Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 12

Sedikit susah di awalnya, tampak sempit. Kutekan lagi, kali ini lebih mudah mungkin masih ada sisa puncak kenikmatan dipermainan sebelumnya.

"Ah.... hangat sekali bu, enak sekali..... kontol Arya serasa kecepit"

"Vagina Ibu enak...." ucapku, ku hentakkan dedek arya lebih dalam terasa kenikmatan membasahi setiap nano meter batang dedek arya. Tubuh Ibuku melengking ke atas dengan mata terpejam ketika dedek Arya masuk ke sangkarnya lebih dalam.

"Itu tempik (vagina), buat ka.....mu..... nak" rintih nikmat Ibuku

Aneh memang ketika mendengar kata-kata yang vulgar keluar dari bibir indah ibuku tapi setiap kata yang terucap membuatku panas panas panas. Kembali aku memandang Ibuku, sedikit demi sedikit aku menggoyang Ibuku. Tubuhku semakin panas, entah apa yang sebenarnya terjadi dengan tubuhku. Seakan-akan nafsuku meledak-ledak layaknya nuklir yang dijatuhkan di nagasaki dan hirosima. Lama-kelamaan goyanganku semakin cepat.

"Hufttt..... aaaahhhhh..... aaaaahhhhh..... terussss..... kontolmu lebih besar dari kontol Romomu”

"Penuuuuh sekali nak, Ibu suka kon..... tol.... mu" racau Ibuku. Ketika aku mendengan apa yang dikatakan Ibuku, goyanganku semakin keras semakin cepat.

"Ayo bu, luapkan semua yang ada dipikiran Ibu, katakan semua bu.... ahhhhh"

"Aku ingin mendengarnyaaaa...... tentang Romo aaahhhh..... tentang Arya juga" racauku

"Kontolmu en.....nak.... lebih enak dari kontol Romomu....."

"Ibu benci Romomu.... Ibu sud...... ahh.... dah tidak mau lagi dengan Romo.... Ibu lebih suka kamu ....dengan kamu..... Ibu cinta Kamu, setubuhi Ibumu terus..... terus..."

"Setubuhi Ibu.... Ibu ingin jadi satu dengan Ka......muh....nakk" Racau Ibu.

"Pasti bu.... akan kuberikan nikamt yang tiada tara buat Ibu... kekasihku... cintaku...."

Terus menggoyang, menggenjot, memompa, memperbesar gaya dorong itulah yang aku lakukan. Susu ibu bergoyang seirama dengan genjotanku. Rintihan Ibu semakin keras, Kata-kata kebencian terhadap Romo, pujian terhadapku keluar dari bibir indah Ibuku. Ibu nampak sekali menikmati permainan demi permainan yang kita lakukan. Seperti musim kemarau yang diguyur oleh hujan. Setiap hujaman dedek arya di vagina Ibuku membuat gerakan Ibu semakin menggila, bergetar. Beberapa menit kami melakukan persetubuhan ini, kurasakan cengkraman pada otot vagina Ibuku.

"Ibu keluarr...... ahhhh.... kamu buat Ibu keluar lagi naaak...." kata-kata yang terlontar ketika Ibu mengalami puncak kenikmatannya. Kuhentikan aktifitasku, kupeluk dan kucium Ibuku dimulutnya, dilehernya, semua bagian kepala ibu aku ciumi tak lupa pada susu ibuku. kuberi waktu istiraha untuk Ibuku.

"Bu masih kuat, Arya belum keluar" tanyaku penuh harap

"Hassh....hashhh... mashh.....sih....nak" jawab Ibuku

Setelah beberapa menit istirahat kuangkat tubuh Ibuku, kubalikan tubuh Ibu dan kuarahkan posisi Ibu agar menungging. Kupastikan lubang vagina Ibuku dengan tangan kiriku kemudian Kuarahkan dedek Arya ke vaginanya.

"Ini gaya apa nak? Gaya di film ya?" tanya Ibu

"Gaya Doggy Style bu, gaya anjing" jawabku. Gaya ini terlintas di pikiranku karena film yang aku tonton tadi. Kuarahkan dedek Arya ke vagina Ibuku. Agak sulit karena aku tidak bisa melihatnya dengan pasti. Tiba-tiba tangan kanan Ibuku meraihnya, mungkin Ibu tahu aku kesulitan memasukannya. Ibu kemudian mengarahkan dedek arya ke vagina Ibuku dan bles, masuk, GoooooL!

"Gaya anjing, Ibu jadi yag betina kamu jantannya...aaaaaaa.....aaaaah" ucap Ibu membuka pembicaraan lagi.

"Iya bu... Arya adalah pejatan Ibu, ayo bu puasi aku" lanjutku dan mulai menekan tarik dedek Arya sambil memegang pingang Ibuku.

"Enak kontol kamu enak.... emmmmm.... Romomu tidak ada apa-apanya...."

"Terus lebih cepet nak.... kontolmu rasane tekan jero banget (rasanya sampai dalam sekali)... terus setubuhi wanitamu ini" kata-kata vulgar mulai keluar dari bibi Indah Ibuku.

"Aku penjantanmu... dan aku pemuasmu bu....."

"Ayo bu.... berikan kehangatan dari tempikmu itu bu.... Arya ingin merasakannya bu...." racauku.

Aku menggoyang dan menggoyangnya terus hingga kepala Ibuku mendongak keatas. Desahan Ibuku muai terdengar semakin keras. Racau kenikmatan, dan pujian terhadap diriku terlontar vulgar. Kudekatkan tubuhku kepunggung Ibuku dan kucium punggungnya. Kedua tanganku memegang dan mereams susu ibuku. sekarang Ibu menahan beban tubuhku. Ibuku hanya bisa mendesah merintih atas kenikmatan yang Ibu rasakan. Keringat yang semakin mmengucur deras dari tubuh kami berdua menyatu, menetes dan jatuh ke tempat tidur.

"Bu susumu mau jatuh , Arya pegang bu..." sedikit canda dalam permainan ini.

"Peg.... Gang..... Naaak.... Remas... Itu Mil.....Likmu nak.... Remas yang kuat oooh...." jawab Ibuku

Terus kugoyang, kugoyang semakin cepat dan cepat. Tubuh ini semakin panas, butuh penuntasan semakin cepat goyangan pinggangku ini. Ibu hanya mendesah menikmati permainan ini.

"Kamu masuki tempik Ibu dengan kontolmu nak, ka...mu... Nakal.... Kontol kamu masuk lagi aaaaah" racau Ibuku.

"Ibu suka... Ibu suka dimasuki kontol Arya ... oh oh.." lanjut Ibuku.

"Ibu ma....u kel.....luar lagi naaak...." racau Ibuku kembali.

"Ibu keluaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrr....... Kang Mas, anakmu lebih hebat dari kamu....ah ah ah......kamu buat Ibumu keluar lagi...... kmu aaaaaaaah" Tubuh ibu ambruk ke depan tak mampu menopang tubuhku lagi. Posisiku masih diatas Ibu, dengan dedek Arya menancap di Vagina Ibuku. Kurasakan kembali cengkraman vagina Ibuku. Nikmatnya........... Aku sedikit menggoyangnya.

"Istirahat dulu nak hosh hosh hosh...... kamu belum keluar ya? Jangan digoyang" ucap Ibuku kepadaku. Ibu mungkin tidak merasakan panas tubuh ini yang ingin segera dituntaskan.

"Tapi bu, tubuh Arya panas sekali pingin segera dikeluarkan...." paksaku.

"Biarkan ibu istirahat sebentar"

"Hah hah hah.... panas ya?" tanya Ibuku, aku hanya mengangguk.

"Hi hi... Hash hash hash" masih sempat juga Ibu tersenyum nakal

"Itu tadi minuman kuat dan perangsang buat laki-laki, yang kamu minum tadi, Ibu tadi mengiranya tidak bakal selama ini nak" jelas Ibuku. Spontan setelah mendengar penjelasan dari Ibuku,aku angkat tubuhku, kemudian aku balikan Ibuku. Ku buka kedua kaki Ibuku, dan kumasukan lagi dedek Arya. Kupegang pinggang Ibuku.

"Karena Ibu sudah meracuni Arya, ibu harus tanggung jawab hash hash hash" kataku kepada Ibuku.

"Hmmmm.... Aaaaaaaaaaal ibu kaget dan berteriak ketika aku dedek arya memasuki vaginanya.

"Nakal kamu....ish ish is hng....hhhhhh"

"Ayo nak tuntaskan berikan peju cintam pada ibu, Ibu sudah siap....." jawab ibuku.

Perlahan aku goyang pinggulku secara perlahan, semakin lama semakin cepat. Kedua Susu ibuku mulai bergoyang seirama dengan goyangan pinggulku. Aku menggenjot membuat Ibuku berteriak nikmat. Meracau kembali. Kata-kata vulgar keluar dari mulutnya. Semakin cepat aku menggenjot Ibuku. kadang kala aku menekannya sekuat tenaga sehingga dedek arya masuk sangat dalam hingga menthok. Dalam posisi itu tubuh Ibu melengking ke atas, ketika aku tarik kembali tubuh Ibu kembali seperti semula.

"Kontolmu mlebu ning tempike Ibu le, kroso jeru banget ah ah ah ah ah ah ibu luih seneng kontolmu enaaaaaaaak......... (kontol kamu masuk ke vagina Ibu nak, terasa dalam sekali, ibu lebih suka kontolmu)" Ibu meraung-raung mengungkapan isi hatinya.

"Ibu, ayo bu, bilang kalo kontol Arya enak, dan Ibu tidak suka romo..." perintahku ke Ibu sambil menggoyang.

"....Ibu suka kontol Aryaa....ah.... ah.... ah... Ibu tidak suka romo mu....." Ibu mengucapkan apa yang aku perintahkan.

"Bagus... sayangku pintar sekali... hah hah hah... mulai sekarang Ibu miliku...." lanjutku.

"Bu.... Arya mau keluar......hah hah hah hah hah" kataku kepada Ibuku

"Kel......luarkan nak.... berikan cairan cintamu kepada Ibu..... basahi rahim Ibu dengan cairan cintamu.... Ibu juga mau keluar lagi" jawab Ibuku

Dan................

"Ibu aku keluaaaaaaaaaaaaar................... tempik Ibu enak, tempik Ibu nikmat tempik Ibu punyaku, tidak boleh buat Romo... tempikmu kanggo (buat) aku bu..." jeritku keras.

"Iyaa nak tubuhku buat Arya..... Ibu Istrimu, kekasihmu...aahhh......Ibu juga kel....luar" teriak Ibuku menjawab kata-kataku. Akhirnya kami berdua keluar secara bersamaan.

Crooooot.....croooott....croooot....crooooot..... Crooooot.....croooott....croooot....crooooot

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel