Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4 Kepergian Loyce

Satu minggu berlalu

Sesuai janjinya, dengan mengunakan heli pribadinya Agam mengantarkan Loyce pulang. Setelah sampai di bandara negara X, keduanya turun. Loyce mengucapkan terimakasih pada Agam yang telah menepati janjinya.

"Sampai jumpa lagi Bee, aku pasti merindukanmu nanti. " Loyce mencium bibirnya sebentar, lalu langsung masuk ke dalam mobil yang menjemputnya.

Agam menatap kepergian Loyce dengan tatapan sulit di artikan, dia memilih pergi dari sana. Setelah menempuh beberapa menit, Loyce tiba di kediaman orang tuanya. Gadis itu segera turun, berlari masuk ke dalam.

"Mom, Dad. " teriaknya dengan suara menggema di seluruh ruangan.

Nyonya Alice seketika bangun, dia berlari kearah sang anak. Ibu dan anak itu saling berpelukan dengan erat, melepaskan rindu mereka yang menggunung. "Sayang akhirnya kamu pulang juga Loyce, mom dan dad mencemaskanmu. " gumam Mommy dengan lirih.

Daddy Ramon datang, Loyce bergantian memeluk putrinya dan menumpahkan tangisan nya. Dia lekas mengajak putrinya duduk di ruang tamu, Loyce mengatakan apa yang terjadi padanya.

"Agam yang menolongku Dad,

Mom. " ungkap Loyce sambil tersenyum lebar.

"Nanti pertemukan daddy dengannya, daddy ingin berterima kasih padanya nak. " ujar Daddy Ramon yang di angguki Loyce.

"Mom, Dad aku ke kamar dulu? " pamitnya lekas bangkit, bergegas menuju ke kamarnya. Loyce masuk ke kamarnya, memilih berendam sebentar di kamar mandi.

Selesai berendam, Loyce segera mengenakan dress santai nya. Pintu kamarnya terbuka, mommy masuk ke dalam menghampiri putrinya. "Ini sayang, daddy kamu membelikan ponsel baru untukmu! "

"Terimakasih mom. " ucap Loyce seraya mengambil ponsel barunya. Mommy langsung duduk di sebelahnya. Kedua ibu dan anak itu saling membahas mengenai pengkhianatan Sean. Melihat kekhawatiran di wajah sang mommy, Loyce menunjukkan dirinya baik baik saja.

"Ya sudah mommy ke luar ya

sayang. " ujar mommy yang di angguki Loyce. Wanita paruh baya itu bangkit, ke luar dari kamar putrinya.

Loyce sendiri kini tengah mencari informasi mengenai Agam. Setelah mendapatkan nomor itu dari salah satu temannya, dia langsung menghubungi si lebah jantan.

"Halo. " suara bariton yang sangat familiar membuat Loyce tersenyum tipis.

"Apa kau bisu hingga tak ingin

bicara. " ujar Agam dengan nada dinginnya. Loyce justru tergelak mendengarnya, ternyata Agam memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi.

"Bee, aku kangen. " pekik Loyce. Tiba tiba suasana menjadi hening, sepertinya Agam masih tak percaya dengan apa yang dia dengar. Pria itu justru mematikan sambungan nya, membuat Loyce sangat kesal sekali padanya.

Huh

"Sepertinya pria itu bersama wanita lain. " gumamnya jengkel. Loyce memilih menghubungi salah satu temannya, dia meminta untuk mencari informasi mengenai Nadia dan Sean.

Tring

Loyce membaca pesan informasi mengenai kegiatan Nadia dan Sean. Loyce tersenyum licik, dia tak akan membiarkan mereka bahagia dengan mudah. Dia akan membalaskan rasa sakit hatinya pada dua pengkhianat itu.

Ponselnya kembali berdering, Loyce mendengus kesal melihat Agam yang menghubungi dirinya. Gadis itu menekan tombol biru dalam layar ponselnya.

"Halo. " sapa nya dengan ketus.

"Kau marah Love, hanya karena aku mematikan teleponnya tadi? " tanya Agam memastikan.

"Ya dan kamu membuat moodku langsung memburuk Bee. " protes Loyce.

Suara ketukan pintu dan teriakan membuat Loyce mengumpat pelan. Gadis itu mengakhiri obrolannya dengan Agam. Pintu kamarnya terbuka, ternyata kakak sepupunya datang. Loyce langsung bangkit dan memeluk erat tubuh sang sepupu.

Jared Quirino Cartez

"Bagaimana kabarmu Loy? " tanya Jared setelah melepaskan pelukannya.

"I am Fine, keluarlah. Aku akan berganti pakaian dan kamu harus mengajakku berkeliling. " pinta Loyce. Jared mengangguk, pria itu lantas ke luar dari kamar Loyce.

Gadis itu terlihat manis memakai dress panjang dengan warna kuning, rambutnya dia ikat dengan belahan tengah. Dia lebih suka menggunakan sepatu dengan heel pendek. Loyce mengambil tasnya, lalu ke luar dari kamar dan turun ke bawah.

Loyce langsung pamit pada orang tuanya. Mereka langsung masuk ke dalam mobil milik Jared. Gadis itu mengatakan perihal pengkhianatan Sean pada Jared.

"Kau harus membantuku Jared, membalaskan sakit hatiku pada dya pengkhianat itu. " ungkap Loyce.

"Yeah baiklah, nona bawel. " ujar Jared dengan santai. Loyce meminta sepupunya untuk mengantarnya pergi ke pedi and medi. Dia perlu melakukan perawatan untuk menjaga penampilannya.

Hampir dua jam di sana, kini berada di salon. Liyce menginginkan mengecat rambutnya dengan warna pink di bagian tengah rambut hingga ke bawah. Setelah selesai Loyce ke luar dari salon tersebut, dia langsung masuk ke dalam mobil.

Ckit Jared menghentikan mobilnya tiba tiba, Loyce tentu saja mengumpati kelakuan sepupunya ini.

"Sialan kamu Jar, nyawa aku cuma satu ya. " omel Loyce. Jared sendiri ke luar dari mobil begitu juga Loyce, keduanya menghampiri seorang gadis yang tampak ketakutan.

"Apa kau tak bisa menyeberang jalan dengan benar nona, jika aku tak bisa menghentikan laju mobilku, kau pasti sudah tertabrak. " ujar Jared dengan nada dinginnya.

Gadis blonde itu menoleh, dia langsung meminta maaf pada keduanya atas kecerobohan dirinya.

"Sorry, aku lagi di kejar orang. Aku pergi dulu. " ujar gadis itu. Loyce langsung menyeretnya ke mobil, Jared hendak protes namun Loyce menatapnya dengan tajam. Pria itu terpaksa melajukan roda empatnya dengan kencang.

Setelah cukup jauh, Jared menepikan mobilnya. Loyce pindah ke belakang dan mengobrol dengan gadis yang dia tolong.

"Aku Bryxzia Loyce Nava, dan dia sepupuku Jared Quirino Cartez. " sapa Loyce dengan ramah.

"Esmeralda Ramona, panggil saja Esme. " jawabnya singkat.

"Sebenarnya apa yang terjadi Esme? " tanya Loyce penasaran.

"Aku bertengkar dengan bibiku, bibi Lisa meminta ganti rugi atas biaya yang selama ini dia keluarkan. Biaya itu di anggap lumas jika aku bersedia menikah dengan pria kaya yang memiliki istri dua. " jelas Esme panjang lebar.

Loyce melongo mendengar penjelasan Esme barusan, dia merasa kasihan dengan Esme saat ini. Jared sendiri hanya diam tak berkomentar, pria itu kembali menyalakan mobilnya. Sepanjang perjalanan, kedua gadis itu terus berbicara dari hal serius mengenai masalah Esme hingga hal hal random.

Loyce memintanya untuk tinggal bersama keluarganya. Esme tentu saja merasa sungkan, canggung dan merasa rendah. Dia tak ingin menyusahkan orang lain saat ini. Setelah sampai mereka bertiga langsung turun dan masuk ke dalam.

"Mom, Dad kenalkan ini Esmeralda temanku yang baru. Bolehkah Esme tinggal bersama kita mom? " tanya Loyce.

"Tentu saja boleh sayang. "

Mommy Alice langsung berkenalan dengan Esme. Esme tertegun melihat kebaikan wanita paruh baya di depannya ini. Gadis itu masih tampak canggung dan tak banyak bicara.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel