Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 14

Makan malam Galen dan Emery kali ini, terasa begitu sepi. Semenjak pulang dari kampus, Galen terus, bahkan Emery pun ikut terdiam, tak tahu bagaimana membuat Galen kembali ceria.

Keduanya makan makaroni & cheese. Makanan itu terasa menjijikan bagi Galen. Ia terus memandang makanannya. Rasa bersalah menyusup dalam dirinya, bagaimana kalau Irish tersesat? Bagaimana kalau Irish dicopet? Dan siapa laki-laki itu?

Rasa untuk melindungi begitu besar.

"Mungkin minum rum bisa sedikit meredahkan rasa dingin. Saya sudah tidak sabar untuk menanti malam natal." Emery menuangkan anggur dalam gelas Galen dan membiarkan cowok itu terus minum. Mungkin, Galen ingin mabuk.

Ketika Galen sudah teler, Emery membawa laki-laki itu ke dalam kamar dan menelanjagkannya. Bukan untuk menjebaknya, tapi sudah lama Emery ingin merasakan bagaimana tubuh Galen bereaksi terhadap dirinya. Galen yang mabuk, membuat Emery bebas bereaksi.

Walau Galen semlat sadar, tapi cowok itu tak lagi peduli, jika hari dimana ia bertemu Irish dan malamnya berakhir bersama memadu kasih bersama. Selama 4 tahun tinggal bersama, keduanya tak pernah lepas kemdali, kecuali berciuaman, tapi malam ini, Galen membiarkan Emery membawanya dan menuntut menuju ke langit yang lain.

___________________________________

Galen terbangun dalam keadaan bugil, ia melirik ke samping ada Emery yang juga di pelukannya. Kepala laki-laki masih pusing. Ia terus memijit pelipiasnya dan mengingat kejadian semalam yang terjadi begitu cepat dan tanpa diduga. Ia melihat Irish, tak selera makan, minum rum, dan tersadar sedikit ia merasakan nikmat dunia bersama Emery.

Galen semakin memeluk Emery dan mengecup sayang cewek ini. Hanya Emery yang selalu menemaninya saat

ia kesusahan. Irish hanya menjanjikan kesetiaan, tapi tidak dengan menemani. Hanya Emery.

Galen tidak menyesal melakukan bersama Emery, malah cowok itu mau lagi. Galen tersenyum, menyibak selimut putih bergambar bunga dan mencium Emery di seluruh wajah, terutama bibir gadis itu. Galen mengemut bibir mungil Emery begitu lama. Gadis itu belum sadar, ia hanya bergerak-gerak sebentar.

Tangan Galen turun menuju bukit kembar Emery dan bergantian memberi tanda disana, Galen tak mau bukit Emery cemburu karena ia hanya mencumbu sebelah saja. Cowok itu mengemutnya, membuat Emery mendesah.

"Babe, it's too early. I'm tired." keluh Emery. Galen tak menghiraukan dan jari-jari nakalnya turun menuju lembah sempit dan basah. Membuat Emery tak bisa membiarkan Galen berkerja sendirian, Emery bangun dan membantu Galen mencampai puncak pendakaian mereka.

Entah sudah berapa kali milik Galen mengisi milik Emery namun rasanya mereka tak ingin melepaskan. Bahkan, keduanya memilih bolos ke kampus untuk mengisi perut bagian bawah.

Galen bahagia bersama Emery. Hanya Emery dan akan menkadikan Emery menjadi istrinya kelak. Sudah banyak utang budi yang ia dapatkan dari Emery, kebaikan dan ketulusan gadis itu tak bisa digantukan dengan apapun, kecuali hidup bersama Emery. Galen berjanji, hanya ada Emery di hidupnya dan Irish hanya masa lalu. Irish hanya mengisi menjadi teman di saat ia merasakan cinta monyet. Irish gadis yang baik, ia bisa menemukan lelaki lain yang bertanggung jawab, dan menyayngi dengannya tulus. Galen yang sekarang bukan lagi cowok manis yang hanya punya satu pacar, Irish untuk selamanya tapi sudah ada Emery di hidupnya.

Galen memikirkan semua ini, sambil memandang kosong ke layar plasma di depannya, sambil memainkan rambut Emery. Dan seharian mereka menghabiskan waktu di flat bersama, nonton bersama dan sisanya bercinta yang nikmat.

______________________________

Perlahan pesawat itu merangkak naik, Irish masih sempat melihat banyak mobil di bawah. Perasaan sedih menghantam dada Irish. Ia berjanji takkan pernah mengenal negara America seumur hidupnya.

Gadis itu menangis di tempat duduknya. Galennya tak ada lagi, ia hanya pergi menjemput kesedihannya. Tapi Irish akan menata hidupnya. Memang menjalani hubungan seperti ini tak bisa ia lakukan, ia tal lagi memikirkan pasangan, bagi Irish semuanya terasa percuma.

"Permen lagi?" Declan menawarkan permen jahe lagi. Gadis itu mengambil permen itu dan membiarkan rasa manis dan pedas berperang dalam mulutnya.

"Setidaknya kamu sudah bisa tenang, tak ada lagi kabar menunggu yang tak pasti." Irish mengangguk. Walau Irish tak menceritakan permasalahannya yang tepat, tapi Declan sangat paham apa yang terjadi. Hidup selama 32 tahun, ia sangat tahu asam garam kehidupan anak muda sekarang. Biasanya yang sering disakiti pihak wanita, apalagi wanita macam Irish. Irish berhak bahagia, dan bukan lelaki pengecut seperti Galen yang berhak membahagiakan Irish, lelaki lain. Dirinya misal?

Satu senyuman terukir di bibir seorang Declan Maswara, ia ingin membuat Irish bahagia. Itu janjinya sekarang. Ia sempat melihat keluar dan melihat gumpalan awan-awan yang putih dan berjanji akan kembali membawa Irish ke negara ini, dengan cerita yang berbeda pula.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel