Bab 9 Mencari Elga Part I
Bab 9 Mencari Elga Part I
Malam yang di tunggu-tunggu oleh Elga pun telah tiba. Kini waktu menunjukan pukul sembilan malam. Elga tak sabar menunggu tengah malam nanti. Di mana saat itu, semua impiannya akan menjadi kenyataan.
Elga mulai menyediakan semuanya, mulai dari lilin merah menyala, lampu berwarna kuning redup, peti yang jadi tempat tubuh Gali, berbagai aksesoris kamar yang berwarna merah, nuansa seram semakin mencekam.
"Sebentar lagi, kau akan menjadi manusia vampir yang berguna dan kuat. Tak lemah dan bodoh seperti saat aku melihat dan membawamu kemari," ujar Elga pada tubuhnya Gali.
"Kini tinggal menunggu waktu, setelah itu kau akan hidup kembali menjadi manusia vampir yang abadi," ucap Elga dengan mengelus pipi dingin dan pucatnya Gali.
Di waktu yang sama, Sandra, Arnold, Chris dan juga Cery, mengumpulkan semua orang yang ada di Cold Tower. Mereka berencana akan menjalankan seperti apa yang di usulkan oleh Sandra tadi siang.
"Apa sudah terkumpul semua orang?" tanya Chris dengan tegas.
"Apa sudah tidak ada lagi yang tersisa?" tanya Chris lagi. Sementara yang diajak bicara, hanya menundukkan kepala dan menyembunyikan wajah mereka.
"Jika sampai ketahuan ada yang tersisa, maka dia akan di hukum, faham!" tegas Chris lagi. Seluruh penghuni Cold Tower yang ada pun semakin dibuat takut dengan menggelegarnya suara Chris. Sandra dibuat terkejut dengan suara bentakan Chris. Sementara Cery, sudah terlihat biasa saja. Wajahnya tampak santai sekali.
"Apa kamu gak takut dengar suara tuan Chris sebesar ini?" tanya Sandra berbisik pada Cery.
"Hehe, tidak. Karena aku sudah terbiasa. Ini baru suara gertakan agar mereka takut. Tetapi saat suara benar-benar marah, maka akan semakin kencang dan kuat. Bahkan telinga manusia biasa saja, tak dapat mendengar suara itu," jelas Cery dengan santai.
"Maksud kamu dengan kata-kata manusia biasa? Memangnya mereka bukan manusia?" tanya Sandra menyelidik.
"Ehh, hehe tidak bukan begitu. Emm itu..." Cery terlihat gugup dan terbata-bata. Arnold yang mendengar itu pun dibuat melotot. Pasalnya, Cery memang mengetahui kenyataan bahwa mereka adalah keturunan vampir, tetapi dia sudah berjanji untuk menjaga mulutnya agar tak memberi tahu siapa pun. Tetapi kali ini, Cery keceplosan berbicara.
"Awas saja kalau manusia satu ini tak bisa mengelak untuk menjawabnya. Jika tidak, maka akan aku bakar bibirnya dengan api yang menyala," gerutu Arnold di dalam hatinya.
"Maksud aku itu, mereka memang bukan manusia biasa. Melainkan manusia hebat yang mempunyai kekuasaan dan kekayaan berlimpah. Sedangkan kita, hanya manusia yang bisa berserah diri mencari pundi uang dari hasil kita bekerja oleh mereka. Benar bukan?" tanya Cery balik.
"Emm iya juga sih ya. Mereka memang berkuasa. Walau pun tuan Chris hanya tangan kanannya tuan Arnold. Tetapi, dia itu sama menyeramkan dan galaknya dengan tuan Arnold," ujar Sandra. Tanpa mereka sadari, kalau sejak tadi Arnold telah mendengar semua percakapan mereka.
"Tetapi tuan Chris itu baik dan juga lembut. Tidak seperti tuan Arnold yang kaku dan dingin," ungkap Cery yang membuat kedua bola mata Arnold membulat sempurna.
"Tetapi dia juga baik. Walau dingin, tetapi terkadang sifatnya itu seperti kekanakan dan manja. Tahu tidak, saat aku dan dia berdua seperti ini, Sandra tolong ambilkan makan dan suapin. Uhhh dia kira aku baby sisternya apa, menyebalkan sekali," ungkap Sandra dengan gaya lucunya.
"Hahah dasar kau ini," ucap Cery sembari menepuk pelan bahunya Sandra.
"Ehm... Ehm..." Arnold berdehem agak keras yang berhasil membuat kedua wanita itu terkejut.
Semua sudah di urus oleh Arnold, tetapi tak seorang pun yang mengetahui akan hal itu. Terlihat dari raut wajah mereka juga sama. Tak ada seorang pun yang patut di curigai.
"Baiklah, jika memang di antara kalian tidak ada yang mengetahui akan hal ini. Maka, kalian boleh bubar. Tetapi dengar, jika seandainya di antara kalian ada yang ketahuan bohong, maka saya tidak akan segan-segan untuk memenggal kepala kalian!" ujar Arnold dengan tatapan yang tajam, bahkan raut wajahnya juga mengerikan.
"Tapi tunggu..." cegah Arnold saat mereka ingin bubar ke tempat masing-masing.
"Di mana Elga? Apa kalian ada yang tahu di mana Elga sekarang? Karena yang seingat saya, dari semenjak dia dihukum, dia tidak terlihat wujudnya lagi. Dia tidak pernah menampakan dirinya di depan mata saya. Apa kalian ada yang tahu di mana dia?" tanya Arnold lagi.
Semua orang yang ada disitu terdiam membisu bahkan Kris dan Ceri sendiri tidak mengetahui Di mana keberadaan Elga
"Dimana keberadaan Elga!!" bentak Arnold dengan suara menggelegar dan emosi. Sandra dan Cery menutup telinga mereka, karena tak tahan dengan suara pekikannya Arnold.
"Cery, sebaiknya kalian berdua keluar sekarang. Karena suasana seperti ini tidak baik buat kalian berdua," ucap Chris terlihat panik. Pasalnya, kemarahan Arnold sudah tidak terkontrol. Dan ini bisa menyebabkan Arnold seketika berubah menjadi vampir yang sesungguhnya.
"Tapi apa salahnya jika kami berdua tetap ingin di sini. Kami juga penghuni Cold Tower, kan? Apa kami tidak boleh tahu?" bantah Sandra keras kepala.
"Ini semua demi kebaikan kita dan terutama kamu Sandra. Keadaan seperti ini tidak baik buat aku dan kamu," ucap Cery memberi pengertian.
"Tetapi aku masih ingin di sini. Tolong jangan suruh aku pergi," Sandra masih tetap berkeras diri ingin tetap di tempat dan tak ingin pergi.
"Apa kamu mau lihat kemarahannya tuan Arnold?" bentak Chris sudah geram dengan sifat keras kepalanya Sandra.
"Sudah ayo, kita keluar sekarang ya. Nanti kamu bisa minta kejelasan pada tuan Arnold sendiri," ucap Cery memberi usul.
"Tapi..." lirih Sandra masih enggan untuk pergi. Entah apa yang dia fikirkan, hingga penasaran dan enggan untuk pergi.
"Sandra pergilah dari sini. Ini bukan urusanmu. Jika kamu ingin mengetahuinya, maka nanti kamu bisa menanyakan padaku," ujar Arnold masih tetap teduh pada Sandra. Semua orang yang hadir di sana merasa heran. Bagaimana mungkin, orang yang tadinya emosi meledak-ledak, seketika bisa teduh dan hangat pada seorang wanita yang baru tinggal di Cold Tower itu.
"Baiklah, aku akan pergi. Tetapi janji tuan harus menjelaskan semuanya padaku," ucap Sandra dengan bibirnya yang manyun. Sedangkan Arnold hanya menjawab dengan kedipan mata saja.
Saat itu, entah apa yang dibicarakan oleh semua penghuni Cold Tower. Yang jelas, mereka tak langsung mencari di mana keberadaannya Elga.
Semua orang berpencar mencari keberadaan Elga, namun tak seorang pun dapat menemukannya.
Waktu terus berjalan, kini waktu menunjukan pukul 23:55 ( jam dua belas kurang lima menit malam). Semua telah berusaha mencari keberadaan Elga, bahkan di kamarnya juga telah mereka cari. Tetapi hasilnya nihil.
"Bagaimana, apa sudah ketemu?" tanya Arnold pada Chris.
"Belum tuan, sepertinya Elga tidak ada di Cold Tower ini," jawab Chris.
"Di mana keberadaan wanita sialan itu. Apa jangan-jangan...."
---***---***---