Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 12 Pemilik Laut Penderitaan, Adalah Dia?!

Selain auranya yang tidak biasa, Azalea merasa pria ini tidak memiliki sesuatu yang spesial.

Azalea juga tidak bisa melihat kultivasi di diri pria ini sama sekali.

Tapi dia tidak akan benar-benar menganggap pria di depannya ini adalah orang biasa.

Pria ini bisa menyelamatkan dirinya dari lautan gelap itu, ini sudah cukup untuk menunjukkan dia bukan orang biasa.

Azalea tidak bisa merasakan kultivasi pada diri pria ini, pasti karena kultivasi pria ini sudah sangat kuat sampai dia bisa mengendalikannya sesuka hati.

"Apakah senior yang menyelamatkanku?" tanya Azalea dengan hati-hati.

Arion mengangguk-angguk, sama sekali tidak berniat untuk membantahnya.

Kalau dia tidak menangkapnya, wanita ini tidak akan bisa keluar dari kolam ini.

"Namaku Azalea, terima kasih senior sudah menyelamatkanku," ucap Azalea sambil membungkuk.

Setelah berterima kasih, tapi dia juga tidak lupa menanyakan kebingungan di dalam hatinya.

"Senior, aku mau tahu, kolam apa ini sebenarnya?" tanya Azalea sambil melihat kolam di belakangnya dengan takut.

"Laut Penderitaan," jawab Arion dengan datar.

"Laut Penderitaan?!!!"

Mendengar itu, kepala Azalea langsung berdengung, seperti ada bom yang meledak.

Senior di sektenya pernah bilang, tanah suci kuno yang bernama Sekte Dharma memiliki satu harta karun yang luar biasa, namanya Laut Penderitaan.

Katanya, oarng yang terjebak di dalam Laut Penderitaan, tidak akan bisa keluar selamanya.

Laut Penderitaan tidak berujung, ini lah yang dirasakan Azalea tadi.

"Se, senior, apakah Laut Penderitaan ini adalah Laut Penderitaan yang dimiliki Sekte Dharma itu?" tanya Azalea, napasnya sudah terengah-engah.

Arion duduk di bangku kecil, dia mendengarkan pertanyaan Azalea sambil memasukkan kait yang sudah dipasang umpan ke dalam kolam.

Arion sendiri pun kebingungan, kamu tanya aku, aku tanya siapa?

Bagaimanapun juga dia mendapatkan Laut Penderitaan ini dari check in, sistem tidak pernah memberikan barang yang biasa, ada kemungkinan Laut Penderitaan ini adalah Laut Penderitaan yang dimaksud oleh Azalea.

"Mungkin benar," jawab Arion dengan datar.

Azalea merinding mendengar itu.

Setelah mengingat apa yang sudah dilaluinya selama dua hari ini, tubuhnya langsung berkeringat dingin.

Tidak disangka, tidak disangka dia sempat memasuki Laut Penderitaan!!!

"Wah, aku dapat ikan."

Tiba-tiba kaitnya bergerak-gerak, membuat kedua mata Arion bersinar-sinar.

Mendengar itu, Azalea langsung melihat ke arahnya dengan syok

Orang ini, memancing di Laut Penderitaan?

Sebelum Azalea menenangkan diri, Arion sudah mengangkat kainnya, mendapatkan seekor ikan sepanjang dua inci berwarna merah api, tapi tidak diketahui apa nama ikannya.

Dan setelah melihat ikan ini, Azalea langsung mundur beberapa langkah, wajahnya memucat.

Karena ikan ini membuatnya teringat akan makhluk besar yang sempat dilihatnya di Laut Penderitaan.

Dari atas terlihat seperti naga berwarna merah api.

Memiliki punggung yang menonjol, walaupun ukurannya berbeda, tapi bentuk dan sisiknya sama persis, Azalea tidak mungkin bisa melupakannya.

Ketika dia sedang merasa syok, ikan itu juga melihat ke arahnya.

Lalu ada suara yang masuk ke dalam telinga Azalea, "Bocah, kita sungguh berjodoh, tidak disangka kamu juga berhasil keluar dari Laut Penderitaan."

Suara ini seperti bom yang meledak di dalam kepalanya.

Ikan yang baru tertangkap ini, benar-benar adalah makhluk besar yang ditemui olehnya di Laut Penderitaan!!!

Seketika, Wajah Azalea telihat panik.

Tatapannya ke arah Arion juga langsung berubah.

Pria ini bisa memancing ikan yang setara dengan Mistic Beast di Laut Penderitaan hanya dengan tongkat pancing bambu, teknik macam apa ini?

"Bocah, kamu tidak perlu syok, dia adalah pemilik Laut Penderitaan, dia sedang membantuku keluar dari Laut Penderitaan."

"Kita berdua diselamatkan olehnya, dia adalah penyelamat kita."

"Kamu adalah manusia, mungkin kamu masih memiliki kesempatan untuk membalas kebaikannya."

"Sedangkan kegunaanku hanyalah sebagai lauk yang dikukus atau digoreng untuk mengenyangkannya."

"Manfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin, aku mau bereinkarnasi dulu."

Setelah Azalea mendengar suara-suara ini, ikan itu sudah dimasukkan ke dalam keranjang ikan oleh Arion.

Hati Azalea tidak bisa tenang.

Pemilik Laut Penderitaan.

Apa maksudnya!!!

Dia sudah tidak bisa membayangkannya.

Dia yang dari awal sudah menghormati Arion pun menjadi takut dan tunduk sepenuhnya.

Seperti seekor semut yang tahu diri, yang sedang melihat seekor gajah dewasa.

"Oh ya, aku belum tanya kamu, kenapa kamu bisa masuk ke Gunung Soga?" tanya Arion pada Azalea setelah memasang umpan yang baru.

Pertanyaan ini membuat Azalea terdiam.

Kalau tebakannya tidak salah, sepertinya Arion di depannya ini adalah guru Liam itu.

Dan tujuan Azalea datang ke sini adalah untuk bernegosiasi dengan guru Liam, agar dia bisa merekrut Liam menjadi muridnya.

Bahkan dia sempat berpikir, kalau guru Liam tidak setuju, dia akan menggunakan cara yang kasar.

Tapi sekarang, bagaimana mungkin dia berani mengatakannya?

Bagaimana mungkin dia bisa mengatakannya?

Tapi setelah dipikir-pikir, sepertinya terjebak di dalam Laut Penderitaan bukanlah sesuatu yang buruk.

Kalau dia tidak terjebak di dalam Laut Penderitaan, mungkin dia akan langsung mengatakan apa tujuannya datang ke sini, yaitu untuk merekrut Liam.

Di saat itu, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi, kemungkinan dia bisa dibunuh di tempat.

Walaupun dia sangat tersiksa di Laut Penderitaan, tapi setidaknya dia berhasil menyelamatkan nyawanya.

"Hmm?"

Karena pertanyaannya tidak dijawab, Arion pun menoleh ke arah Azalea.

Tatapan Arion ini membuatnya panik.

Dia masih belum menemukan jawaban yang tepat, dengan wajah yang canggung dia berkata, "Senior, kalau aku bilang, aku hanya kebetulan lewat, apakah kamu percaya?"

"Menurutmu?"

Arion melihat ke arahnya lagi.

"Hehehe, aku juga tidak percaya."

Azalea berharap ada tempat untuknya bersembunyi dari sini, tatapan Arion ini membuatnya panik sampai hampir menangis.

Tapi tiba-tiba, ada seorang pemuda yang berlari di atas tanah bersalju ke samping mereka berdua.

"Guru."

Pemuda ini adalah Liam.

"Liam, kenapa kamu tiba-tiba mengingatku? Ada urusan apa?" tanya Arion sambil tertawa-tawa.

"Begini guru, mungkin sekitar satu bulan lagi aku bisa mencapai Alam Flash."

Dengan hormat Liam berkata, "Setelah mencapai Alam Flash, aku mau mengurus beberapa urusan pribadi, jadi aku mau meminta izin pada guru dari awal, kemungkinan di saat itu aku harus meninggalkan gunung ini, kuharap guru bisa mengizinkannya."

"Kalau kamu pergi meninggalkan gunung ini untuk mengurus urusanmu, tentu saja tidak masalah," ucap Arion sambil mengelus-elus kepala Liam.

Tapi, Azalea langsung ketakutan setelah melihat Liam.

Dia takut apa yang ada di bayangannya ini benar-benar terjadi.

Dia berusaha menghindar karena takut dilihat oleh Liam.

Tapi bagaimana mungkin Liam tidak bisa melihat Azalea yang sebesar itu.

Hanya dalam sekejap, Liam sudah mengenali Azalea.

"Kamu?"

Liam melihat Azalea dengan bingung.

Hati Azalea langsung memberat.

"Oh, kamu mengenalnya?" tanya Arion pada Liam.

"Guru, untuk menstabilkan kultivasi, juga untuk menambah pengalaman bertarung, aku berlatih di gunung yang berjarak 50 kilometer dari sini, di saat itu aku bertemu dengannya."

Dengan jujur Liam menjawab, "Dia bilang kultivasiku meningkat dengan sangat cepat, jadi dia memintaku meninggalkan guru dan menjadi muridnya ...."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel