Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 10 Mencari Elga Part II

Bab 10 Mencari Elga Part II

"Bagaimana, apa sudah ketemu?" tanya Arnold pada Chris.

"Belum tuan, sepertinya Elga tidak ada di Cold Tower ini," jawab Chris.

"Di mana keberadaan wanita sialan itu. Apa jangan-jangan...." terka Arnold. Mereka mulai mendiskusikan sesuatu. Terlihat dari wajah Arnold yang kian semakin ke sana dan marah. Ternyata ada salah satu dari penghuni Cold Tower yang menceritakan apa yang dia lihat.

Tepatnya dua malam yang lalu. Elga baru saja keluar dari ruang laboratorium. Terlihat saat itu, Elga yang sedang membawa sekantong obat-obatan, serta beberapa alat suntik.

"Kalau tuan tidak percaya, tuan bisa langsung mengecek semua bahan obat di ruang laboratorium," ujarnya. Lalu mereka pun berombongan pergi ke ruang laboratorium.

"Siall...!! Bagaimana bisa kita kemalingan seperti ini!!" kesal Arnold.

"Chrissss...." teriak Arnold memang Chris.

"Iya tuan, maaf atas keteledoran saya. Maaf atas kesalahan saya. Saya siap di hukum atas kesalahan saya," ujar Chris merasa bersalah. Harusnya ini semua adalah tugasnya. Tetapi, kini mereka semua harus repot karena kelalaiannya.

"Sudahlah, ini bukan saatnya kita harus membahas hukuman. Sekarang kita harus mencari Elga dan harus mencegahnya. Sepertinya, dia sudah mengetahui akan cara menghidupkan orang yang sudah mati menjadi vampir," jelas Arnold.

"Lalu kita harus mencari ke mana lagi tuan? Hanya tinggal kastil ayahanda tuan besar yang belum kita jelajahi," ucap Chris. Arnold mengecek arloji di tangannya. Mereka mempunyai waktu lima menit lagi untuk menemukan Elga. Jika tidak, maka semua usaha mereka akan sia-sia.

"Baiklah, sebaiknya kalian cek dan cari ke sana. Kita harus segera mencegahnya. Jika dia bisa melakukan semuanya dengan benar, maka vampir baru itu akan baik-baik saja. Tapi jika gagal, itu akan menjadi sebuah mala petaka bagi kita semua. Dia akan menjadi paling kuat di antar kita dan akan menghancurkan segalanya. Bahkan, dia juga bisa melenyapkan seseorang yang telah menghidupkannya," jelas Arnold memberi penjelasan pada mereka. Kenapa selama ini, dia selalu tidak memperbolehkan untuk menciptakan vampir baru.

"Kalau begitu, kami akan mencari dan membawa Elga ke hadapan anda tuan. Ayo semuanya, kita pergi ke kastil tuan raja," Chris memberi komando pada yang lainnya.

Semua pasukan Cold Tower pergi ke kastil tuan raja. Dari awal, semenjak kepergian ibunya Arnold, dia tidak menyukai ayahnya. Karena, ayahnya selalu berusaha untuk membuat dirinya buas seperti sang ayah. Arnold memang sejatinya keturunan dari vampir. Tetapi di dalam darahnya, tetapi mengalir darah manusia yang mempunyai hati nurani yang lembut.

Dahulu saat Arnold masih belia, dia suka di perintahkan untuk membuat binatang. Bahkan tak jarang menyuruh Arnold untuk menguliti binatang itu hidup-hidup. Walau dalam hati Arnold bertolak belakang pada apa yang dia lakukan. Tetapi jika dia tidak melaksanakan apa yang di perintahkan oleh ayahnya, maka ia yang akan di hukum oleh sang ayah.

Tak jarang Arnold mendapatkan hukuman berupa pukulan dan cambukan dari sang ayah. Semua itu tak dapat ia lawan, hanya dapat menangis. Bahkan semakin ia menangis, maka hukuman itu akan semakin lama ia jalani. Semua ia jalani dengan begitu berat, hanya pelukan sang ibu yang dapat meredakan semua kesakitan itu. Dia begitu tak sanggup menjalani hidup di masa lalunya. Saat dia di hukum, maka sang ibu lah yang akan membela dan melindunginya.

Hingga suatu hari, Arnold yang tak ingin melakukan apa yang di perintahkan oleh sang ayah. Karena perintah itu adalah memotong sebuah tangan prajurit karena telah lalai dalam bertugas. Arnold yang tak ingin melakukan itu pun, harus di hukum dengan berjalan merangkak sembari pantat dan tubuh belakangnya menjadi tempat sasaran cambukan sang ayah.

Karena terlalu sering di perlakukan seperti itu, membuat Arnold tak dapat menangis lagi. Setiap cambukan, dia hanya dapat meringis menahan sakit. Sementara sang ibu lah yang terus menangis melihat anaknya di perlakukan seperti layaknya binatang.

Ibu lah yang menjadi tempat sandaran dan menumpahkan rasa sakitnya. Selain ibu, Chris lah yang selalu menjadi teman dan penghiburnya. Hingga suatu hari, Arnold di berikan perintah untuk menghukum mati seseorang. Seperti biasa, dia enggan dan menolak perintah ayahnya. Namun karena terus di paksa, ibu lah yang turun tangan membelanya.

Namun naas, sang ibu ditolak oleh ayah dan terjatuh. Kepalanya terbentur keras ke sudut tembok. Mengeluarkan darah yang banyak. Arnold yang melihat semua itu menjadi seorang pribadi yang dingin. Semenjak kepergian ibunya, yang bahkan saat penguburan dan penutupan peti, Arnold tidak di perbolehkan untuk melihat ibunya. Alhasil, rasa bersalah terus melingkupi diri dan hatinya.

Sebab semua itulah, Arnold selalu membantah apa saja yang di perintahkan oleh sang ayah. Bahkan, Arnold merasa kalau itu bukanlah ayahnya. Dia sering merutuki dirinya sendiri karena terlahir dari keturunan vampir yang sangat tak mempunyai hati dan perasaan.

Chris dan pasukan lainnya sudah berada di sebuah kastil megah dan mewah. Dia mulai memerintahkan pada pasukannya untuk berkeliling, mengepung dan mencari keberadaan Elga.

Gerbang masuk terbuka, membuat para penjaga kastil bersiaga menyerang. Mereka tahu kalau yang datang adalah pasukan dari Arnold, anak tuan raja mereka. Tetapi yang namanya tugas, tak melihat siapa musuh di depan mata.

"Ada maksud apa kalian datang kemari dan langsung mengepung?" tanya salah satu prajurit kastil.

"Kami ingin mencari seseorang yang bersembunyi di kastil ini," jawab Chris dengan jujur.

"Seseorang yang bersembunyi?" tanya prajurit itu. Mereka merasa tidak ada siapa pun yang datang ke kastil dan bahkan bersembunyi. Tetapi kenapa para pasukan Cold Tower mencari orang bersembunyi di kastil.

Mulai lah terjadi perdebatan, yang menghasilkan sebuah pertempuran. Pertempuran itu tak sedikit memakan korban. Hingga Chris kembali ke Cold Tower dan melapor semua kejadian yang terjadi di kastil pada Arnold. Mendengar semua berita yang dilaporkan oleh Arnold, membuat Arnold merasa marah dan emosinya memuncak.

Arnold pun bergegas pergi menuju kasti. Tiba di kastil, dia langsung masuk, tanpa permisi. Namun, para pasukan kastil terus mencegah Arnold masuk ke dalam. Terjadilah pertempuran kembali.

Mendengar banyak keributan di luar, membuat Durga merasa kesal. Dia pun segera keluar dan...

"Stoopp!!!" teriak Durga.

---***---***---

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel