Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 Murid Yang Ditetapkan Sistem!

Keesokan harinya.

Gunung Utama Eternal sudah dipenuhi oleh banyak orang, bagaimanapun juga Sekte Eternal adalah salah satu sekte besar dalam radius lima ribu kilometer, merupakan tanah suci untuk berkultivasi bagi banyak orang.

"Hening."

Tiba-tiba, terdengar suara lonceng besar yang membawa energi dalam, membuat suasana menjadi hening.

Lalu ada seorang pria tua yang berjalan ke atas panggung.

Di belakang pria tua ini, ada beberapa orang beraura kuat yang sedang duduk, pria yang duduk di paling tengah adalah ketua Sekte Eternal, Hadwin Redman, orang-orang di sampingnya adalah penguasa beberapa gunung lainnya.

"Semuanya, mulai lakukan pengujian bakat secara bergiliran."

Suara pria tua yang memimpin konferensi ini lagi-lagi terdengar.

Di bawah panggung terdapat sepuluh batu uji bakat yang bercahaya, namanya adalah Batu Zephyr, sepuluh batu ini terbagi menjadi sepuluh jalur, agar semua murid baru ini bisa menguji bakatnya.

Tidak lama kemudian.

Para murid mulai menguji bakatnya secara bergilir, wajah mereka semua terlihat panik, karena kekuatan bakat mereka akan menentukan seberapa jauh jalan mereka di masa depan.

Pengujian bakat ini sangat simpel, setiap murid hanya perlu mengaliri Batu Zephyr dengan energi dalam miliknya, kekuatan bakat seseorang akan ditentukan oleh warna cahaya yang dipancarkan oleh Batu Zephyr.

Cahaya-cahaya ini terbagi menjadi enam warna, yaitu putih, hijau, biru, merah, ungu dan emas, warna putih adalah bakat yang biasa, semakin ke atas, bakatnya semakin kuat.

Beberapa lama setelah pengujian bakat dilangsungkan, ada orang yang senang, juga ada orang yang murung.

Sebagian besar murid hanya mendapatkan warna putih, ada sebagian kecil yang mendapatkan warna hijau, sedangkan yang mendapatkan warna biru bisa dihitung dengan jari.

Sekte Eternal juga sudah menyiapkan pembagian area untuk para murid, setelah melakukan pengujian bakat, setiap murid bisa berdiri di areanya masing-masing.

"Aku penasaran tahun ini ada murid yang mengejutkan atau tidak!"

Di atas panggung, Hadwin mulai berbincang dengan beberapa penguasa gunung lainnya.

"Benar, bagus kalau ada seorang murid yang mendapatkan warna ungu," ucap seorang penguasa gunung.

"Kalau benar-benar ada orang yang mendapatkan warna ungu, berarti langit masih menyayangi Sekte Eternal," ucap Hadwin sambil tertawa-tawa, tidak ada dari mereka yang berani membayangkan ada murid yang bisa mendapatkan warna emas!

Tidak lama kemudian, muncul seorang murid yang mendapatkan warna merah.

Ini menimbulkan kehebohan sesaat.

Hadwin dan yang lainnya juga terlihat antusias.

Murid dengan bakat berwarna merah akan menjadi kekuatan inti sekte di masa depan, semua orang yang duduk di atas panggung ini juga memiliki bakat berwarna merah.

Dan beberapa pemilik bakat berwarna merah ini juga akan diperebutkan oleh beberapa penguasa gunung ini.

Seiring berjalannya waktu, pengujian bakat hampir berakhir.

Selain warna putih, hijau dan biru, ada enam murid yang mendapatkan warna merah.

Ini adalah hasil yang cukup bagus.

Ketika semua orang mengira pengujian bakat akan berakhir seperti ini, tiba-tiba ada seorang murid yang mendapatkan warna ungu.

Kemunculan warna ungu ini membuat semua orang tercengang.

Hadwin dan yang lainnya juga langsung berdiri, membuka kedua matanya lebar-lebar.

"Tidak, tidak kusangka, benar-benar ada orang yang mendapatkan warna ungu." Gumam Hadwin dengan rasa tidak percaya.

Orang yang mendapatkan bakat warna ungu ini adalah pemuda berpenampilan mewah, sekarang dia sedang menikmati tatapan iri dari orang-orang di sekelilingnya, membuatnya merasa sangat bangga.

Tapi, dia memang layak merasa bangga.

Tatapan para penguasa gunung tertuju ke arahnya, mereka sedang berpikir bagaimana cara mendapatkan murid berbakat ungu ini.

Setelah warna ungu ini muncul, tidak ada satu pun murid di belakangnya yang memberikan kejutan.

Akhirnya, pengujian bakat sudah berakhir.

Berikutnya adalah saatnya para penguasa gunung memilih murid, karena seperti biasa, setiap kali Konferensi Penerimaan Murid diadakan, semua penguasa gunung memiliki satu kesempatan untuk memilih murid penerus.

"Ketua, boleh dimulai," ucap penguasa Gunung Swordacle yang bernama Fachry Naraya, di seluruh Sekte Eternal, selain Gunung Utama Eternal, Gunung Swordacle adalah yang terkuat, dan seperti biasa, dia akan menjadi orang pertama yang memilih murid.

Jadi, dia memiliki peluang yang paling besar untuk merekrut murid berbakat ungu ini!

Penguasa gunung lainnya juga merasa kesal, karena mereka tahu, sepertinya mereka tidak akan bisa mendapatkan murid berbakat ungu ini.

"Tunggu dulu, penguasa Gunung Soga masih belum datang," ucap Hadwin setelah melihat masih ada satu kursi yang kosong.

"Gunung Soga?"

Fachry Naraya, penguasa Gunung Swordacle langsung tertawa-tawa setelah mendengar perkataan Hadwin, "Ketua, sekarang Gunung Soga hanya memiliki seorang pecundang, apa bedanya dia datang atau tidak?"

"Selain itu, aku juga tidak mengerti kenapa pecundang itu diundang ke sini, jangan-jangan dia akan dibiarkan merekrut dan menyesatkan murid?"

Ketika dia baru selesai berbicara, Arion sudah tiba.

"Kamu tidak perlu khawatir aku akan menyesatkan orang atau tidak."

Arion yang berbaju putih berjalan ke samping Hadwin, sambil membungkuk dia berkata, "Ketua Sekte."

"Ya, perjalananmu pasti sangat melelahkan," ucap Hadwin.

Setelah Arion naik ke atas panggung, tatapan semua orang juga tertuju padanya.

Terlihat jelas kalau semua orang pernah mendengar tentang penguasa Gunung Soga ini.

Wajahnya memang tampan, tapi dia juga merupakan seorang pecundang, karena dia tidak memiliki kultivasi sedikit pun.

"Hmph, kamu juga berani datang ke sini?" Fachry melihat Arion dengan sinis, sambil tertawa-tawa dia berkata, "Gunung Soga yang tidak berguna itu seharusnya dibubarkan."

"Kamu saja berani datang, kenapa aku tidak berani datang?"

Arion juga melihatnya sambil tertawa-tawa, "Bisa dibilang dulu guruku pernah menyelamatkan nyawamu, tapi karena dia lebih kuat darimu dalam segala aspek, kamu tidak terima dan selalu mencari masalah, kalau kita berdua dibandingkan, sepertinya aku jauh lebih bijak darimu?"

"Kamu cari mati!"

Fachry langsung marah setelah luka lamanya diungkit kembali, "Saat itu aku juga tidak meminta pertolongan darinya, dia sendiri yang menyelamatkanku, lagi pula dia sudah mati, sekarang hanya tersisa seorang pecundang sepertimu, bukankah sudah seharusnya Gunung Soga dibubarkan?"

"Cukup omong kosongnya."

Dengan tegas Hadwin berkata, "Perekrutan murid sudah bisa dimulai."

"Baik!"

Arion tersenyum-senyum dengan tenang sambil melihat para murid di bawah, di dalam hatinya dia sedang berpikir, sebenarnya siapa murid yang sudah ditetapkan oleh sistem ini.

Fachry pun tidak meladeni Arion lagi setelah membayangkan dirinya bisa merekrut murid berbakat ungu itu.

Ketika Fachry bersiap-siap untuk menjadi orang pertama yang merekrut murid, tiba-tiba Hadwin berkata, "Karena kontribusi Master Nai terhadap Sekte Eternal sangat luar biasa, juga mempertimbangkan situasi Gunung Soga saat ini, jadi penguasa Gunung Soga bisa menjadi orang pertama yang merekrut murid."

Ucapannya ini bisa didengar oleh semua orang, membuat suasana menjadi heboh.

Semua orang menunjukkan rasa tidak percaya.

Beberapa penguasa gunung lainnya juga tercengang, terutama Fachry, bahkan kedua matanya sudah memerah.

Orang pertama yang bisa merekrut murid, adalah penguasa Gunung Soga?!

Kenapa begitu!

"Ketua, jangan!"

"Benar, Gunung Soga hanya memiliki Arion seorang, dia juga disebut sebagai pecundang oleh semua orang, dia pasti akan menyesatkan murid."

"Seorang pecundang dari gunung yang terbengkalai ditunjuk menjadi orang pertama untuk merekrut murid, kalau kabar ini tersebar, orang lain pasti akan menertawakan kita."

Semua orang bertanya-tanya, kedua mata Fachry semakin memerah.

"Diam."

"Ada apa dengan kalian? Kalian sudah tidak mau menuruti perintahku lagi?"

Wajah Hadwin terlihat marah, tekanan yang kuat keluar dari tubuhnya, membuat suasana menjadi hening seketika.

"Lakukan apa yang kukatakan barusan!" ucap Hadwin dengan tegas.

Lalu, dia melihat ke arah Arion, sambil tertawa-tawa dia berkata, "Arion, kamu bebas memilih siapa pun."

Sejak didirikan, Sekte Eternal memiliki tujuh gunung.

Dia membuat keputusan ini juga untuk meningkatkan kekuatan Gunung Soga, agar Gunung Soga bisa bangkit kembali.

Tentu saja, selain itu, dia juga memiliki hubungan yang baik dengan Master Nai secara pribadi.

Dari kecil mereka berdua adalah kakak dan adik seperguruan, dulu Master Nai sempat membawanya pergi mendengarkan musik di teater untuk pertama kalinya, sejak saat itu, Master Nai baru memiliki nama Master Nai.

Arion yang tidak memiliki kultivasi dan tidak bisa membimbing murid ini juga bukan masalah, Hadwin bisa sering-sering pergi ke Gunung Soga untuk membimbing murid-murid ini sendiri, tapi murid-murid ini tetap akan menjadi bagian dari Gunung Soga.

Dan Arion juga tidak menyangka Hadwin bisa memberinya kesempatan untuk menjadi orang pertama yang merekrut murid.

Hatinya pun merasa terharu.

"Terima kasih Ketua."

Setelah berterima kasih, Arion langsung melihat semua murid di bawah panggung tanpa rasa sungkan sama sekali.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel