Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5. KITA PELAN-PELAN SAJA

"Aku mencarimu."

Hati Elle seketika menjadi gugup. Dia menurunkan kelopak matanya untuk menutupi gejolak hatinya yang terpancar di matanya. Elle mendorong lengan Galant dengan sekuat tenaga berusaha menjauhkan tubuh Galant yang menghimpit tubuhnya, tetapi meskipun seluruh tenaganya telah dikerahkan dia tetap tidak dapat mendorongnya.

Tanpa Elle sadari dia membasahi bibirnya. Karena tidak ingin terus di posisi berdekatan dengan Galant, Elle membungkukkan badan dan menyelinap keluar dari bawah lengannya.

Galant tidak mengira Elle akan melakukan hal seperti itu. Galant terdiam, sementara Elle tanpa menunggu Galant bereaksi dia tertawa dan berkata, "Untuk apa mencariku? Apakah mau membicarakan bisnis? Tuan Devereux mau membicarakan bisnis, apakah mau bekerja sama dengan perusahaan kami?"

Dalam beberapa bulan terakhir ini Elle telah terlatih bertemu dengan berbagai macam orang jadi dia dapat berhadapan dengan Galant seperti berhadapan dengan rekan bisnis yang lain. Lagipula, sebelumnya Elle telah beberapa kali memikirkan bagaimana cara bersandiwara jika suatu saat harus bertemu dengan Galant.

Galant terus melihat Elle tanpa berbicara, lalu mengeluarkan kotak rokok dari kantongnya, gerak geriknya sangat terlatih, lalu dia menyalakan rokok tersebut.

Melihatnya kembali merokok, Elle mengerutkan kening dan hampir saja dia menyuruhnya untuk jangan merokok.

Dulu ketika Galant mengetahui Elle hamil, dia bersedia untuk berhenti merokok, tapi akhirnya Elle harus meninggalkannya dengan pengaturan dari Jullite. Kemudian ketika Elle bertemu lagi dengan Galant, Elle mengetahui kalau Galant kembali merokok.

Dulu Elle pernah menasehatinya untuk berhenti merokok dan Galant menyetujuinya sambil tertawa. Setelah itu saat Elle bersamanya, Galant sangat jarang merokok, tetapi sekarang ....

Warna ujung rokok yang menyala merah itu kadang gelap kadang terang, asap putih itu terbang ke atas, aku melihatnya dengan terus diam.

Sekarang dia dan Galant tidak ada hubungan apa-apa lagi jadi dia tidak memiliki hak untuk mengaturnya.

"Perusahaan yang kamu pegang sekarang bisinisnya sangat baik." Galant tiba-tiba mulai berbicara lagi.

Elle kembali membasahi bibir, sepertinya Galant telah mencari tahu tentang dirinya.

Fakta Elle yang bekerja di perusahaan Archie itu memang tidak dapat ditutupi dan Elle juga tidak tidak bermaksud untuk menutupinya. Sambil tertawa Elle berkata, "Lumayan, tetapi jika dibandingkan dengan perusahaan besar D'reux Group masih kalah jauh. Sepertinya CEO Galant ingin bekerja sama dengan perusahaan kami? Sampai bagaimana bisnis kami pun anda sudah mencari tahu."

"Masih dalam pertimbangan," jawab Galant datar.

"Kalau begitu aku harus lebih giat," jawab Elle sambil tersenyum. Meskipun dapat dilihat wajah Galant saat ini masih tetap muram, tetapi Elle tertawa dengan sangat lepas.

Saat Elle dan Galant sedang berbicara berdua, tiba-tiba sebuah cahaya menyinari keduanya. Membuat Elle dengan reflek mengangkat tangan untuk menutupi matanya.

Tidak lama kemudian Elle baru menyadari ternyata itu adalah sorot sinar dari mobil Archie yang terparkir tidak jauh.

Archie menutup pintu mobil dengan keras dan dia bergegas berjalan ke depan Elle. Dia telah menatap Elle dan Galant. Dari tatapan matanya terlihat kalau dia terkejut, lalu berdiri di samping Elle dan langsung menggandeng tangan Elle.

"Kenapa kamu tidak mengatakan kalau akan datang ke kantor? Setelah aku bertanya kepada bibi baru aku mengetahuinya. Kamu juga tidak mengangkat teleponku, sekretaris berkata kamu lembur di kantor. Archie terus menatap Elle, dari kata-katanya terdengar kalau dia menyalahkannya.

Sikap Archie yang seperti tidak melihat Galant membuat Elle merasa tidak enak, juga tindakan Archie yang langsung menggandeng tangan Elle seperti tadi sungguh membuat Elle semakin jadi tidak enak. Elle dapat merasakan tatapan Galant yang tajam kepadanya.

"Aku mengerjakan beberapa pekerjaan di kantor dan aku tidak sadar ternyata sudah larut malam." Elle membalas perkataan Archie sambil tersenyum dan membiarkan Archie terus menggandeng tangannya.

Hari ini dia baru memberikan satu kesempatan kepada Archie di hadapan Galant, bagaimana mungkin sekarang dia menolak Archie.

Hanya saja Elle tidak tahu apakah Galant telah mengetahui kalau dirinya telah cuti melahirkan satu bulan. Oleh karena itu pada saat berbicara, Elle sengaja tidak berkata dengan gamblang. Pasalnya hatinya masih berharap Galant tidak mencari tahu semuanya tentang dirinya.

Namun, Elle juga tahu jika dia bisa mencari tahu di mana dirinya bekerja juga mengetahui keadaan bisnis perusahaan, maka pasti dia pun tahu mengenai sebelumnya saat dirinya membicarakan perjanjian dengan membawa perut yang besar.

Pada saat Elle meninggalkan Galant, Elle sedang dalam kondisi hamil besar. Galant mengira kalau Elle pergi setelah aborsi. Sekarang baru beberapa bulan, mana mungkin dia mempunyai anak dari laki-laki lain.

Memikirkan hal itu kepala Elle jadi sedikit sakit dan nyalinya pun jadi semakin kecil.

"Archie, aku lelah, aku pulang ikut mobilmu saja? Besok kamu antar aku." Elle menarik lengan Archie dan tersenyum kepadanya. Dia merasa tidak tenang.

Elle tahu harga diri Galant sangat tinggi karena itu dia sengaja bermesraan dengan Archie di hadapannya. Pikir Elle bila dia muncul karena ada sedikit maksud terhadap dirinya maka Galant pasti akan marah. Jika Galant marah, dia pasti tidak akan mencarinya lagi.

"Baiklah." Archie langsung menjawab. "Kamu bekerja terlalu serius, lain kali jangan terlalu lelah. Sekarang tubuhmu masih—"

"Ayo kita jalan!" Elle segera memotong perkataan Archie, takut Archie tidak sengaja mengatakan kalau dirinya baru saja melahirkan.

Archie langsung mengikuti dan membiarkanku menggandeng lengannya. Pada akhirnya dia memandang Galant. "Sekarang sudah malam, aku ada urusan dengan Elle, Tuan Galant pastinya anda juga ada urusan, kami jalan dulu.

Untuk masalah perjanjian nanti kita cari waktu lagi bertemu di kantor, basement bukanlah tempat yang baik." Dia berkata sambil tersenyum, nada bicaranya terdengar dia tidak mau mengalah.

Telapak tangan Elle berkeringat saat menggandeng lengan Archie dan tatapan Galant sendiri tidak berubah. Dia menghisap rokoknya, lalu tersenyum kemudian membuang puntung rokok ke lantai.

"Aaa ...." Elle berteriak karena terkejut. Tidak diduga Galant tiba-tiba mengikuti Elle dan menarik lengannya.

Wajah Archie pun seketika menjadi dingin, lalu dia memegang lengan Elle yang satu lagi dan mengerenyitkan alis.

Suasana tiba-tiba menjadi aneh, satu lengan Elle di pegang oleh Galant dan lengan yang lain lagi di pegang oleh Archie, mereka berdiri di kedua sisi Elle. Mereka bertiga berada di keadaan yang aneh.

"CEO Galant, apa maksud anda?!" kata Archie dengan nada dingin.

Senyum di wajah Galant tidak berubah sedikitpun, dia tidak memperdulikan Archie dan terus menatap Elle.

Sontak Elle tiba-tiba merasa tidak enak dan menundukan kepala, dia tidak berani melihat tatapan Galant, hatinya bergetar.

"Apakah dia sudah tahu? Apakah dia mau mengatakan tentang anak denganku?" batin Elle.

Hati Elle memberikan peringatan dan di kepalanya terdapat banyak kata-kata. Sebelum kedua anaknya lahir, dia telah memikirkan bagaimana harus menjawab bila Galant mengetahui keberadaan mereka dan ingin mengambil alih hak asuh mereka, tetapi tetap saja saat ini dia sangat gugup.

Namun, sungguh diluar dugaan. Ternyata Galant hanya terus memandangi Elle dengan intens. Senyum di wajahnya semakin lebar, kemudian tiba-tiba dia melepaskan Elle.

Elle berangsur merasakan tekanan yang ada di lengannya menghilang dan mendengar suara bisikan Galant yang serak dan merdu di samping telinganya.

"Eleonora ... kita pelan-pelan saja."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel