Wanted 5
Enjoy Reading
***
Lucas merasa ada yang aneh dengan perempuan di sebelahnya. Seminggu bersama dengannya membuat Lucas hafal dengan tingkah heboh dan berisik setengah mampus yang dilakukan perempuan itu. Tapi, Kenapa hari ini anteng banget?
Apakah lapar?
Ini mereka habis kembali dari beli makan di restoran khas Indonesia.
Perempuan itu menyebutnya warteg.
Apa sariawan? Tapi tadi waktu makan di restoran khas Indonesia terlihat biasa saja. Bahkan perempuan itu makan makanan yang penuh cabe.
Apa tadi namanya ya? Isinya sih, rice cake and vegetable with peanut sauce. Kalau tidak salah perempuan itu menyebutnya lontong pecel.
Sedang Lucas yang tidak terbiasa memakan hidangan dengan bumbu rempah yang tajam memilih makan sup saja. Tetapi rasanya tetap aneh di lidah menurutnya. Tadi yang ia makan tamarin vegetable soup atau sayur asem. Tapi Lucas akui fried food-nya (gorengan) lumayan krispi dan enak.
Lagi-lagi sepertinya semua hidangan di Indonesia memakai nasi. Lucas tidak terbiasa dan akhirnya nambah dengan makan setir fried bean sprouts (tumis toge).
Tapi dari semuanya, ada satu makanan Indonesia yang pernah Lucas makan dan rasanya Ia lumayan suka. Lucas menyebutnya tofu Smack down. Kalau orang Indonesia menyebutnya tahu gejrot.
Karena sepertinya ini perempuan tidak ada niat mengajak keluar jalan-jalan seperti kemarin akhirnya Lucas membungkus beberapa makanan biar nanti tidak perlu keluar dari villa lagi.
Brakkkkk!
Lucas mengerjap semakin heran. Angel keluar dari mobil dan menutup pintunya dengan keras begitu mereka sudah sampai di villa.
Lucas mengambil makanan di kursi belakang dan ikut masuk ke dalam villa. Angel sudah tidak ada di mana-mana.
Baguslah, kalau itu perempuan tidak menggangu Lucas bisa mencoba senjata yang baru kemarin datang.
Lucas menaruh makanan di meja dapur dan kembali ke halaman di mana mobilnya terparkir. Mengeluarkan beberapa sniper dan membawanya ke lantai dua. Posisi yang pas untuk mencoba membidik jarak jauh.
Lucas meneropong lokasi sekitar, memastikan tidak ada manusia lain yang bisa menjadi korban salah tembak. Memasang peluru dan peredam agar suara yang ditimbulkan lebih halus. Lalu ia mencari target yang pas untuk menjadi bahan percobaan senjatanya.
Click!
"Shittt." Lucas seketika mengumpat.
Diamatinya senjata buatan As.
Peredamnya ampuh hingga suara benarbenar tipis, tekanan saat tembakan juga tidak ada.
Aroma mesiunya hilang seperti disterilkan.
Mau tidak mau Lucas harus mengakui senjata kiriman dari As benar-benar luar biasa. Mungkin ia akan meluangkan waktu bertemu As setelah kembali dari Indonesia nanti. Karena Lucas berencana menjadikan As patnernya secara permanen.
Lucas kembali membidik.
Click.
Brakkkk.
"Shittt." Lucas kembali mengumpat. Kali ini bukan karena kagum dengan senjata buatan As.
Tapi, suara gebrakan di belakangnya.
Lucas menaruh sniper nya menjauh. Walau ia tahu Angel faham segala sesuatu tentang senjata. Tapi, Lucas tidak berniat memberi Angel salah satu pistol atau sniper miliknya. Terlalu berbahaya.
Lucas berbalik dan melihat Angel yang bersedekap dengan bibir cemberut seperti dikuncir.
"What's up?" tanya Lucas rada males. Khawatir Angel ngajak keluar padahal Ia lagi asyik mencoba barang baru.
Angel kesel, sumpah kesel pake banget sama itu mister jamuran yang enggak ada peka-pekanya sama sekali.
Coba kalau yang ada di sana Triple J. Angel ngambek sedikit saja langsung dirayu dimanja. Ini sama si Jamur kenapa Angel diem bukan di rayu malah dicuekin. Ngeselin tahu nggak sih?
Angel itu enggak bisa diginiin.
"Katakan ada apa?" Lucas tidak sabar, karena bukan menjawab angel semakin cemberut.
Angel membuka kancing bajunya dengan kesal.
"Kamu ngapain?" tanya Lucas heran melihat tingkah perempuan satu itu.
"Apa yang kamu lakukan padaku semalam? Kenapa merah semua?" Angel menunjuk leher dan dadanya bagian atas yang penuh cupangan Lucas.
Angel tahu yang dileher itu cupang, tapi waktu tadi pagi Angel mandi ternyata yang merah bukan hanya leher. Bagian dada malah lebih banyak. Angel kan takut kalau ternyata dia penyakitan atau kenapa-kenapa.
Bagaimana kalau itu mister jamuran ternyata vampir. Trus semalam dia hisap darah Angel, sedikit demi sedikit kalau diteruskan lama-lama Angel bisa mati kehabisan darah.
Atau si Lucas itu terjangkit rabies. Kan bahaya. Semalam dia nyupang Angel trus Angel yang cantik, manis dan ngegemesin ini jadi korban.
Enggak elite banget kena panyakit rabies. Mending Rabi yes. Itu lebih menyenangkan.
Lucas mendekat memperhatikan hasil karyanya semalam. "Kenapa? Semalam kamu yang minta. Aku nggak maksa."
"Ish, kamu mabok ya. Mana mungkin aku minta di cupang. Jangan ngaco ah." Angel mengelak.
"Bukan aku, tapi kamu yang mabuk dan minta cium." Lucas membela diri.
"Ishhh, dan kamu turutin gitu? Dasar mesum." Angel mendekat.
"Apa?" tanya Lucas saat Angel semakin rapat.
"Semalam kan aku mabuk. Jadi nggak inget gimana proses cupangnya."
"Lalu?"
"Ish ... reka ulang adegan. Aku kepo ini. Pengen tahu rasanya di cupang." Angel menengadahkan wajahnya dan menyingkap bajunya hingga memperlihatkan leher dan bagian atas payudaranya.
Lucas menatap dada Angel cengo. Ini perempuan beneran nggak waras ya? Main bukabukaan sembarangan. Kalau Lucas kebablasan, siapa yang mau tanggung jawab?
Lucas nggak mau itu keluarga Cohza memburunya. Kalau sampai itu terjadi, Lucas ada di ujung neraka juga mereka tetap bakal menemukannya.
"Tidak mau, dadamu rata, kurang menarik," ucap Lucas membuat Angel syok seketika.
Angel tahu dadanya tidak sebesar milik Queen tapi juga enggak rata-rata amat kok. Malah Triple J bilang bodynya itu pas dan sesuai takaran.
Angel membuka kancing sampai bawah dan melepas bajunya karena kesal. Menyusul Bra yang dia kenakan.
Dengan tangan di pinggang dan wajah mendongak kesal Angel berkata. "Apa menurutmu ini rata?" tanyanya menantang.
Lucas kehilangan kata-kata. Ia sudah pernah meniduri wanita dari yang berdada rata sampai dada silikon sebesar bola. Tapi, kalau disuguhi dada kenyal, mulus dan menantang didepan matanya.
Wajar kan Lucas jadi ingin memegangnya?
"Dadaku bagus kan? Dasar cowok Munafik." Angel mendekati Lucas yang mendadak bertubuh kaku dengan tatapan tidak lepas dari payudara Angel yang tidak tertutup apa pun.
Perempuan ini gila. Tapi, entah kenapa Lucas malah suka. Karena baru kali ini ada perawan berani telanjang dada di depannya. Tanpa sadar Lucas mengangkat tangannya. Ingin merasakan lagi kekenyalan dada yang semalam dia hisap dan jilati hingga menegang.
Srakkkk.
"Aisssmmmm." Lucas mendesis. Tiba-tiba Angel sudah memiting tangannya ke belakang.
"Katanya tidak tertarik kenapa mau pegang hmmm?" Angel menekan tangan Lucas agar tidak bisa bergerak.
"Aku pria normal. Tentu saja tidak akan melewatkan suguhan di depan mata."
Mendengar itu, Angel mendorong Lucas hingga tersungkur ke lantai. "Dasar mesum," ucapnya kesal lalu mencari bajunya lagi.
Lucas berbalik melihat Angel yang memungut bajunya. Lucas tadi diam saja saat Angel memting dan mendorongnya jatuh karena Lucas bukan type pria yang suka kdrt pada wanita. Lucas sudah bilang kalau ia tidak suka melawan wanita. Tapi ...
sepertinya ini perempuan perlu diberi pengertian sedikit bahwa di sini Lucaslah yang berkuasa.
Angel baru berjalan dua langkah menuju pintu saat tubuhnya berputar cepat, kakinya bergerak mundur hingga punggungnya menempel di tembok.
"Appmmmmtttttt." Angel melotot terkejut saat Lucas mencium bibirnya dengan brutal.
Dia akan memukul Lucas tapi kalah cepat. Karena sekarang kedua tangannya sudah berada genggaman Lucas dan terkunci di atas kepalanya.
Kakinya yang hendak menendangpun sudah terkunci oleh kaki dan tubuh Lucas yang lebih kuat. "Apa, yang kamu lakukan brengsek," teriak Angel terengah-engah begitu Lucas melepas ciumannya.
"Bukankah kamu tadi penasaran dengan apa yang terjadi semalam? Aku hanya membantumu mengingatnya dengan melakukan reka adegan sesuai keinginanmu."
Angel hampir mengumpat lagi tapi dia urungkan. Benar juga, tadi dia kan kepo dengan yang dilakukan Lucas hingga menimbulkan bekas yang banyak di leher dan dadanya. "Baiklah, tapi jangan lama-lama," ucap Angel membuat alis Lucas naik karena heran.
Fix perempuan di depannya ini memang aneh dan unik. Tapi, Lucas benar-benar suka dengan rasa keingintahuannya dan keabsuran tingkahnya.
"Tenang saja, ini hanya akan berlangsung singkat," gumam Lucas kembali menurunkan bibirnya kearah bibir Angel.
"Sangat singkat."
***
TBC