Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 12 Menunggu Pulang

Bab 12 Menunggu Pulang

Di lain sisi, Sandra dan Cery sedang termenung berdua di samping jendela kamar Sandra. Entah apa yang membuat mereka sampai tengah malam seperti ini belum juga tidur.

"Nona, sebaiknya kita tidur sekarang. Sebab, jika kita menunggu kepulangan tuan Arnold dan tuan Chris, sepertinya bakal pagi mereka pulang," ujar Cery dengan wajah dan mata yang sudah sayu.

"Jika kamu sudah mengantuk, maka tidurlah. Biar aku yang menunggu mereka," balas Sandra.

"Tapi nona, saya telah di tugaskan untuk menemani dan selalu bersama nona. Jadi, saya tidak akan tidur jikalau nona juga tidak tidur," ucap Cery.

"Tapi aku sama sekali belum mengantuk Cery," kata Sandra lagi.

"Kalau begitu, saya juga tidak akan tidur. Saya akan menjalankan tugas dari tuan Arnold untuk selalu bersama dan menemani nona Sandra," jelas Cery.

"Tapi kamu sudah mengantuk, dan besok kamu juga harus bekerja, kan? Sebaiknya kamu tidur saja. Lagian kita juga berada di kamar yang sama. Jadi aku tidak sendirian," ujar Sandra.

"Tidak nona, saya akan tetap menemani nona bergadang," kekeh Cery.

"Baiklah, jika memang itu yang kamu inginkan. Tapi bolehkah kamu merubah panggilanmu itu?" tanya Sandra.

"Maksud nona?" tanya Cery balik tak mengerti.

"Maksud saya, bisa tidak kalau kamu itu tak perlu memanggil saya dengan sebutan nona. Sebab kita ini sama-sama pekerja disini," pinta Sandra.

"Maaf nona, saya tidak bisa melakukan itu. Sebab kata tuan Chris nona itu special untuk tuan Arnold," ucap Cery tanpa sadar.

"Maksud kamu?" tanya Sandra

"Eh ma.. Maksud saya kalau nona itukan asisten pribadinya tuan Arnold, jadi mestilah saya memanggil dengan sebutan nona. Hehe iya itu maksud saya," jelas Cery meluruskan.

"Kamu yakin hanya karena saya adalah asisten pribadi tuan Arnold?" tanya Sandra lagi menyelidik.

"Iya nona, karena itu," jawab Cery dengan wajah yang di palingan dari Sandra.

"Sepertinya kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku," imbuh Sandra.

"Tidak nona. Sa.. Saya tidak menyembunyikan apa pun," gugup Cery.

"Kamu yakin?" tanya Sandra menatap Cery dengan intens.

"Lambat laun anda akan tahu sendiri nona. Jangan paksa saya untuk terus mengatakan hal kebenaran. Maafkan saya," jelas Cery.

"Baiklah, aku tahu kamu menyembunyikan sesuatu. Tapi jika memang kamu tidak ingin berbicara, maka biarlah waktu yang menjawabnya," ujar Sandra dengan tersenyum. Mereka pun memutuskan untuk tetap terjaga dan menunggu kepulangan para lelaki penghuni cold tower.

Di dalam kastil, Arnold dengan emosinya mendekati Elga dan parahnya langsung dihadang dengan Durga.

"Apa yang ingin anda lakukan?" tanya Durga.

"Aku ingin membawa wanita iblis ini kembali ke Cold Tower dan meminta penjelasannya," jawab Arnold.

"Apa yang telah dia lakukan?" tanya Durga lagi.

"Bukan urusanmu. Sebaiknya, anda minggir tuan Durga," ketus Arnold.

"Mulai Elga masuk ke kastil ini, maka semua urusannya menjadi urusanku," ucap Durga.

"Pinggir!" bentak Arnold. Dia sudah begitu muak berada di dalam kastil itu.

"Apa yang telah kamu lakukan pada Cold tower Elga. Jawab!!" bentak Arnold. Kini Elga berada di dalam genggamannya.

"Aku tidak melakukan apa pun," jawab Elga singkat.

"Jujur. Dari awal aku sudah curiga akan dirimu. Jadi jawab dengan kejujuran," ucap Arnold.

"Yah, memang aku yang merusak dan memanipulasi dokumen saham Cold Tower. Agar kamu sibuk dengan urusan itu. Jadi aku bisa dengan mudah melaksanakan apa niat dan tujuanku," jelas Elga mengungkapkan apa yang dia lakukan.

"Hah... Dasar penghianat. Baiklah, aku hanya ingin mendengarkan itu. Semoga saja kau bahagia hidup di kastil ini," ujar Arnold lalu berlalu pergi meninggalkan Elga dan Durga serta para prajurit kastil.

"Kau ingat Arnold, aku akan menghancurkan kesombonganmu itu!!" teriak Elga.

"Sudah biarkan. Kita saksikan bersama-sama kebangkitan Gali dari kematiannya," ujar Durga menenangkan.

Ada apakah sebenarnya antar Elga dan juga ayahnya Arnold yaitu Durga?

---***---***---

Terlihat Arnold yang berjalan dengan penuh amarah serta wajah dan tangannya terlibat banyak sekali luka.

"Jam berapa ini?" tanya Arnold pada Chris.

"Hampir jam dua pagi tuan," jawab Arnold.

"Kalian kembalilah ke tempat masing-masing. Kamu juga Chris," ujar Arnold.

"Lalu anda?" tanya Chris.

"Saya akan ke kamar Sandra untuk melihat keadaannya," jawab Arnold.

"Arnold," panggil Chris saat semua orang sudah tidak ada disana.

"Emm..." jawabnya.

"Aku ingin bertanya padamu, sebagai teman. Apa kamu menyukai Sandra?" tanya Arnold.

"Maksud mu?" tanya Arnold pura-pura tidak faham.

"Jangan berpura-pura tidak tahu. Aku mengenalmu sejak kecil. Kita selalu bersama selama ini. Tidak ada orang yang paham akan dirimu selain aku. Jadi jujurlah," ujar Chris.

"Jika aku menyukai Sandra, why?" tanya Arnold.

"Kau tahu dia itu manusia bukan? Apa kau yakin? Kita ini manusia abadi, sedangkan manusia murni akan mati pada waktunya. Apa kau sudah siap dengan semua itu?" tanya Chris.

"Aku sedang berusaha untuk meyakinkan diriku tentang perasaan ini. Aku sendiri belum yakin akan semuanya. Namun, disaat pertama kali aku melihatnya, perasaan ini sudah berbeda. Dan aku mulai aneh dengan diriku sendiri. Bagaimana mungkin, seorang Arnold yang terkenal dingin dan kejam, bisa luluh dan perduli hanya karena gadis seperti Sandra. Entahlah, aku bingung," jelas Arnold mengungkapkan.

"Dan lagi, yang harus kau hadapi saat bersamanya adalah, ketidaksukaan ayahmu terhadap hubungan kalian. Karena, dia akan sangat melarang kaum kita memiliki hubungan dengan seorang manusia murni," jelas Chris mengingatkan.

"Aku sudah memikirkan itu sejak awal. Sejak kecil, memang aku tidak pernah di sayang dan di cintai selain bersama ibu. Jadi untuk apa aku patuh dengannya. Dan apa pun yang terjadi ke depannya, Sandra akan selalu berada di bawah lindunganku," tegas Arnold dengan penuh keyakinan.

"Tapi Arnold..."

"Sudahlah, sebaiknya kau kembali ke kamarmu, beristirahatlah. Aku akan menyuruh Cery untuk balik beristirahat di kamarnya," ucap Arnold berlalu pergi.

"Semoga apa yang kau inginkan kali ini dapat tercapai, dan mampu membuatmu bahagia. Aku juga yakin, kau akan berubah menjadi Arnold yang aku kenal dulu sebagai temanku, semua karena Sandra. Aku begitu mengharapkan kebahagianmu," gumam Chris saat melihat kepergian Arnold.

---***---***---

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel