Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 11 Pandanan

Bab 11 Pandanan

Alan dan Grizelle sedang sibuk-sibuknya mengurusi segala sesuatu untuk rencana yang sudah lama mereka bincangkan. Rencana ini akan mengubah segalanya, dan membuat Grizelle lebih banyak di rumah. Untuk sementara waktu ini, Grizelle akan meninggalkan anak-anaknya lebih lama lagi.

Grizelle sebenarnya cukup sedih, tidak banyak waktu yang ia habiskan dengan anak-anak belakangan ini. Tapi, ini adalah langkah yang harus diambil agar Grizelle bisa lebih banyak di rumah ke depannya. Alan juga sangat mendukung, sehingga rencana ini pun akhirnya terjadi saat ini.

Mereka akan bekerja sama dengan teman Alan bernama Gala. Alan dan Grizelle memutuskan untuk membuat perusahaan pengembang dan arsitektur sendiri. Mereka akan sangat sibuk untuk beberapa waktu ke depan.

Akan ada pertemuan-pertemuan yang diadakan mungkin sampai malam hari. Hal ini juga di sampaikan kepada Hana dan asisten rumah tangga sekaligus pengasuh anak-anak, Bu Ria, di rumah yang menjaga anak-anak. Teddy juga diberitahu karena ia sering main ke rumah Alan dan Grizelle.

Untuk hari ini, Grizelle sudah berpesan kepada asisten rumah tangga mereka, Bu Ria, akan pulang terlambat. Bu Ria diminta untuk menjaga kedua anak mereka sampai Hana datang membantu. Seperti biasa, Hana akan main ke rumah walaupun tidak ada Grizelle atau Alan di rumah.

Grizelle juga memberitahu Hana soal ini agar ia bisa lebih lama lagi di rumah, dan akan diantar pulang seperti biasa. Grizelle sangat terbantu dengan adanya Hana, sehingga dia ingin gadis itu juga bisa merasa nyaman dengannya. Alan pun tidak merasa keberatan Hana di rumahnya tanpa adanya tuan rumah, mereka sudah sangat percaya kepada gadis itu.

“Hana di rumah dulu, ya, Kakak dan Kak Alan sepertinya akan terlambat pulang. Masih ada urusan yang harus dikerjakan,” ujar Grizelle.

“Baik, Kak,” jawab Hana dari ujung telepon.

“Nanti ada Teddy juga yang akan mampir untuk main, jadi kamu ada temannya main sama anak-anak,” ujar Grizelle.

“Ted—dy, baik, Kak.” Hana yang mendengar nama Teddy terhentak dan merasa gugup akan bertemu dengan lelaki yang ia kagumi. Hana seperti harus bersiap agar ia tidak salah tingkah ketika ketemu dengan laki-laki itu.

*

Hana mengucapkan salam kepada Bu Ria yang tampak sedang duduk mengawasi anak-anak. Ia tampak lelah karena mengurusi rumah dan juga anak-anak. Pekerjaannya ditambah karena belum mendapatkan pengasuh atau asisten rumah tangga yang baru.

Hana pun menyuruh Bu Ria untuk istirahat sebentar, dia akan menjaga anak-anak. Bu Ria sangat berterima kasih kepada Hana. Ia anak yang sungguh pengertian dan perhatian kepada siapa saja, Hana juga termasuk anak yang peka.

Grizelle kembali menelepon Hana saat ia sedang bermain dengan anak-anak. Grizelle tidak menyangka urusan akan semakin panjang. Ia pun menyuruh Hana untuk menginap saja malam ini, sama seperti malam-malam sebelumnya.

“Ta—pi, Kak, Hana tidak membawa baju ganti,” ujar Hana.

“Ada baju kakak yang kemarin baru diberesin di kamar tamu, bisa coba kamu lihat,” jawab Grizelle.

“Ta—”

“Sudah, tidak ada tapi-tapi lagi, mau, ya?” Grizelle terdengar memaksa.

Hana sudah tidak bisa berkata-kata lagi jika sudah dipaksa oleh Grizelle. Ia merasa sangat banyak berhutang budi kepada Grizelle, menginap akan membuat repot saja. Rainan juga akan mengacau karena memberantakan banyak hal.

Setelah menerima tawaran menginap dari Grizelle, Hana berencana untuk memasak malam ini. Ia ingin membantu Bu Ria melakukan pekerjaannya karena sudah lelah menjaga dan juga membereskan rumah. Setelah Bu Ria bangun, Hana berniat memberitahu rencana masaknya untuk makan malam.

Tak lama, Bu Ria keluar dengan sudah bersiap akan berbelanja. Hana pun menanyakan apa yang akan dibeli oleh Bu Ria. Dengan nada riang, Bu Ria menceritakan tentang Teddy yang meminta dimasakan sesuatu.

“Ibu mau membeli bahan-bahan memasak sop daging, minta tolong jagain anak-anak, ya,” ujar Bu Ria.

“Untuk, Teddy, ya.” Hana menunduk tersenyum.

Bu Ria hanya menggelengkan kepalanya melihat Hana tersipu ketika mendengar nama Teddy. Gadis manis itu memang benar-benar jatuh hati kepada anak lelaki tunggal keluarga Edward. Bu Ria seperti tidak tega untuk melarang perasaan itu karena Hana begitu polos dan seperti tidak pernah mengenal cinta sebelumnya.

*

Tak lama, Teddy datang dengan tas yang berisi tugas-tugas di dalamnya. Ia yang disuruh kakaknya untuk datang pun tidak bisa menolak. Sampai dirinya duduk di ruang keluarga, Teddy tidak berencana untuk menginap, sampai kakaknya mengirimkan pesan untuk tinggal di rumah sampai besok.

Sebenarnya Grizelle dan Alan tahu Teddy bisa saja pulang tengah malam, namun ia tak tega di rumah hanya ada wanita dan anak-anak. Mereka juga akan pulang sampai malam, mungkin yang ada di rumah sudah tidur baru mereka sampai. Jadi, lebih baik ada seorang lelaki di rumah mereka.

Saat di rumah Grizelle, Teddy mencari keberadaan Bu Ria tanpa bertanya kepada Hana. Ketika tidak menemukan Bu Ria, Teddy hanya berdiam diri di dapur saja. Ia menunggu sampai Bu Ria datang.

“B-bu Ria sedang berbelanja untuk memasak sop daging,” ujar Hana memberi penjelasan.

“Oh, terima kasih informasinya,” jawab Teddy. Ia pun kembali fokus dengan HP-nya setelah menjawab Hana.

Hana yang terlihat malu-malu membalikkan badannya dan kembali bermain dengan anak-anak. Ia merasa tak pantas lama-lama berada di dapur bersama dengan Teddy. Hana juga memikirkan anak-anak tidak ada yang menjaga.

Saat Teddy sedang duduk, ia tak sengaja melihat Hana sedang bermain dengan anak-anak. Ia melihat Hana sangat lembut kepada anak-anak kakaknya. Tak sadar, Teddy tersenyum melihat Hana.

Tak lama, Bu Ria pun pulang dari berbelanja, ia terkejut melihat Teddy yang duduk di dapur. Ia pun segera mengolah belanjaan sesuai dengan permintaan Teddy. Mereka pun juga berbincang banyak hal.

Teddy pun pindah ke ruang tamu untuk mengerjakan tugas-tugasnya di sana sembari menunggu masakan matang untuk makan malam. Sedangkan Hana mengurusi anak-anak, memandikan mereka, dan memberikan makan. Hana juga sedikit beberes tempat bekas anak-anak bermain karena jam bermain sudah habis.

Rumah sangat ramai, namun semuanya berada pada kegiatannya masing-masing. Bu Ria pun sedikit mengarahkan Hana untuk peralatan mandi anak-anak. Semua jadi terbantu karena ada Hana di rumah Grizelle.

Setelah semuanya sudah selesai, Hana pun bergegas mandi agar bisa makan malam cepat dan kembali mengurus anak-anak. Ia akan bergantian dengan Bu Ria, setelah itu mereka semua bisa santai bersama. Walaupun mereka merasa Teddy tidak akan senang dengan keberadaan mereka.

*

Setelah semuanya sudah rapi dan masakan sudah selesai dihidangkan, Bu Ria memanggil semuanya untuk makan. Namun, Hana menahan dirinya, dan menunggu Teddy untuk selesai makan saja. Dia akan makan sendirian di dapur, tetapi tidak berniat makan di meja makan.

Namun, Teddy tidak mau juga makan sendirian, sehingga dia pun memanggil Hana untuk makan bersama dengannya. Hana yang terlihat canggung dan malu pun hanya menurut saja. Ia berusaha mengendalikan diri dan tidak banyak melihat Teddy.

Baru kali itu Teddy melihat Hana cukup lama karena mereka malam bersama. Selama ini Hana seperti selalu menghindari dirinya. Selama ini Teddy juga takut berdekatan dengan Hana karena mengingatkannya kepada kematian Ethan dan kakak Hana saat kejadian tragis dulu. Hana jadi sangat terlihat ketika anak-anak terus mencarinya ke dapur selagi ia sedang makan bersama dengan Teddy.

“Bu Ria dilupakan ini,” canda Bu Ria.

Teddy hanya melihat tingkah lagi anak-anak itu yang begitu menyayangi Hana. Keponakannya juga menghampirnya dan mengganggu aktifitas makan Teddy. Teddy pun menggendong Alvino dan memberinya makanan.

Setelah selesai makan, Teddy kembali ke ruang keluarga untuk mengerjakan tugas. Ketika melihat kedua keponakan kecilnya, Teddy merasa sangat ingin mengganggu. Kesukaan Teddy adalah membuat mereka menangis.

Teddy melihat Hana yang dengan telaten mengurus ketiga anak, Alvino, Aisha, dan Rainan. Sungguh hati Teddy tersentuh dengan kelemahlembutan Hana pada anak-anak tersebut. Dia yang awalnya ingin sekali menjahili anak-anak itu akhirnya hanya duduk terdiam di kursi keluarga mencoba mengerjakan tugas kuliahnya sambil mencuri-curi pandang ke Hana dan anak-anak.

Teddy ingin mendekati Hana dan mengucapkan maaf karena peristiwa tragis yang menyebabkan kematian kakaknya namun tidak mampu melakukan hal tersebut. Tetapi, hatinya sungguh tidak sanggup untuk berbicara. Alhasil, Teddy lebih memilih untuk bungkam dan hanya memperhatikan Hana diam-diam.

***

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel