Bab 3 Gali Sadar Namun Berbahaya
Bab 3 Gali Sadar Namun Berbahaya
Gali telah diberikan beberapa obat yang pas, untuk menjadikannya vampir baru.
"Akhirnya, selesai juga menjadikan lelaki ini sebagai vampire baru," gumam Elga senang dan puas.
Setelah selesai diberi obat, tak lama Galih pun menggerakkan beberapa anggota tubuhnya, seperti tangan, kaki dan kepalanya. Elga yang melihat reaksi itu pun menjadi sangat senang.
Namun, kesenangan itu berujung kekhawatiran bagi diri Elga sendiri. Sebab, setelah sadar, Gali menjadi sangat buas. Elga yang berusaha mengontrol dan menahan emosi Gali, tidak berhasil sama sekali. Elga mulai panik, karena Gali bukan hanya buas, tetapi dia juga mampu melukai siapa pun yang ada dihadapannya, bahkan Elga sekali pun.
Di sisi lain, seorang pengawal yang tadinya habis dari ruangan laboratorium di mana Gali di letakkan. Pengawal itu sudah memperingati Elga, dan kini pengawal itu memberitahukan Arnold, ya memang Arnold lah yang mampu mengontrol semuanya.
"Permisi tuan, ada yang perlu saya sampaikan, ini sangat penting," ucap Chris.
Chris merupakan pengawal sejatinya Arnold. Chris adalah tangan kanannya Arnold, yang paling ia percaya kuat, juga sudah lama sekali kenal dengan akrab. Karena, mereka adalah teman dari sejak kecil hingga sekarang. Orang tua Chris yang dulunya mempunyai banyak hutang budi kepada keluarga Arnold, mengabdikan diri kepada keluarga itu. Hingga kini, setelah orang tua Chris meninggal dunia, dia pun yang menggantikan kedua orang tuanya, untuk mengabdi kepada keluarga Arnold sampai kapan pun.
"Ada apa Chris?" tanya Arnold dengan gaya dinginnya.
"Ini tuan, em... itu Elga mencoba untuk membuat vampir baru lagi, dengan menggunakan tubuh manusia yang sudah hampir mati," lapor Chris.
"Apaa... bagaimana bisa dia melakukan semua itu!!! Berani sekali dia melanggar peraturan yang telah aku buat, untuk tidak pernah membuat hampir baru lagi!!!" pekik geram Arnold.
"Tadi aku sudah memperingatinya, tetapi dia sama sekali tidak menggubris semua perkataan yang telah saya sampaikan," ucap Chris.
"Baiklah kalau seperti itu, biar aku sendiri yang akan pergi kesana," Arnold adalah orang yang paling tidak suka, jika peraturan yang telah ia buat, di langgar oleh siapa pun. Orang yang melanggar itu pun, akan di berikan hukuman. Bahkan jika saudara atau temannya sekali pun, dia tidak perduli.
"Dimana dia sekarang?" tanya Arnold.
"Dia ada di ruangan laboraturium tuan," jawab Chris sembari menundukkan kepalanya. Arnold dengan gagahnya, langsung berjalan menuju ruang laboraturium.
Di ruangan laboratorium, Gali pun semakin tidak dapat dikontrol lagi. Dia merusak berbagai macam alat di sana. Bahkan kini Elga lah yang menjadi sasarannya.
Elga mulai berteriak histeris. Pasalnya, ruangan itu kedap suara, jadi siapa pun yang ada di luar sana, tidak akan mendengarkan teriakan dan juga keributan dari barang-barang yang dipecahkan dan dibanting oleh Gali.
Saat Gali sudah mendapatkan tubuhnya Elga, dia ingin melukai Elga. Namun semua itu keberuntungan bagi Elga, karena Arnold dan Chris sudah berada di ruangan itu.
"Arnold... tolong aku!! Please Ar, dia ingin melukaiku," ucap Elga dengan berurai air mata, memohon pertolongan Arnold.
Awalnya, Chris hendak maju untuk menenangkan Gali. Namun, di tahan oleh Arnold.
"Izinkan saya, untuk mengalahkan dan menenangkannya tuan," ucap Chris, sembari membungkukkan badannya.
"Tidak! Tak perlu lakukan itu," jawab Arnold dengan tenang.
"Arnold please, tolong aku..." Elga memohon untuk ditolong. Tetapi, Arnold bergeming. Dia belum juga melakukan apa pun untuk menolong Elga. Lalu, Elga mengerti mengapa Arnold tak juga menolongnya. Semua itu karena sebutan nama. Walau pun Arnold adalah sepupunya, tetapi saat dalam keadaan seperti ini, Arnold adalah tuannya.
"Tuan Arnold, saya mohon pertolonganmu. Saya bisa mati di tangan makhluk ini," ujar Elga.
"Please tuan..." Elga sangat mengharapkan bantuan dari sepupu, sekaligus tuannya itu.
"Lepaskan wanita itu, atau kau ingin mati di tanganku!!" pekik ancaman Arnold dengan tatapannya yang dingin dan mengerikan. Tetapi, Gali semakin memberontak. Dia bukan lagi menerkam Elga, melainkan dia kini mulai mengejar dan beberapa kali mulai mencoba menerkam Arnold. Mulailah atraksi adu tenaga di antara mereka.
Gali yang tak cukup tenang pun, dengan mudah dikalahkan oleh Arnold, hanya dengan beberapa kali pukulna. Kini, tubuh Gali tergeletak lemas.
"Ternyata hanya segini kekuatanmu," Arnold berucap sepele.
Tapi tunggu, ternyata Gali ini pandai dalam membuat tipu muslihat. Saat Arnold mendekat ke arah tubuh Gali, Elga teringat akan macam-macam obat yang ia berikan tadi.
"Arnold jangan mendekat... Dia pandai dalam membuat tipu muslihat kepada musuhnya..." teriak Elda dalam keadaan tegang.
Belum lagi Arnold menjauh, Gali dengan cepat menangkap dan segera menggigit lehernya Arnold. Tetapi, di tangkis oleh Arnold dan mengenai tangannya.
"Tuan..." teriak Chris, saat melihat tuannya digl gigit oleh Gali.
"Chris... Cepat ambilkan suntikan dan obat yang berwarna biru..." perintah Arnold langsung di segerakan oleh Chris. Dia langsung mengambil obat yang di suruh oleh Arnold dan memberikan padanya.
"Suntikkan di lehernya!!" perintah Arnold lagi. Dengan sigap Chris langsung menancapkan benda tajam itu ke arah urat yang ada di leher Gali.
Dengan sekali suntik, hingga menunggu beberapa saat, tubuh Gali pun terkulai lemas dan kini sudah tak berdaya. Tangan kekar Arnold, luka dan berdarah. Akibat dari gigitan kuat Gali. Setelah menenangkan dan membaringkan Gali di sebuah brankar. Kini tatapan Arnold ke Elga begitu tajam, dingin dan penuh amarah.
"Apa yang ada di otakmu?" bentak Arnold pada Elga. Kini tubuh Elga sangat ketakutan dan gemetar.
"Jawab!!! Apa kau tahu yang kau lakukan ini sangat berbahaya jika semua itu tidak di kontrol!!!" pekik suara Arnold, menembung gendang telinga, jika itu telinga manusia biasa.
"Jawab saya!!!" teriak Arnold lagi. Kini tatapan merah dan memancarkan kilatan yang tak akan sanggup di lihat oleh manusia biasa.
"Sa... Say... Saya... Tahu dengan yang saya lakukan," ucap Elga dengan gugup dan sangat ketakutan.
"Lalu!! Jika kau tahu, kenapa kau masih berniat dan nekat melakukan ini!!" bentak Arnold lagi. Sementara, Chris hanya tertunduk diam tak bergeming. Dia tak berani sedikit pun melihat aura kemarahan dari tuannya itu.
"Saya hanya ingin mencoba, dan melakukan apa yang saya inginkan. Saya juga ingin menciptakan makhluk vampir baru di dunia ini," ungkap Elga dengan jujur.
"Baiklah, kalau seperti itu berarti kau juga sudah siap dengan segala konsekuensinya," tegas Arnold.
"Tapi..." belum lagi ucapan Elga selesai, sudah di potong oleh Arnold.
"Kau itu sudah melanggar aturan yang aku buat. Jadi, aku putuskan untuk menghukum orang yang sudah melanggar aturan itu. Siapa pun orangnya!" tegas Arnold beranjak pergi.