Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 12 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?

Melihat semua ini, kepala Ruan Shishi mendengung seketika.

Apa dia telah melihat rahasia Yu Yimo?

Ruan Shishi tiba-tiba merasa bersalah. Meskipun dia tidak bermaksud demikian, tapi dengan begini dia sudah menganggu privasi orang lain.

Itu memang tidak bermoral.

Tidak sempat banyak berpikir, Ruan Shishi hendak mengembalikan foto dan kartu itu. Tetapi karena dia gugup hingga tangannya gemetar, untuk sesaat, dia tidak berhasil.

"Apa yang sedang kamu lakukan?"

Suara dingin tiba-tiba terdengar dari belakang.

Tubuh Ruan Shishi bergetar secara naluriah. Bingkai foto di tangannya jatuh lagi. Tetapi kali ini tidak mendarat di lantai, tetapi ditangkap oleh Yu Yimo.

Ruan Shishi berbalik dan bertatapan dengan mata dingin Yu Yimo.

Dia begitu gugup sehingga tenggorokannya tercekat, "Maaf, aku tidak sengaja."

Tidak sengaja untuk memasuki ruang kerjanya, bahkan tidak sengaja untuk mengintip rahasianya.

Juga tidak tahu apa Yu Yimo akan mempercayainya.

"Keluar." Meskipun dia merendahkan suaranya, tapi tidak sulit untuk mendengar amarah dalam nadanya.

Hati Ruan Shishi bergetar. Dia sudah membuatnya marah lagi.

Tanpa ragu-ragu terlalu banyak, Ruan Shishi membungkuk, mengangkat kotak dari lantai, lalu berjalan keluar dengan bijak. Ketika dia berbalik dan menutup pintu ruang kerja, dia melihat bahwa mata Yu Yimo tertuju pada foto itu.

Sepertinya itu adalah sesuatu yang sangat penting bagi Yu Yimo.

Setelah Ruan Shishi menutup pintu dengan merasa bersalah dan tidak nyaman, dia membawa barang-barangnya turun dari lantai dua. Saat ini, Du Yue sudah menata makanan yang dia bawa.

Melihat Ruan Shishi mengangkat kotak itu, dia bertanya, "Nyonya, apa yang akan dilakukan dengan itu?"

"Aku ingin mencari ruang penyimpanan," Ruan Shishi berkata dengan jujur.

Du Yue menjawab, "Ruang penyimpanan ada di loteng kecil."

Loteng kecil?

Ruan Shishi sedikit bingung, dia sepertinya tidak melihat loteng kecil itu.

"Nyonya, serahkan padaku saja." Du Yue mengambil karton itu dari Ruan Shishi, lalu berkata, "Nyonya, ayo makan, semua ini adalah ..."

"Asisten Du, sepertinya aku telah berbuat salah. Aku sudah membuatnya marah." Ruan Shishi memotong perkataan Du Yue.

Setelah mendengarkan kata-kata Ruan Shishi, Du Yue seketika merasa bingung.

Sejujurnya, sudah bertahun-tahun bersama Yu Yimo, dia jarang melihat Yu Yimo mengungkapkan emosinya.

Sedikit sekali orang yang bisa membuatnya marah. Keberuntungan macam apa Nyonya hari ini! "Nyonya, apa yang Anda lakukan?"

"Aku memasuki ruang kerjanya dan tanpa sengaja menyentuh ..." Bingkai foto, bahkan sudah melihat rahasianya.

"Ini semua salahku. Aku tidak menjelaskan kepada Anda bahwa ruang kerja presiden adalah area terlarang. Siapapun tidak boleh masuk."

Area terlarang?

Ruan Shishi sekarang mengerti bahwa ruang kerja itu benar-benar ruang pribadi Yu Yimo. Jika di adalah dirinya dan seseorang memasukinya, dia pasti juga akan marah.

Memikirkan hal ini, Ruan Shishi bahkan lebih merasa bersalah dan tertekan. Semuanya salah kecerobohannya.

Makanan untuk malam ini dikirim dari kediaman lama Keluarga Yu. Semuanya adalah kesukaan Ruan Shishi.

Tetapi karena terjadi hal semacam ini, Ruan Shishi sama sekali tidak memperhatikan hidangan ini. Hanya dengan sangat cemas mengambil beberapa suap makanan. Sedangkan Yu Yimo bahkan belum keluar dari ruang kerja sama sekali.

Di malam hari, setelah mandi, Ruan Shishi berbaring di tempat tidur. Bolak balik kanan kiri tidak bisa tidur.

Pertama, karena terbiasa dengan kasur lamanya.

Kedua, karena kesal atas kebodohannya sendiri masuk ke ruang kerja Yu Yimo dan membuat Yu Yimo tidak senang.

Berpikir tentang itu, nama Wan'er tiba-tiba muncul di pikirannya.

Bahkan telah melekat di benak Ruan Shishi.

Kak Mo.

Orang yang bisa dipanggil dengan panggilan yang begitu dekat pasti memiliki hubungan yang baik dengan Yu Yimo. Lagi pula Yu Yimo sepertinya juga sangat menyayangi foto tersebut.

Jadi, apa Wan'er ini adalah orang yang disukai oleh Yu Yimo?

Memikirkan hal ini, Ruan Shishi entah kenapa merasa sedikit tidak nyaman.

Kalau memang seperti itu, mengapa Yu Yimo masih mau menariknya untuk pergi membuat surat nikah?

Ruan Shishi merasa kesal beberapa saat. Dia menarik selimut hingga ke atas kepalanya, memaksa dirinya untuk tidak memikirkannya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel