Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 6 Metode Kultivasi Level Emperor, Sekarung?

Liam memiliki kakek tua berwujud cincin, ada kemungkinan muridnya ini adalah jenius berbakat.

"Kamu bisa mencari tempat tinggal di mana pun terlebih dulu, setelah itu cari aku di sini lagi." Perintah Arion dengan datar.

"Baik guru."

Liam membungkuk dengan sopan, lalu langsung pergi.

Setelah Liam pergi, Arion mengambil sebuah karung, lalu masuk ke dalam gudang.

Tidak lama kemudian, Liam mencari rumah gua yang berada dekat dengan mata formasi atas perintah Tetua Pedang, berkultivasi di sini bisa menjadi sangat efektif.

"Secara keseluruhan, Gunung Soga ini lumayan bagus, tidak ada orang yang mengganggu, kamu bisa melakukan apa pun dengan mudah, walaupun formasi di sini sedikit lemah, tapi lebih baik ada daripada tidak ada, di waktu yang tepat, kamu bisa mengambil api spesial, setelah kamu bisa berkultivasi, aku akan membuatmu lebih kuat dari semua orang, termasuk murid berbakat ungu itu," ucap Tetua Pedang.

Di dalam kamar, Tetua Pedang yang berwujud kakek tua berambut putih keluar dari cincin, berdiri di depan Liam.

"Terima kasih Tetua Pedang." Liam langsung berterima kasih setelah mendengar itu.

"Baiklah, kamu temui gurumu itu saja."

Tetua Pedang menambahkan, "Walaupun dia tidak begitu bisa membantumu, tapi bagaimanapun juga dia sudah merekrutmu ke Gunung Soga ini, kamu juga akan berada di sini dalam waktu yang sangat lama, setiap hari kamu pasti akan menemuinya, jadi lebih baik kamu menjalin hubungan yang baik dengannya."

"Baik, Tetua Pedang."

Setelah meletakkan semua barangnya, Liam bergegas menuju halaman kecil yang ditinggali Arion.

Halaman ini sudah dilapisi dengan salju yang tebal.

Arion sedang berbaring di atas kursi sambil menyalakan tungku perapian.

Setelah kultivasinya mencapai Alam Star, sebenarnya cuaca sudah tidak berdampak pada tubuhnya sama sekali.

Tapi di cuaca yang dingin seperti ini, rasanya ada sesuatu yang kurang kalau dia tidak menyalakan tungku perapian.

"Guru." Sapa Liam di depan Arion dengan hormat.

"Ya."

Arion membuka kedua matanya, sambil duduk dia berkata, "Karena kamu sudah menjadi muridku, maka aku harus memberimu sesuatu."

"Aku menyimpan beberapa metode kultivasi di sini, kamu boleh memilih beberapa buku yang kamu suka untuk dipelajari."

"Ini ...."

Liam terlihat ragu-ragu.

Tapi di dalam hatinya dia sedang meminta arahan dari Tetua Pedang.

Bagaimanapun juga Tetua Pedang sudah bilang, setelah dia mendapatkan api spesial, Tetua Pedang akan memberinya satu set metode kultivasi, jadi sebenarnya dia tidak memerlukan metode kultivasi yang diberikan Arion ini.

"Kenapa kamu ragu-ragu, walaupun tidak ada gunanya, tapi kamu harus menerima kebaikannya, kamu tidak perlu mempelajarinya, cukup tunjukkan rasa terima kasihmu saja," ucap Tetua Pedang.

"Baik."

Lalu Liam berkata pada Arion, "Terima kasih guru."

"Di dalam karung itu, kamu pilih sendiri saja," ucap Arion dengan pelan sambil menunjuk karung di sampingnya.

Karung?

Liam melamun sesaat.

Walaupun ada kemungkinan dia tidak memerlukan metode kultivasi pemberian Arion ini, tapi bagaimanapun juga kultivasi Arion sudah mencapai Alam Star, metode kultivasi yang diberikannya juga tidak akan seburuk itu.

Jadi, sebenarnya Liam cukup antusias.

Tapi dia tidak menyangka, metode kultivasi yang mau diberikan Arion ini disimpan di dalam karung, membuatnya tidak bisa berkata-kata.

Bagaimanapun juga semua barang yang diletakkan di dalam karung pasti bukanlah sesuatu yang bagus.

Bahkan Tetua Pedang yang ada di dalam Cincin Hampa juga merasa kesal.

"Lupakan, lagi pula kamu juga tidak memerlukannya, kamu cukup berpura-pura mengambilnya saja." Ingat Tetua Pedang.

Liam mengangguk, dia berjongkok di samping karung dan membukanya.

Tapi.

Ketika baru dibuka, aura-aura yang kuno, tajam dan mengerikan langsung menghantam wajahnya.

Di saat yang bersamaan, cahaya berwarna emas, merah dan kuning juga menyilaukan kedua matanya.

Seketika, Liam tercengang.

Tetua Pedang yang bersiap-siap untuk beristirahat pun juga terkejut, "Astaga."

"Metode, metode, metode kultivasi level High Lord!"

Tetua Pedang langsung terbata-bata, kedua matanya terbuka lebar.

Beberapa saat kemudian, dia lagi-lagi berteriak, "Level Saint, juga ada yang level Saint!"

"Salah, itu, level, level, level Emperor ...."

"Astaga, apakah aku sedang bermimpi?"

Setelah mendengar teriakan-teriakan Tetua Pedang di dalam benaknya, Liam juga tersadar kembali dari kekagetannya.

Walaupun dia masih belum bisa berkultivasi, tapi dari dulu Tetua Pedang sudah mengajarinya beberapa pengetahuan tentang kultivasi.

Jadi, dia tahu betapa hebatnya beberapa metode kultivasi ini.

Harus diketahui, metode kultivasi yang mau diberikan oleh Tetua Pedang hanyalah metode kultivasi level Raja.

Metode kultivasi level Raja selalu diperebutkan oleh banyak orang di luar sana, bahkan walaupun seluruh Sekte Eternal dijual, nilainya juga tidak akan setara dengan metode kultivasi level Raja.

Tapi di hadapan metode kultivasi level High Lord, metode kultivasi level Raja hanyalah sampah.

Apalagi level Saint dan level Emperor yang lebih tinggi lagi.

Sesaat, tangan Liam bergetar, seluruh tubuhnya menjadi tegang, dia menepuk-nepuk wajahnya, seakan-akan takut ini semua hanyalah mimpi.

Tapi rasa sakit di wajahnya ini memberitahunya kalau ini bukan mimpi.

Melainkan benar-benar terjadi di depannya.

Sekarung metode kultivasi level High Lord, level Saint dan level Emperor ada tepat di depan mata!

"Bocah bodoh, cepat pilih satu!!!"

Di dalam Cincin Hampa, Tetua Pedang sudah tidak bisa tenang, dia berharap dirinya bisa keluar dan memilihnya sendiri.

"Pilih metode kultivasi level Emperor yang berjudul Kitab Kekosongan Besar, eh jangan, pilih Kitab Kaisar Api saja."

"Yang itu juga, Kitab Langit dan Bumi sangat cocok untukmu."

"Tunggu, Teknik Kekosongan Dazou juga lumayan bagus ...."

Kali ini, Tetua Pedang sudah merasa pusing, dia merasa metode kultivasi yang ini bagus, tapi sepertinya yang itu lebih bagus, tapi dia juga tidak mau kehilangan yang lainnya.

Suara-suara Tetua Pedang ini membuat Liam mengambil banyak metode kultivasi dari dalam karung tiada henti.

Arion di sampingnya seperti bisa memahami isi pikiran Liam, sambil tersenyum dia berkata, "Kamu bisa mengambil sebanyak yang kamu suka!"

"Sungguh?" tanya Liam dengan penuh antusias.

Arion mengangguk.

Melihat itu, Liam langsung memilih lima metode kultivasi level Emperor yang cocok dengannya atas bantuan Tetua Pedang.

"Sungguh menyenangkan, sungguh menyenangkan."

"Ahhh ...."

"Lima buku metode kultivasi level Emperor!!!"

Di dalam Cincin Hampa, Tetua Pedang sangat senang sampai melompat-lompat, seakan-akan semua metode kultivasi ini sudah menjadi miliknya.

Di saat yang bersamaan, dia juga memperingatkan Liam dengan serius, "Bocah bodoh, ingat, selain kamu dan gurumu itu, tidak boleh ada orang lain yang tahu kalau kamu memiliki lima buku metode kultivasi level Emperor."

"Kalau orang lain mengetahuinya, maka akan ada banyak orang yang merampasnya darimu, di saat itu, kamu bisa dilenyapkan dari dunia ini!"

Liam juga mengangguk dengan serius.

Walaupun dia masih kecil, ada banyak hal yang tidak begitu dia pahami, tapi bukan berarti dia bodoh.

Seperti biasa, Arion meletakkan seteko air dingin di atas tungku perapian, sambil melihat Liam, dia bertanya, "Kamu sudah selesai memilihnya?"

"Sudah guru." Liam mengangguk dengan hormat.

"Baik."

Arion mengangguk, lalu dia mengambil setumpuk metode kultivasi dari dalam karung, langsung melemparnya ke dalam tungku perapian.

Seketika, api di dalam tungku semakin membara-bara.

Tidak lama kemudian, air di dalam teko mulai panas.

"Ah, sayang sekali, sayang sekali!" teriak Tetua Pedang dengan keras, melihat semua metode kultivasi itu dibakar begitu saja, Tetua Pedang yang berada di dalam Cincin Hampa hampir menggila.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel