Chapter 2
Jam dinding saat ini sudah menunjukkan pukul 3.40 sore, yang artinya, jam pelajaran sekolah sudah berakhir sekitar beberapa menit yang lalu, area sekolahpun mulai sepi karena para siswa dan siswi telah meninggalkan sekolah.
Lain halnya dengan Anny, Bella, dan Angel, mereka saat ini masih berkutat dengan buku sejarah di perpustakaan, bukan karena mereka terlalu rajin belajar, melainkan karena tugas dari Mr. Petter yang belum mereka kerjakan.
"Tanganku sudah lelah menulis," ujar Angel seraya mengibaskan tangan kanannya.
"Aku juga," ucap Bella seraya menjatuhkan kepalanya ke atas meja.
"Aku selesai," ucap Anny yang membuat Bella dan Angel langsung menoleh ke arahnya.
"Bagaimana bisa?" Tanya Bella.
"Kenapa kau cepat sekali?" Tanya Angel.
"Tentu saja bisa, sudahlah aku pulang, Ibuku pasti khawatir karena aku belum juga sampai rumah," ucap Anny seraya memasukan alat tulisnya kedalam ransel.
"Kau tidak mau menunggu kami?" Tanya Angel.
"Tidak, menunggu kalian sama seperti menunggu rambut Mr. Jack tumbuh kembali, lama," ucap Anny.
Setelah selesai, Anny langsung pergi meninggalkan perpustakaan dan berjalan menuju kantor untuk menyerahkan tugasnya. Keadaan sekolah sore itu cukup sepi, hanya terlihat beberapa orang siswa yang tengah mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.
"Annabeth!!" Teriak seseorang dari arah belakang, dengan segera Anny menolehkan kepalanya, ia menghembuskan nafasnya kasar saat ia tahu yang memanggilnya adalah Billy.
"Apa?!" Tanya Anny saat Billy sudah ada didepan wajahnya.
"Kau diminta Mrs. Merry untuk membersihkan gudang," ujar Billy yang membuat Anny mengerutkan dahinya.
"Kenapa aku? Bukankah hukumanku hanya membersihkan toilet saja? Kenapa harus dengan gudang juga?"
"Aku tidak tahu," jawab Billy yang membuat Annabeth semakin bingung.
"Sudahlah aku harus pulang," ujar Billy seraya meninggalkan Anny.
Selepas kepergian Billy, Anny merasa ada yang aneh pada teman satu kelasnya tersebut, Billy tidak akan memanggil nama lengkapnya, selain itu dia juga tidak menggoda Anny seperti biasa, dan yang paling penting, kenapa Billy tidak pulang bersama kekasihnya?
Anny menggelangkan kepalanya kemudian ia melanjutkan langkahnya menuju kantor, ia juga akan menanyakan perihal membersihkan gudang pada Mrs. Merry apakah benar atau hanya candaan Billy.
Sesampainya di kantor, Anny langsung menyerahkan tugasnya pada Mr. Petter, dan menanyakan tentang keberadaan Mrs. Merry, namun sayang, guru yang ia cari sudah pulang lebih dulu. Karena ia tidak menemukan apa yang ia cari, Anny pun langsung pamit.
Saat ia baru saja menutup pintu ruang guru, Anny melihat perempuan yang ia temui di gudang, perempuan itu tengah duduk dibawah pohon yang ada didepan ruang perpustakaan. Wajah perempuan itu terlihat pucat, tatapan matanya kosong, rambut hitam sebahunya nampak acak-acakan kali ini, entah apa yang terjadi padanya.
"Apa dia korban Bulying?" Pikir Anny.
"Hei," ujar seseorang seraya menepuk pundak Anny yang membuatnya terkejut.
Dengan cepat Anny menolehkan kepalanya dan disana ada Billy yang tengah tersenyum seraya memamerkan deretan gigi putihnya. Bukan hanya Billy saja, disana juga ada Angel, Bella, Kevin, juga Thomas. Perasaan bingung langsung menghampiri Anny saat ia melihat Billy ada didepannya.
Perubahan raut wajah Anny tertangkap jelas oleh teman-temannya, tidak biasanya Anny diam saja saat Billy melakukan hal itu padanya, biasanya Anny akan berteriak atau memaki Billy, tapi sekarang tidak.
"Kau kenapa, Ann?" Tanya Angel.
"Tidak... kenapa kau masih disini, Bill?" Tanya Anny yang membuat teman-temannya bingung.
"Aku baru saja selesai bertanding bola, kenapa?" Tanya Billy.
"Bukankah kau tadi langsung pulang setelah memberitahuku tentang hukuman dari Mrs. Merry?" Tanya Anny lagi yang membuat Billy semakin bingung.
"Tidak, dan tentang Mrs. Merry aku tidak bertemu dengannya hari ini," ujar Billy yang kini membuat Anny bingung.
"Apa?! Tapi... baru saja kau..."
"Ann sebenarnya kau ini kenapa? Hari ini kau terus bertingkah aneh," ujar Bella yang disetujui oleh Angel.
"Aku tidak apa-apa, hanya saja tadi..."
"Mungkin kau kelelahan karena hukumanmu hari ini, jadi otakmu agak sedikit terganggu dan kau berhalusinasi, saranku, lain kali cobalah datang tepat waktu, aku yakin siput saja bisa datang lebih cepat daripada kau," ujar Kevin seraya menyentil dahi Anny yang membuat Anny naik darah.
"Diam kau!! Aku tidak mengizinkanmu bicara!!" Bentak Anny.
"Aku juga tidak memerlukan izin darimu!" Jawab Kevin sengit.
"Kau benar-benar manusia kutub yang paling menjengkelkan!!"
"Dan kau perempuan berisik yang selalu mengacau!!"
"Apa kau bilang?! Ulangi sekali lagi?!"
"Bagus! Tadi otakmu yang bermasalah dan sekarang kupingmu, aku rasa kau memang sakit,"
"Kau... kau benar-benar menyebalkan!" Teriak Anny langsung meninggalkan teman-temannya.
"Ya ampun, kalian berdua benar-benar tidak bisa akur," ujar Thomas seraya mengurut pangkal keningnya.
...
Anny saat ini tengah berada didalam bus yang akan mengantarkannya menuju pemakaman umum. Ia pergi ke sana untuk mengunjungi Ayahnya yang sudah tiada sejak tiga tahun lalu akibat tertabrak Kereta Api, yah... setidaknya itu yang Ibunya sering katakan.
Anny terus melihat keluar jendela menikmati pemandangan kota di sore hari, pikirannya berkecamuk saat ini, mulai dari perempuan yang ia temui tadi pagi, pertengkarannya dengan Kevin, dan juga tentang Ayahnya.
Anny tersadar dari lamunannya saat bus yang ia tumpangi berhenti, saat itu juga Anny langsung berdiri dan berjalan turun dari bus, karena ia sudah sampai di tempat tujuan.
Anny berjalan ke area pintu masuk pemakaman, disana ia melihat seorang laki-laki berusia sekitar enam puluhan tengah menyapu halaman depan pos penjaga, ia adalah tuan Harry, setidaknya seperti itulah Anny memanggilnya.
"Selamat sore Tuan Harry," sapa Anny ramah.
Harry menghentikan acara menyapu halamannya saat ada yang memanggil namanya, ia menoleh ke asal sumber suara, saat tahu Anny yang menyapanya, Harry langsung memberikan senyum terbaiknya kepada Anny.
"Selamat sore Annabeth, bagaimana kabarmu?" Tanya Harry.
"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?"
"Sama sepertimu aku juga baik," jawab Harry, "tidak biasanya kau datang di jam-jam seperti sekarang ini, apa terjadi sesuatu?" Tanya Harry kemudian.
"Yah... hanya ada sedikit masalah tadi," jawab Anny yang membuat Harry menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, aku ke dalam dulu, sudah satu minggu lebih aku tidak menemui Ayah,"
"Yah... kau benar, tapi aku rasa hari ini kau tidak bisa lama-lama," ucap Harry yang membuat Anny mengerutkan keningnya.
"Kenapa?"
"Lihat," tunjuk Harry ke arah awan hitam yang mulai menggulung, "Aku yakin tidak lama lagi hujan lebat akan segera turun,"
"Ah... kau benar, aku harus cepat, kalau begitu aku masuk," ucap Anny yang dijawab anggukkan oleh Harry.
Anny langsung meninggalkan Harry yang kembali menyapu halaman, hari ini dia benar-benar tidak beruntung.
...
Sementara itu, saat ini Kevin, Thomas, Billy, Angel, dan Bella tengah menikmati sore mereka disebuah kedai makan yang letaknya berada di tengah kota, mereka memutuskan pergi ke sana atas saran dari Angel.
"Makanan disini benar-benar luar biasa," ucap Billy seraya memasukan potongan daging panggang kedalam mulutnya.
"Aku tidak salah merekomendasikan tempat bukan?" Ucap Angel yang tengah menikmati teh panasnya.
"Kau yang terbaik," ucap Bella seraya mengacungkan kedua jempolnya.
Sedangkan Thomas dan Kevin tengah asyik dengan kentang goreng dan soda mereka.
"Hei Kevin, aku bingung kenapa kau dan Anny tidak pernah bisa akur sehari saja," ucap Angel.
"Kau benar, padahal kalian berdua adalah pasangan yang tidak pernah bisa terpisahkan dari dulu," ucap Bella menanggapi.
"Aku sedang tidak ingin membahas hal itu," jawab Kevin seraya memainkan handphone nya.
"Ayolah... apa yang terjadi sebenarnya?" Tanya Billy.
"Ck, aku sedang tidak ingin membahas hal itu Bill, sudahlah aku pulang," ucap Kevin seraya berdiri dan langsung meninggalkan teman-temannya.
"Selalu saja seperti ini setiap kita membahas hubungan Kevin dan Anny," ujar Billy.
"Kau bertanya di waktu yang salah Bill, mood Kevin sedang buruk hari ini," ucap Thomas.
"Tapi aku masih penasaran tentang apa yang terjadi pada mereka berdua,"
"Setahuku waktu itu Anny pergi dari kota ini meninggalkan Kevin, aku tidak tahu alasannya kenapa, dan baru tiga tahun ini Anny kembali lagi ke kota, sejak saat itu Anny dan Kevin bermusuhan," jawab Thomas.
"Pertanyaannya adalah kenapa mereka berdua saling bermusuhan?" Tanya Bella.
"Aku juga tidak tahu," jawab Thomas.
"Bagaimana jika kita kembali menyatukan mereka berdua?" Ucap Angel yang membuat teman-temannya langsung menoleh.
"Caranya?" Tanya Bella.
"Aku akan pikirkan itu, bagaimana menurut kalian?"
"Aku setuju, aku juga akan membantumu memikirkan caranya," jawab Billy semangat.
"Ini pasti akan merepotkan," ucap Thomas seraya memijit keningnya.