Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3 Sikap dingin Agam

"Berpakaian 'lah dengan benar

Love! " ujar Agam dengan nada dinginnya.

"Hah, maksudnya? " Loyce mengerutkan kening melihat sikap Agam kembali dingin padanya. Agam berlalu begitu saja, Loyce tentu saja langsung mengejarnya.

Agam mengukungnya di atas batu, tatapan pria itu tampak berbeda. Loyce sendiri merasa heran dengan sikap Agam yang suka berubah ubah layaknya bunglon.

"Apa aku ada salah padamu Bee? "

"Aku ini pria normal Love, aku bisa saja menerkammu jika kamu tak berhati hati dalam mengganti pakaian. " ujar Agam dengan suara seraknya.

Loyce menelan salivanya kasar, dia mulai mengerti dengan penjelasan Agam barusan. Agam menjauhkan wajahnya, Loyce justru memeluk tubuh kekar pria yang telah menolongnya ini.

Deg

"Astaga apalagi ini. " gumam Agam dalam hati. Pria itu merasa jantungnya hampir saja meloncat saat Loyce memeluknya.

"Satu minggu lagi aku akan mengantarkan kamu pulang Love. " gumam Agam.

Loyce mendongak, sedikit meregangkan pelukannya. Gadis itu menatap tak percaya kearah Agam yang mengangguk penuh keyakinan. Loyce tentu saja sangat senang,dia tak sabar ingin bertemu dengan keluarganya.

"Aku janji pasti akan membalas kebaikanmu Bee! "

Agam menggendongnya ala baby koala, membawanya untuk jalan jalan di sekitar pulau Lamuley, tepatnya di dalam hutan Reycania.

"Kita mau ke mana Bee?

"Rumah hutan. " jawab Agam pendek. Loyce mengangguk paham, dia meraih tangan Agam dan menggenggamnya. Selama mereka berjalan kaki, Agam terus menegurnya untuk berhati hati terhadap tumbuhan beracun.

Kini mereka tiba di rumah hutan milik Agam, keduanya masuk ke dalam. Loyce langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Hingga tanpa sadar dia tertidur di atas ranjang.

Satu jam berlalu Loyce terbangun tiba tiba dengan tubuh berkeringat, gadis itu bangkit dan menghampiri Agam. Agam langsung menariknya hingga jatuh ke pangkuan pria itu.

"Ada apa hm, kenapa bangun? "

"Aku mimpi buruk Bee, mimpi kau juga mengkhianati aku sama seperti apa yang di lakukan pria sialan itu. " gumam Loyce dengan tubuh bergetar. Loyce segera menghapus air matanya, dia hendak ingin bangun dari pangkuan Agam namun Agam menahannya.

Pria itu justru mengeratkan pelukan di pinggang Loyce menarik dagu Loyce kemudian menciumnya. Kedua mata gadis itu membulat sempurna, dia hanya diam tak membalas ciuman Agam. Agam tentu saja tak menyerah, dia mengigit bibir bawah Loyce hingga membuka mulutnya.

Emh

Gadis itu membalas ciuman Agam tak kalah liarnya, kedua tangannya bertengger di leher Agam. Agam mengakhiri ciumannya, tangannya menyentuh menghapus sisa saliva di bibir Loyce.

Gadis itu hanya diam saat Agam melepaskan kaos yang dia pakai, pria tampan itu mencari pengait bra kemudian melepaskannya. Jakunnya naik turun, gairahnya seketika naik. Tanpa waktu lama Agam langsung melahap gundukan sintal milik Loyce yang memiliki ukuran lumayan.

"Ugh bee. " jari Loyce meremas rambut Agam dengan erat sambil menekannya pelan. Mendengar suara merdu Loyce membuat Agam semakin terbakar hasratnya.

Lelaki itu mengakhirinya, Loyce sendiri mengusap wajah Agam yang berkeringat. "Aku akan menjadi milikmu seutuhnya, jika kau mau menikahiku Bee! "

"Benarkah? "

Loyce hanya mengangguk, memasang kembali branya di bantu Agam serta kaos yang di lempar pria tampan ini. Agam yang masih merasa tersiksa, Loyce segera bangun dan menarik Agam duduk di atas ranjang. Gadis itu menurunkan celana Agam dan membantunya membebaskan hasratnya.

Beberapa jam kemudian Loyce telah selesai membantu Agam, gadis itu mencuci tangan dan mulutnya. Agam sendiri bernafas lega, membawa gadisnya bersandar di tubuh bidangnya ini.

"Darimana kau mempelajarinya

Love? " tanya Agam.

"Film biru Bee, mana mungkin aku melakukannya dengan pria lain. " ucapnya jujur melihat tatapan tajam Agam padanya. Dia tak menyangka gadisnya akan bersikap nakal seperti saat ini.

"Mulai sekarang kamu milikku Love. " ucap Agam penuh penekanan.

Loyce POV

Aku harap kamu tak sama seperti Sean, Bee. Sudah cukup satu kali aku di kecewakan dan di khianati oleh orang yang aku cintai. Dan semoga kamu benar benar serius ingin menikahiku Bee. Aku cukup khawatir akan banyak pihak nantinya yang menjadi penghalang hubungan kita ini. Entah kenapa bersamamu membuatku tenang, nyaman dan aman.

Mereka segera bangun, keduanya ke luar dari rumah pohon dan kembali ke tenda, melewati hutan. Keduanya juga sempat mengambil buah buahan, lalu membawanya ke tenda.

Sore harinya, keduanya duduk di bebatuan di dekat tepi pulau. Mereka membahas hal serius mengenai rencana kepulangan Loyce ke kota nantinya hingga hal hal random.

"Bee, bolehkah aku tahu siapa kamu sebenarnya? " tanya Loyce dengan nada lembutnya.

"Agam Linford, kau tahu nama marga keluargaku Love? "

Loyce tentu saja terkejut, keluarga Linford keluarga terkaya kedua setelah marga Kingsford. Gadis itu menatap tak percaya kearah Agam, Agam hanya tersenyum kecil melihat responnya.

"Bagaimana bisa putra mahkota Linford ada di pulau ini, apa kau di buang ke sini? "

"Tentu saja tidak, aku sudah bilang aku lebih suka kesunyian daripada keramaian Love! "

Loyce mendengus kesal mendengar jawaban Agam yang tak memuaskan dirinya. Agam sendiri terkekeh pelan melihat raut kesal di wajah Loyce. Gadis cantik itu menceritakan kedekatan nya dengan kedua orang tuanya dengan senyuman lebar.

"Mommy dan Daddy pasti akan bersedih jika tahu mengenai perselingkuhan Sean dan Nadia. " gumam Loyce dengan tangan terkepal kuat.

Agam sendiri hanya diam, memperhatikan Loyce secara dekat. Entah apa yang pria itu pikirkan saat ini, hanya Agam dan Tuhan yang tahu.

Loyce langsung bangkit, berjalan lurus menuju ke tepi pantai. Gadis itu berdiri dan berteriak di sana sesuka hatinya. Dia begitu merindukan orang tuanya, terutama sang mommy tercinta.

"Cinta itu menyakitkan, rasanya aku tak ingin percaya lagi pada ucapan manis para lelaki. " gumam Loyce dengan lirih.

Agam memeluknya dari belakang, dia mengerutkan pelukannya ke tubuh mungil milik Loyce.

"Aku akan membantumu, membalas perbuatan Sean dan selingkuhan nya. Bagaimana menurut kamu baby, tapi ada syaratnya! "

"Syarat apa Bee? "

"Jadilah milikku, kau tak boleh melirik pria lain. Aku tak suka berbagi dengan siapapun termasuk kamu dam jangan pernah berkhianat dariku. " sorot Agam berubah tajam penuh penekanan di setiap kata katanya. Pria itu membalik tubuh gadisnya, tatapan mereka bertemu.

Loyce tertegun, gadis itu menatap dalam manik biru milik Agam yang selalu membuatnya tenggelam di dalamnya. Dia menghela nafas panjang, memikirkannya dengan matang matang.

"Nikahi dulu aku Bee, setelah itu baru kau menjadikan milikmu seutuhnya dan aku akan membiarkannya. Aku tak sudi di sama kan dengan Nadia, selingkuhan Sean. " tegas Loyce.

"Baiklah aku setuju! "

"Satu hal lagi, jangan libatkan perasaan. aku tak ingin patah hati lagi. " tegas Loyce yang di setujui Agam.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel