Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 9 Mencari Rumput

Bab 9 Mencari Rumput

"Heh, kamu berani juga." Karina sedikit tersentak.

"Andy, angkat aku masuk kekamar." Karina sudah tidak tahan lagi.

Andy mengambil handuk dan menyeka embun-embun air ditubuhnya, lalu dia mengangkat Karina pergi.

Otot-otot ditubuh Andy terlihat jelas, membuat Karina semakin bernafsu.

Dia lalu menurunkan Karina ke kasur, dan Andy tidak menghabiskan banyak waktu segera naik ke ranjang dan mencari lubang masuk.

Peningkatan kekuatannya membuat Andy merasa bahwa kemampuan di ranjangnya juga meningkat.

Selama lebih dari satu jam di ranjang, mereka merasa kepuasan yang sangat maksimal.

"Andy, ketika kamu keluar rumah, hati-hati jangan sampai dilihat orang lain." Karina berbisik di telinga Andy.

Melihat dada Karina yang mengembang-kempis, Andy lalu menganggukkan kepala dan bertanya, "Karina, nanti apa kamu masih mau lagi?"

"Kalau ada waktu kamu datang kesini saja, aku akan selalu menerimamu." Karina berbisik lagi dengan lembut.

"Baiklah, kalau ada waktu aku akan datang kesini, sekarang aku pergi dulu ya." Kedua orang itu lalu saling mencium lagi untuk beberapa saat, lalu Andy mengenakan pakaiannya dan berjalan keluar.

Sesampainya dirumah, Andy membuat makanan malam yang gampang, lalu duduk di tempat tidur dan bermeditasi.

Baru saja bertempur di ranjang dengan Karina, itu juga sedikit membantu meditasinya.

Merasa bahwa tubuhnya makin kuat, hatinya juga terasa sangat gembira.

Kalau diri sendiri merasa baik, maka meditasi malam ini pasti akan berhasil melewati tahapnya yang pertama!

Waktu berlalu sedikit demi sedikit, dan ketika fajar mulai menyingsing di subuh hari, Andy pun pelan-pelan membuka matanya.

Meditasi semalaman, memang tidak akan mengecewakan, dirinya sudah melewati tahap yang pertama.

"Memasuki tahap pertama, dan untuk meningkatkan kekuatan, apakah perlu memiliki lebih banyak wanita?" Berbisik pada dirinya sendiri, lalu Andy berdiri, memakan sarapan dan berlatih kungfu .

Bertinju dua kali, lalu makan siang dan pergi kearah Danau Utara.

"Sarankan sang raja untuk menghargai jubah emas, dan sarankan sang pangeran untuk mensyukuri saat-saat mudanya. Bunga-bunga itu mekar dengan lurus, dan mudah dilipat." Saat dia berjalan di jalanan desa, Andy mengambil kayu dari jalan dan memainkannya, sambil membaca puisinya sendiri.

Namun, dua kalimat terakhir sangat menggambarkan perasaan Andy sekarang. Dia merasa wanita-wanita yang seenaknya ini, mumpung ada kesempatan harus digunakan sebaik mungkin. Kalau tidak, saat dia meninggalkan desa Pejajaran, dia hanya bisa menyesalinya.

Hatinya terus salah mengartikan makna dari puisi itu, dan Andy pun tiba di Danau Utara.

Setibanya disitu, Andy langsung pergi kearah utara, dan langsung terlihat Sungai Timur nya desa Pejajaran.

Melangkah dengan cepat, Andy menyekop sekelilingnya untuk mencari rumput yang dia inginkan. Setelah mencari selama belasan menit, dia akhirnya menemukan dua batang rumput itu dari setumpukan rumput.

Dia segera menyekopnya dengan senang, lalu menaruhnya di tas kulit ular yang sudah dia siapkan, dan terus mencari.

Selama dia bisa mengoperasikannya dengan benar, dia bisa menghasilkan uang dari rerumputan ini. Walaupun Andy tahu bahwa ramuan tersebut dapat dijual dengan laku di kalangan orang kaya, tapi Andy hanyalah seorang orang biasa. Dia tidak akan memiliki kesempatan untuk mendekati kelompok orang kaya itu.

"Hei! Kak Andy, apa yang kamu cari?" Karena sungai ini belum tercemar, dan masih sangat bersih, ada beberapa anak yang mandi disana. Seorang bocah yang berani melihat Andy sedang mencari sesuatu di rerumputan, dan dia lalu berteriak pada Andy.

Mendengar kata bocah itu, mata Andy menyala senang dan tersenyum, lalu berjalan ke sungai dan melihat ada enam anak sedang mandi di sungai.

Keenam anak ini kira-kira berusia 12 tahun, lalu dia segera berkata pada mereka, "Aku sedang mencari rumput jenis ini, kalau ada yang menemukannya aku akan memberinya uang." Kata Andy sambil tersenyum.

Anak-anak di desa biasanya tidak memiliki uang jajan. Kalau mereka bisa mendapatkan uang sedikit, pastinya mereka akan merasa sangat senang. Mendengar perkataan Andy, segerombolan anak ini pun terlihat sangat bersemangat.

"Satu rumput seharga 400 perak kan?" tanya salah satu bocah.

"Iya, satu rumput seharga 400 perak, 10 rumput ya seharga 4 ribu." Kata Andy dengan serius.

"Kak Andy, kamu gak mungkin bohongin kita kan? Kalau ketemu satu rumput kamu akan kasi kita 400 perak kan?" bocah itu bertanya dengan curiga.

"Kalau aku membohongi kalian, kalian bisa langsung lapor ke kepala desa. Biar dia menyiarkannya di mikrofon besar di desa itu, dan satu desa bisa langsung memarahiku. Lagian, kita satu desa kan saling kenal, ngapain aku harus bohongin kalian?" kata Andy sambil menepuk-nepuk dadanya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel