuanya untuk Nyonya."

Di dalam hatinya dia juga penasaran, wanita cantik mana yang bisa menikah dengan dewa perang ini.

——

Di malam hari, setelah diocehi oleh Sabina beberapa lama, akhirnya Jocelyn bisa naik ke atas ranjang.

Sekarang Frederic sudah tertidur pulas, hari ini, setelah meninggalkan ruang rapat di vila Keluarga Kusuma, Jocelyn tidak tahu Frederic pergi ke mana.

Sebenarnya Jocelyn mau menanyakan beberapa hal tentang kesehatan Frederic, tapi dia tidak menemukan waktu yang tepat.

Dia berjalan ke samping Frederic secara diam-diam, sambil melihat Frederic yang sedang tidur, dia berkata, "Terkadang aku penasaran kenapa kakek memintaku menikahimu, seharusnya aku bisa memiliki kehidupan yang sangat baik, tapi karena kamu, aku menjadi bahan tawa di Kota Nogova. Aku cukup membencimu, karena kamu tidak tahu apa-apa dan tidak bisa menghiburku, tapi aku juga mengasihanimu, karena kamu tidak paham apa-apa. Aku benar-benar mau tahu, setelah ingatanmu sudah pulih, kamu akan menjadi orang yang seperti apa."

Setelah berbicara, dia tiba-tiba mengelus pipi Frederic, seperti seorang ibu yang sedang mengelus anaknya dengan lembut. Ini bukan pertama kalinya dia berbicara seperti ini pada Frederic, setiap kali suasana hatinya sedang tidak baik, dia akan mencurahkan isi hatinya pada Frederic.

Di saat itu, Frederic tidak memahami apa-apa, tapi sekarang, dia sudah memahami segalanya.

Sebenarnya dia tidak tidur sama sekali, dia hanya terbiasa memejamkan kedua matanya.

Tiba-tiba, sebuah tangan besar yang lembut meraih tangan kecil Jocelyn, tubuhnya pun bergetar seakan-akan sedang ketakutan.

Kemudian, Frederic membuka kedua matanya, duduk di atas matras dan menatap Jocelyn.

"Apa yang kamu lakukan?" Wajah Jocelyn seketika menggelap, dia juga langsung mendorong Frederic secara reflek.

Dorongannya ini sangat pelan, bagi Frederic ini bukanlah apa-apa, bahkan tubuhnya tidak bergerak sama sekali.

Setelah mendorongnya, Jocelyn tiba-tiba menyesal, kenapa dia bisa mendorong pria bodoh ini? Sepertinya dirinya sudah keterlaluan.

Tiba-tiba, Frederic berkata, "Kamu tenang saja, mulai sekarang kamu akan mengetahui aku adalah orang yang seperti apa. Terima kasih atas semua yang sudah kamu lakukan padaku selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah lelah. Mulai sekarang, giliran aku yang melindungimu! Aku tidak akan membiarkan siapa pun di dunia ini menindasmu."

Ucapan Frederic lagi-lagi membuat Jocelyn terkejut, walaupun dia curiga ingatan Frederic sudah memulih, tapi ketika ini benar-benar terjadi, dia tidak tahu harus melakukan apa.

"Kamu tidur saja! Urusan kontrak itu, aku bisa membantumu." Ucap Frederic dengan datar, lalu dia berbaring lagi.

Jocelyn melamun selama satu menit, lalu dia baru berdiri.

Dia tidak salah dengar, juga tidak salah lihat, barusan Frederic benar-benar sedang berbicara dengannya, selain itu, sepertinya ingatannya juga sudah memulih.

Malam ini, Jocelyn tidak bisa tidur sama sekali, tapi Frederic juga tidak mengatakan apa-apa lagi.

Pagi keesokan harinya, karena tidak bisa tidur nyenyak, kantung mata Jocelyn langsung menjadi gelap.

Ketika dia turun dari ranjang, Frederic sudah keluar dari kamar.

Dia langsung berlari ke ruang tamu, kebetulan Frederic sedang membawa dua piring makaroni dari dalam dapur, sambil melihat Jocelyn, dia berkata, "Sudah bangun? Ayo sarapan!"

Setelah berbicara, Frederic langsung duduk dan menyantap sepiring makaroni di depannya.

Walaupun ini bukan hari pertama Jocelyn mengenal Frederic, tapi Frederic yang ada di depannya ini terasa sangat asing baginya, Frederic yang dulu tidak bisa melakukan apa-apa, tapi Frederic yang sekarang bisa memasak makaroni untuknya.

Setelah menenangkan pikirannya, Jocelyn berjalan ke depan meja makan.

Dia melihat sepiring makaroni ini dengan takut, dia terlihat ragu-ragu untuk memakannya.

Tapi Frederic sudah menghabiskan makaroninya dan pergi mencuci piring.

Melihat itu, Jocelyn baru berani memakannya, setelah dia memakan suapan yang pertama, dia langsung mematung.

Enak sekali! Sepertinya dia tidak pernah memakan makaroni seenak ini.

Tidak lama kemudian, dia sudah menghabiskan sepiring makaroni ini.

Tiba-tiba ponselnya berdering, Nyonya Besar Kusuma berkata, "Jocelyn, kamu sudah yakin tidak mau bercerai dengan pria bodoh itu?"

Jocelyn melamun sesaat, sambil melihat Frederic yang sedang mencuci piring, dia menjawab 'ya'.

"Baik, kalau kamu tidak mau bercerai dengannya, aku juga tidak akan memaksamu, kuberikan kamu waktu satu minggu, aku mau melihat kontrakmu dengan Industri Pengembangan Grup Yohan, kalau satu minggu lagi kamu masih belum mendapatkan kontraknya, kamu harus menceraikannya dan menikah dengan Tuan Anadra, atau kamu bawa pria bodoh itu keluar dari Keluarga Kusuma."

Setelah berbicara, Nyonya Besar Kusuma langsung mematikan teleponnya dengan kesal.

Jocelyn melihat ponselnya dengan jantung yang berdebar-debar, satu minggu, waktu yang dimilikinya hanya satu minggu!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel