Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 11

Aku tertegun dengan tawaran Ibuku, ya seharusnya memang secepatnya karena aku ingin menyentuh semua bagian tubuhnya. Masih teringat film porno bagaimana permainan antara cowok dan cewek tadi. Ditambah lagi tubuh halus terpampang di depan mataku.

Bu, Arya pengen Ibu ngemut burung Arya seperti di film-film tadi" ucapku kepada Ibuku

"HAH..." Ibu terkejut

"Itu jorok nak" lanjut Ibuku dengan wajah yang agak sedikit heran.

Aku putar otak agar Ibu mau melakukannya. Dan aku teringat setiap ucapan yang ibu ucapkan tadi sebelum keluar kamar.

"Ibu kekasihku kan?" tanyaku dengan senyum jahat.

"l.... I....iya nak" jawab Ibu kaget dan heran.

"Kok Ibu tidak patuh to? Ya udah kalau begitu, Arya mau tidur saja, percuma" jawabku yang kemudian memasang wajah cemberut dan memalingkan wajahku ke kanan.

"Nakal kamu ya... Ibu sendiri dimainin... hi hi hi ...."

"Iya Ibu mau, Arya sayang"

"Bagaimana caranya? Ibu belum pernah" lanjut Ibuku

"He he" tawaku terkekeh sembari kembali menoleh ke arah Ibu, merasakan kemenangan terbesarku.

"Sekarang sudah saatnya kamu menata Ibu nak" wajah ayu yang meminta untuk dimanja lagi.

Semua terjadi begitu saja, Ibu yang ayu kesetiap harinya sekarang telanjang dihadapanku. Wajahnya, senyumnya, manja. Bahkan bentakannya pun terasa lembut ketika didengar. Wanita yang kesehariannya anggun dan sangat menjaga sikap sesuai dengan darah ningrat yang mengalir didalamnya sekarang berada dalam lingkaran kenikmatan bersamaku.

"Bu, berlutut dihadapanku" perintahku.

Sekarang posisi Ibu berada di bawahku persis, kemudian aku menuntun Ibu untuk memulai. Kusuruh Ibu memegang dedek Arya dengan tangan kanannya.

"Bu, sekarang Ibu ikuti perintahku ya" ucapku.

"Iya nak" jawab Ibuku dengan senyum.

Aku mulai menuntun Ibu untuk menjilat bagiian bawah zakar ke atas hingga ujung burungku. Pelan tapi pasti Ibu melakukannya, dengan agak sedkit jijik di awal. Lama Ibu menjilatinya. Ibu mulai tersbiasa. Kenikmatan yang aku rasakan membuat gairahku mulai terbakar. Apalagi pemandangan tubuh telanjang Ibu sedari awal yang terlebih dulu membakar gairahku ini. Terasa lidah hangatnya menjelajah di sekitar batang dedek Arya. Dijilatinya terus..

"Aaaaaahhhhhh.....enak bu, enak tidak bu burung Arya?"

"Burung itu namanya dedek Arya bu" lanjutku. Ibu kemudian menghentikan jilatannya.

"Dedek Arya, apa kontol Arya?" tanya Ibuku yang kemudian melanjutkan menjilatinya.

Aku yang mendengar Ibu mengatakan kata kontol membuatku menjadi semakin bergairah. Aku hanya mampu memandangi Ibu yang sedang menjilati burungku itu.

"Bu... Ayo sekarang dimasukan ke mulut bu, di emut... Arya sudah kepingin" racauku memohon kepada ibuku. Ibu kemudian mulai memasukan ujung dedek Arya kemulutnya. Perlahan perlahan sedikit demi sedikit dan....

"AHHHH.... sakit bu..... kena gigi Ibu" ucapku dengan nada sedikit membentak.

Ibu yang mendengar suara kesakitanku kemudian melepas kulumannya. Kedua tangannya menutupi mulutnya sambil menggelengkan kepalanya. Tampak raut wajah menyesal terpancar, baru kali ini melihat wajah penyesalan Ibu.

"Maafkan Ibu nak, Ibu tidak bisa...." sesal ibuku dengan suara yang parau hampir menangis.

"Sudah bu, kita coba lagi ya bu... maafin Arya, pokoknya Ibu harus bisa..." ucapku menenangkan Ibu. Kutarik lembut tangan Ibu kuarahkan untuk memegang dedek Arya lagi.

"Pelan-pelan bu.... Ibu kan sudah janji akan melayaniku dengan lebih" lanjutku. Ibu kembali tersenyum dan mulai mengulumnya lagi.

Perlahan nikmat, kemudian rasa sakit muncul kembali karena gigi Ibuku menyentuh dedek Arya. Aku mencoba menahannya kemudian lama kelamaan aku tidak bisa menahannya. Dan aku sedikit menjerti kesakitan, Ibuku kembali kaget dan langsung melepas kulumannya. Aku yang melihat wajah Ibu dihiasi penyesalan menundukan kepalaku dan menciumnya. Tangan kiriku kemudian mulai meraba bukit kiri Ibuku yang masih kencang, ranum dan bahkan tidak turun seperti punya wanita di film yang pernah aku lihat. Aku elus, remas dan tangan kananku menghapus air matanya. Tiba-tiba muncul ide di benakku. Kuangkat tubuhku dan duduk tegak sembari melepas ciuman.

"Bu coba emut jempol Arya" perintahku.

"He'em...." jawab Ibuku disertai dengan anggukannya dan memulai mengulumnya.

"Pelan-pelan jangan kena gigi bu" perintahku. Selang beberapa menit aku menarik Ibu jariku dari mulut Ibuku..

"Bu.... sekarang dicoba lagi Bu... bayangkan Kontol Arya milik Ibu ini seperti jempol Arya" ucapku.

"Iya... nak" kemudian Ibu mulai mengulumnya. Aku mulai bisa merasakan kenikmatan. Hangatnya rongga mulut Ibu terasa pada batang dedek arya. Lama Ibu mengulumnya. Ibu mulai bisa menikmati setiap nano meter dedek Arya. Mengulumnya, menjilatinya, menyedotnya, ibu seperti anak kecil yang sedang menikmati es krim kesukaannya. Rasanya Ibu sudah bisa mengembangkannya sendiri. Disetiap kulumannya terasa lidahnya menari-nari dihelm dedek Arya.

"Aaaaaaaaaahhhh..... nikmat bu, ya seperti itu..... enak.... mulut Ibu enak sekali....." racauku.

Ibu mulai mempercepat kuluman, memaju mundurkan kepalanya samblil menyedeotnya. Aku merasakan nikmat yang indah sekali. Aku ingin keluar, dan aku ingin keluar di mulut Ibuku.

"Ibu, aku aaahhhhh..... aku ingin keluar di mulut Ibu..... uftttttttt"

"Ibu harus menelannya.....aaaaaaahhhh..... aku ingin keperwanan mulut Ibu.... aaaaahhhhh uftt ahhhhh" racau kenikmatan yang aku rasakan.

"Hmmmmm hemmmmmmm..... jawab ibuku sambil mengulum kontolku.

Wanita ini yang biasanya anggun sekarang sedang bermain dengan dedek Aryaku. Apa ini mimpi? Ah masa bodohlah.... Kenikmatan menjalar di setiap nano meter dedek Arya, aku hampir keluar. Kedua anganku memegang kepala Ibu, dan kudorong lebih kedalam lagi. Ibu tampak hanya pasrah dengan apa yang aku lakukan. Dan ......

"Aku keluar bu.... Ditelan.... pokoknya di telan,,,, aku pengen keperawanan mulut Ibu" racauku.

Crooooot.....croooott....croooot....crooooot..... Crooooot.....croooott....croooot....crooooot.....

Keluar semua spermaku didalam mulut Ibu, ibu memundurkan kepalanya. Glek glek ditelan semua spermaku, bahkan sisa sedikit dibawah bibirnya dijilatinya dengan lidahnya. Dibersihkannya mulutnya dengan jari-jarinya, kemudian dijilatinya. Bayangan wanita paruh baya yang masih cantik dan anggun sekarang sedang menelan spermaku. Indah benar pemandangan ini. Slurrrpp.....

"Kamu itu nakal banget ya, masa ibumu suruh minum pejuh kamu" ucapnya dengan senyuman menggoda serta masih membersihkan bibirnya. Ibu berdiri melangkah mengambil mengambil air putih di meja dan meminumnya, ku lihat bagian belakang Ibu. Seksi sekali.

"Karena aku pengen keperawanan mulut Ibu” ucapku dengan senyum. Kulihat Ibu membalikan tubuh, melangkah menuju ke arahku. Kutarik lembut tangan kanannya dan kupeluk erat. Ibu menundukan kepalanya, kedua tangannya melingkar di kepalaku.

"Itu kontol Arya, kok belum tidur-tidur?" ucap Ibuku sambil me-landing-kan ciuman kemlutku. Kubalas ciuman itu.

"Masih bu... Arya juga tidak tahu kok tegang terus, dan badan Arya kaya panas, pengen bersetubuh terus" jawabku

"Hi hi...." senyuman yang menjadi jawaban pertanyaanku.

Kami berciuman kembali, saling menyedot, saling bermain lidah diantara aku dan Ibuku. ciumanku kemudian turun kebawah, didagunya, dilehernya dan inilah yang aku tunggu. Susu yang besar, sekal, putih, dan seakan-akan menempel di dada Ibuku tak sedikitpun tampak susunya turun kebawah. Ku cium bagian tengah diantara susu ibu. Kudengar desahan nafas Ibu, lenguhnya. Kemudian aku menjilatinya meutar di sekitar susu kanannya tak lupa tangan kiriku mengelus-elus sekitar susu kiri Ibuku. jilatan memutar terus memutar hinggan mendekat keputing susunya, tangan kananku pun melakukan hal yang sirama dengan jilatanku. Dan hap lalu kusedot dan ku kenyot-kenyot ku sedot lagi, tangan kananku memainkan puting susunya. Beberapa menit kemudian susu kirinya mengalami perlakuan yang sama.

"Susu Ibu buat kamu nak, terus nak nikmatilah, enak tenan" racau Ibuku.

"Terus, terus..... sedot nak seperti kamu minum susu Ibu dulu" lanjut Ibuku.

Setelah aku puas dengan kedua susu Ibuku, aku benamkan wajahku ditengah-tengah susu Ibuku. Kuputar tubuhku kubaringkan Ibu di tengah tempat tidur. Aku buka kaki Ibuku,kuposiskan tubuhku tepat ditengah. Aku berlutut di tengah-tengahnya. Kuelus-elus vagina Ibuku sedikit kubuka dengan kedua jariku. Kupegang dedek arya dan Kuarahkan penisku. Dan sleeeeep.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel