Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Wanted 6

Enjoy Reading

***

"Waittttt." Angel menutup wajah Lucas yang sudah sangat dekat dengannya.

"Apa lagi?"

"Kalau mau melakukan reka ulang adegan.

Harusnya kita pindah ke TKP. Memang semalam

TKP nya di sini?"

"Bukan, di kamar."

"Oke, lanjut ke kamar." Angel berbalik dan membuka pintu kamar lalu masuk. Gobloknya Lucas mengikuti Angel bak kebo dicucuk hidungnya.

"Di mana posisiku semalam?"

"Di atas ranjang."

Angel naik ke atas ranjang. "Aku terlentang apa tengkurap?"

"Terlentang."

Angel memposisikan dirinya agar nyaman.

"Oke, silakan lanjutkan."

Lucas berdecak sebelum membuka bajunya.

Lalu ikut naik keatas ranjang.

"Kamu ngapain buka baju?" tanya Angel bingung.

"Karena semalam aku juga tidak memakai baju."

"Oh, oke." Angel merasa deg-degan saat wajah Lucas semakin mendekat.

Lucas yang menyadari kegugupan Angel semakin menurunkan tubuhnya. "Tutup matamu."

"Untuk apa?"

"Karena semalam kamu juga menutup matamu agar sensasinya lebih terasa."

"Benarkah?"

"Lucas mengangguk pelan."

Angel menurut dan menutup matanya. "Waittttt, kalau aku menutup mata aku tidak bisa melihat prosesnya."

"Terserah, mau menutup mata atau tidak. Rasanya akan sama saja." Lucas segera mempertemukan bibir mereka sebelum muncul pertanyaan dari Angel. Mau ciuman saja musti jawab pertanyaan bejibun, ribet.

Angel terkesiap karena terkejut dengan lumatan bibir Lucas yang menyerbu bibirnya. Angel bingung harus bagaimana. "Buka bibirmu." Angel membukanya.

"Lebih lebar."

Angel menurutinya lagi dan otomatis mengerang saat lidahnya membelit lidah Lucas. Bahkan tanpa sadar kini matanya tertutup dengan sendirinya.

Angel terlalu menikmati ciuman itu, seluruh bagian mulutnya tidak ada yang terlewatkan. Semua dijelajahi dengan sama rata oleh lidah dan bibir Lucas yang semakin lama semakin menuntut.

"Ummmpppp." Angel tidak bisa bernafas. Lucas yang mengerti langsung melepaskan ciumannya membiarkan Angel mengambil nafas sebelum bibirnya melumatnya lagi dan lagi.

Angel tidak tahu berapa lama dia berciuman, yang Angel tahu walau ludahnya bercampur jadi satu dengan milik Lucas. Angel tidak merasa jijik. Bahkan Angel mulai bisa membalas ciuman Lucas walau terlihat masih kaku dan amatir.

Angel memutuskan bahwa dia suka ciuman yang ini. Apalagi ciuman Lucas membuat tubuhnya terasa panas dan ada yang basah di bawah sana.

=Lucas memindahkan ciumannya keleher setelah melihat bibir Angel mulai membengkak karena hisapan terus menerus yang dilakukan olehnya.

"Uchhhh, geli." Angel mengeliat merasakan geli tapi enak dilehernya. kadang sakit saat Lucas menghisap dan menggigit tapi Angel tetep suka.

Entahlah, pokoknya Angel suka dengan apa pun yang dilakukan Lucas saat ini. Hal baru yang belum pernah diajarkan oleh Triple J.

Sekarang Angel mengerti arti dari perkataan Uncle Joe. Bahwa hal yang paling nikmat di dunia adalah berciuman dengan pasangan. Karena ciuman emang enak, Angel rasa mulai sekarang akan sering melakukan ciuman.

"Astagaaaaa." Wajah Angel reflek mendongak ketika merasakan sapuan lidah di putingnya. Lalu remasan dan pelintiran halus disebelahnya. Angel terengah-engah. Seluruh tubuhnya terasa bergetar dan mendambakan sesuatu yang entah apa.

"Lucassss, lanjutkannnnn." Angel tidak tahu mengapa dia berkata seperti itu. Angel hanya tidak mau Lucas menghentikan apa pun yang sedang dia lakukan saat ini.

Mendengar permintaan dari Angel. Lucas seperti mendapat lampu hijau. Dengan cekatan bibirnya semakin ganas menjilat dan menghisap payudara Angel hingga membuatnya terus mendesah tidak karuan.

Sebelah tangan Lucas mulai melucuti celana jeans plus celana dalam yang dipakai Angel dalam satu tarikan. Angel membantu mengangkat pinggulnya agar celananya lepas dengan mudah.

Lalu Angel merasakan sensasi lebih nikmat saat jari jemari Lucas mulai mengelus paha dan berakhir diantara vaginanya. Angel bahkan dengan sukarela membuka kakinya lebih lebar agar jemari Lucas bisa menginvansi miliknya lebih dalam dan lebih luas.

"Astagaaaa, ini enak sekali." Angel mengeliat tidak karuan. Dia benar-benar melayang tanpa menyadari apa yang sebentar lagi akan hilang dari dirinya. Yang Angel inginkan Lucas melakukan sesuatu yang lebih nikmat dari yang dilakukan Lucas saat ini.

Lucas menurunkan ciumannya kebawah. Menuju perut dan kedua paha Angel tanpa satu titik pun dia lewati. Lucas yang sudah berbulanbulan jadi buron dan tidak sempat mencari wanita untuk kencan semalam, benar-benar merasa mendapat durian runtuh. Karena sekarang di bawah tubuhnya ada tubuh gadis yang masih perawan. Yes, perawan siap sedia, lahir batin untuk segera disantap.

Tubuh Angel bergetar, nafasnya semakin tersengal-sengal dengan bagian bawah yang semakin becek. Apalagi saat ini lidah Lucas tengah menari cantik diantara pahanya. Semuanya semakin membuat kesadaran akan sekitar mengabur.

"Uchhh, Lucassss."

Lucas berhenti. Membuat Angel yang sudah hampir mencapai puncak menjadi bingung dan kecewa.

"Lanjutkan, kenapa berhenti?" Angel benarbenar sudah tidak tahan.

"Kamu yakin?"

"Tentu saja, nanggung banget sih. Dikit lagi padahal."

"Baiklah, tapi ... aku akan menuntaskannya dengan caraku."

"Terserah, cepat lanjutkannnnn." Angel menarik leher Lucas agar kembali menciumnya.

Lucas tentu saja menurut dan kembali mencumbu tubuh Angel sepuasnya. Bahkan kali ini sambil menciumi dada Angel sebelah tangannya sudah membuka celananya sendiri hingga sama telanjangnya seperti Angel.

Lucas mengulangi apa yang dilakukannya tadi. Memainkan kewanitaannya hingga membuat Angel mengeliat seperti cacing kepanasan.

"Ayolahhhh, Lucassss." Angel ingin itu. Ingin sesuatu yang akan memberikan dia puncak kenikmatan.

Lucas membuka lebar kaki Angel dan memposisikan dirinya diantara kedua pahanya. Sebelah tangannya meraup payudara Angel sebelah lagi membimbing miliknya yang sudah menegang agar segera menerobos masuk.

"Uchhggkkkkk," Angel merasa tercekik. Kenikmatan yang tadi melandanya tiba-tiba berubah menjadi rasa sakit dan nyeri di bagian bawah tubuhnya.

Angel ingin memberontak lepas, sayang seluruh tubuhnya sudah dikunci oleh Lucas hingga tidak bisa bergerak sama sekali.

"Sakit," Angel mengernyit dan berusaha menahan setiap rasa tidak nyaman ketika Lucas mulai menggerakkan tubuhnya.

Miliknya penuh sesak dan setiap geseknya terasa perih.

"Pelan-pelan ... sakit goblok." Pinta Angel sambil meringis menahan nyeri dikewanitaannya.

"Sebentar, sebentar lagi pasti nikmat." Lucas yang terlanjur merasa keenakan tidak mempedulikan bahwa gerakannya terlampau kasar untuk pemula seperti Angel. Ranjang itu bahkan ikut bergoyang disetiap hujamannya.

"Rileks, fuck ... Uh ...." Lucas merasa milik Angel meremasnya semakin erat.

"Uchhh ...." Angel ikut mengerang. Rasa sakitnya sudah berkurang dan berganti rasa yang sama seperti dia nikmati tadi. Hanya saja ini lebih intens dan bikin kelabakan.

"Jangan berhenti ... Akhhhhhh." Angel sudah benar-benar lupa dengan rasa sakitnya. Dia hanya ingin Lucas bergerak semakin cepat dan cepat.

"Tunggu aku," bisik Lucas mengetahui Angel yang sudah hampir sampai.

"Aku tidak bisa, akhhhhhh, akhhhhhh, AAAAAAKKKKKHHHHH."

Tubuh Angel bergetar dan melengkung indah saat mencapai pelepasan. Lucas tidak mau jauh tertinggal. Dengan mencengkeram pinggang Angel Lucas mempercepat gerakannya hingga beberapa detik kemudian dia ikut melenguh dan menumpahkan seluruh kepuasan kedalam milik Angel yang rapat hangat dan nikmat.

"Uh ..." Lucas ambruk di atas tubuh Angel yang sama-sama lemas.

Mereka terdiam cukup lama sambil menetralkan nafas.

"Apakah sekarang aku sudah tidak perawan?" tanya Angel menatap langit-langit kamar itu.

Apakah Angel sedih? Entahlah. Angel mungkin sedikit sedih karena kehilangan keperawanan dengan orang yang baru seminggu dia kenal. Tapi ini mungkin yang terbaik.

Angel tahu. Triple J sama-sama menyukai dirinya. Dan Angel tidak mungkin memiliki salah satu diantara mereka. Kalau Angel sudah tidak perawan. Siapa tahu mereka akan mundur teratur. Lagipula Lucas melakukan semuanya dengan sangat baik.

Angel bahkan bisa orgasme. Padahal ini making love yang pertama. Hal yang jarang didapatkan wanita kecuali lelakinya sudah pengalaman.

Lucas bergeser dan memisahkan penyatuan mereka sebelum terlentang di samping Angel. "Kamu menyesal?" tanya Lucas.

"Entahlah."

Lucas memiringkan badannya dan menatap Angel yang masih telanjang bulat.

"Kamu tidak menangis, berarti kamu tidak menyesal," ucap Lucas sambil menelusuri tubuh Angel dengan jarinya.

Angel mendesah saat tangan Lucas sampai di dadanya.

"Bagaimana aku bisa menyesal kalau kamu melakukannya dengan uch ... enakkkk." Angel kembali memejamkan matanya karena Lucas tepat mengenai titik sensitif ditubuhnya.

"Bagus. Karena aku rasa kita butuh melakukan reka ulang adegan. Karena yang pertama tadi terasa kurang lengkap." Lucas sudah berada diatasnya tubuh Angel kembali dan mulai menyusuri setiap centi tubuhnya.

"Achhhhhhh, aku suka melakukan reka ulang uchhggkkkkk, adegan denganmu."

"Aku yakin kamu akan lebih suka setelah ini." Lucas menyatukan tubuh mereka lagi.

Sekali lagi, Angel hanya bisa mendesah dan menikmati reka ulang adegan yang terus berlanjut hingga tengah malam.

***

TBC

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel