Pustaka
Bahasa Indonesia

Benih 1 trilliun

17.0K · Ongoing
puputn99
61
Bab
214
View
9.0
Rating

Ringkasan

Rose mencari sosok pria yang pantas untuk dijadikan pendonor spermatozoa untuk rahimnya. Rose menginginkan anak tanpa ikatan pernikahan. Namun, nasib berkata lain Rose mengandung anak dari Demian. Kakak angkatnya yang paling dia benci di muka bumi ini dan tidak pernah lagi dia temui selama 7 tahun. "Pertahankan anak itu, aku akan memberikanmu 1 triliun." Tegas Demian Bagaimana kehidupan Rose selanjutnya?

RomansaMetropolitanBillionaireFlash MarriageKawin KontrakOne-night StandSweetWanita CantikMengandung Diluar Nikahplayboy

Bab 1

Rose melingkari kedua tangannya kepada leher seorang pria berbadan tegap dan tinggi dengan begitu erat. Napas Rose terengah merasakan setiap ciuman panas yang sedang dia lakukan bersama dengan pria itu. Ini adalah kali pertamanya bagi Rose bersentuhan secara intim dengan pria. Meskipun Rose sering berganti-ganti pacar ketika bersekolah dan berkuliah saat ini, tidak sekalipun Rose bersentuhan intim dengan mereka.

Pria itu membuka pintu kamar tanpa melepaskan ciumannya dengan Rose. Saat ini Rose berada di sebuah apartemen mewah milik pria yang sedang menc1um4nya dengan memburu.

Kemudian pria itu mengangkat tubuh Rose dan mengendong tubuh Rose dan membawa Rose ke tepi tempat tidur. Rose dan pria itu sangat menikmati setiap c1um4n dan napas hangat diantara mereka.

Rose melenguh ketika pria itu meletakan tubuh Rose di atas tempat tidur. "Please, jangan berhenti..." Erang Rose ketika pria itu mulai mencium lehernya dan tangan pria itu merengkuh leher Rose.

Pria itu semakin naik ke atas tubuh Rose, tangan kirinya mencoba membuka kemeja Rose dengan begitu perlahan. Kedua paha Rose sudah terbuka, Rose sedang memakai Rok saat ini. Ketika berhasil membuka tiga kancing kemeja Rose, pria itu tidak bisa berpikir jernih ketika melihat sebagian bukit kembar Rose yang menyembul karena tertutup pakaian dalam. Ini adalah kali pertamanya bagi pria itu melihat wanita hampir setengah n4k3d di hadapannya.

Melihat pria di hadapannya terdiam membuat Rose membuka matanya yang tadi terpejam. Rose mengerutkan keningnya melihat pria itu masih menatap dadanya. Tanpa sadar jemari Rose juga membuka kancing kemeja hitam pria itu membuat pria itu kembali menatapnya. Dan kemudian mereka kembali berc1um4n.

Kini pria itu sudah melepaskan kemejanya, Rose menyentuh setiap inci tubuh pria itu. Menyentuh tubuh berotot pria itu membuat Rose begitu candu, apalagi perut yang terdiri dari enam kotak itu. Rose sangat menyukai tubuh kekar dan berotot pria yang saat ini sedang memainkan lidahnya pada gundukan Rose yang sudah terbuka penuh.

"Aku sangat menginginkanmu Rose..." Ucap pria itu pelan dan kembali memainkan lidahnya itu pada bukit kembar milik Rose.

Rose tidak bisa menahan nikmat itu. Rose terus mengerang dengan desahan nikmat. Kedua matanya terpejam dan kedua tangannya meremas kuat rambut pria itu ketika pria itu mengigit pelan pada ujung bukit kembarnya, "ahhh, jangan hentikan..." Pintar Rose dengan suara serak.

Kemudian pria itu sudah tidak bisa menahan dirinya lagi untuk menumpahkan semua yang ada dalam dirinya untuk Rose. Dengan perlahan pria itu menarik pakaian dalam milik Rose dan setelah terbuka pria itu memainkan jemarinya di dalam diri Rose.

Rose semakin mengerang nikmat, wajahnya begitu merah menahan gejolak dalam dirinya, "ohh... Apa yang kau lakukan padaku..." Ucap Rose dengan napas mendesah. "Ada yang ingin keluar dari dalam diriku..." kata Rose mencengkram seprei tempat tidur ketika pria itu memainkan dua jarinya di dalam diri Rose dan membuat Rose begitu nikmat.

Pria itu terus memainkan dua jemarinya di dalam sana, wajahnya terlihat begitu senang melihat Rose begitu menikmati permainannya saat ini.

Beberapa detik kemudian senyum pria itu terlihat senang, ketika melihat Rose mengeluarkan cairan dalam dirinya. "Kau ingin lanjut atau ku hentikan sekarang?" Tanya pria dengan suara serak menahan hasrat dalam dirinya.

Rose yang terbaring lemah membuka matanya perlahan dan menatap pria itu dengan napas tersenggal, "lanjutkan..." Ucap Rose dengan malu.

Pria itu tersenyum tipis, kemudian pria itu membuka celana kerjanya dan celana dalamnya, lalu dia memasukan b4tang miliknya ke dalam diri kenikmatan Rose. Pria itu melenguh nikmat saat merasakan tubuhnya bersatu dengan Rose. Rasanya sulit diartikan bagi pria itu.

"Rasanya sangat nikmat sekali Rose..." Bisikan pria itu yang sedang merasakan kehangatan b4tang miliknya di dalam diri milik Rose.

Sementara itu Rose merasakan b4tang milik pria itu di dalamnya sambil menatap pria itu dengan kening berkerut. Rasanya agak sakit, apalagi ini adalah pertama untuk Rose.

"Apakah sakit? Jika sakit aku akan menghentikannya. Aku tidak ingin menyakitimu." Kata pria itu ketika melihat Rose seperti kesakitan.

Rose menggeleng, "tidak, lanjutkan saja." Balas Rose. Bagi Rose semua sudah terjadi, jadi untuk apa di hentikan? Lagipula Rose juga menikmatinya kok.

Dengan sedikit ragu pria itu memaju mundurkan b4tangnya dalam lubang Rose. Pria itu begitu menikmati, begitu juga dengan Rose. Suara erangan kenikmatan beradu menjadi satu di tengah malam yang dingin dan hujan. Sepuluh menit kemudian, tubuh pria itu ambruk di dalam dekapan Rose. Pria itu sudah tidak bisa lagi menahan dalam dirinya yang segera dia keluarkan. Dan pria itu mengeluarkannya di dalam diri Rose.

Begitu banyak sekali cairan yang di keluarkan oleh pria itu di dalam diri Rose. Jika terjadi sesuatu kepada Rose dia akan bertanggungjawab dengan perbuatannya.

Rose yang merasakan hal itu hanya terdiam dengan napas tidak beraturan. Kedua tangannya merengkuh tubuh pria itu dengan erat. Setelah selesai melakukan, entah mengapa ada rasa sedikit penyesalan di hati Rose, walaupun Rose menikmatinya tadi.

Dan keesokannya harinya Rose pergi meninggalkan pria itu yang masih tertidur lelap di sampingnya.

***

7 tahun kemudian...

"Rose!! Rose!!" Panggil seseorang kepada Rose Elizabeth untuk kesekian kalinya.

Rose pun tersadar dari lamunannya tersebut, "ya!" Seru Rose yang kaget dengan suara panggilan yang begitu kencang untuknya.

"Kau ini sedang memikirkan apa sih, sampai ku panggil pun tidak kau dengar!" Keluh Samantha, sahabat Rose sejak sekolah dasar dan sekarang telah menjadi seorang dokter kandungan.

Rose menggeleng dengan cepat, " Aku sedang tidak memikirkan apapun." Elaknya. Padahal dia sedang memikirkan sesuatu dalam benaknya.

"Kau masih memikirkan ingin punya anak?!" Tanya Samantha lagi sambil memakan snacknya. Rose mengangguk dengan senyuman, "kalau kau ingin punya anak menikah dulu, lalu kau berhubungan suami istri dan hamil." Ucap Samantha.

Rose berdecak pelan, "tidak segampang itu Sam!! Aku kan sudah mengatakan hal itu padamu ribuan kali. Tidak segampang itu." Ucapnya dengan sedikit kesal.

Samantha menaikan satu alisnya, "buat anak kan sangat mudah, apanya yang tidak gampang?" Tanyanya heran.

"Kau tidak tahu sih!"

"Memang apa yang tidak ku ketahui?!" Tanya Samantha lagi.  Samantha merasa ada sebuah rahasia yang di tutupi oleh Rose kepadanya.

Rose mengelah napasnya, "kau tidak perlu tahu. Jika kau tahu pun kau akan menganggapku bodoh." Jawabnya. "Jadi bagaimana, kapan kau bisa mencarikan pendonor spermatozoa untuk calon anakku? Ingat ya, harus bagus bebet, bibit dan bobotnya." Katanya denga wajah berseri.

"Untuk masalah itu tidak segampang itu, Rose. Sangat susah mencari kandidat yang bagus. Kebanyakan dari mereka ingin melakukan proses terlebih dahulu denganmu. Sudah tiga orang yang sesuai dengan kriteriamu, tetapi mereka ingin menjadikanmu istri mereka dan mereka bisa memberimu banyak anak." Ucap Samantha.

Lagi dan lagi Rose menghela napasnya, "aku kan sudah mengatakan kepadamu, aku tidak ingin menjalin hubungan dengan pria. Karena itu sangat merepotkan. Lagipula, aku menginginkan anak selain mengisi waktuku yang kesepian, aku juga ingin merebut kembali harta mendiang orang tuaku yang di kuasai oleh Demian Demitri. Anak angkat orang tuaku yang tidak tahu diri itu.!" Ucapnya dengan penuh amarah dan mata menyipit.

Samantha tersenyum simpul, "Demian? Bagaimana kabar kakak angkatmu yang super ganteng dan berkharisma itu? Sudah sangat lama aku tidak pernah melihatnya lagi." Ucap Samantha sambil membayangkan sosok Demian.

"Jangan sampai aku bertemu dengannya kembali!" Seru Rose dengan berapi-api. "Aku tidak sudi bertemu dengannya kembali."

Bagi Rose, Demian Dimitri adalah orang yang telah membuat hidupnya menderita sekian tahun. Ketika mendiang orangtuanya meninggal sejak Rose duduk di bangku kelas 2 menengah atas, Demian menjadi walinya dan sejak itu Demian begitu posesif kepada Rose. Apalagi Demian menguasai harta mendiang orangtua Rose atas surat wasiat yang dibuat oleh ayahnya. Demian yang sudah berumur 25 tahun ketika Rose masih duduk di bangku sekolah begitu mengatur kehidupan Rose.

Rose yang tidak suka dengan Demian begitu posesif pergi dari hidup Demian untuk selamanya tanpa membawa sedikitpun harta orang-tuanya.

Dan tujuh bulan lalu, Rose bertemu dengan pengacara ayahnya secara tidak sengaja. Pengacara ayahnya sudah mencari Rose selama hampir tujuh tahun ini karena ada yang ingin disampaikan kepada Rose. Mendiang Ayahnya mewasiatkan untuk Rose, jika Rose mempunyai anak. Harta mendiang orang-tua  Rose akan jatuh kepada Rose dan juga anaknya. Maka dari itu, Rose gencar mencari kandidat pria yang menjadi kriterianya untuk mendonorkan spermatozoa untuknya.

"Rose, kenapa kau tidak mencari kakakmu untuk meminta bantuan? Ku lihat dia sangat cocok dengan kriteriamu. Aku jamin anakmu kelak akan bagus dan cerah, rupa dan juga kepribadiannya." Usul Samantha dengan mata melebar. "Lagipula, dia kan hanya anak angkat. Tidak ada ikatan darah diantara kalian!"

Sedetik kemudian Rose langsung merinding mendengar perkataan Samantha. "Apa kau sudah gila!! Dia tidak akan bisa membuatku h4mil!! Buktinya sampai saat ini aku tidak h4mil setelah kejadian malam itu!!" Sedetik kemudian Rose menutup mulutnya. Dia begitu bodoh karena keceplosan berbicara hal rahasia yang telah dia sembunyikan dari sahabatnya Samantha bertahun-tahun.

***