Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 8 Siapa?

Bab 8 Siapa?

"Keysa...kenapa malah terdiam seperti itu? ayo...berangkat sekarang..." Ucap sang kakak yang hanya membuat Keysa tersentak dan tersadar dari lamunanya.

"Kakak...ayo...aku ganti pakaian dulu ya kak..." Ucap Key yang di angguki sang kakak, tanda kakaknya itu mengerti apa yang Key inginkan, lalu sang kakak pun berjalan keluar dari ruang kamar Keysa, menunggui adiknya itu dengan duduk di sofa ruang keluarga.

"Disuruh cepet malah ketiduran, Key, Key, apa kamu kecapekan?" Ucap gerutu kakaknya yang merasa ikut lesu saat melihat tingkah Key yang seolah olah tengah putus cinta.

Key segera mandi dan mengganti bajunya, lalu setelah siap ia pun turun kebawah menuju ke tempat kakaknya berada. Dengan dandanan yang biasa saja dan tanpa terkesan menor sama sekali.

"Ayo kak...!" Ucap Keysa setelah ia berada di dekat sang kakak, dan kakak nya hanya berdiri menghampiri Keysa.

"Mama berpesan kamu di suruh makan malam dulu Key..." Ucap sang kakak pada adiknya yang berusaha memberi perhatian lebih.

"Tidak usah kakak, aku sudah makan tadi, ayo saja kakak..." Ucap Key yang lalu di angguki kakaknya, keduanya pun berjalan menuju ke mobil yang berada di bagasi rumahnya, sang kakak lah yang menyetir kala itu, keduanya menaiki mobil menuju ke arah rumah sakit terbesar di Kotanya, dimana disana terdapat gedung bertingkat tingkat hingga menjulang tinggi, setengah jam perjalanan akhirnya keduanya pun sampai di tempat yang di tuju, setelah sang kakak memarkirkan mobilnya di tempat parkir mobil yang di sediakan, keduanya pun berjalan menuju ke ruangan yang kakaknya sudah ketahui tempatnya, ruangan khusus ibu bersalin.

"Ddddrrrrrttt...dddddrrrrt....tiba tiba ponsel Key bergetar, langsung saja Key mengambil ponselnya dari dalam tas yang tengah ia bawa, menatap layar ponselnya, dimana disana terdapat nomor baru yang mencoba menghubunginya.

"Kak, kakak duluan ya...aku nanti menyusul, ini aku harus menerima telephone dulu kak." Ucap Key yang berusaha meyakinkan sang kakak, namun aslinya ia sangat malas menuju kesana.

"Tapi kamu tahu tempatnya kak? kamu tidak akan nyasar kan Key?" Tanya sang kakak yang memastikan pada adiknya itu, sebelum ia benar benar meninggalkan Key sendirian disana.

"Iya kakak...Key tahu, dan kalaupun Key tidak tahu ataupun nyasar, Key bisa minta tolong pada perawat disini, bisa bertanya pula kan?" Ucap Key dengan senyumannya, namun kala itu getaran di ponselnya sudah berhenti.

"Iya sudah...kmu hati hati ya...kakak duluan kalau begitu." Ucap sang kakak yang lalu mendapat anggukan dari Key, akhirnya sang kakak pun pergi meninggalknnya sendirian disana.

Lorong rumah sakit yang ternyata tidak se sepi di film film, tidak se horor kelihatanya, disana banyak berlalu lalang para medis dan juga keluarga pasien, terlihat kepanikan, di beberapa tempat, ada pula yng tertawa ria seakan bahagia hanya untuk menghibur yang tengah sakit. Sampai tanpa sadar Key berjalan sudah cukup jauh hanya untuk melihat lihat, hingga langkah kakinya terhenti ketika ia berada tepat di depan ruangan khusus rumah sakit tersebut. Terlihat semua paramedis disana tengah keluar masuk bergantin dengn membawa serta semu peralatan yang ada, hingga Key bisa menyimpulkan bahwa orang yang berada di dalam sana adalah orang yang lumayan berpengaruh, terutama di rumah sakit tersebut.

Tiba tiba Key pun ingin tahu, ada apa sebenarnya yang sedang terjadi, dan saat Key menyembulkan kepalanya menengok kedalam ruangan tersebut, terlihat seorang ibu ibu yang tengah menangis meraung raung dengn pilunya, bahkan menjerit jerit disana, dan di sampingnya ada seorang bapak bapak yang tengah berusaha menenangkannya.

"Maaf, ada apa ya sebenarnya? kenapa dengan pasien tersebut?" Tanya Key pada seorang perawat yang baru keluar dari dalam sana.

Namun perawat tersebut hanya diam saja, ia tidak menjawab pertanyaan Key sama sekali, dan berlalu pergi begitu saja.

"Namanya orang ingin tahu, kenapa juga tidak di perbolehkan sih?" Ucap Key dengan dengusan kesalnya. Hingga lewatlah seorang keluarga pasien yang berada di dekat ruangan tersebut, Key pun dengan keingin tahuannya langsung menyetopnya dan berusaha mengorek berita apa pun yang ibu ibu itu tahu.

"Bu...ada apa sebenarnya? kenapa ibu ibu itu menangis memilukan sampai seperti itu? terlihat dari histerisnya pasti yang terbaring disana adalah puteranya dengan penyakit serius ya bu?" Tanya Keysa yang ingin tahu.

"Oh...itu...itu yang terbaring disana adalah putera semata wayangnya, dan yang tengah menangis histeris itu adalah ibunya, sedangkan yang sedang menenagkannya itu adalah suaminya, pimpinan di rumah sakit ini, puteranya koma beberapa tahun yang lalu, dan segala upaya sudah di lakukan keluarganya dengan semaksimal mungkin, dan hari ini mungkin sang putera telah berpulang, makanya ibunya menangisi sampai seperti itu." Ucap si ibu yang tengah Natasya tanyai.

"Ouh jadi seperti itu ya bu...baiklah bu...terima kasih bnyak ya bu." Ucap Key yang lalu mempersilakan si ibu untuk melanjutkan jalannya. sesaat Key menatap kearah kerumunan, dimana disana yang tengah berbaring dengan bantuan alat alat medis di sekujur tubuhnya, nampak suatu gelang yang melingkar di tangannya yang tidak asing Key lihat.

"Sepertinya aku pernah melihat gelang tersebut, tapi dimana ya?" Ucap Key sembari mengingat ingat, namun tidak juga ia ingat. Saat satu tangan lelaki yang tidak berdaya itu tengah lunglai menjuntai kebawah yang tanpa semua sadari.

"Akh sudah lah...aku harus segera kembli ke ruangan ibu bersalin." Ucap Key yang kemudian berbalik meninggalkan ruangan tersebut, karena di ruangan bersalin sang mama dan papa serta kakaknya sudah berada disana,dan pasti tengah menungguinya.

"Tidaaaaaaak.....!!!!" Tiba tiba terdengar teriakan lantang dari dalam ruangan yang bisa Key dengar meski ia sudah beberapa meter dari sana.

"Akh!!" Ucap Key dengan satu tangan yang menahan, menekan di atas dada sebelah kirinya, dimana disana seperti tertimpa sesuatu yang berat dan sangat menyakitkan bagi Key seketika.

"Kenapa sakit? sakit sekali! siapa sih kamu sebenarnya?!" Ucap Key dalam hati yang membatin lelaki yang berada di dalam ruangan tersebut. Segera Keysa pun ke tempat papa dan mamanya berada.

"Key...kemana saja ya kok baru tiba? kakakmu saja sudah satu jam yang lalu disini." Ucap si bibi yang selalu tidak mengenakan menurut Key.

"Sedang melihat lihat Bi...maaf ya Key baru datang...selamat atas kelahiran cucu pertamanya bi..." Ucap Key dengan senyum yang ia paksakan disana. Baru sepuluh menit Key berada disana, namun ia sudah tidak betah, pikirannya selalu tertuju pada kekasih bayangannya yang harus secepatnya ia temui, karena ada suatu hal yang harus Key luruskan disana.

"Mah...kapan pulang? key capek mah...lelah...ngantuk juga..." Ucap Key dengan dengusan khas yang manja menurut sang mama.

"Sayang...kalau kamu mengantuk...itu di sebelah ada ranjang kosong, kamu istirahat disana saja ya...tidak apa apa kok, nanti kalau waktunya untuk pulang pasti mama bangunkan." Ucap sang mama sembari mengelus elus puncak kepala anak gadisnya itu, sang mama terlihat sangat memanjakan Key, dan kakaknya tidak pernah mempermasalahkan akan hal itu, mengingat beberapa tahun yang lalu, semua seakan sudah tidak bisa bertemu Key lagi, semua pikir Key tidak bisa membuka matanya lagi.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel