Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Wanted 11

Enjoy Reading

***

Lucas mengusap bahunya yang dikerubuti semut. Lalu dengan cepat dia naik ke ranting lain untuk mengambil buah yang lebih matang. Begitu mendapatkannya dia segera melompat turun agar tidak semakin banyak semut yang mengigitnya.

"Wah ... ternyata kamu berbakat mencari buah." Angel bertepuk tangan begitu melihat beberapa buah apel liar yang ada di hutan dan sekarang sudah dipetik oleh Lucas.

"Lucasssss, dicuci dulu. Jangan asal makan." Angel memperingatkan saat Lucas sudah mengigit satu apel di tangannya.

"Ini baru dari pohon jadi tidak mungkin beracun. Lagipula tumbuh liar tidak mungkin ada orang yang menyemprotnya dengan obat-obatan."

"Tetap saja, harus dicuci dulu." Angel membawa semua apel yang di petik Lucas menuju sungai.

"Lucasssss, sungainya sebelah mana?" Angel celingak-celinguk mencari sungai tempat mereka bercinta tadi.

Mereka memang berjalan lumayan jauh karena mencari makanan. Bagaimanapun perut keduanya sekarang kelaparan setelah melakukan tiga ronde percintaan di sungai.

"Dengarkan saja suara riak air," perintah Lucas.

"Hanya terdengar suara angin dan ranting bergesekan." Angel berusaha mendengarkan dengan seksama.

Lucas melihat ke atas. Sial ini hampir sore dan ponselnya juga sudah mati. "Aku coba naik ke atas pohon lagi melihat sungai di sebelah mana."

Lucas mencari pohon tertinggi dan melihat sekelilingnya. Hanya tampak daun dan pohon berjejeran. Tidak terlihat sungai sama sekali. Oh ... shit. Sepertinya mereka tersesat.

"Bagaimana?" tanya Angel bagitu Lucas turun kembali ke bawah.

"Well, sepertinya kita tersesat."

"Oh ... lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya Angel santai.

Lucas mengeryit heran. Jika perempuan lain pasti sudah menangis histeris karena tahu mereka tersesat. Kenapa Angel anteng sekali.

"Kamu tidak takut?" tanya Lucas memastikan.

Angel menggeleng. "Ada kamu bersamaku.

Kenapa aku harus takut?"

Lucas mengerang dalam hati. "Jangan terlalu percaya padaku. Bisa saja aku meninggalkan dirimu sewaktu-waktu."

"Sepertinya itu tidak akan terjadi. Tubuhku terlalu nikmat untuk kamu tinggalkan," ucap Angel tersenyum sombong sambil melewati Lucas begitu saja.

Lucas menggeleng tidak percaya. Dia diremehkan bocah 17 tahun.

"Asal kamu tahu saja. Setelah keluar dari hutan ini. Mungkin aku akan mengenalkan dirimu pada wanita yang lebih sexy dan cantik dari pada dirimu. Agar kamu sadar bahwa kamu tidak seistimewa dugaanmu."

Angel berhenti. Sebagai wanita tentu saja di tersinggung. Berani sekali pacarnya membandingkan dirinya dengan perempuan lain di luar sana.

Angel berbalik. "Kalau begitu pergilah. Aku bisa mendapatkan lelaki yang juga lebih tampan dan kaya darimu."

Angel berjalan dengan cepat. Merasa marah karena ucapan Lucas yang sama sekali tidak menghargai dirinya.

Lucas boleh mengatainya bawel dan menyebalkan. Tapi jangan pernah bandingkan kecantikannya yang hakiki dengan wanita di luar sana yang pasti oplosan.

"Kamu mau ke mana?" tanya Lucas mengikuti Angel yang Lucas tahu pasti sedang merajuk karena ucapannya.

Lucas tidak mau berharap muluk-muluk bisa tetap bersatu dengan Angel melihat setatus Angel yang diapit triple Cohza. Makanya, lebih baik Angel membencinya dari sekarang dari pada Angel jatuh cinta padanya dan berakhir kekecewaan yang lebih menyakitkan.

"Tidak tahu. Tapi, lebih baik terus berjalan. Siapa tahu ketemu jalan yang benar, tidak mungkin kita duduk diam di sini kan?" Angel meneruskan langkahnya tanpa menoleh sama sekali.

"Aku rasa kamu salah jalan. Tadi kita berjalan dari arah selatan kalau di lihat dari matahari yang sebentar lagi tenggelam. Sedang sekarang kamu malah berjalan ke arah Utara. Yang ada kita semakin jauh dan tersesat." Lucas mengejar Angel berusaha mencegahnya semakin jauh.

Angel menepis tangan Lucas. "Kalau tidak mau mengikuti diriku tidak apa-apa. Bukankah bagus kamu bisa segera keluar dari hutan sendirian. Biar cepat bertemu perempuan sexy yang sesuai seleramu itu."

"Angel ... please. Kamu boleh marah tapi pakai akal sehat. Kita harus berjalan ke arah sana." Tunjuk Lucas ke arah yang menurutnya pasti benar.

"Dan aku bilang aku mau berjalan ke sana. Kalau kamu mau ke sana silakan saja. Aku mau berjalan ke arah sana." Putus Angel dan kembali berjalan lagi.

"Terserah padamu." Lucas berbalik dan berjalan menuju arah yang berlawanan dengan Angel.

Angel menoleh ke belakang dan air matanya seketika turun saat melihat Lucas benar-benar meninggalkan dirinya. Tanpa menoleh sama sekali.

"Tidak apa-apa Angel. Kamu bisa pulang sendiri tanpa harus mendapat bantuan dari si Jamur brengsek itu," gumam Angel mengusap air matanya kasar. Lalu berjalan terus sambil sesekali terisak menangis dengan hati dongol. Karena lelah dan merasa lapar akhirnya dia mengigit apel yang dia bawa satu persatu hingga tak terasa semuanya habis tak bersisa.

Lucas mendesah lega ketika mendengar suara air. Sepertinya dia memang berjalan ke arah yang benar. Persetan dengan si Angel manja dan merepotkan itu. Dia pikir dia siapa? Bersikap seolah dia wanita paling dibutuhkan oleh Lucas.

Paling kalau sudah lelah dia akan kembali mengejar dirinya.

Lucas semakin berjalan dengan cepat ketika melihat mobilnya. Dengan cekatan dia mengeluarkan barang-barangnya yang dia butuhkan untuk keluar dari hutan ini.

Lalu Lucas melihat ransel milik Angel.

Dengan setengah hati Lucas menarik ransel Angel dan memeriksa isinya. Hanya beberapa pakaian dan uang cast yang masih utuh.

Lucas menoleh ke belakang tempat dia berasal. Tidak ada tanda-tanda Angel muncul dan menyusul dirinya.

Jangan bilang Angel benar-benar terus berjalan sesuka hati.

Tiba-tiba perasaan Lucas tidak nyaman.

Harusnya dia tidak perlu memikirkan Angel. Tapi ... Lucas tidak bisa. Otaknya malah terus berpikir. Apa Angel akan segera kembali?

Bagaimana kalau Angel semakin tersesat? Bagaimana kalau ada binatang buas? Bagaimana kalau ada rampok? Bagaimana ... bagaimana?

"Shitttt." Lucas memukul mobilnya kesal. Kenapa dia tidak bisa melupakan dan membiarkan Angel.

Dengan gusar Lucas membawa ransel Angel dan memasukkan beberapa barang miliknya. Lalu berjalan menuju terakhir kali Angel terlihat.

Semoga saja itu perempuan belum jauh. Batin Lucas sekarang merasa khawatir.

Angel menelan ludahnya susah payah. Dia tidak tahu harus ke mana. Hutan itu sangatlah lebat dan hari mulai gelap. Angel menolah ke belakang berharap Lucas muncul dan menemani dirinya. Tapi, tidak ada siapa pun di sana selain dirinya dan suara pohon yang tertutup angin.

Angel sekarang ketakutan. Dia ingin kembali ke arah di mana dia datang tadi. Tapi ... dia bahkan lupa sudah berjalan ke arah mana saja.

Disaat seperti inikah Angel teringat Triple J. Mereka tidak akan pernah meninggalkan dirinya sendirian di hutan. Mereka akan menuruti keinginannya, mereka akan membenarkan apa pun perkataannya. Huaaaaaaaaa Angel mau Triple J.

Angel menangis sesenggukan. Apalagi hari sudah mulai malam. Dia mau berjalan terus takut ketemu setan. Mau berhenti gimana kalau di makan binatang malam.

Akhirnya Angel berjalan menuju pohon paling besar dan lebat. Duduk di bawahnya sambil terus menangis. Bingung harus bagaimana.

Angel takut, Angel tidak berani melihat sekelilingnya. Makanya dia memilih memejamkan matanya dan berharap pagi akan segera tiba.

Lucas mengumpat-umpat saat melihat matahari benar-benar sudah tenggelam dan dia belum menemukan Angel. Dalam keadaan gelap gulita seperti ini bagaimana dia akan menemukan Angel.

Lucas mencari ranting kering berharap bisa membuat api agar memberi cahaya agar lebih mudah mencari Angel. Kenapa perempuan itu keras kepala sekali. Kalau dia benar-benar hilang siapa yang repot? Dia juga kan.

Ini salahmu juga Lucas kenapa malah meninggalkan dirinya di tengah hutan. Lucas mana tahu kalau ternyata Angel akan senekat itu. Bersama dengan Angel beberapa waktu seharusnya kamu paham kalau perempuan itu biasa di manja dan dituruti semua keinginannya. Tapi ... Seharusnya Angel juga jangan bersikap kekanakan saat seperti ini. Siapa yang kekanakan justru kamu yang kekanakan karena membuat Angel kesal di waktu yang tidak tepat. Aku hanya ingin dia tidak terlalu menyukaiku makanya membuatnya benci agar jika para Cohza mengambilnya Angel tidak sakit hati. Dasar munafik bilang saja kamu yang takut jatuh cinta terlalu dalam dan patah hati keterusan kalau Angel sudah kembali ke keluarga Cohza.

Lucas terdiam. Otaknya yang tadi berdebat siapa yang benar dan salah sekarang membenarkan satu hal. Sialnya dia benar-benar jatuh cinta pada Angel. Dan di dalam lubuk hatinya Lucas tidak akan rela melepaskannya.

"Shittttt." Lucas memukul kepalanya sendiri. Menyesali kebodohannya yang membuat Angel sekarang entah ada di mana.

Lucas membuka ransel milik Angel an mengeluarkan beberapa barangnya. Untung dia perokok dan bersyukur selalu membawa korek api ke manapun dia pergi. Baru Lucas akan menggunakan korek itu, dia melihat ponsel milik Angel. Dengan penuh harap Lucas menyalakan ponsel itu dan langsung tersenyum senang. Ponsel Angel sengaja di non aktifkan dan sekarang baterainya masih full.

Lucas kembali memasukkan barangbarangnya. Menyalakan senter di ponsel Angel. Dan mengumpat saat melihat jam menunjukkan pukul delapan malam. Dia terlalu banyak membuang-buang waktu mencari ranting yang sekarang bahkan tidak dia perlukan. Berarti Angel sudah hilang sekitar 3-4 jam.

Pasti dia sekarang panik dan ketakutan. Lagilagi Lucas hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri jika Angel sampai celaka.

"Angel ...," teriak Lucas berharap Angel belum jauh dari tempatnya terakhir bertemu.

Lucas terus mencari Angel dan berteriakteriak berahrap Angel membalas teriakannya. Sayangnya hingga satu jam kemudian Angel belum ditemukan.

Mana cuaca dingin terasa semakin menusuk tulang. Lucas jadi ingat Angel hanya mengenakan kaus dan celana pendek tanpa pakaian dalam. Pasti dia sekarang kedinginan.

Lucas menyorot sinar ponsel ke sekelilingnya dari atas ke bawah. Berharap menemukan jejak kaki Angel. Setelah hampir setengah jam lamanya Lucas mengamati akhirnya Lucas menemukan jejak Angel juga. Memang bukan jejak kaki. Tapi jejak kulit apel yang berceceran. Siapa lagi yang memakannya selain Angel.

Lucas mengikuti jejak itu hingga hampir setengah jam. Baterai ponsel Angel juga tinggal 20%. Berharap semoga Angel sudah dia temukan sebelum ponsel itu benar-benar mati.

"Angel?" Lucas berteriak memanggilnya lagi.

"Angel ...."

Lucas semakin merapatkan jaketnya. Menyorot ke semua tempat yang bisa di jangkau sinar dari ponsel milik Angel.

Lalu Lucas melihatnya. "Fuck, Angel?" Lucas berlari dan segera menghampiri Angel yang terlihat meringkuk di bawah sebuah pohon besar. Bersyukur tidak ada binatang buas yang menerkamnya.

"Angel?" Lucas menaruh ranselnya dan berjongkok di dekat Angel berusaha membangunkannya.

"Astagaaaa." Lucas terhenyak melihat keadaan Angel. Wajahnya sangat pucat, giginya gemeletuk dan tubuhnya terasa gemetaran karena dingin.

"Angel, it's me. Lucas ... Angel ...." Lucas menepuk pipi Angel berusaha menyadarkannya. Dia juga memeluk Angel agar tubuhnya segera hangat. Nafas Angel terlihat terengah-engah.

Lucas menghirup udara dan menempelkan bibir mereka. Berharap rasa hangat bisa dia salurkan ke tubuh Angel yang terasa sangat dingin.

Angel samar-samar mendengar suara orang memanggilnya. Tubuhnya terasa kaku dan membeku. Angel berusaha membuka matanya tapi sangat berat.

Apakah akhirnya Triple J menemukan dirinya. Harapnya saat merasakan orang yang memeluknya terus memanggil namanya.

"Angel, wake up." Lucas benar-benar khawatir.

"Junior ...."

Degg.

***

TBC

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel