Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 13 Kabar Sophian

Bab 13 Kabar Sophian

Sudah dua hari ini Aisha terus saja rewel. Grizelle yang harus mengurus pekerjaan jadi selalu khawatir dan terus menelepon ke rumah setiap jam. Untungnya Hana sedang tidak ada mata kuliah, jadi ia bisa mengurus Aisha bersama dengan Bu Ria.

Hana dengan telaten menemani Aisha sama seperti ketika mengurus Rainan yang sakit dulu. Kali ini Aisha berbeda, badannya tidak terasa panas. Ia juga tidak menunjukan sakit di area tubuh mana pun.

Bu Ria tampak tidak khawatir dengan keadaan Aisha, ia menganggap mungkin memang sedang fasenya saja gadis kecil ini rewel. Hana juga tenang merawat Aisha, dia sedikit panik, tapi jika kepanikan ia perlihatkan akan berdampak tidak baik kepada Aisha. Ia juga tidak mau Grizelle tidak tenang di tempat kerja.

Situasi ini mengingatkannya kepada kejadian Rainan dulu. Ia berusaha dengan baik untuk membuat Rainan tenang disaat sakit agar kakaknya tidak khawatir. Saat itu juga kejadian nahas kakaknya.

“Aisha kenapa sayang? Ada yang sakit?” ujar Hana menggendong Aisha yang sedang menangis.

“Mungkin memang sedang fasenya seperti ini, Han, atau dia kangen Mamanya,” ujar Bu Ria.

Tiba-tiba Grizelle menelepon, dengan sigap Hana yang menggendong Aisha mengangkat panggilan video tersebut. Grizelle pun sedih melihat anaknya menangis sendu dengan mata yang sudah sembab. Hana berusaha untuk kuat dan juga tenang ketika berbicara kepada Grizelle tentang Aisha.

“Apakah badannya demam, Han?” tanya Grizelle.

“Tidak, Kak, sejauh ini. Tapi dia terus menangis, sempat berhenti tadi tapi tidak lama,” jawab Hana.

“Dia kenapa, ya? Kakak akan pulang cepat hari ini. Kak Alan juga sudah kakak beri tahu, ini akan update kembali kepadanya,” ujar Grizelle.

“Baik, Kak. Ini Aisha sedang berusaha ditidurkan dulu. Semoga saja setelah tidur siang Aisha bisa semakin tenang,” lanjut Hana.

Grizelle pun memberikan beberapa pesan kepada Hana dan juga berterima kasih karena ketelatenannya merawat Aisha yang rewel. Grizelle pun berpamitan untuk mengerjakan beberapa pekerjaan, lalu pulang dengan cepat. Jika Aisha masih rewel tak terkendali, mungkin akan dibawa ke dokter karena takut ada sesuatu yang tidak terlihat terjadi pada Aisha.

*

Aisha akhirnya tidur untuk beberapa saat, namun ia kembali terbangun dengan suhu tubuh yang panas. Hana menjadi panik, namun ia tidak tega untuk memberitahu Grizelle tentang kondisi Aisha. Kerewelan gadis mungil itu pun semakin menjadi, ia menangis sampai suaranya tidak terdengar lagi.

Khawatir akan semakin berbahaya untuk kesehatan Aisha, akhirnya ia pun mengabari Grizelle. Ia mengirimkan pesan singkat kepada Grizelle tentang kondisi Aisha saat ini. Hana ingin menelepon sebenarnya, namun karena Aisha semakin rewel ia jadi bingung harus melakukan apa.

Grizelle langsung menelepon Hana setelah mendapatkan berita itu. Namun karena Hana tidak menjawabnya, dan Grizelle pun beralih menelepon Bu Ria. Bu Ria menjelaskan situasi saat ini di rumah mereka.

“Sebentar lagi saya pulang, Bu. Tolong jaga Alvino, ya, Bu,” ujar Grizelle.

“Baik, Bu. Ini Alvinonya sedang bersama saya, kasihan Hana kalau mengurus dua sekaligus.”

“Terima kasih, Bu.” Grizelle menutup telepon.

Setelah menutup telepon, Bu Ria menghampiri Hana dan mengabarkan jika Grizelle akan segera pulang. Hana pun meminta maaf karena tidak sempat mengangkat telepon dari Grizelle karena sibuk dengan Aisha. Bu Ria yang melihat langsung pun memaklumi karena melihat sendiri bagaimana kesibukan Hana.

“Bu Grizelle akan segera pulang, mungkin akan langsung membawa Aisha ke rumah sakit,” ujar Bu Ria.

Hana mengangguk dengan masih menggendong Aisha. Bu Ria pun kembali bermain dengan Alvino dan juga Rainan di tempat yang berbeda. Lagi, Hana menggunakan cara mengajak Aisha berjalan agar mencari suasana lain.

Cara yang dilakukan Hana hampir berhasil, Aisah sempat diam beberapa saat dan fokus dengan benda lain. Ia sangat bersyukur sekali dengan cara ini bisa membuat Aisha tenang. Namun, Aisha kembali menangis dengan kedatangan Teddy.

Teddy terkejut dengan tangisan Aisha yang begitu sendu, ia pun menanyakan kepada Hana. Hana pun menjelaskan apa yang terjadi kepada Teddy. Teddy semakin kagum dengan Hana karena ketelatenannya mencoba membuat Aisha diam.

Teddy pun masuk dan memutuskan untuk bermain dengan dua jagoan yang ada di dalam. Ia tahu pasti Hana sangat bingung dengan situasi saat ini. Bu Ria juga perlu untuk mengurusi yang lainnya tidak hanya anak-anak.

*

Grizelle pun akhirnya sampai di rumah, dengan wajah yang begitu panik. Ia menggendong anak gadisnya yang tampak begitu membutuhkan sentuhan seorang ibu. Grizelle sudah memberitahukan Alan, dan suaminya akan pulang cepat hari ini setelah bertemu dengan klien. Setelah Alan pulang mereka akan membawa Aisha ke dokter karena suhu tubuh gadis kecil itu semakin tinggi. Hana sudah menempelkan kompres instan untuk anak-anak kepada Aisha yang tersedia di rumah.

Setelah Grizelle pulang dan mengurus Aisha, situasi rumah yang panik sudah lebih tenang. Aisha sudah tidak menangis histeris lagi, dan ia tidur dengan nyenyak. Setelah Alan pulang, mereka bersiap pergi ke rumah sakit.

Akhirnya, Hana pun bisa mengurus Alvino dan Rainan. Teddy yang ikut mengurus kedua jagoan itu pun senang bisa bersama dengan Hana, bercanda bersama. Saat itu juga Teddy melihat senyum yang begitu manis.

Kembali Bu Ria memandang keduanya dengan senang. Ia lebih suka jika Teddy bersama dengan Hana dibandingnya dengan Nicole. Bu Ria menganggap Nicole tidak memiliki keramahan, jika dia ramah, maka itu hanya dibuat-buat saja.

Tak lama, Alan pun pulang. Grizelle meminta Hana ikut dengan mereka, sedangkan Teddy diminta tinggal bersama Rainan dan Alvino sampai mereka pulang dari rumah sakit.

“Belikan jajan, ya,” ujar Teddy tersenyum.

“Obat bius mau?” canda Alan kepada Teddy.

Candaan Alan kepada Teddy membuat suasana tegang menjadi kendur. Alan, Grizelle, dan Hana pun pamit untuk membawa Aisha. Perjalanan ke rumah sakit pun sedikit terhambat karena jam pulang kantor. Aisha kembali menangis di mobil, entah karena apa. Grizelle kembali panik, namun Alan berusaha untuk menenangkan istrinya.

*

Setelah sampai di rumah sakit mereka pun mengurus segala sesuatunya. Hana diminta untuk menunggu dan menjaga barang-barang bawaan. Ia pun duduk di kursi tunggu yang sudah tersedia di rumah sakit tersebut.

Pemeriksaan begitu cepat, Alan, Grizelle, dan Aisha pun keluar. Aisha tampak sudah tertidur karena suntikan yang diberikan. Semua baik-baik saja, Aisha hanya demam biasa saja dan tidak perlu ada yang dikhawatirkan.

Alan mengurus segala administrasi dan juga mengambil obat. Hana dan Grizelle duduk di ruang tunggu bersama Aisha. Grizelle tampak lega begitu juga dengan Hana yang banyak mengurusi Aisha.

Saat menunggu, secara tidak sengaja Hana bertemu dengan tetangganya di kampung, Ridwan. Lelaki itu mengenali Hana dengan baik dan memanggilnya. Hana yang sedikit terkejut karena bertemu Ridwan di tempat tak terduga pun permisi kepada Grizelle untuk mengobrol sebentar dengan Ridwan.

Ridwan sudah setahun bekerja sebagai sopir di Jakarta. Sebelum ke Jakarta, Ridwan bertemu Sophian - Bapak Rainan - yang mencari mencari Nadia, Rainan, dan Hana ke kampung mereka di Nusa Tenggara Barat. Namun karena Ridwan tidak tahu alamat mereka, Sophian tidak bisa mencari keluarganya itu.

Sophian memberikan alamatnya kepada Ridwan berharap bisa bertemu dengan keluarganya di Jakarta. Hana menunduk mendengar cerita itu, ia kembali mengingat kakaknya yang sudah tiada. Hana ragu untuk menceritakannya kepada Ridwan.

Saat tengah berbincang, Alan dan Grizelle pun menghampiri mereka berdua. Hana pun mengenalkan dua orang yang begitu berjasa untuk hidupnya. Ridwan dengan sopan berjabat tangan dan berkenalan.

Ridwan diminta ke rumah Grizelle dan Alan setelah jam kerjanya selesai. Saat ini ia sedang mengantarkan salah satu karyawan perusahaan ke rumah sakit tersebut. Ia juga harus mengurus asuransi kesehatan salah seorang karyawan yang sedang dirawat di sana.

Alan, Grizelle, dan Hana pun pamit pulang, dan berkata akan menunggu Ridwan di rumah. Saat Hana berlalu, Ridwan terus memandangi wanita manis itu sampai bayangnya hilang. Ridwan sangat terpukau dengan Hana, adik kelasnya sewaktu SMA, yang tampak jauh lebih cantik saat ini. Ridwan mengira Hana menjadi pengasuh anak keluarga Alan-Grizelle.

***

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel