Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 10 Pengolahan Rumput

Bab 10 Pengolahan Rumput

"Pergi, cari rumput sana! Jangan mandi lagi!" bocah ini jelas terlihat seperti pemimpin dari gerombolan ini, dan mereka segera memanjat keatas.

"Rumputnya seperti ini, ukurannya kecil. Daunnya lebih kecil lagi dan cuman sedikit, warna hijau gini. Biasanya tersembunyi di rerumputan liar, agak susah dicari." Andy menyerahkan rumput itu ke mereka, supaya mereka bisa melihat dengan detil.

Setelah mereka melihat dengan jelas, Andy membawa mereka ke sisi pantai untuk mencarinya.

"Ketemu tiga!" mungkin karena mata anak itu sangat cermat, seorang anak membuka tumpukan rumput, dan berteriak dengan sedikit terkejut.

Andy berjalan menghampirinya, dan melihat benar ada 3 rumput itu. Lalu Andy mengambil sekop dan mencangkulnya dan memasukkannya kedalam tas kulitnya.

"Bagus, inget ya entar kalian bawa ini pulang denganku, dan aku akan memberimu uang."

Mendengar perkataan Andy, anak itu segera tersenyum bahagia dan menjadi lebih bersemangat lagi.

"Sini juga ada satu!"

"Sini ada dua!"

"Sini juga ada!"

Kerjasama tim memang sangat efektif. Hanya dalam 3 jam, Andy sudah menemukan sekitar 300 rumput itu.

Rumput ini memang tidak terlalu banyak, anak-anak itu juga semakin susah mencarinya, ditambah lagi energi mereka sudah sangat terkuras, semangat mereka pun makin menghilang.

"Baiklah, hari ini sudah cukup. Ayo, ikut aku pulang kerumah!" Andy melambai tangannya, sekelompok anak itu bersorak ria dan berlari ke sisi Andy.

Uang yang didapatkan oleh anak-anak itu kurang lebih sama, ada yang dapat 12 ribu, ada yang dapat 8 ribu. Tapi harusnya ini pertama kalinya mereka menghasilkan duit mereka sendiri, di wajah mereka terlihat perasaan bangga dan semangat yang berapi-api.

"Kak Andy, apa kamu masih mau rumput ini nantinya? Kalau masih mau, saat kita ada waktu kita akan mencarinya lagi buatmu." Bocah itu mengambil 12 ribunya dengan muka yang sangat riang.

"Saat ini tidak perlu dulu, tunggu beberapa hari kalau aku masih perlu aku akan memberitahu kalian!" Andy tersenyum sambil mengelus kepala bocah itu.

"Baiklah, kalau masih perlu rumput ini, Kak Andy langsung cari kita aja, kita pasti akan mencarinya untukmu, gak perlu cari orang lain." Bocah itu menepuk dadanya.

Andy tahu apa yang sedang dipikirkan oleh bocah itu, dia ingin uangnya hanya untuk mereka sendiri, ia tidak ingin berbagi dengan orang lain, lalu Andy berkata, "Iya, aku pasti akan mencari kalian kalau aku perlu."

Mendengar janji Andy, segerombol anak itu pergi dengan senyuman.

Andy segera mencuci rumput itu di air, lalu mencari papan untuk menaruh rumput disitu supaya bisa kering.

Kakeknya sendiri adalah seorang dokter, dia sering membantu orang-orang di desa untuk memeriksa penyakit, jadi masih ada tersimpan beberapa obat-obatan herbal.

"Salvia, peony putih, lucidum, medlar, bubuk mutiara??" Andy terkejut menemukan ramuan-ramuan untuk rumput ini ternyata masih disimpan oleh kakeknya. Walaupun tidak banyak, ini sudah cukup.

Andy mempelajari obat-obatan sejak kecil. Sekarang dengan energinya, ia semakin peka dengan jenis-jenis obat ini.

Mengingat cara untuk membuat obat kulit, pikiran Andy dengan cepat menganalisis tiap fungsi dari obat-obatannya.

Satu jam berlalu dengan cepat, dan akhirnya Andy menetapkan sebuah formula. Dengan cepat dia menuliskannya, lalu Andy mengambil belasan rumput itu dan mencari pot kecil milik kakeknya, kemudian dia mulai meraciknya.

Asapnya mulai mengepul, dia terpikirkan saat-saat dimana kakeknya duduk disebelahnya ketika dia masih kecil, dan mendengar kakeknya menjelaskan padanya tentang obat-obatan.

Untuk sesaat dia terbawa suasana memikirkan itu, tapi tanpa terasa dia sudah menjadi pria dewasa, dan kakeknya sudah meninggalkan dia.

Andy tidak tahu apa kakeknya tahu bahwa dia sudah melewati tahap pertama meditasinya, bisa menggunakan keterampilan medis keluarganya, apakah dia akan senang kalau tahu?

Dia dengan mahir menggiling ramuan ini menjadi bubuk, kemudian memasukkannya dalam pot kecil itu, lalu Andy menunggu dengan sabar.

Setelah satu jam an, sebuah aroma keluar dari dalam pot itu, Andy langsung merasa gembira.

Setelah beberapa saat, tunggu sampai aroma ini semakin tebal, Andy dengan cepat mengangkat pot itu, tidak perlu dipanaskan lagi. Lalu ketika membuka tutup pancinya, aroma nya langsung mengalir masuk kedalam hidung Andy.

Melihat cairan warna hijau di dalam pot itu, Andy tahu kalau dia sudah berhasil meraciknya.

Lalu dia mencari 6 botol kecil, lalu memasukkan cairan itu kedalam 6 botol itu dengan rata.

"Mungkin harus mencari orang dulu untuk menguji efeknya." Andy terpikirkan dengan Becca yang tinggal disebelah.

Dia ingat saat menidurinya, dia melihat bekas luka di lengannya, jadi dia mau mencoba obat ini padanya.

Melihat langit mulai berubah senja, dan sudah waktunya untuk tidur, hatinya bergetar dan berjalan kerumah Becca.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel