Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Wanted 10

Enjoy Reading.

***

"Bukankah ini yang kamu inginkan? Berlibur di hutan!" jawab Lucas masih ketus. Kesal karena satu-satunya kendaraan mereka tidak akan bisa membawa mereka keluar dari sini. Sekuat-kuatnya Lucas tidak mungkin dia bisa menarik mobilnya ke atas sana.

"Ish, bisa kan kamu tidak terlalu fokus pada mobil butut itu? Tidak usah khawatir, bapakku punya showroom mobil di mana-mana. Mobil begituan nanti aku ganti. Kalau perlu yang keren dan modis biar enggak kelihatan kalau pacar mafiaku itu miskin."

Lucas berbalik dan bersedekap. "Aku mampu membeli mobilku sendiri."

"Tapi jelek. Lihat ... masak mobil mafia remnya blong. Enggak elite banget." Angel menunjuk mobil Lucas yang terlihat mengenaskan.

"Kalau aku pakai mobil keren yang ada aku cepat ketahuan dan tertangkap." Pasti Angel korban film Hollywood. Mengira kalau mafia itu menggunakan mobil sport keren dengan anak buah yang mengikuti ke manapun bos besar pergi. Naif.

Memang ada saatnya Lucas melakukan itu. Tapi hanya sekitar 20% dari semua kegiatannya. Selebihnya mereka justru melakukan kamuflase dengan sekitar. Rumah biasa, mobil pasaran dan penampilan tidak mengundang perhatian. Bukan petentang petenteng seperti penguasa dunia yang menantang aparat ke manan sekelas CIA atau FBI. Hanya mafia cari mati dan ingin bisnisnya gulung tikar yang melakukan itu. Karena, walau seorang mafia memiliki koneksi dengan polisi sekalipun. Tetap saja, tidak ada mafia yang mau ditangkap dan masuk penjara suka rela.

Saat Lucas ada di wilayah kekuasaannya. Polisi pun tidak akan bisa memasukkan dia ke penjara. Bahkan jika dia membunuh orang di depan mereka. Tapi, saat Lucas ada di tempat kekuasaan mereka. Maka, Lucas juga harus mengamankan posisinya.

"Tidak perlu malu, aku tidak masalah memiliki pacar tidak terlalu kaya. Aku bukan cewek matre kok." Angel berusaha memahami kesulitan keuangan Lucas. Angel tahu, tidak ada cowok yang mau mengaku dia enggak punya duit di depan pacarnya. Kecuali cowok modus yg suka morotin duit wanita.

"Aku lebih dari mampu membeli showroom ayahmu." Lucas kembali menarik mobilnya agar tidak oleng saat dia duduk di dalamnya.

Mengganjalnya sana sini agar stabil.

Setelah dirasa mobilnya bisa dinaiki, Lucas membuka pintu mobilnya. "Silakan masuk ratuku. Tempat tidur anda sudah siap," ucap Lucas dengan nada mengejek Angel.

Bukannya tersinggung Angel malah tersenyum lebar. "Terima kasih Rajaku," balas Angel mulai menaiki mobil Lucas.

Lucas menutup pintu mobil tapi membuka sedikit jendelanya agar ada udara yang masuk. Dia tidak mau mati konyol dengan tidur di dalam mobil yang tertutup rapat. Walau untuk itu hawa dingin menusuk tulang ikut masuk. Setidaknya lebih baik dari pada tidur di luar.

"Lucas bajuku kotor. Aku ingin membukanya.

Tapi, di sini dingin sekali." Angel merasa risi. Lucas sebenarnya masih kesal. Tapi, melihat Angel yang sepertinya mulai gemetaran dia jadi kasihan juga. "Buka saja bajunya, nanti aku peluk

biar tidak dingin lagi."

Angel menuruti perkataan Lucas dan membuka seluruh bajunya. Menyisakan pakaian dalamnya. Lucas melakukan hal yang sama. "Kemarilah." Lucas merebahkan diri ke jok belakang. Dengan senang hati Angel merangkak ke atas tubuhnya.

Lucas menarik Angel dan memeluk tubuhnya yang terasa dingin lalu mengambil jaket untuk menyelimuti mereka berdua.

"Lebih baik?" tanya Lucas.

Angel hanya bergumam, mencari posisi yang paling nyaman. Yaitu berada di lekukan leher Lucas. Sepertinya efek perjalanan ekstrim mulai membuat tubuhnya lelah dan sekarang kantuk mempengaruhinya hingga dalam hitungan detik Angel sudah tertidur pulas.

Menyisakan Lucas yang menahan gejolak libidonya yang naik karena cuaca dingin dan lekukan tubuh Angel yang menempel sempurna.

Benar-benar liburan yang menyiksa.

"Apa maksudnya Angel tidak ada?" Junior menatap dingin semua anak buah ayahnya.

"Semalam nona Angel dibawa kabur Lucas tuan."

"Bagaimana bisa? Memang kerja kalian apa saja?" kali ini Jovan yang bicara. "Kami di bius tuan."

"Astaga ... lalu apa kalian sudah melacaknya lagi?" tanya Javier ikut gelisah.

Sebagai yang tertua. Javier yang akan disalahkan pertama kali kalau terjadi apa-apa dengan Angel.

"Kami belum menemukannya lagi tuan. Tapi, sedang kami usahakan. Bagaimanapun juga orang yang membawa kabur nona Angel bukan pria biasa. Dia adalah keluarga mafia dari Skotlandia yang saat ini menjadi buronan internasional."

Triple J semakin menegang. "Bukankah yang membawa Angel keluarga Smith?" tanya Junior.

Triple J hanya tahu James alias Lucas adalah keturunan terakhir keluarga Smith dan mereka adalah musuh bebuyutan keluarga Cohza. Seluk beluk mereka Triple J tidak pernah mencari tahu karena menganggap keluarga Smith sudah tidak berbahaya mengingat mereka tidak pernah mengusik lagi keluarga Cohza.

Ternyata mereka salah. Si Smith tahu pasti kalau Angel berharga bagi keluarga Cohza. Entah apa yang diinginkan si Lucas itu. Yang pasti Angel pasti ketakutan karena dalam bahaya.

"Berikan semua data mengenai kelurga Smith sekarang juga." Pinta Junior.

"Dan teruskan pelacakan kalau perlu kita lakukan pencarian besar-besaran." Jovan memberi usul.

"Aku rasa itu memang dibutuhkan." Javier setuju.

"Baiklah, buat pengumuman. Kita akan memberikan hadiah satu milyar bagi yang bisa membawa Angel pulang dengan selamat. Dan satu milyar lagi bagi yang bisa membawa Lucas Smith kehadapan kami." Jovan memerintah.

"Bukan satu milyar. Tapi 100 juta dolar bagi yang bisa membawa Angel kembali dalam keadaan selamat." Junior menegaskan.

Jovan dan Javier saling berpandangan.

"Oke, 100 juta dolar."

Lucas mengeliat bangun saat merasakan panas di wajahnya. Tubuhnya juga basah oleh keringat. Lucas membuka matanya dan langsung merasa silau. Sepertinya ini sudah siang dilihat dari teriknya matahari yang bersinar.

Tunggu dulu. Di mana Angel?

Lucas langsung duduk, memakai celananya dan keluar dari dalam mobil.

"Angel." Lucas berjalan menelusuri sungai sambil memanggil Angel. Berharap itu perempuan tidak hilang.

"Angel ...," Teriak Lucas kembali. Masih melihat ke sana ke mari berharap Angel segera muncul.

"Ang ...." Lucas baru akan berteriak memanggil Angel ketika matanya seperti melihat bidadari dari surga yang tengah mandi.

Rahang Lucas seolah jatuh ketanah Saking syok melihat Angel yang dengan sangat percaya diri mandi di sungai dalam keadaan telanjang bulat.

Pacarnya itu benar-benar pintar membangkitkan sesuatu yang semalam dia tidurkan secara paksa.

"Angel." Lucas memanggil Angel dengan suara serak menahan hasrat.

Dengan pelan dia mendekat dengan mata menelusuri setiap lekuk tubuh Angel yang basah dan sangat menggoda.

Angel belum menyadari keberadaan Lucas karena saat ini dia membelakanginya. Bahkan dengan santai dia mengelus seluruh tubuh dan menyiraminya terus agar airnya merata.

Lucas yang melihat setiap gerakan Angel. Jangan di tanya. Tenggorokannya terasa kering dan butuh cairan Angel segera. Maka secepat kilat dia melemparkan celananya dan mendekati Angel dengan keadaan sama telanjang.

"Astagaaa." Angel memekik kaget ketika ada yang meraba pinggangnya dan merayap ke perut lalu menariknya agar menempel dengan tubuh di belakangnya. Angel mendesah lega begitu tahu Lucas pelakunya dan meneruskan acara mandinya.

"Kamu terlihat seperti sarapan yang menggiurkan," ucap Lucas dengan suara serak menahan hasrat. Kedua tangannya naik ke atas dan menangkup dua bukit kenyal yang terlihat menegak di pucuknya.

Angel mendongakkan wajahnya dan mendesah erotis. Menikmati bibir Lucas yang asyik mencium dan menjilati leher serta telinganya hingga meninggalkan bekas kemerahan.

Jemari tangan Lucas juga tidak kalah lihai dengan lidahnya. Memelintir dan menarik puting Angel hingga semakin terlihat menantang. Meremasnya dengan kuat tapi tidak menimbulkan rasa sakit.

Angel berbalik tidak tahan dengan sensasi yang ditimbulkan jari Lucas pada dadanya. Dengan semangat dia menarik leher Lucas agar menunduk dan mempertemukan bibir mereka.

Angel menempelkan tubuhnya semakin erat. Membiarkan lidah Lucas menginfasi seluruh bagian mulutnya hingga menimbulkan decapan dan lelehan liur disekitar dagunya.

Angel menjerit dan melepas ciuman mereka ketika Lucas meremas bokongnya dan menggesekkan milik mereka. Angel mulai terengahengah keenakan dan Lucas semakin merasa panas dan panas.

Sepertinya alam liar membuat mereka malah semakin berani dan bergairah tinggi.

"Aaaaaaa." Angel memekik dan mengalungkan kedua tangan dan kakinya ke arah Lucas begitu merasakan dingin dan keras di punggungnya. Ternyata Lucas memojokkan dan menghimpit tubuhnya diantara batu besar.

Lucas tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Begitu kedua kaki Angel memeluk pinggulnya saat itu juga Lucas menerobos masuk.

Angel menjerit kencang merasakan dahsyatnya penyatuan kali ini. Kewanitaannya sangat panas, gatal dan nikmat setiap kali Lucas menggerakkan miliknya keluar masuk dengan teratur dan mantap.

Angel mendesah dan terus mendesah. Sesekali Lucas menelan desahannya dengan ciuman panjang dan lama tentu saja tanpa menghentikan tusukan kejantanannya yang semakin kaku dan tegang.

"Ahhhhh, Lucassssss, uhhhhh, I'm Cominggg. Uhhhhh." Angel menggelengkan kepalanya tidak tahan dengan rasa nikmat yang semakin meningkat. Tangannya mencakar punggung Lucas sebagai pelampiasan hingga memerah. Tapi tetap saja, pada akhirnya Angel tetap tidak dapat menahan lebih lama gelombang itu.

Lucas menghentak mantap. Mengangkat pantat Angel dan menggendongnya seolah Angel seringan bulu. Begitu dirasa tidak ada jarak lagi antara penyatuan mereka. Lucas bergerak semakin cepat dan Brutal. Membuat Angel mendongak dengan mulut terbuka lebar dengan desahan kencang mengekspresikan kenikmatan.

"Lucasssss, nggak Ahhhhh tahannnnnnn. I'm coming, i'm cuming, i'm Cumingggggggg,

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa."

Seluruh tubuh Angel bergetar hebat, punggungnya melengkung laksana busur dengan kaki meruncing ketika gelombang kenikmatan mencapai puncaknya.

Lucas ikut menggeram dan menusuk dengan cepat dan brutal. Tidak membiarkan Angel mencapai klimaks sendirian. Maka dengan geraman rendah dan hujaman keras, Lucas ikut menyemprotkan seluruh kenikmatan ke dalam rahim Angel hingga tuntas.

Angel terengah-engah dengan dada naik turun seolah masih belum kembali dari klimaksnya, tubuhnya terasa lemas tapi puas. Lucas juga masih mengatur napasnya yang ngos-ngosan. Tapi Lucas tidak butuh waktu lama. Begitu dirasa napas mereka mulai normal Lucas membalikkan tubuh Angel agar membelakanginya.

"Berpegangan yang kuat." Perintah Lucas.

Angel hanya menurut dan menaruh kedua telapak tangan di atas batu.

Lucas menarik pinggang Angel agar semakin menungging. Lalu tanpa menunggu Angel siap Lucas mendorong masuk dalam sekali hentakan kuat hingga mentok ke dalam.

Angel menjerit kencang. Membuat keheningan hutan terisi suara desahan dan benturan kedua tubuh yang saling memberi kenikmatan.

Lucas sekarang setuju.

Ini liburan di hutan paling menyenangkan dan memuaskan.

***

TBC

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel