Ringkasan
Keysa Ramlan, adalah seorang gadis berumur 25 tahun, yang baru bangun dari komanya, bekerja sebagai seorang Disainer amatiran, ia masuk di bidang tersebut karena diajak oleh seorang teman baiknya, dimana hingga umurnya yang tidak ABG lagi, ia masih menjomblo dan belum mempunyai kekasih sekalipun. Ternyata dibalik itu semua, bukan Keysa tidak menyukai lawan jenisnya, namun karena Keysa mempunyai kekasih bayangan yang hanya muncul didalam mimpi dan angan angannya saja, namun pada suatu hari, lelaki yang selalu ia bayangkan itu muncul menjadi kenyataan. Mengakhiri kesendirian Keysa dalam melewati hari harinya.
Bab 1. Ada Udang Di Balik Kulit Lumpia
Bab 1. Ada Udang Di Balik Kulit Lumpia
Terlihat gadis cantik yang tengah meregangkan punggungnya ke belakng, ke sandaran kursi yang ia duduki, di tambah beberapa kertas bergambar yang penuh coretan di depan mejanya yang terlihat berantakan tidak beraturan, ia memutar mutarkan kursi yang ia duduki ke kanan lalau kembali berputar ke kiri, kepalanya terasa penat kala itu, sudah satu bulan lebih ia di pekerjakan disana oleh sahabatnya, namun belum menghasilkan satu desain gaun sama sekali.
Ya. Dia adalah Keysa Ramlan. Gadis yang baru menginjak usia 25 tahun. dengan pawakan imut mungil dan sedang, serta kulit putih mulus yang menjadi ciri khasnya tersendiri, ditambah rambut panjang se pinggangnya yang selalu ia rawat, Keysa adalah anak kedua atau terakhir dalam keluarganya, ia mempunyai seorang kakak perempuan yang bekerja di sebuah bank ternama di kotanya. Sang kakak yang tidak kalah cantiknya darinya, terlebih postur tubuh sang kakak yang benar benar idaman para wanita itu membuat minder Keysa, karena tubuh Keysa yang tergolong pendek dari gadis se usianya, ia terlalu imut dan mungil kata teman baiknya.
Niken adalah teman baik sekaligus bos nya, bos pemilik tempat kerja Keysa, atau butik yang lumayan laris di daerahnya.
"Key, kamu kenapa?" Tanya Niken saat ia baru keluar dari dalam ruangan kerjanya, Niken berencana akan mengajak Keysa untuk makan siang bersama, dimana tanpa Keysa ketahui, Niken sudah janjian dengan seorang lelaki yang sengaja akan ia kenalkan pada Keysa.
"Akh Ken, aku sedang capek sekali hari ini! sudah hampir dua bulan bekerja di tempat ini, tidak ada satupun karya yang aku bisa gambar Ken!" Ucap Keysa dengan dengusan kesalnya, ia masih saja sibuk dengan kursi putarnya, bahkan Niken yang menatapnya sedari keluar ruang kerjanya saja bisa pusing, namun tidak untuk yang bersangkutan, buktinya Keysa masih setia dengan aktivitasnya yang berputar putar disana.
"Yuk ah cepat ikut aku Key, ini bukan ajakan untuk sesama teman ya, tapi ini perintah dari bos kamu! oke?" Ucap Niken dengan sadisnya, sembari kedua tangannya langsung menghentikan kursi yang masih bergerak di depannya itu, sesaat tatapan keduanya saling memandang, dimana Niken menyunggingkan senyum paksaannya, dan Keysa menatapnya dengan tatapan tajam yang menyelidik.
"Aku mencium ada udang di balik bakwan!" Ucap Keysa dengan anggukan mantapnya, karena setahu Keysa, Niken tidak pernah se mantap dan se giat itu untuk hanya mengajaknya makan siang.
"Salah! kamu salah Key, yang benar...ada udang di balik kulit lumpia!" Ucap mantap Niken sembari menarik paksa kedua tangan Keysa dengan kasarnya, hingga tubuh mungil itu pun ikut beranjak berdiri pula, Keysa tidak mampu menahan kekuatan kekar Niken, wanita yang paling kekar yang pernah Keysa temui.
"Mungkin kalau kamu seorang lelaki, aku akan jatuh hati padamu!" Ucap Keysa seketika, sembari merasakan lehernya yang sesak oleh apitan tangan sahabatnya itu.
"Eh...dasar ya...kalau aku seorang lelaki! mungkin yang aku lirik juga bukan kamu! seleraku lumayan tinggi loh." Ucap Niken dengan jahilnya, hingga membuat Keysa menyengir dengan bibir yang sengaja ia mancungkan, dan Niken pun mengajak Keysa berlalu pergi menuju mobilnya yang sudah terparkir di depan galeri butiknya.
Keduanya mengendarai mobil menuju ke sebuah cafe yang sudah menjadi tempat langganan kencan Niken dan kekasihnya.
Beberapa saat saja keduanya sudah sampai di tempat parkir cafe, wajah Niken semakin bersemu ketika melihat mobil kekasihnya yang sudah terparkir disana, segera saja Niken memarkirkan mobil miliknya tepat di sebelah mobil yang ia yakini adalah mobil kekasihnya itu.
"Jadi...kamu bawa aku kesini hanya ingin membuatku iri apa bagaimana ini Ken?" Ucap Keysa yang sudah bisa menebak kedua sahabatnya itu pasti sedang ada kencan, dan Keysa pikir dia akan menjadi obat nyamuk nya disana.
Niken dan kekasihnya adalah teman dekat Keysa, keduanya memulai pacarannya saat kelas dua SMA, dan untungnya masih betah bersama sampai lulus perguruan tinggi hingga detik itu.
"Kamu ini pikirannya selalu negatif terus ya Key, sedang datang bulan atau bagaimana sih kamu ini?" Tanya Niken dengan dengusan kesalnya. Lalu mengajak turun Keysa dari dalam mobilnya setelah Niken sukses memarkirkan mobilnya di tempat parkir. Keduanya langsung berjalan menuju kedalam cafe, senyum sumringah Niken makin terpancar ketika ia melihat kekasihnya.
"Yo..." Ucap Niken dengan satu tangan terangkat dan melambai tertuju pada seseorang yang Keysa juga kenal. Ya, dia dalah Bramantio, kekasih yang sudah bertahun tahun Niken kencani. Seketika Keysa pun merinding sembari mengelus kedua lengan tangannya bergantian.
"Ada apa sih Key?! jangan aneh aneh deh." Ucap Niken saat melihat Keysa dengan tingkah anehnya.
"Hemmmz...kamu ini sebenarnya di pelet pakai apa sih Ken? sampai lengket dan bahagia sekali saat bertemu Bram?" Ucap Keysa seketika, dan Niken hanya merangkul pundak Keysa lalu berbisik di telinganya.
"Namanya juga cinta Key, kita tidak tahu bagaimana perasaan nyaman itu saat di sisinya, terus kenapa juga aku bilang begitu padamu Key! jelas kamu tidak akan tahu rasanya! pacar saja belum punya!" Ucap ketus Niken sembari melepas rangkulannya dan berhambur ke pelukan Bramantio.
"Terus saja kalian! seperti itu terus di depanku!" Ucap Keysa yang lalu duduk di depam pasangan yang manis menurutnya, dua sahabatnya menjalin hubungan yang lumayan awet di banding yang lainnya.
"Maaf Key, makanya kamu cepet cari pacar gih! agar tahu rasanya di sayang sama pacar." Ucap Bram yang terlihat menyuapi Niken dengan stik kentang di depan mejanya.
"Bagaimana mau cari pacar! melihat kalian saja horor! sudah pacaran sampai tujuh tahun lebih, apa tidak karatan itu cinta nya?!" Ucap Keysa dengan ketusnya.
"Sudah biarkan saja! kalau orang iri itu memang seperti itu." Ucap balas ketus Niken pada sahabatnya itu. Keduanya sudah terbiasa saling melempar umpatan dan bahkan kadang cacian, bagi ketiganya sudah hal biasa, dan Bram yang selalu menengahi disana.
"Den!" Tiba tiba ucap teriakan Bram saat terlihat seorang lelaki yang baru tiba dan terlihat celingukan sedang mencari cari seseorang. Dengan lambaian tangannya Bram memanggil lelaki tersebut untuk datang ke mejanya. Dan benar saja! lelaki tersebut berjalan menuju ke arahnya, Bram mempersilahkannya duduk di depannya, di samping Keysa.
"Hai...perkenalkan, aku Niken, pacar Bram." Ucap Niken sembari mengulurkan tangannya kearah lelaki tersebut dan disambut uluran tangan yang sama.
"Deni, teman tetangga apartemen Bram." Ucap Deni menerangkan.
"Ini..." Ucap Deni sembari menatap kearah sampingnya, disana ada Keysa yang terlihat tidak begitu menanggapi. Deni pura pura tidak tahu bahwa ia akan bertemu dengan Keysa, padahal sebelumnya ia sudah janjian dengan Bram terlebih dahulu.
"Duak." Suara nyaring dari bawah meja yang ke empatnya tempati, ternyata Niken tanpa sengaja menendang pinggiran meja.
"Aduh..." Ucap Keysa saat kakinya pun terkena tendangannya, lalu Keysa pun menoleh menatap kearah Deni, dengan senyumnya yang terlihat ia paksakan.