Bab 5 Hukuman
Bab 5 Hukuman
Elga yang telah melakukan kesalahan pun, tak lepas dari hukuman Arnold. Elga terus saja gelisah, memikirkan apa yang akan di berikan Arnold padanya sebagai hukuman. Malam itu, setelah kejadian yang mengerikan, Arnold ada perlu penting hingga Elga lepas sesaat dari hukuman Arnold. Tetapi, untuk hari ini Elga tidak akan bisa lepas dari sang ketua Arnold.
Di sisi lain, Sandra yang pingsan tepat di hadapan Arnold pun segera di bawa ke kamarnya. Sandra di gendong oleh Arnold ala bridal style. Semua mata karyawan di Cold Tower menatap tak percaya akan sikap keperduliannya Arnold. Karena biasanya, Arnold selalu menyuruh pengawalnya untuk masalah seperti itu. Tapi kini, Arnold sendiri lah yang turun tangan menggendong Sandra dan membawanya ke kamar.
Sampai di kamar, Sandra langsung dibaringkan di ranjangnya. Teringat akan urusannya bersama Elga, Arnold pun meninggalkan Sandra di kamarnya.
"Chris, tolong panggilkan Cery kemari," perintah Arnold. Dengan balasan sekali anggukan, lalu Chris bergegas memanggil Cery. Tak butuh waktu lama, Cery dan Chris sudah kembali lagi ke kamar Sandra.
"Permisi, apa yang bisa saya lakukan tuan?" tanya Cery sembari menundukkan kepalanya.
"Saya perintahkan, untuk menemani Sandra selama dia pingsan. Dan setelah sadar, langsung berikan dia makan. Karena sejak pagi, dia belum memakan sesuatu sedikit pun," ujar Arnold. Lalu Arnold dan Chris beranjak pergi ke sebuah ruangan rahasia. Di mana ruangan itu, khusus menjadi tempat hukuman bagi siapa saja yang melawan dan melanggar aturan.
Cery adalah seorang manusia murni yang bekerja di Cold Tower. Cery dapat bekerja di sana tanpa ada gangguan, semua karena Chris yang memberikan kerjaan itu. Antara Arnold dan Chris, mereka sama-sama saling menghargai keputusan.
Chris yang sangat mengerti bagaimana watak dari Arnold, sangat heran dengan yang barusan ia lakukan kepada Sandra. Tatapannya lembut, sikapnya hangat, bahkan dia mau turun tangan sendiri untuk menolong seseorang yang sama sekali tidak penting baginya. Chris yang tak ingin ambil resiko karena mencampuri urusan Arnold, dia pun lebih memilih diam dan mengikuti apa pun keputusannya.
Sampai di ruangan khusus untuk menghukum, di sana sudah ada Elga yang berdiam diri, duduk di sebuah sofa. Elga yang mengetahui kedatangan Arnold dan Chris, jantungnya pun mulai berdegup kencang. Pasalnya, Arnold bisa saja memberikan hukuman yang tak dapat dibayangkan oleh siapa pun.
"Aku sudah memberikan kesempatan padamu, untuk mempersiapkan diri menghadapi hukuman ini. Bagaimana, siap?" tanya Arnold dengan tegas dan tatapan dinginnya.
Sementara Elga yang tidak bisa membantah sedikit pun, hanya dapat menundukkan kepala, serta membalas anggukan untuk menjawab pertanyaan Arnold.
"Baiklah kalau begitu, Chris panggilkan seluruh golongan vampir yang ada di Cold Tower ini!" perintah Arnold. Chris pun bergegas untuk memanggil seluruh penghuni cold tower itu. Tak butuh waktu lama, semua sudah berkumpul di ruangan yang lumayan cukup besar. Elga yang menjadi sasaran utama untuk hukuman kali ini, semakin dibuat tegang. Keringat dingin mengucur dengan deras dari dirinya.
"Apa kalian tahu, apa yang telah dilakukan oleh wanita ini, hingga dia harus mendapatkan hukuman?" tanya Arnold. Sementara yang lain, hanya diam tak dapat menatap pandangan Arnold.
"Baiklah, akan saya jelaskan. Wanita ini telah melanggar peraturan yang telah saya buat beberapa waktu lalu. Bahwa siapa pun orangnya, tidak boleh lagi menciptakan vampir baru dari tubuh manusia yang sudah hampir mati," jelas Arnold.
"Semalam telah ada seorang wanita, yang melakukan itu. Dan hasilnya, semua di luar dugaan. Vampir baru itu memberontak, dan hampir tidak dapat dikendalikan. Jadi, seperti biasanya, saya akan memberikan hukuman yang setimpal untuknya," tatapan mengerikan Arnold memancar jelas dari raut wajahnya yang emosi. Arnold sangat membenci sesuatu yang tidak pasti hatinya.
"Buka bajumu!!" perintah Arnold singkat. Perintah itu sontak membuat mata Elga terbelalak. Namun, dia tak dapat membantah apa pun selain menuruti apa yang telah diperintahkan.
Dengan perlahan Elga membuka seluruh bajunya. Kini yang tersisa hanya tinggal bra dan celana dalamnya. Lalu Arnold menatap Elga intens, seraya menyuruh Elga untuk harus membuka seluruh pakaiannya, tanpa tersisa sehelai benang pun. Elga yang mengerti dengan tatapan itu langsung membukanya.
Semua orang yang berada di dalam ruangan itu hanya dapat berdiam diri tegang dengan suasana menyeramkan. Sementara yang lelaki, hanya dapat menunggu saliva mereka karena melihat tubuh polos Elga.
"Silakan, bagi siapa saja yang ingin menikmati tubuh wanita ini," ucap Arnold dengan entengnya. Seperti diberikan lampu hijau, 3 orang lelaki yang merasa berani maju untuk mendekati Elga.
Elga yang merasa tidak ingin diperlakukan seperti itu pun, memohon ampun dan belas kasihan terhadap Arnold.
"Please Tuan... aku mohon jangan lakukan ini terhadapku. Aku akan melakukan hukuman apa saja yang penting jangan lakukan ini terhadapku. Maafkan aku Tuan, karena telah melanggar peraturanmu..." Elga terus memohon dan menyesal dengan kelakuannya kemarin.
Sementara Arnold yang berhati keras dan dingin, sama sekali tidak memperdulikan permohonan dan air mata Elga. Lalu Tiga orang lelaki itu, langsung menerkam tubuh Elga yang telah siap mereka santap.
Arnold dengan santainya, menyaksikan adegan panas itu. Ini pertama kalinya Elga di sentuh dengan 3 orang sekaligus. Elga yang tak tahan dengan semua sentuh para lelaki, langsung mendesah dengan gairahnya yang memuncak. Kini satu-persatu lelaki di dalam ruangan itu pun, akhirnya bergilir untuk menikmati tubuh dan liang kehangatan Elga. Hanya Chris dan Arnold yang masih dengan santai duduk di sofa mereka.
Setelah selesai, tubuh Elga penuh dengan kissmart dari semua lelaki di dalam ruangan itu. Bahkan kini, bibir, payudara, dan miss v Elga membengkak karena ulah mereka. Kini tubuh Elga terkulai lemas di atas ranjang.
Hukuman itulah yang Elga dapat atas kesalahannya kali ini. Semua orang dipersilahkan untuk kembali mengerjakan kegiatan masing-masing.
"Lalu bagaimana dengan tubuh Elga?" tanya Chris pada Arnold.
"Biarkan saja. Karena, nanti dia juga akan sadar dengan sendirinya," jawab Arnold sekenanya. Lalu berniat untuk pergi menemui Sandra yang tadi pingsan.
Saat hendak keluar dari ruangan itu, tibalah ayahnya Arnold yang telah mendengar kabar bahwa Arnold menghukum Elga karena kesalahan.
"Ayah..." lirih Arnold pelan.
Ayahnya Arnold yang bernama Durga, melihat tubuh seorang wanita yang terkulai lemah di atas ranjang. Dia pun tahu kalau itu adalah tubuhnya Elga.
"Apa yang telah kau lakukan? Dan apa kesalahannya, hingga kau perlakukan dia seperti itu?" tanya Durga dengan tegas.
"Dia telah melanggar peraturan yang telah aku buat. Jadi, dia berhak menerima hukuman dariku," jawab Arnold.
"Tapi kau tak bisa seenaknya seperti ini! Apa yang telah dia lakukan. Kesalahannya tidak setimpal dengan hukuman yang kau berikan!!" ucap Durga sembari menatap intens ke arah Arnold.
"Di Cold Tower ini, semua ada di bawah pengawasanku. Jadi, apa pun peraturan yang aku buat, dan apa pun keputusan yang aku ambil, semua atas kehendakku, tidak ada yang dapat melarang atau membantah perkataanku di Cold Tower ini!" ujar Arnold juga tak kalah tegas. Setelah mengatakan itu, Arnold berlalu pergi meninggalkan ayahnya yang masih diam di dalam ruangan itu. Kemudian Chris, hanya bisa mengikuti ke mana pun Arnold pergi.
---***---***---