Pustaka
Bahasa Indonesia

They are Watching Me

27.0K · Ongoing
Jujunrht_
31
Bab
557
View
8.0
Rating

Ringkasan

Annabeth tidak sengaja bertemu dengan seorang perempuan di gudang sekolahnya saat ia akan menyimpan peralatan kebersihan, awalnya ia pikir perempuan itu adalah murid yang sama terkena hukuman sepertinya, namun apa yang terjadi jika yang ditemui Annabeth iti adalah arwah seorang perempuan yang meninggal sekitar lima tahun yang lalu?

TeenfictionSupernaturalThrillerSweet

Chapter 1

Mentari bersinar cukup terik siang ini, membuat siapa saja enggan untuk keluar rumah, orang-orang lebih memilih diam di rumah dengan pendingin udara mereka yang menyala. Namun hal itu tidak berlaku bagi seorang siswi yang saat ini tengah duduk di kelas 3 Menengah Atas, ia harus terus membersihkan seluruh toilet yang ada di sekolahnya, sebagai hukuman karena terlambat datang.

Annabeth, atau orang-orang biasa memanggilnya Anny, adalah salah satu siswi yang mencetak rekor terbanyak akibat datang terlambat ke sekolah, bahkan guru yang bertugas pun sudah bosan menghukum Anny, tapi mau bagaimana lagi, hal itu sudah merupakan tradisi bagi Anny.

"Akhirnya... selesai juga," ucap Anny seraya mengusap peluh yang membasahi dahinya. Ia tersenyum bangga saat melihat toilet terakhir yang ia bersihkan sudah bersih dan wangi.

"Bagus, sekarang tinggal menyimpan peralatan ini dan berganti baju," ucap Anny kemudian berjalan ke arah gudang sekolah tempat meletakan peralatan kebersihan.

Anny saat itu tengah menggunakan pakaian Olah Raga, dikarenakan memang hari itu adalah pelajaran Olah Raga, namun dikarenakan ia terlambat datang, akhirnya ia harus Olah Raga sendiri dengan cara membersihkan toilet sekolah.

Anny terus berjalan melewati lorong-lorong kelas dengan kedua tangannya masing-masing memegang sapu dan lap pel, ia mengabaikan bisikan-bisikan menjengkelkan yang datang dari murid-murid yang berpapasan dengannya.

Walaupun bel tanda istirahat akan berbunyi sekitar sepuluh menit lagi, tapi sudah ada beberapa murid yang terlihat berkeliaran di luar kelas. Anny terus berjalan hingga akhirnya ia tiba digudang yang letaknya dibelakang gedung sekolah.

Gudang sekolah Anny memang letaknya terpisah dari gedung utama, entah apa alasannya, dan hal itu membuat Anny terus menggerutu karena letaknya cukup jauh.

"Jika suatu saat nanti aku memiliki sekolah, akan aku tempatkan gudang dibarisan paling depan! Apa mereka tidak tahu jika aku kelelahan setelah membersihkan semua toilet di sekolah ini?! Dan sekarang aku harus pergi ke gudang yang jaraknya seperti berjalan ke planet Pluto!!" Gerutu Anny seraya membuka pintu gudang.

Langkah Anny terhenti saat ia melihat seorang perempuan tengah berdiri membelakanginya, perempuan itu menggunakan seragam sekolah seperti anak-anak lainnya.

"Hei... apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Anny dengan posisi masih berdiri di ambang pintu.

"Aku... dihukum," ujar perempuan itu dengan suara pelan yang masih bisa didengar oleh Anny.

"Ah... begitu... aku juga terkena hukuman, dan aku kesini ingin menyimpan peralatan," ujar Anny yang hanya dijawab anggukkan oleh perempuan itu.

Anny berjalan beberapa langkah untuk menyimpan sapu dan lap pel, ia terus melihat ke arah perempuan yang sedari tadi hanya diam membelakangi Anny, dan entah kenapa ia merasa suhu ruangan turun beberapa derajat, rasa takut tiba-tiba menghampirinya, dengan cepat Anny menyimpan sapu dan lap pel kemudian bergegas keluar dari gudang.

"Um.. hei aku duluan," ucap Anny yang hanya dijawab anggukkan oleh perempuan itu.

Anny segera berlari meninggalkan gudang, entah kenapa ia merasa was-was sendiri. Sesampainya di gedung sekolah, Anny berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya yang berantakan, ia menolehkan kepalanya ke belakang untuk melihat gudang, tiba-tiba saja pintu gudang yang tadinya terbuka menutup secara perlahan.

"Hei!!"

"Aa..." teriak Anny terkejut seraya menolehkan kepalanya dengan cepat untuk melihat siapa yang berani mengagetkannya.

Nafasnya kembali normal saat ia tahu, jika yang ada didepannya saat ini adalah Angel dan Bella.

"Sialan! Kenapa kalian mengejutkanku?!" Ucap Anny kesal.

"Itu salahmu! Kenapa kau melamun?" Tanya Angel.

"Melamun? Aku tidak melamun," jawab Anny seraya mengerutkan keningnya.

"Yah kau melamun seperti orang bodoh Ann, kami memanggilmu, tetapi kau hanya diam dan terus melihat ke arah gudang?" Jawab Bella.

"Benarkah?"

"Memangnya apa yang kau perhatikan? Sampai melamun seperti itu?" Tanya Angel.

"Um... tidak ada," jawab Anny.

"Sudahlah, aku lapar ayo kita ke kantin," ajak Bella.

"Kalian pergilah lebih dulu, aku harus mengganti pakaianku," ujar Anny.

"Aku rasa kau benar, dan sebaiknya kau mandi, baumu sudah seperti toilet," ucap Angel yang membuat Bella tertawa.

"Cerewet," ucap Anny yang langsung meninggalkan teman-temannya dan berjalan menuju toilet.

...

Seperti biasa, suasana kantin begitu ramai oleh murid-murid yang menghabiskan waktu istirahat mereka disana, sama halnya dengan Bella, Angel, dan Anny, mereka pun kini tengah menikmati waktu istirahat mereka.

"Jadi... kali ini apa yang melatarbelakangimu untuk datang terlambat lagi?" Tanya Angel dengan penekanan dikata lagi.

"Rumah makan milik Ibuku tadi malam sangat ramai, jadi aku membantu Ibu hingga larut malam," ujar Anny seraya menyeruput minuman yang ia pesan.

"Aki pikir kau begadang semalaman menonton film dewasa hingga lupa untuk tidur," ucap Bella yang langsung membuat Angel tertawa.

"Isi kepalamu benar-benar cabul," jawab Anny yang membuat Bella dan Angel kembali tertawa.

"Jadi... bagaimana tadi saat pelajaran Mr. Petter?" Tanya Anny.

"Seperti biasa, dia menulis dipapan putih, kemudian menjelaskan," ujar Bella santai.

"Hanya itu?"

"Dia memberi kita tugas untuk merangkum bab 4 sampai bab 6," jawab Angel yang dijawab anggukkan oleh Anny.

"Jadi... kapan kalian akan mengerjakan tugas Mr. Petter?" Tanya Anny.

"Mungkin setelah pulang sekolah, dia minta hari ini juga dikumpulkan," jawab Bella.

"Kenapa kalian tidak memberitahuku sedari awal jika tugasnya harus dikumpulkan hari ini?" Tanya Anny kesal.

"Kenapa dari awal kau tidak bertanya mengenai hal itu?" Tanya Angel santai yang membuat Anny hanya memutar kedua bola matanya.

"Kau mencari siapa?" Tanya Anny yang melihat Bella celingak-celinguk seperti mencari seseorang.

"Dia tengah mencari kekasihnya," ucap Angel.

"Benarkah? Kau sudah mempunyai kekasih?" Tanya Anny yang hanya dijawab cengiran oleh Bella.

"Tapi bagaimana bisa?" Tanya Anny lagi.

"Tentu saja bisa Ann, wajahku tidak terlalu buruk untuk mendapatkan seorang pria," ucap Bella yang membuat Anny dan Angel tertawa.

"Jadi... laki-laki malang mana yang mau menerimamu Bell? Aku harap dia tidak mendadak gila karena mau menjadi kekasihmu," ucap Anny.

"Sialan kau Ann," ucap Bella yang lagi membuat Anny dan Angel tertawa.

"Kau ingin tahu siapa yang mau menerima Bella?" Tanya Angel.

"Siapa?" Tanya Anny penasaran.

"Billy Halvour," jawab Angel yang membuat Anny menganga tidak percaya.

"Benarkah itu? Wow kau luar biasa Bell," ucap Anny yang hanya dijawab cengiran oleh Bella.

"Jadi... sudah berapa lama?" Tanya Anny lagi.

"Satu minggu,"

"Kau sudah menjalin hubungan selama satu minggu dan kau tidak memberitahuku?" Ujar Anny tidak percaya.

"Maaf Ann, aku bukan tidak mau memberitahumu, aku hanya tidak ingin semua orang tahu,"

"Kenapa?"

"Dia takut jika fans Billy menyerangnya, kau tahukan bagaimana mereka?" Ucap Angel.

"Yah... mereka ganas melebihi predator," ujar Anny yang membuat Angel dan Bella tertawa.

"Mereka datang," ucap Angel seraya menunjuk ketiga pria yang baru saja memasuki kantin menggunakan dagunya.

Kevin, Thomas, dan Billy adalah siswa yang paling dikagumi disekolah, selain wajah mereka yang tampan bak dewa-dewa Yunani, mereka juga memiliki keahlian diberbagai bidang, seperti olahraga dan beberapa ekstrakulikuker.

Saat Kevin, Thomas, dan Billy memasuki kantin, tanpa sengaja, Anny melihat perempuan yang ia temui digudang melintasi area kantin, entah hanya perasaannya saja atau memang ada noda darah dibaju perempuan itu.

"Ann!!" Teriak Bella tepat dikuping Anny yang membuatnya terlonjak kaget.

"Apa yang kau lakukan?! Kau berniat membuatku tuli?!" Ucap Anny kesal seraya mengusap telinga kirinya.

"Kau memang sudah tuli!" Jawab Bella.

"Apa?!"

"Kami memanggilmu dari tadi, tapi kau asyik melamun, apa yang kau pikirkan?" Tanya Angel.

"Um... tidak ada, bukan apa-apa," jawab Anny seraya tersenyum.

"Kau yakin?" Tanya Bella yang agak sedikit curiga.

"Iya... aku yakin," jawab Anny seraya menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk kantin.

"Apa tadi itu hanya imajinasiku saja?" Tanya Anny dalam hati.