Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 10 . Keputusan Yang Tepat

Pemotretan akhirnya selesai, Kevin Kang menghampiri keponakannya yang berdiri di sudut ruangan studio.

"Turuti perkataanku! Kencani wanita sebanyak mungkin, hal itu akan membuatmu mampu menatap mereka sebagai objek, bukan wanita!" ujar Kevin Kang sambil menepuk pundak keponakannya itu.

Marco Kang terdiam, perkataan Pamannya masuk di akal. Namun, bukankah itu akan membuatnya menjadi seperti Pamannya itu? Pria playboy yang tidak percaya dengan cinta sejati. Lalu, bagaimana dengan Ellena Lee, apakah gadis itu dapat menerima jika dirinya menjadi seperti Sang Paman? batinnya.

Namun, untuk mencapai targetnya menjadi fotografer ternama, dirinya harus mengikuti perkataan Sang Paman. Baiklah! Dirinya akan berkencan sedikit dengan para model itu.

"Baiklah, Paman! Libatkan aku di setiap pesta yang dihadiri Paman!" ujar Marco Kang.

"Keputusan yang tepat!" ujar Sang Paman senang.

***

Kembali ke Negara A, tepatnya di kota tempat Ellena Lee berada.

Hari pernikahan Bibi Yihua akhirnya tiba. Ellena mengganti pakaiannya dengan gaun yang diberikan oleh Bibinya itu. Lalu, Ellena mengikat ekor kuda rambutnya, wajah tanpa riasan dan mengenakan sepatu kets miliknya.

Ellena menggunakan bus, untuk pergi ke Hotel di mana pesta berlangsung. Dirinya harus hadir, agar Bibi mengizinkannya berkerja di perusahaan milik ayah.

Ellena tiba di depan gedung hotel yang begitu megah, dan berjalan masuk ke dalam lobi. Ellena menuju ruangan pesta dan dirinya kagum bagaimana ruangan itu disulap menjadi begitu indah. Bunga-bunga segar menghiasi seluruh gedung itu dan harumnya bunga menyambut kedatangannya. Ruang pesta belum begitu ramai, karena dirinya datang lebih awal.

Ellena bertanya kepada pelayan, dimana dirinya bisa bertemu dengan pengantin. Lalu, pelayan itu membawanya ke ruangan di belakang ballroom.

Pintu ruangan itu terbuka, Ellena mendengar gelak tawa dari dalam ruangan itu. Dirinya perlahan masuk ke dalam ruangan itu dan melihat Bibi Yihua tertawa bahagia, bersama dengan para wanita yang dilihatnya di ruang tamu kediaman Lee malam itu.

"Ellena!" panggil Bibi Yihua saat melihat kehadirannya.

Lalu, Ellena melangkah ke arah wanita itu dengan berat hati.

"Selamat, Bibi!" ujarnya datar.

"Kemarilah, kita akan foto bersama!" ujar Bibi Yihua dengan suara yang lembut.

Kemunafikan Bibi Yihua membuat dirinya merinding. Ellena mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan itu dan melihat di ruangan itu ada juga paman dan bibi dari pihak ayah. Namun, setahu Ellena ayah tidak pernah akur dengan paman dan bibinya itu, karena masalah perusahaan. Alasan sebenarnya tidaklah diketahui olehnya secara jelas.

Pricilla terlihat berjalan masuk ke ruangan ini dan menghampiri Sang Ibu.

"Ibu..." panggil Pricilla manja.

Ellena melihat pakaiannya sama persis dengan yang dikenakan Pricilla saat ini. Gaun brokat putih selutut dengan kerah model Sabrina. Apakah mereka ingin menampilkan dirinya sebagai saudari yang kompak? batinnya.

"Gaun rancanganmu sungguh indah!" puji salah seorang wanita sahabat ibu tirinya kepada Pricilla.

Ellena menatap Pricilla yang tersenyum bangga. Sungguh memiliki kulit wajah yang tebal, Ellena tahu jelas Pricilla membeli rancangan desainer newbie dan menjadikan itu miliknya.

"Tapi, meskipun kalian memakai gaun yang sama! Mengapa kesannya sangat berbeda! Pricilla membuat gaun itu terlihat sangat elegan, tetapi dia ...," komentar salah satu wanita itu dengan kejam.

Tentu saja, Pricilla merias wajahnya dan menata rambutnya dengan sempurna. Aksesoris mahal melingkari leher, begitu juga dengan anting-anting berlian. Sepatu hak tinggi menyempurnakan penampilan Pricilla.

"Itu karena, Ellena tidak suka merias wajah! Ellena gadis tomboi berbeda dengan Pricilla yang lemah lembut!" jelas Bibi Yihua.

Ellena hanya tersenyum dingin.

"Ellena!"

Ellena menatap ke arah pria yang memanggil namanya.

"Paman ...," sapa Ellena kepada Paman dari pihak ayahnya itu.

"Syukurlah kamu akur dengan ibu dan saudari barumu!" ujar Sang Paman.

Ellena mengangguk dan tersenyum tipis. Basa-basi yang memuakkan, jika benar mengkhawatirkan dirinya, seharusnya Sang Paman datang ke kediaman Lee untuk mengunjunginya.

Mungkin ini adalah alasan Bibi Yihua meminta dirinya hadir di pesta ini, untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah ibu tiri yang baik.

Mereka berfoto saat Tuan Kang tiba, layaknya keluarga bahagia, mereka tersenyum lebar saat foto diambil.

Selesai berfoto, Pricilla mengajaknya pergi ke ballroom untuk menikmati makanan di sana.

Mereka keluar bersama dan orang-orang menatap mereka dengan kagum.

"Aku pergi!" ujar Ellena saat mereka berada di tengah ballroom.

"Tidakkah kamu ingin menikmati makanan berkelas Hotel ini?" tanya Pricilla dengan nada merendahkan.

"Aku sudah banyak menikmati makanan lezat sebelum kamu dan ibumu masuk ke dalam rumahku!" jawab Ellena dingin.

"Kamu masih bisa begitu sombong! Bukankah itu terlalu berlebihan?" Pricilla menertawakannya.

"Begitu juga dirimu! Bukankah terlalu berlebihan mengakui karya orang lain sebagai karyamu?" tanya Ellena kembali.

"KAU ...!" Pricilla maju dan menatapnya dengan penuh kebencian.

Ellena tidak gentar dan membalas tatapan Pricilla, seraya berkata, "Kamu ingin watak aslimu ketahuan begitu cepat?"

Perkataannya membuat Pricilla mundur dan kembali tersenyum palsu. Para tamu mulai berdatangan dan tentu Pricilla tidak ingin menarik perhatian karena tingkah buruknya.

Ellena lalu pergi meninggalkan ballroom dan kembali ke kegiatannya.

***

Di Negara S, tepatnya di salah satu klub malam ternama.

Marco Kang duduk di sofa kulit dengan dua wanita cantik mengapit dirinya. Marco Kang menatap ponselnya sambil tersenyum, foto-foto resepsi pernikahan ayahnya sudah tersebar luas di berbagai media.

Satu foto sangat menarik perhatiannya, karena Ellena Lee berada di antarnya. Gadis itu tetap terlihat cantik, walaupun dengan wajah merengut. Apa yang membuat gadis itu memutuskan untuk hadir ke acara itu? Bukankah ibu tirinya tidak memperlakukannya dengan baik? batinnya.

"Marco ..., simpan ponselmu. Ayo temani aku berdansa!" ujar salah satu wanita di sampingnya dengan manja.

Wanita itu adalah salah satu model di perusahaan majalah, wanita blasteran dan sangat cantik. Setelah mengikuti kehidupan malam pamannya, hal itu membuat dirinya terkenal di kalangan para model. Bahkan dirinya juga menyandang gelar Casanova seperti pamannya.

Wanita itu berdiri dan menarik tangannya sambil tertawa. Marco Kang menatap tubuh indah wanita itu yang hanya terbalut gaun yang minim. Dirinya mengikuti wanita itu dan mereka berjalan ke tengah ruangan. Wanita itu memeluknya erat dan menggoyangkan tubuhnya mengikuti irama musik.

Marco Kang menikmati hal itu dan pandangannya tidak sengaja mengarah ke pamannya. Pamannya sedang bercumbu di sudut ruangan, Marco Kang tertawa dan merasa geli. Bahkan Pamannya tidak mau repot-repot memesan kamar hotel.

***

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun.

Marco Kang berhasil menjadi fotografer terkenal setara dengan Sang Paman. Kehidupan mewah dengan melibatkan begitu banyak wanita, telah menjadi rutinitasnya. Perlahan dan pasti, kenangan akan Ellena Lee mulai memudar, bahkan dirinya sudah melupakan gadis itu.

Lain halnya dengan Ellena Lee, hari ini adalah hari wisudanya. Walaupun tidak ada yang datang menyelamati, tetapi dirinya bahagia. Karena inilah saat di mana dirinya benar-benar akan masuk ke perusahaan ayahnya.

Ellena Lee berharap dapat menjadi designer di perusahaan itu. Hal itu membuatnya sangat antusias dan bahagia.

Tidak lupa, dirinya menabung dan mengumpulkan uang lebih banyak dari harga ponselnya. Ponsel yang diberikan oleh Marco Kang. Ini sudah 3 tahun, artinya pria itu akan segera kembali.

Ellena, menghubungi Bibi Yihua untuk menyampaikan bahwa dirinya telah siap untuk bekerja. Namun, Bibi Yihua memintanya mengirimkan lamaran, sama dengan pelamar lainnya. Bahkan Sang Bibi bertanya, bukankah dirinya tidak ingin bisa bekerja di sana karena koneksi?

Tidak ada yang bisa dilakukannya, selain mengikuti jalur umum. Ellena percaya dengan hasil akademisnya, dirinya pasti akan diterima oleh perusahaan itu.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel