Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bagian 9 Duka Mendalam

Bagian 9 Duka Mendalam

Semuanya yang berada di ruang gawat darurat mencoba menenangkan diri. Perawat-perawat yang menangani korban kecelakaan pun menghampiri keluarga yang mungkin bisa stabil diajak berbicara. Edward pun jadi perwakilan dari keluarga korban-korban ini.

Saat perawat memberikan kabar dari dua korban kritis, Edward menundukan kepalanya. Ia memikirkan apa yang harus dikatakan kepada orang tua Ethan. Kabar itu juga akan mengguncang anaknya yang sudah berteman lama dengan Ethan.

Edward pun menghampiri kedua orang tua Ethan. Ia duduk di samping ayah Ethan yang sedang menenangkan istrinya. Edward mengajak bicara jauh dari istrinya yang menangis tak henti di ruang tunggu.

Grizelle melihat Daddynya berbicara kepada orang tua Ethan, dan sesaat kemudian ayah Ethan terduduk lemas di lantai. Grizelle tahu jika ini bukanlah kabar baik yang disampaikan oleh ayahnya kepada orang tua Ethan. Grizelle pun melihat ayahnya membantu ayah Ethan berdiri dan membantunya duduk.

Grizelle pun menghampiri ayahnya untuk menanyakan kabar korban lainnya. Dengan sangat berat hati, Edward memberikan kabar kepada Grizelle, jika kedua korban tidak selamat. Grizelle pun menundukan kepalanya dan juga memejamkan matanya, ia harus kembali ke perempuan muda bernama Hana itu untuk memberikan kabar ini.

Namun, sebelumnya, Grizelle menemui suaminya untuk menceritakan kabar ini. Ia meminta bantuan Alan untuk memberitahukan kabar ini kepada Teddy. Alan pun mengangguk dan mempersiapkan diri untuk memberitahu Teddy.

“Aku benar-benar tidak tega dengan Teddy,” ujar Alan.

“Wanita itu sepertinya lebih terpukul lagi,” sahut Grizelle.

“Kamu harus menenangkan perempuan itu, ya, aku benar-benar tidak tega melihat kondisinya,” ujar Alan.

Sepasang suami istri ini pun berpencar untuk memberikan berita yang mereka dapat. Grizelle mengambil ancang-ancang untuk mengatakan kabar ini kepada Hana. Ia harus menyiapkan diri untuk memeluk dan menenangkan perempuan itu.

Benar saja dugaan Alan dan Grizelle, ketika kabar itu terdengar, Hana berteriak histeris dan mencoba untuk pergi melihat kakaknya. Teddy lebih bersikap tenang namun ia tetap menangis memeluk ibunya. Ia benar-benar merasa bersalah kepada Ethan, Teddy menyalahkan dirinya sendiri sampai Ethan bisa jadi seperti ini.

*

Jenazah Ethan disemayamkan di rumah duka paginya, akan disalatkan dan dimakamkan setelah salat Dhuhur. Grizelle dan Alan pamit untuk pulang terlebih dahulu, Teddy juga dibawa pulang oleh kedua orang tuanya. Mereka semua akan datang lagi setelah berganti pakaian yang sewajarnya.

Edward mewakili anaknya melihat Ethan untuk terakhir kalinya dan menenangkan orang tua Ethan. Sedangkan Teddy yang berbeda agama dengan Ethan hanya menunggu saat jenazah akan dibawa ke tempat pemakaman. Grizelle tidak ikut kali ini karena ada anak-anak yang harus di urus di rumah dan juga beberapa pekerjaan lainnya.

Sedangkan Edward dan Jessica mencoba mendampingi Teddy dan juga ikut berbela sungkawa karena orang tua Ethan adalah teman mereka. Semua yang hadir begitu berduka termasuk seluruh keluarga yang ada. Mereka tidak menyangka Ethan akan pergi seperti ini dan juga secepat ini meninggalkan mereka.

Ibunda Ethan terus saja menangis histeris di dalam pelukan suaminya. Tak ada yang berani untuk mendekatinya sekedar menanyakan keadaan. Ia benar-benar tak percaya anaknya sudah pergi dengan tragis.

“Apa yang harus aku lakukan untuk membawa anakku kembali!” ujar ibunda Ethan histeris.

“Ethan sudah tenang, sayang,” ujar ayah Etahn.

Dibalik kaca mata hitam yang dikenakan oleh Teddy, air matanya terus saja mengalir tanpa henti. Diamnya yang memiliki sejuta arti membawa hanyut ke dalam banyaknya kenangan bersama dengan sahabatnya. Ethan yang selalu mendampingi Teddy.

Di saat terakhir, Teddy menyesal tidak bisa dengan sempurna menghantarkan Ethan keperistirahatan terakhir sahabatnya. Ia menyesali semua yang telah diperbuatnya bersama Ethan selama ini. Juga, pada malam itu jika tak ada ide bodoh itu, mungkin ia masih bisa bercanda dengan Ethan.

Semua begitu cepat berlalu, yang masih terlihat nyata bisa tiba-tiba pergi dengan begitu cepatnya. Duka ini benar-benar begitu dalam untuk semuanya, Teddy hanya bisa terus menunduk, dan sesekali menegakan kepalanya. Jessica terus memegangi tangan anaknya, berjaga-jaga agar anaknya tetap stabil.

Setelah disalatkan, Ethan pun dibawa ke pemakaman umum dekat dengan rumahnya. Teddy ikut mengiringi perjalanan menuju ke pemakaman tersebut. Melihat bagaimana sahabatnya itu dibawa oleh tetangga dan saudaranya.

*

Orang tua Ethan tidak sanggup bertanya-tanya apa yang terjadi pada malam itu kepada Teddy. Ia tahu jika Teddy juga merasa begitu kehilangan. Mereka sudah bersama dari sejak masih sekolah dasar, mereka berteman sangat baik.

Kesedihan kedua orang tua Ethan tidak dapat dihadapi Teddy, sehingga Teddy memilih untuk meninggalkan pemakaman lebih cepat. Ia mengajak kedua orang tuanya untuk pergi dari pemakaman itu. Orang tua Teddy pun berpamitan kepada orang tua Ethan, dan sekali lagi mengucapkan bela sungkawa.

Sementara itu Grizelle dan Alan sedang mengurus Hana yang ternyata bukan ibu bayi tersebut, tetapi adik dari ibu bayi itu. Pemakaman Nadia juga Alan dan Grizelle yang membantu segala sesuatunya. Mereka pun dapat banyak cerita dari Hana dari saat di rumah sakit.

Cerita-cerita itu dibawa Grizelle dan Alan kepada keluarganya terlebih dahulu. Keluarga Ethan pasti masih sangat berduka untuk pembahasan seperti ini. Edward juga akan membantu segala sesuatunya.

“Mungkin nanti Daddy akan membantu kamu juga, Zelle, bagaimanapun mereka adalah teman Daddy dan Mommy,” ujar Edward.

“Tidak masalah, Dad. Besok kita bisa ke rumah Ethan lagi,” ujar Grizelle,

Namun, tak disangka, ada seorang kerabat dari Ethan yang menghubungi Edward untuk menanyakan masalah penabrakan itu. Ia mengabarkan jika orang tua Ethan yang mengutuskan untuk mengurus segalanya. Orang tua Ethan akan bertanggung jawab kepada keluarga korban yang juga meninggal dunia.

Mereka pun janjian untuk melakukan pertemuan, membahas segala sesuatunya. Sementara Teddy masih menenangkan diri di kamar kakaknya yang begitu nyaman. Keluarga memberikan Teddy waktu untuk dirinya sendiri saat ini.

Kerabat keluarga Ethan tersebut datang ke rumah Edward untuk membicarakan semuanya. Grizelle pun menceritakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang Hana. Alan juga menguatkan pernyataan isterinya tersebut.

“Begitu, ya. Sebenarnya sudah ada yang diketahui oleh orang tua Ethan. Kakaknya adalah tulang punggung, dan mereka tinggal di kamar kos kecil di pinggiran,” ujar kerabat Ethan.

“Benar, Pak, mungkin saya dan suami akan membantunya untuk kuliah, dan mencarikan pekerjaan,” ujar Grizelle.

Kerabat Ethan itu pun menyampaikan jika orang tua Ethan akan membelikan rumah untuk Raihana atau Hana dan Rainan. Sekaligus menanggung biaya hidup per bulan mereka, terlebih lagi bayi yang diasuh oleh adik korban masih sangat kecil. Jika Hana bekerja, maka bayi tersebut tidak akan ada yang menjaga.

*

Perbincangan tentang pertanggungjawaban keluarga Ethan pun selesai. Kerabat yang diutus oleh keluarga Ethan pun pamit untuk pulang dan menyampaikan segala sesuatunya kepada orang tua Ethan. Edward pun mengantarkan kerabat Ethan tersebut ke pintu depan dan menunggu sampai keluar dari area rumah.

Grizelle menemui adiknya yang masih sangat terpukul dengan semua ini. Ia juga ingin berbagi cerita kepada Teddy tentang banyak hal. Keluarga pun membiarkan adik-kakak itu menikmati waktu bersama.

Grizelle membuka pintu kamarnya, ia mengomentari bentuk yang tidak berubah. Teddy yang menghadap ke jendela pun hanya diam saja. Tubuhnya meringkuk meratapi banyak hal setelah kepergian sahabatnya.

“Tidak banyak berubah kamar ini,” ujar Grizelle berjalan mendekati Teddy.

Teddy sama sekali tidak membalikan badannya, namun Grizelle tetap mendekati dan duduk di sampingnya. Teddy akhirnya melihat Grizelle dengan wajahnya yang begitu kacau. Ia lalu memeluk kakaknya dengan gerakan perlahan.

“Aku minta maaf,” ujar Teddy meneteskan air mata.

Grizelle mengelus pundak adiknya, badan Teddy yang hangat menandakan bagaimana dia amat sedih dan tubuhnya bereaksi menjadi sakit. Grizelle tidak mau banyak berkata-kata terlebih dahulu. Ia di sisi adiknya untuk memeluk dan menenangkan Teddy saja.

Grizelle pun menceritakan kepada Teddy tentang Hana, dan orang tua Ethan yang akan membelikan rumah dan uang bulanan. Sedangkan Hana akan dikuliahkan oleh Grizelle dan Alan karena Hana sama dengan Teddy, baru saja lulus SMA. Teddy hanya mendengarkan ucapan Grizelle sambil tetap memeluk kakaknya itu.

***

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel