Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Wanted 3

Enjoy Reading

***

"Yeyyyyyyyyyyy, kerennnnnnn." Angel melompat-lompat sambil berteriak bahagia, saat ini mereka ada di sebuah bukit di perkebunan teh yang sangat sejuk dan hijau.

Kata Angel sih ingin melihat matahari terbenam sambil lihat hijaunya pemandangan, walau normalnya orang pergi ke kebun teh pagi hari, kalau Angel malah sore hari, tetapi biarlah, suka-suka dia, yang penting enggak menangis dan minta yang aneh-aneh lagi.

Lucas menyenderkan tubuhnya di depan kap mobil sambil merokok melihat tingkah Angel yang super berisik itu.

"Jovannnnnn, playboy nyebelinnnnnnnn!" teriak Angel senang.

"Javierrrrrrrrr i hate youuuuuuuuuuuuuu."

"Juniorrrrrrrrrrrrr kulkaaaaaasssssssssssss."

"Lucassssss, do you love me? Yessssss i love uuuuuuuuuuu!" teriak Angel lagi.

Bocah ini gila, batin Lucas, melihat tingkah Angel yang baru bersamanya satu minggu tetapi sudah berasa ngurus penghuni rumah sakit jiwa yang kabur.

Kalau tidak melihat sosmed atau tayangan TV yang melakukan pencarian besar-besaran terhadap Angel, Lucas mungkin tidak akan percaya bahwa yang di depannya adalah orang yang dicari oleh seluruh keluarga Cohza, Cavendish, dan Brawijaya.

10 juta dolar atau setara dengan 140 miliar, bagi yang menemukan Angel.

Lucas bahkan meringis melihat nominalnya saat menjadi angka rupiah di indonesia.

Dia juga buronan tetapi nilai buruannya tidak sampai sebesar itu.

Nilai buruannya sebagai ketua mafia hanya mencapai 5 miliar dalam rupiah.

Angel berbalik ke arah Lucas.

"Lucasss, kenapa malah merokok, di sini tempatnya udara segar, di mana tanpa ada polusi dan udara kotor, kenapa malah kamu racuni," protes Angel.

Lucas berdecak, walau dia belum terlalu bisa mengucapkan bahasa Indonesia dengan lancar tapi dia sudah mengerti apa yang dibicarakan Angel, dan Lucas lebih suka mengabaikannya.

Ayolah, menanggapi pembicaraan Angel itu seperti bicara dengan penyiar radio, full nyerocos 24 jam, tanpa iklan, dan selingan musik, dan yang pasti tidak ada habisnya.

Di mobil ngoceh, di penginapan ngoceh, di taman ngoceh, tidur pun kadang masih suka ngigo, enggak ada manis-manisnya jadi perempuan.

Dandanan kayak cowok, kelakuan kayak cowok, untung muka enggak kayak cowok.

Heran, bocah macam ini kok di cari sampai kelimpungan, seumpama ada yang nyulik juga, males kali penculiknya, yang ada capek nanggepin omongannya Angel.

Mungkin penculiknya bakalan mati overdosis kata-kata.

Angel merebut rokok di tangannya, membuang ke tanah dan menginjaknya.

"Dilarang merokok di sini," ucap Angel tegas.

"This is not weed, this is marijuana." Lucas mengeluarkan satu lintingan lagi dan menyalakanya.

"Marijuana?" Lucas mengangguk dan menghisapnya dengan nikmat.

"Maksudmu itu bukan rokok? Tapi ganja?"

"Yups."

"Kamu mengkonsumsi narkoba? Itu tidak sehat."

"Ini ganja murni, no mix tembakau," ucap Lucas dengan bahasa Indonesia belepotan.

"Astaga, ini ganja asli, nggak dicampur, habis ini kalau kamu teler aku tinggal ya."

"Salah, ganja murni does not damage the body, but jangan dikonsumsi berlebih, and jangan di-mix dengan tembakau, itu yang merusak."

"Benarkah?"

"Yups."

"Apa aku boleh mencobanya?"

"What? You crazy?"

"Ayolahhhhh, dikit saja, katamu kalau murni tidak berbahaya, cuma ingin tahu rasanya, aku sudah tahu rasa berbagai merk rokok tapi belum

tahu rasa ganja."

"No, you are underage."

"Hey, aku sudah 17 tahun, sudah cukup umur."

Lucas mengernyit, benar juga, jika di negara lain batas cukup umur 18 tahun, tetapi di Indonesia adalah 17 tahun.

"Pleaseeee, ya, ya, yaaa, satu sedotan oke."

"No."

"Lucassss bolehlahhhhh, aku sudah pernah mencoba sabu-sabu, tentu saja tanpa sepengetahuan Triple J, jangan bilang-bilang ya, tapi belum tahu rasanya ganja, janji deh enggak bakalan ketagihan kok, kan cuma sekali, sebagai gantinya malam ini kamu boleh milih mau makan dan menginap di mana, oke." Sabu-sabu versi Angel adalah, sarapan bubur ya.

Lucas berpikir sejenak, dia memang ada pertemuan dengan salah satu anak buahnya malam ini, dan melakukan pertemuan dengan membawa bocah ini pasti merepotkan.

"Oke." Lucas membiarkan Angel mengambil ganja di tangannya.

Angel menghisap ganja dengan penuh penghayatan.

"Wowwww, rasanya enakkkk, lebih enak dari rokok."

"Boleh yang ini untukku saja?" tanya Angel penuh harap.

Lucas mengangguk, sudah menduga Angel akan menyukainya, semua orang yang sudah pernah merasakan nikmatnya merasakan lintingan ganja pasti akan ketagihan dibuatnya.

Lucas memandang hamparan tanaman teh di hadapannya, tidak buruk juga pemilihan tempat mereka, sepertinya sesekali dia memang butuh refreshing.

"Lucasssss, kamu makin lama kok makin ganteng sih." Angel tersenyum dan berpegangan di lengannya seperti orang teler, dia luar biasa high.

Jangan bilang ini bocah baru berapa hisapan sudah mabok, batin Lucas.

Lucas melihat ganja di tangan Angel yang sudah tinggal sedikit.

Shittt, ini bocah beneran teler.

Mana masih sore lagi.

Lucas membopong tubuh Angel dan memasukkan ke dalam mobil.

"Kamu tahu nggak, dari dulu aku suka cowok bertato, sampai Triple J aku suruh tatoan tapi dasarnya Javier dan Jovan itu suka bikin aku kesel, mereka nggak mau pake tatto, yang mau cuma Junior, itupun hanya di lengan dan sedikit, kurang kerennn, padahal ini ya Uncle Pete sama Om Marco saja tatonya buanyak dan kelihataan macho banget, eh Triple J nggak mau tattoan, kan nggak asyik."

"Nggak kayak kamu, banyak banget tatonya, aku sampai pusing lihatnya, tapi kerennnn, aku suka, jadi pacarku yukkk hahhaaaa."

"Jadi pacarku ya Lucasss selama aku kabur, kamu beruntung lho aku ini belum pernah pacaran, jadi jika kamu sudah resmi jadi pacar aku pasti kamu akan merasa bahagia karena jadi yang pertama, kamu juga pasti terharu karena daripada Triple J aku malah milih kamu, iya kannnnn."

Lucas hanya mendengkus mendengar cerocosan gadis di belakangnya.

Angel yang tadi direbahkan di jok belakang tiba-tiba duduk dan memandang Lucas yang ada di belakang setir dengan serius.

"Lucas, aku jadi penasaran, badanmu kan tatto semua, kalau boleh tahu yang bagian perut bawah di tato juga nggak? Hahaaaaaaa." Angel tertawa sendiri mendengar pertanyaannya.

"Ya ampunnnn Lucassss, gara-gara kamu aku jadi mesummmmm."

"Tapi jangan mesumin aku ya, aku masih perawan tahu, nggak boleh dicolek, di cium saja, hahahaaaaa."

"Lucassss aku kok bahagia sekali yaaa, aku bebassssssss."

Ini bocah nggak usah teler saja sudah berisik, sekarang teler malah semakin berisik, gimana Lucas nggak cepet pinter bahasa indonesia coba, kalau dari pagi, siang, sore, malam, dini hari, bahkan fajar di recokin sama cerocosan Angel terus.

Dia salut dengan Triple J yang sanggup menghadapinya.

Lucas saja baru 10 menit sudah memasang headset di telinganya dan menyetel lagu dr hpnya, tapi Lucas tetap mendengarkan samar-samar ucapan Angel.

Angel terus mengoceh tanpa jelas apa yang dia bicarakan, karena apa saja dia bicarakan, dia itu seperti tidak punya rahasia, semua di bahas, semua di beritahukan pada Lucas, tanpa terkecuali.

Yang Junior si manusia kulkas, Jovan playboy cap cicak terbang, Javier si pemurung, Alxi yang ngeselin, Alca yang selalu royal, Queen yang naksir Junior, Aurora yang manis, sampai satpam komplek pun dia bicarakan.

Lucas tidak perlu kepo, tidak perlu bertanya karena Angel dengan senang hati sudah memberitahu dia apa yang harus dia ketahui. setidaknya pengorbanannya menemani ini bocah sinting tidak ada ruginya.

Lucas hanya mengabaikan Angel yang terus bercerita dan mulai membawa mobilnya pergi meninggalkan perkebunan, dia mencari penginapan terdekat untuk mengatur pertemuan dengan anak buahnya.

Walau dia 24 jam bersama Angel bukan berarti bisnisnya tidak berjalan, semua sudah terkontrol dan usahanya sudah mulai bangkit kembali.

Hanya tinggal menunggu ini bocah selesai dengan petualangannya.

Jika nanti Angel sudah puas jalan-jalan, Lucas tinggal mengembalikannya ke keluarga Cohza, berperan sebagai pahlawan yang menjaga dan melindunginya selama di dunia luar, lalu mengantarkan Angel hingga selamat sampai tujuan.

Mereka akan berterima kasih kepada Lucas dan tidak akan ada pertikaian.

Lalu hilang permusuhan turun temurun keluarga Smith dan Cohza.

Setidaknya itulah rencananya.

***

TBC

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel