Wanted 7
Enjoy Reading
***
"Udah?" tanya Angel terengah-engah sambil memegangi pinggiran kolam renang.
Lucas masih sibuk menciumi lehernya dari belakang. "Yakin, mau udahan?" tanya Lucas sambil menaikkan tangannya dan meremas kedua payudara Angel lalu mempermainkan putingnya secara bersamaan.
"Aku capek," rengek Angel. Sudah merasa lemas karena baru saja mengalami orgasme entah yang keberapa dan efek sudah digarap Lucas berkali-kali.
Walau begitu, sepertinya sentuhan Lucas tetap membuat Angel mengerang dan menengadahkan wajahnya memberi Lucas akses lebih lebar agar bisa mempermainkan tubuh bagian depan.
"Tidak perlu banyak bergerak, cukup nikmati saja." Lucas membalik tubuh Angel lalu mengangkatnya hingga terduduk dipinggir kolam. Walau Angel tidak banyak bergerak tetap saja dia lelah.
Lucas membuka lebar kedua kaki Angel, menyampirkan keduanya di pundak. lalu menunduk mulai menikmati bagian diantara kedua paha Angel yang basah terkena air dan hasil permainan jarinya beberapa menit yang lalu.
Angel melengkungkan tubuhnya dan menjerit. Kewanitaannya yang masih sensitif pasca organsme menjadi sangat gampang dirangsang. Makanya tidak butuh waktu lama hingga Angel tidak tahan dan merebahkan tubuhnya di pinggir kolam. Menikmati lidah Lucas yang terus menarinari dikewanitaannya.
"Uchhhh." Angel menjambak rambut Lucas karena sudah tidak tahan. Dia ingin organsme lagi.
"Lucassss, uhhhhh." Tubuh Angel mulai bergetar.
Lucas menghentikan semuanya.
"Lucassss?" Angel menatap kebawah tanda protes.
"Mau berhenti apa lanjut?" tanya Lucas.
Senang sekali melihat wajah frustrasi Angel.
"Lanjutkan, aku enggak tahan." Angel duduk dan berusaha meraih tubuh Lucas.
Lucas malah tertawa pelan dan tiba-tiba menarik kaki Angel. "Aaaaaa." Byurrrr.
Angel kembali tercebur kedalam kolam. Tapi, baru saja wajah Angel keluar dari air, tubuhnya langsung dipepet ke pinggir. Dan sebelum protes lalu mengamuk karena dipermainkan, Lucas segera menciumnya.
"Mmmppttt." Angel megap-megap. Otomatis tangannya berpegangan ke bahu Lucas. Apalagi kedua kakinya sudah diangkat kembali dan dia merasakan milik Lucas yang berusaha menerobos masuk.
"Uuummmmpppp." Angel mencakar punggung Lucas dengan kuat bersamaan dengan milik Lucas yang menusuknya dalam sekali dorongan.
Angel kembali merasakan sensasi bercinta yang baru. Walau bersama Lucas dia selalu diajak mencoba hal-hal baru termasuk bercinta. Tapi, entah kenapa sepertinya Lucas tidak pernah kehabisan ide untuk membuat Angel senang dan selalu lemas karena kenikmatan.
Suara penyatuan tubuh keduanya terendam air. Tapi air kolam jadi bergelombang saking semangatnya Lucas menggerakkan tubuhnya. Angel bahkan langsung menjerit-jerit saat ciuman mereka terlepas dan Lucas memilih memeluk tubuhnya erat dengan hujaman yang semakin kuat dan mantap.
"Oh my God, Lucassss, Akhhhhhh, Akhhhhhh, lebih cepat ...." Tubuh Angel semakin melengkung dan membantu menggerakkan pinggulnya agar Lucas masuk semakin dalam. Dia sudah mulai mendekati puncaknya.
"Ahhhh, sedikit lagi, uchhhh.
LUCASSSSSSSSSS." Angel menjerit dengan seluruh tubuh bergetar hebat. Organsmenya terasa meluluhlantakkan dirinya. Apalagi Lucas bukan berhenti malah semakin kencang menggerakkan tubuhnya karena merasakan jepitan kencang saat Angel mencapai puncak.
"Astagaaaa, stoppppp. Ahhhhhh." Angel terus gemetar karena organsme yang tidak kunjung berhenti.
"Uccchhhhh."
"Aaaahhhhh."
Lucas menggeram, Angel menjerit saat pada akhirnya mereka mencapai klimaks bersama.
Angel memejamkan matanya. Masih berada dipelukan Lucas. Sama-sama menetralkan nafas yang seperti habis lari maraton.
"Aku lelah," rengek Angel.
"Yeah, aku rasa ini juga sudah waktunya makan siang." Lucas menciumi leher Angel sebelum melepas penyatuan mereka. Membuat Angel mengerang merasakan kosong di bawah sana.
Air kolam sudah tercemar.
"Tubuhku sudah lemas, jadi kamu harus bertanggung jawab memandikanku." Perintah Angel mengeratkan pelukannya dan masih bossy seperti biasa.
Lucas tidak menjawab. Tapi segera menggendong tubuh Angel menuju kamar mandi dan mandi bersama. Kali ini benar-benar mandi karena Lucas tahu Angel sudah benar-benar lelah karena diajak bercinta dari pagi.
Angel kini sudah bersih. Mengenakan kimono handuk dan duduk diruang makan sambil menunggu Lucas mengambil air dingin di kulkas. Karena makanannya sudah disediakan anak buah Lucas waktu mereka mandi tadi.
"Kenapa cemberut?" tanya Lucas begitu datang dan menaruh air dingin di hadapannya. "Aku kesel sama kamu." Lucas menaikkan alisnya.
"Udah tahu aku hampir sampai, malah berhenti. Pake diceburkan ke kolam lagi. Gimana kalau aku tenggelam karena kaget." Angel mulai makan.
"Kalau begitu, kita akan tenggelam bersama dalam kenikmatan," jawab Lucas santai.
"Ish, maumu itu mah. Pokoknya habis ini jangan ajak aku bercinta lagi. Aku sebel sama kamu."
Lucas mengendikkan bahunya. Sejak seminggu lalu pasca lepas segel. Lucas memang seperti mendapat mainan baru. Setiap hari yang Lucas lakukan hanya mengajak Angel bercinta dan bercinta. Tidak perduli tempat dan jam. Berbagai gaya sudah dia ajarkan pada Angel dan hasilnya benar-benar luar biasa. Lucas belum pernah merasakan kenikmatan dan kepuasan sebesar ini saat bercinta dengan wanita lain.
"Kalau aku mengajakmu jalan-jalan, apakah aku dimaafkan?" tanya Lucas beberapa saat kemudian.
Angel mendongak. "Jalan-jalan ke mana? Kalau cuma ke mall atau nonton dan makan di restoran. Aku nggak mau," ucap Angel masih merajuk.
Lucas bukan pedofil. Tapi, untuk Angel Lucas rasa tidak masalah sesekali jadi pedofil. Karena walau tahu Angel baru 17 tahun. Entah kenapa Lucas tidak merasa menyesal sudah meniduri Angel.
Sepertinya Lucas mulai mengerti. Kenapa Triple J sangat menyayangi Angel.
Angel itu menyenangkan. Selalu ceria, penuh semangat dan membuatnya gemas dengan semua omongan, perintah dan sikap merajuknya yang kadang nyleneh.
"Kalau aku ajak keluar kota mau?" tanya Lucas lagi. Memang waktunya di Villa ini sudah habis dan kebetulan ada pekerjaan yang harus dia selesaikan. Lucas rasa mengajak Angel tidak akan jadi masalah. Toh pekerjaan kali ini tidak berbahaya.
"Ke luar kota? Ke mana?" Jiwa petualang Angel langsung penasaran.
Lucas tersenyum. Tahu pasti Angel sangat berminat. "Bagaimana kalau ini jadi surprise. Yang jelas, kamu pasti senang disana. Aku jamin itu." Angel cemberut lagi.
"Kalau mau ikut, sebaiknya segera bersiap. Karena pesawatnya akan berangkat dua jam lagi." Lucas menyelesaikan makan siangnya.
"Maksudmu, kita pergi sekarang?" tanya Angel terkejut.
"Mau ikut atau tidak?"
"Tentu saja aku ikut, masih tanya lagi. Cepat ke sini." Angel mengacungkan kedua lengannya.
"Apa?" tanya Lucas bingung.
"Gendonglah. Aku masih capek, ngerti nggak sih. Gara-gara kamu juga."
Lucas memutar bola matanya. Tapi tetap mendekati Angel dan menggendongnya dipunggung.
"Kita mau ke mana sih?" tanya Angel masih berusaha kepo.
"Hemmm." Lucas masuk kedalam kamar.
"Ishhh, Lucas. Jangan cuekin akuuuu. Nggak tak kasih jatah tahu rasa kamu."
"Awww." Lucas meringis karena Angel menjambak rambutnya. Perasaan cuma sama Angel rambutnya berasa banyak yang rontok karena sering dijambak. Walau kebanyakan dijambak pas bercinta sih.
"Aku sudah bilang ini surprise. Jadi ya tidak bisa memberitahumu."
Angel melompat turun dari gendongan Lucas.
"fix aku nggak akan memberimu jatah lagi." Angel berjalan dengan wajah kesal menuju lemari.
Lucas hanya bersedekap sambil melihat Angel yang tanpa malu berganti baju dihadapannya.
Jangan percaya ucapan Angel. Dia bisa bilang A. Tapi, Lucas sudah tahu kelemahannya jadi sangat mudah membuat Angel mengatakan B atau bahkan Z.
"Apa lihat-lihat. Aku memang cantik dari lahir." Angel memakai bajunya sambil cemberut.
Lucas jadi gemas dan menghampiri Angel. Memutar tubuhnya dan langsung mencium bibirnya dalam.
"Emmpppttt." Angel memukul tubuh Lucas membabi-buta karena semakin kesal.
"Kita, akan ke Kalimantan," bisiknya lalu mengecup bibir Angel sekilas dan melepaskannya.
Angel berkedip. "Kalimantan?"
"He hem." Lucas mengambil bajunya di lemari.
"Kalimantan yang masih ada hutan lebatnya?"
"Yups."
"Boleh nanti aku ke hutan itu?" tanya Angel penuh harap. Sudah bisa membayangkan petualangan di tengah hutan. Aaaaaa pasti menyenangkan.
Lucas menghadap Angel yang sudah berbinarbinar. Lihat, Mudah sekali membujuk Angel. Ajak jalan ke tempat baru dan dia akan melupakan kekesalannya. Padahal Lucas ke Kalimantan mau menghadiri pesta salah satu customernya yang butuh banyak senjata untuk mengamankan tambang batu bara miliknya. Tapi, jalan-jalan ke hutan sebentar sepertinya tidak masalah.
"Nanti akan aku bawakan tenda," ucap Lucas.
Langsung membuat Angel menjerit senang.
Bruukk.
Angel melompat ke pelukan Lucas dan mencium bibirnya berulang kali. "Kamu memang pacarku yang paling oke," ucapnya sebelum mencium bibir Lucas dalam.
Lucas mengerang dan meremas bokong Angel. "Kita harus menghentikan ini atau perjalanan ke Kalimantan gagal." Lucas mengingatkan.
Mendengar itu Angel langsung melepas ciuman dan pelukannya. Tidak rela acara jalanjalannya gagal. "Ayo bersiap, aku sudah tidak sabar sampai di sana."
Angel segera mengeluarkan tas ransel miliknya dan mengisinya dengan baju serta beberapa keperluannya. Lucas melakukan hal yang sama.
Lalu tiga puluh menit kemudian keduanya sudah sampai dibandara.
"Wait, kalau kita naik pesawat. Identitasku bakal ketahuan," Angel mengingatkan. Dan jika ketahuan maka dalam hitungan menit pasti keluarga Cohza akan mengetahui keberadaannya.
Gawaatttt, Angel masih betah kabur. Apalagi kabur bareng cogan yang sekarang jadi pacarnya dan selalu bisa menyenangkan hati dan tubuhnya.
Plus tidak ragu-ragu mengajaknya berpetualang.
Lucas mengeluarkan identitas baru Angel.
"Kamu adalah nyonya Indira Smith. Bukan Angel."
Angel melihat KTP dan tiket bahkan paspor dengan wajahnya tapi nama berbeda. "Bagaimana kamu melakukannya?" tanya Angel.
"Aku punya teman yang ahli di bidang pemalsuan data, hacker, dan segala bentuk virus dunia digital." As lah yang dimaksud oleh Lucas "Wawww, bundaku juga seorang hacker."
"Benarkah?"
"Dan aku diajari sedikit-sedikit. Tapi, sepertinya bukan bidangku. Karena aku lebih suka jalan keluar dari pada menatap laptop." Membicarakan bundanya entah kenapa Angel jadi sedikit rindu.
Lucas merangkul Angel ketika melihat wajahnya sedikit mendung. Lalu mengecup dahinya sekilas.
"Siap berpetualang?"
Angel mendongak dan melihat Lucas dengan senyum lebar. Langsung lupa dengan rasa rindunya.
"Kalimantan, i'm coming."
***
TBC