Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 13 Pengakuan Mengejutkan

Bab 13 Pengakuan Mengejutkan

Aiden sedang mengerjakan proposal untuk meeting siang nanti. Semenjak percakapannya dengan Hasna di restoran kemarin, Aiden sudah tidak pernah lagi bertemu dengan Hasna. Terhitung sudah seminggu yang lalu.

Tiba-tiba saja Aiden merasakan hatinya kosong dan tak bersemangat untuk melakukan aktivitas apapun. Aiden setiap malam merenung, apakah dirinya jatuh cinta kepada Hasna atau cuma obsesi semata untuk membalaskan dendam?

Itu semua masih menjadi teka-teki bagi dirinya Aiden. Aiden sangat berharap semoga perasaannya ini hanyalah perasaan sementara.

''Hey Bro, lu sibuk banget sampe-sampe gak jawab telpon gue,'' ucap Kenzo yang tiba-tiba saja masuk ke dalam ruangan Aiden tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Aiden yang melihat ketidaksopanan Kenzo hanya bisa memutar bola matanya dengan kesal, kalau bukan sahabatnya mungkin saja Aiden sudah memaki dan mengeluarkan auranya yang gelap.

''Mau apa lu datang kemari?'' tanya Aiden dengan ketus.

''Gue lagi bosen aja sama kasus yang gue tangani gak ada habisnya. Makanya gue main ke kantor lu,'' jawab Kenzo santai sambil merebahkan tubuhnya di sofa.

''Gue lagi banyak kerjaan jadi jangan ganggu gue,'' seru Aiden yang masih fokus dengan dokumen di depannya.

''Elah santai aja Bro, di sini gue sambil mau ngundang lu ke acara party si Joy. Dia minta gue kabarin ke lu, ponsel lu gak aktif sama sekali.'' Kenzo sangat kesal kepada Aiden karena tidak menghargai kedatangannya di kantor ini, dan Kenzo rasa Aiden dalam mood yang tidak baik.

''Nanti kalau gue gak sibuk, gue dateng. Sekarang lu balik kerja dan jangan ganggu gue. Mood gue lagi gak baik,'' ujar Aiden dingin dan mengusir Kenzo. Benar firasatnya Kenzo kalau Aiden sedang dalam mood yang buruk.

''Baiklah, Bapak Aiden yang terhormat. Serem banget deh kalau lagi marah, hati-hati kalau suka galak perempuan gak mau deket sama lu,'' ucap Kenzo dan langsung berlari keluar takut diamuk oleh Aiden. Kenzo sama sekali tidak berkecil hati dengan sikap dingin Aiden, dia sudah tau bagaimana peringai Aiden ketika moodnya dalam kondisi tidak baik.

*

Hasna sudah hampir seminggu bekerja di club. Pagi sampai sore bekerja di butik dan malamnya Hasna bekerja di club. Jujur Hasna sangat tidak nyaman dengan pakaian pelayan di club ini, pendek dan terlihat ketat di tubuh Hasna.

Tapi demi Mamanya Hasna rela harus banting tulang dari pagi sampai malam.

''Hasna tolong antarkan minuman ini ke meja sana,'' suruh Sania, senior Hasna di club ini.

''Baik, Kak,'' balas Hasna dengan tersenyum tipis.

Hasna pun membawa minuman alkohol itu ke meja yang ditujukkan Sania tadi.

''Permisi Tuan, ini pesanannya.'' Hasna melayani pelanggan di club ini dengan ramah tanpa ada unsur menggoda seperti pelayan lainnya di club ini. Tujuan utamanya adalah bekerja dengan benar untuk mendapatkan uang.

''Terima kasih, Nona cantik. Mau menemani kita minum atau mungkin menghangatkan ranjang bersama?'' ucap seorang pria yang kira-kira berumuran 32 tahun. Di meja itu terisi lima orang pria yang ditemani wanita malam. Hasna sangat marah mendengar tawaran pria itu, apakah dia buta tidak melihat pakaian yang dikenakan oleh Hasna? Jelas-jelas Hasna menggunakan pakaian khusus pelayan bukan wanita malam.

''Maaf Tuan, saya di sini bekerja sebagai pelayan yang tugasnya hanya mengantarkan minuman, bukan melayani apalagi menemani Tuan untuk sekedar minum ataupun tidur bersama!'' jawab Hana dengan tegas.

''Sombong sekali kamu! Tidak ada seorang perempuan pun yang berani menolak ajakan saya! Tetapi kamu malah menolaknya. Baru saja jadi pelayan sudah sombong sekali!'' murka pria itu.

''Saya bukan sombong atau apa Tuan, tetapi tugas saya sebagai pelayan di sini. Teman-teman saya sedang sibuk mengantarkan minuman untuk pelanggan, sedangkan saya malah menemani Tuan di sini itu namanya saya makan gaji buta! Saya juga bukan wanita malam di sini. Kalau Tuan mau saya bisa mencari untuk Anda,'' balas Hasna berusaha menjelaskan kepada pria itu.

''Kamu itu sok jual mahal! Bahkan saya bisa membeli harga diri kamu yang murahan itu!'' maki pria itu merendahkan Hasna.

Hasna mendekat ke arah pria itu dan menampar pria itu dengan kuat. Banyak pasang mata yang melihat kejadian itu dengan syok dan kagum kepada keberanian Hasna. Pria itu menatap Hasna dengan marah dan murka, karena Hasna berani menamparnya di depan teman-temannya bahkan di lihat orang yang berada di club ini.

''BERANI KAMU MENAMPAR SAYA, PEREMPUAN SIALAN!'' Maki pria itu dengan suara yang tinggi.

''Saya berani menampar Anda, karena Anda sudah melecehkan dan merendahkan saya! Saya bekerja di sini sebagai p-e-l-a-y-a-n bukan wanita malam!'' balas Hasna berusaha membela dirinya.

Pria itu mendekat ke arah Hasna dan membuat Hasna berjaga-jaga takut pria itu melecehkan dirinya secara fisik.

''Kamu berani mempermalukan saya di depan orang ramai! Saya memberikan kamu dua pilihan, minta maaf kepada saya atas kesalahan kamu atau saya akan membuat kamu kehilangan pekerjaan kamu,'' bisik pria itu dengan jarak yang sangat dekat dengan Hasna.

''Saya tidak akan meminta maaf kepada Anda atas kesalahan yang tidak saya perbuat! Saya membela diri saya karena sudah direndahkan. Saya cuma mau bilang, kalau Anda adalah pria yang pengecut, karena mengandalkan kekuasaan yang Anda miliki untuk menghancurkan saya,'' ucap Hasna dengan berani dan membalas tatapan pria itu dengan merendahkan.

Pria itu sangat geram dengan perkataan yang Hasna berikan, padahal niat hatinya ingin merendahkan Hasna, tetapi malah dia yang dipandang rendah oleh perempuan di depannya ini. Pria itu pun hendak menampar Hasna tetapi tengannya melayang ke udara ketika mendengar suara yang dikenalinya.

''Berani Anda melayangkan tangan ke perempuan itu, saya patahkan tangan Anda dan menjatuhkan perusahaan Anda selamanya!'' ucap suara itu dengan dingin. suasana menjadi hening dan lagu yang tadinya bedentum dengan berisiknya menjadi hening seketika.

''Pak Aiden,'' ujar pria itu dengan terkejut. Pria itu bernama Aldo Pratama, yang perusahaannya baru saja naik karena bekerja sama dengan perusahaan Aiden.

''Perempuan ini merendahakan saya dan bersikap sombong, Pak Aiden. Apakah perempuan ini bekas Pak Aiden?'' tanya Aldo dengan spontan dan membuat Aiden mengeraskan rahangnya.

Entah kenapa Aiden sangat marah, ketika Hasna direndahkan dan dilecehkan padahal Hasna bukan siapa-siapanya. Aiden sangat terkejut mengetahui kalau Hasna bekerja di club tempat langganan dirinya dan juga teman-temannya. Tadinya Aiden datang ke club untuk menghadiri party temannya yang diberitahukan Kenzo beberapa hari lalu.

Tetapi dirinya malah bertemu dengan Hasna di club ini. Aiden mendengar semua ucapan Aldo ketika merendahkan dan melecehkan Hasna. Aiden berusaha menahan dirinya untuk tidak memukul Aldo dan ingin melihat apa yang dilakukan Hasna selanjutnya.

Ternyata Hasna mengambil tindakan yang benar, melawan perkataan Aldo dengan baik tanpa emosi dan menampar Aldo. Aiden yang melihat itu bangga akan tindakan Hasna, perempuan itu selalu saja memberikan kejutan yang tak terduga yang menarik di mata Aiden.

''Anda kalau berbicara jangan sembarangan, bisa saja saya melapor tindakan Anda dengan pasal pencemaran nama baik!'' balas Aiden dengan geram.

''Anda jangan bersikap seperti banci yang menyakiti perempuan dengan kekerasan!'' lanjut Aiden lagi.

Orang-orang yang menyaksikan perseteruan itu hanya melihat dan merasa panas dingin karena Aldo melawan bahkan menuduh Aiden. Apakah Aldo tidak tau siapa Aiden? Aiden tipe orang yang akan menghancurkan siapa saja yang berani melawan bahkan mengusik ketenangannya. Maklum saja Aldo tidak tau karena dia baru di dunia bisnis.

Siap-siap saja kehancuran sudah di depan mata Aldo, karena sudah berani dan bermain-main dengan seorang Aiden Grissham Miller.

''Anda tidak tau permasalahannya, Pak Aiden. Saya harap Anda jangan ikut campur dengan urusan saya!'' ucap Aldo dengan intonasi yang kesal dan marah karena Aiden ikut campur dengan masalahnya.

BUG!!! BUG!!! BUG!!!

Aiden memberikan bogem kepada Aldo di bagian wajah, perut, dan kaki. Aldo pun tersungkur ke lantai, teman-temannya yang lain tidak berani menolong dan berurusan dengan Aiden.

''Pukulan itu tidak cukup karena sudah merendahkan WANITA saya!'' ucap Aiden dan menekankan kata 'wanita' sambil membawa Hasna ke dalam pelukannya.

Orang-orang yang berada di sana terkejut mengetahui bahwa pelayan itu adalah kekasih Aiden. Aiden pun langsung membawa Hasna keluar meninggalkan club itu.

''Bereskan dia dan hancurkan perusahaan dia yang baru saja dibangun baru sekecil semut itu!'' ucap Aiden kepada ketiga temannya, sebelum keluar dari club. Teman Aiden pun mengacungkan jempol kepada Aiden pertanda beres.

To be countinue

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel