Bab 13 Kamu Adalah Istriku
Ketika Ruan Shishi bangun, langit sudah cerah. Begitu melihat jam, sudah jam setengah tujuh. "Gawat!" Ruan Shishi berkata dengan suara kecil.
Hari ini hari Senin, hari kerja. Awalnya berencana bangun jam tujuh agar tidak terlambat ke kantor.
Siapa yang bisa menyangka dia akan insomnia tadi malam sampai larut malam, dan ketiduran di pagi harinya?
Ruan Shishi bergegas turun ke bawah setelah mempersiapkan diri.
"Nyonya." Suara Du Yue terdengar di ruang tamu.
Mendengar suara Du Yue, Ruan Shishi memandang mengikuti suara itu.
Hanya terlihat Du Yue berdiri di dekat meja makan. Sedangkan Yu Yimo dengan berpakaian rapi duduk di samping meja, jari-jarinya yang ramping menggunakan pisau dan garpu sedang menikmati sarapan. Sepertinya sudah ada sesaat.
"Pagi." Setelah Ruan Shishi sedikit tertegun. Dia mengucapkan kata itu dengan pelan.
Du Yue menarik kursi di samping Yu Yimo untuk Ruan Shishi. Dia memberi isyarat agar Ruan Shishi datang dan duduk.
Melihat Yu Yimo yang tampak seperti gunung es, Ruan Shishi menggelengkan kepalanya dan berbisik, "Aku tidak lapar."
Dia masih belum tahu, kemarahan Yu Yimo sudah menghilang atau belum. Jika belum, dengan dirinya yang muncul di hadapannya, apa itu tidak hanya akan membuat orang menjadi lebih marah?
Dia tidak akan begitu tidak sadar akan situasi.
Karena itu, Ruan Shishi berniat kabur.
"Kemari dan duduk." Siapa sangka, Yu Yimo sedikit mengangkat kelopak matanya, menatapnya, dan berkata dengan nada tegas.
Kata-kata Yu Yimo, Ruan Shishi tidak berani untuk tidak mendengarkan. Jadi dia segera berjalan ke sana dan duduk.
Kemudian Du Yue membawakan sarapan Ruan Shishi, lalu mundur secara otomatis.
Yu Yimo meneruskan sarapannya, tapi Ruan Shishi masih tidak berani bergerak.
Pertama, dia masih merasa sedikit bersalah ketika berhadapan Yu Yimo. Jika dia tahu bahwa dia telah membaca kartu itu, tidak tahu apa dia akan membunuhnya di tempat atau tidak.
Kedua, cara makan Yu Yimo anggun. Gerakannya membuat orang lain teringat akan keluarga bangsawan. Ini membuat Ruan Shishi tidak tahu harus bagaimana untuk makan.
Setengah menit kemudian, Yu Yimo meletakkan pisau dan garpu di tangannya. Mengambil tisu, menyeka mulutnya, lalu berkata dengan datar, "Habiskan."
"Ya, baik.” Ruan Shishi tidak berani banyak berpikir lagi. Dengan cepat menghapus semua roti dan susu yang ada di depannya.
Ketika Ruan Shishi selesai sarapan dan bergegas keluar, mobil Yu Yimo sudah menunggu di depan pintu.
Sepertinya sedang menunggunya.
Ruan Shishi sedikit ragu-ragu. Seperti kalimat 'komentar orang mengacu pada gosip'. Jika orang-orang di perusahaan melihatnya turun dari mobil presiden, dia takut badai besar akan terjadi.
Lagi pula dia juga tidak ingin naik mobil yang sama dengan Yu Yimo, tekanannya terlalu besar.
Dia masih ingin hidup untuk beberapa tahun lagi!
Jadi Ruan Shishi dengan hati-hati berkata kepada Yu Yimo, "Aku sendiri bisa naik kereta bawah tanah ke perusahaan, jadi aku tidak akan merepotkanmu."
Mendengar ini, Yu Yimo yang sedang melihat koran mengangkat kelopak matanya dan menoleh ke arah Ruan Shishi. Matanya tertuju pada pipi merah Ruan Shishi selama beberapa detik.
Lalu dia berkata: "Ruan Shishi, apa kamu sudah lupa?"
Ruan Shishi tercengang oleh pertanyaan, "Lupa apa?"
"Kamu adalah istriku."
"Oh." Ruan Shishi tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia masuk ke mobil dengan turut.
Karena kata-kata ini, hati Ruan Shishi tiba-tiba menjadi lembut.
Tidak peduli ada masalah apa yang tidak menyenangka antara dia dan Yu Yimo, juga tidak peduli seperti apa masa lalu Yu Yimo.
Sekarang dia adalah suaminya, dan dia juga adalah istrinya.
Jika tidak ada kecelakaan, mereka akan menghabiskan hidup ini bersama.