Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4

***

Demian Dimitri baru saja selesai rapat dan dia memutuskan untuk ke ruangan sahabatnya bernama Ryan Gipsy. Demian ingin merokok dan berbincang tentang proyek yang akan dia kerjakan bersama dengan Ryan. Demian baru satu bulan di Indonesia, tepatnya di Bali.

Ketika memasuki ruangan sahabatnya itu, Demian melihat Ryan sedang melamun. Akhirnya Ryan berbicara kepadanya tentang temannya yang baru saja menghubungi Ryan dan mengatakan tentang donor sp3rm4. Demian yang mendengar hal itu agak merinding, apakah di zaman sekarang para manusia di muka bumi ini sudah semakin gila?

Hingga akhirnya Demian tahu siapa orang yang menginginkan donor sp3rm4 untuk membuahi sel telur wanita itu. Ternyata oh ternyata orang yang mencari pendonor sp3rm4tozoid adalah Rose, adik angkatnya tersebut. Demian begitu tekejut mengetahui hal itu! Dia tidak menyangka jika Rose melakukan hal gila seperti itu! Bisa-bisanya wanita itu mencari pendonor sp3rm4tozoid untuk membuahi s3l telurnya!

Hampir 7 tahun lamanya Rose menghilang begitu saja, setelah kejadian malam itu. Kejadian dimana mereka saling berhubungan suami istri setelah bertengkar karena masalah harta. Demian mencoba mencari Rose sepanjang waktu, tetapi Demian tidak menemukannya. Hingga akhirnya Demian tahu keberadaan Rose dan Demian tidak mencoba untuk menemui Rose. Demian mempunyai alasan tersendiri mengapa dia tidak datang menemui Rose, padahal dia tahu keberadaan Rose.

"Siapa nama temanmu yang menghubungimu tadi?" Tanya Demian tanpa mengalihkan pandangannya dari foto Rose di ponsel Ryan.

"Samantha, dia teman kenalanku ketika kami bekerja di rumah sakit Singapore lima tahun lalu...," Ucap Ryan, "apakah dia benar Rose, adikmu yang telah hilang 7 tahun?" Tanyanya dengan penasaran.

Demian mengangguk, "ya, dia adikku."

Ryan tersenyum, "adikmu boleh juga, cantik dan juga sexy." Pujinya membuat Demian menatapnya tajam. Senyum Ryan langsung sirna melihat tatapan Demian saat ini.

"Jangan coba-coba dekati dia." Ucap Demian seakan memberi peringatan untuk Ryan.

Ryan tersenyum lebar mendengar perkataan Demian, "mengapa adikmu, ingin mencari pendonor sp3rm4tozoid? Padahal dia sangat cantik. Tidak perlu mencari pendonor. Aku sangat yakin, banyak yang ingin menikah dengannya." Ucap Ryan tidak habis pikir.

Demian menaikan bahunya tidak mengerti. "Sekalinya aku mendapatkan kabar tentangnya harus kabar buruk seperti ini." Ujarnya dengan helaan napas dalam-dalam.

Masih teringat dalam benak Demian setiap sentuhan Rose malam itu. Malam yang penuh dengan gelora kemarahan dan berakhir dengan gelora asm4ra di tempat tidur. Keesokan paginya Demian tidak lagi mendapati Rose di sampingnya. Demian juga menemukan bercak noda merah di sepreinya, ternyata Rose masih per4w4n setelah melakukan hubungan suami istri dengannya. Dan Demian juga masih perjaka, Rose adalah wanita pertama yang dia tiduri dalam hidupnya.

"Apa kau tidak ingin mencari tahu, mengapa adikmu sampai melakukan hal gila ini?" Tanya Ryan kemudian.

Demian berpikir sebentar, apa yang Ryan katakan ada benarnya juga. Sepertinya dia harus mencari tahu alasan adiknya itu mencari pendonor sp3rm4tozoid. Tetapi Demian tidak ingin terlalu kentara, dia memerlukan bantuan Ryan.

"Ryan, boleh aku meminta bantuan padamu?!" Tanya Demian menatap Ryan sambil menyerahkan ponsel Ryan.

Ryan mengerutkan keningnya, "bantuan apa?"

"Aku minta tolong bilang setuju kepada temannya adikku jika kau siap menolong Rose." Katanya membuat Ryan tercengang.

"Aku belum siap punya anak, dude! Walaupun umurku sudah kepala tiga!" Tolak Ryan, "aku tidak ingin adikmu meminta pertanggungjawaban dariku kelak! Ya klo sudah Mencicipi adikmu tidak masalah, ini kan masalahnya tidak mencicipi!" Katanya lagi.

Demian berdecak malas, "aku hanya meminta bantuan padamu mengatakan setuju pada teman adikku, bukan untuk membuahi s3l telur adikku. Aku juga tidak mau adikku mempunyai anak darimu." Jelasnya sebal, "aku tidak ingin tiba-tiba datang di hadapan adikku lagi, bisa-bisa dia pergi lagi dari pandanganku."

"Okelah aku mau membantumu, jika mereka berharap dariku, aku akan membantu mendonorkan sp3rm4ku. Bagaimana?" Tanya Ryan lagi dengan cemas. Sungguh dia belum siap mempunyai anak.

Demian terdiam sejenak, lalu dia menatap Ryan, "aku yang akan menggantikannya." Ucapnya bersungguh-sungguh.

Ryan tentu saja tercengang mendengar perkataan itu, "kau sudah gila! Kau kan kakaknya!!"

"Lebih tepatnya kakak angkat yang tidak mempunyai hubungan darah apapun itu. Lagipula aku dan dia bertemu ketika sama-sama sudah besar. Dia berumur sepuluh tahun, sedangkan aku sudah delapan belas tahun ketika itu. Baru setahun kami tinggal bersama aku sudah harus terbang ke Amerika."  Jelas Demian, "jadi bagaimana kau bisa membantuku?!" Tanyanya lagi dengan penuh harap

Dengan penuh ragu, Ryan mengangguk. Lagipula selama ini Demian selalu membantunya jika Ryan mempunyai masalah. "Baiklah, tetapi jika terjadi sesuatu kedepannya kau lah orang yang bertanggung jawab atas semuanya." Ucap Ryan menatap Demian dengan serius.

Demian mengangguk, "aku akan bertanggungjawab atas segala semua konsekuensinya." Ucapnya dengan lantang.

Ryan mengulurkan tangan kanannya untuk bersalaman dengan Demian, Demian langsung membalasnya, "deal!"

"Deal!!" Balas Demian. "Sekarang kau hubungi teman adikku, dan katakan bisa membantu. Lalu kapan bisa bertemu." Kata Demian kemudian.

Ryan langsung mengangguk dan mengambil ponselnya, lalu mengetik sebuah pesan untuk Samantha.

***

Rose masih berada di ruangan Samantha, dia sedang menunggu balasan dari teman Samantha dan Rose tidak akan beranjak pergi sampai dia mendapatkan kabar dari teman Samantha. Saat ini Samantha sedang berada di ruang pasien untuk memeriksa pasien yang baru saja melahirkan.

Rose segera ingin mempunyai anak, agar hidupnya tidak kesepian dan juga mendapatkan harta milik mendiang kedua orang tuanya sebelum Demian semakin menguasi harta miliknya. Sudah cukup bagi Demian untuk menikmati semua harta milik keluarganya. Rose harus bisa hamil dan melahirkan, hanya ini satu-satunya cara.

Tiba-tiba saja pintu ruangan Samantha terbuka lebar. Rose langsung menoleh dan melihat Samantha yang masuk ke ruangannya setelah menutup pintu ruangannya.

"Hal yang paling terindah dalam hidupku, ketika melihat bayi-bayi baru lahir ke Dunia. Rasanya nyaman dan hangat, juga memberi ketenangan." Kata Samantha dengan senyuman tipis.

"Makanya aku ingin segera mempunyai anak!" Seru Rose.

Samantha tertawa mendengarnya, "kau kan ingin punya anak karena kau sedang menjalankan misi mengejar warisan!" Sindirnya.

Rose berdecak kesal, "sembarangan!! Aku memang ingin punya anak pada dasarnya tahu!!" Serunya seakan tidak Terima dengan apa yang dikatakan oleh Samantha.

Samantha tertawa melihat kilatan kemarahan Rose. Samantha sangat tahu kepribadian Rose, walaupun Rose menyebalkan percayalah Rose adalah orang terbaik dalam hidup Samantha. Rose begitu banyak membantu Samantha selama ini.

"Kau akan membantuku kan jika benar ada pendonor untukku?!" Tanya Rose dengan wajah serius, "aku tidak ingin dokter kandungan lain yang membantuku, aku hanya ingin kau yang membantuku."

Samantha tersenyum tipis, "iya sayang, kau tenang saja!" Ucapnya membuat Rose tenang mendengarnya.

Tiba-tiba saja ponsel Samantha terdengar notifikasi pesan. Samantha langsung mengambil ponselnya dari saku jas kerjanya dan dia melihat ada pesan dari Ryan, dia membuka pesan tersebut dengan rasa penasaran. Kemudian dia membacanya. Rose sendiri menatap Samantha dengan ingin tahu.

"Rose!" Seru Samantha menatap Rose dengan mata melebar, "Ryan baru saja mengirimkan ku pesan dan dia mengatakan jika dia setuju!!" Serunya membuat Rose berteriak bahagia.

"Hah serius??!" Pekik Rose dengan tidak percaya.

Samantha mengangguk, "dan dia bertanya kapan bisa bertemu untuk membicarakan hal ini!!" Seru Samantha kemudian.

Rose semakin bahagia dan senang mendengarnya. Lalu Rose meminta Samantha untuk membalas pesan Ryan dan mengatakan jika mereka akan membuat janji bertemu dua minggu lagi. Dan Ryan pun membalasnya denga kata setuju.

Rose memeluk Samantha dengan rasa harus bercampur bahagia. Sebentar lagi keinginannya sebagai seorang ibu akan segera terwujud.

***

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel