Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Wanted 4

Enjoy Reading

***

"Jovannnnn, jangan usilllll!" Angel menelungsupkan kepalanya ke bawah bantal saat mereasa geli di bagian tengkuknya.

"Javierrrrrr, pergiiiii, gerah tauuuuu!" Angel kembali mengeliat saat tubuh di belakangnya malah semakin merapat.

"Junnn ...." Angel membuka matanya, Junior mana berani kurang ajar memeluknya?

Angel berbalik dan melotot saat melihat Lucas malah asyik ngedusel di lehernya.

"Awwww." Lucas mendesis saat rambutnya dijambak oleh Angel hingga wajahnya menjauh dari tubuh Angel.

"Ngapain kamu tidur di kasurku?" tanya Angel dengan curiga. "Mau modus ya?"

"Kamu emang ganteng, tapi inget ya, aku itu masih perawan, masih ting-ting, masih kinyis-kinyis, masih suci, belum tersentuh sama sekali, jadi jangan coba-coba modusin aku, nanti aku aduin sama Triple J, tahu rasa kamu."

Lucas berdecak dan memilih bangun dari atas ranjang daripada mendengar ocehan Angel yang selalu tiada habisnya itu.

"Lucasss, ihhh, aku tanya, kamu ngapain tidur satu kasur sama aku?"

Lucas tidak menjawab tetapi langsung masuk kamar mandi. Angel lupa apa ya dengan kejadian semalam?

Mungkin dia tidak sadar apa yang sudah dia lakukan, karena efek menghisap ganja kemarin.

Sebelumnya.

"Lucasss, kok aku kangen Triple J ya." "Hmmm, bukan berarti aku cinta mereka. Tapi mereka itu sudah seperti saudara, nyeblin sih tapi mereka nggak ada. Rasanya ada yang kurang."

"Aku itu anak pertama, punya adik baru berumur 5 tahun, namanya Angelo. Dia lucu banget."

"Lucas kamu kok diam saja? Kamu punya saudara nggak?"

Lucas melirik kaca spion mobilnya dan melihat keadaan Angel yang sepertinya teler berat. Padahal baru beberapa isab ganja. Udah kayak minum habis lima botol saja.

"Lucassss, rasanya ciuman itu bagaimana? Enak tidak? Aku kadang penasaran, bagaimana rasanya punya pacar dan ciuman."

"Memang Triple J tidak ada yang mau jadi pacarmu? Atau ngajarin kamu ciuman," ucap Lucas heran.

Angel duduk tegap dan tiba-tiba merayap menuju bangku depan.

"Hey, jangan pindah sembarang," tegur Lucas saat bisa melihat belahan dada Angel yang terekspose karena gerakannya yang seenaknya sendiri.

Angel hanya meringis sebelum mencari posisi yang enak di kursi depan. "Kamu tahu nggak? Aku curiga Junior mencintaiku. Tapi, aku gak mau jadi pacar Junior."

"Kenapa?"

"Huftttt, cowok Cohza itu posesif. Padahal aku bukan orang yang suka di kekang. Lagi pula adik sepupuku Queen naksir berat sama Junior. Aku tidak mau berantem sama saudara hanya garagara cowok."

Lucas berbelok ke sebuah gang di mana anak buahnya sudah menunggunya.

"Jadi ... aku itu pengen punya pacar. Pacar yang bukan cowok Cohza. Pacar yang mau mengajakku keliling dunia. Pacar yang tidak keberatan aku lebih suka pakai celana dari pada rok mini. Pacar yang ...." Angel menatap Lucas dengan senyum lebar.

"Apa? Kenapa melihatku seperti itu." Mobil sudah berhenti, Lucas bisa melihat anak buahnya menghampiri.

Angel merapatkan tubuhnya ke arah Lucas.

"Kamu mau jadi pacarku?"

"What?"

"Kamu bukan cowok Cohza, kamu mau menemaniku berkeliling, kamu tidak protes walau aku pakai celana. Jadi kamulah yang cocok jadi pacarku." Angel bertepuk tangan dengan riang.

"Baiklah, sebagai pacarku. Kapan kamu mengajariku ciuman?" Tiba-tiba tangan Angel sudah melingkar di leher Lucas.

Pacar? Kapan Lucas setuju? Benar-benar mabuk ini perempuan.

"Kamu tutup matamu, nanti aku cium, oke." Lucas melepas rangkulan Angel dan mendorongnya agar kembali duduk anteng. Lalu memasangkan sabuk pengaman agar Angel tidak ke mana-mana.

Angel menurut dan menutup matanya. Tidak sadar saat itu Lucas malah keluar dari mobil dan menemui anak buahnya.

Lucas mengunci mobil agar Angel tidak keluar dari mobil apalagi kalau sampai dia hilang. Angel kan lagi teler, bisa-bisa di culik orang tidak dikenal.

"Di mana barangnya?" tanya Lucas langsung.

Anak buahnya membuka bagasi mobilnya dan menunjukkan berbagai jenis senjata yang berhasil mereka selundupkan.

"Sepertinya pendatang baru itu bisa diandalkan." Lucas memeriksa semua senjata itu dan memang semuanya kualitas nomer satu.

"Aku akan bawa beberapa sebagai contoh, kalian amankan sisanya dan sebar ke pemesan kita di Indonesia. Nanti aku beritahu siapa saja dan di

mana lokasi bertemunya."

"Baik Bos."

Lucas mengambil beberapa pistol dan sniper canggih lalu memasukkannya ke bagasi mobilnya sendiri.

"Katakan pada As, aku suka barang kirimannya. Dan katakan pada bocah baru itu, sekarang Lucas menerimanya sebagai patner. Dan katakan juga, selamat bergabung di underground."

Lucas belum bertemu dengan orang yang menyebut dirinya sebagai As. Tapi, menurut desas desus dia adalah bocah 13 tahun dengan kemampuan persenjataan yang luar biasa.

Saat mafia lain meragukan kemampuannya karna masih bocah dan menolak bekerja sama. Lucas mau memberinya kesempatan. Lucas sudah bekerja menjadi mafia sejak usia 8 tahun kenapa juga dia tidak memberi kesempatan pada anak 13 tahun. Kadang sesuatu yang diremehkan justru membuat gebrakan.

Selain itu, Lucas percaya si As itu bukan bocah biasa. Karena biasanya jika seseorang baru bergabung dengan bisnis ilegal pasti akan memulai dari anak buah tidak penting lalu naik perlahan hingga punya kekuasaan.

As beda. Bocah itu sekali muncul langsung menetapkan dirinya sebagai bos. Bukan anak buah dari siapa pun. Dan lebih membuat Lucas akhirnya mau bekerjasama adalah. Belum ada mafia manapun yang berhasil mendeteksi keberadaan dan wajah asli si As itu. Bukankah itu luar biasa. Bocah 13 tahun berhasil memanipulasi data di underground.

Lucas memastikan anak buahnya sudah pergi sebelum dia membuka mobilnya. Entah kenapa Lucas tidak mau anak buahnya melihat Angel di sana. Selain ribet, Lucas menghindari orang lain mengenali Angel. Bisa menimbulkan masalah baru.

Lucas menoleh ke arah Angel yang sepertinya tertidur karena memejamkan mata saat Lucas bilang akan menciumnya. Perempuan ini, manis kalau tidur dan anteng. Tapi berubah jadi ngeselin saat nyerocos tanpa titik koma.

Lucas menjalankan mobilnya pelan, mencari hotel atau penginapan yang terdekat. Sayang hingga satu jam kemudian Lucas baru mendapat tempat untuk menginap malam ini.

Itupun bukan hotel atau penginapan, tapi villa yang di sewakan per Minggu. Tak apalah, toh seminggu ini Lucas belum terlalu banyak jadwal. Masih jadi penjaga Angel sampai itu perempuan mau pulang kekeluarga Cohza.

"Lucassss, katanya mau ciuuuummmmm. Aku nunggu dari tadi." Lucas hampir menjatuhkan Angel saat menggendongnya masuk ke dalam villa.

Ini perempuan kenapa malah bangun sih, batin Lucas kualahan karena Angel malah merapatkan pelukannya dan memonyongkan bibirnya minta cium.

"Ayolahhhh, aku penasaran ini." Angel tibatiba membuka matanya.

Lucas yang baru berhasil merebahkan Angel ke atas ranjang mau tidak mau akhirnya menatap mata Angel yang seperti memohon itu.

Lucas menelan ludahnya saat melihat bibir Angel yang entah kenapa tiba-tiba terasa menarik.

"Aku akan menciummu." Lucas memberitahu agar Angel segera mundur kalau tidak mau.

"Ya sudah cium, ngomong Mulu tapi nggak di lakukan." Bukannya mudur Angel malah memonyongkan bibirnya lagi.

"Kamu yang minta ya."

"Iyaaaa."

Lucas mengendikkan bahunya cuek. Toh ini perempuan yang minta bukan Lucas yang melecehkannya.

Lucas menempelkan bibirnya ke bibir Angel, sekadar menghilangkan rasa penasaran Angel akan ciuman.

Itu niat awalnya.

Siapa yang menyangka pada akhirnya malah Lucas keenakan dan mencium bibir Angel sampai membengkak. Bahkan seolah tidak cukup sampai disana, Lucas tanpa sadar sudah menciumi leher mulusnya.

Lalu seolah tidak bisa menghentikannya, tangan Lucas sudah menyingkirkan baju yang di kenakan Angel dan melanjutkan ciumannya hingga kedua gunung kembar Angel memiliki tanda merah lumayan banyak.

"Uchhh, kok geli." Angel mengeliat resah, ada yang terasa basah di bawah sana.

Lucas tidak memperdulikan Angel yang sudah mengerang tidak karuan karena perbuatan tangan dan lidahnya yang ahli.

"Ahhhh, Lucassss, ini enakkkk. Uhhhhh." Angel meremas rambut Lucas dan semakin menyodorkan kedua payudaranya agar dinikmati. Kakinya menggesek-gesek kaki Lucas karena merasa senang dengan semua gesekan ditubuhnya. "Lucassss, achhhhhhh. Uchhh.

Aaaaaaaaaaaaaaa." Angel menjerit kencang dan tubuhnya tersentak saat mencapai pelepasan.

Lucas terpana lalu dirinya baru tersadar dengan perbuatannya saat melihat Angel mencapai orgasme.

"Shitttttttt." Apa yang dia lakukan? Kalau sampai keluarga Cohza tahu dia grepe-grepe ini perempuan. Tamat sudah rencana damainya.

Lucas segera bangkit dari atas tubuh Angel yang sepertinya tertidur setelah puas. Dengan cepat Lucas membenahi pakaian Angel yang kusut dan berantakan sebelum dia bergegas ke kamar mandi dan menenangkan adik kecilnya.

Tapi, entah apa yang merasuki dirinya. Selesai mandi tengah malam bukannya tidur di kamar terpisah Lucas malah ikut bergabung bersama Angel di dalam selimut.

Lucas hanya merasa memeluk Angel lumayan menyenangkan. Dan Lucas merasa tidak apa-apa kan kalau cuma peluk dan sedikit ciuman. Yang penting Angel masih tetap perawan.

Batin Lucas sebelum ikut terlelap dengan Angel di pelukannya.

***

TBC

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel