Bab 4. MENCARIMU
Meskipun sebenarnya berjalan-jalan di taman terasa menyenangkan, tetapi di dalam hati Elle selalu teringat kedua anaknya jadi tidak berapa lama kemudian Elle berkata kepada Archie. "Archie ... aku ingin pulang."
Archie tersenyum dan mengangguk, lalu mengantar Elle pulang.
Setelah tiba di rumah kedua anak Elle telah makan dan tidur. Elle melihat kedua anaknya yang tidur di kasur kecil, tanpa dia sadari kembali teringat akan Galant.
Walaupun kedua anaknya itu baru berusia satu bulan lebih, tetapi di tubuh mereka terdapat bayangan Galant. Betul, meskipun kedua anak itu mirip dengan Elle, tapi mereka terlihat lebih mirip dengan Galant, membuat hati Elle jadi kacau setiap kali melihat mereka berdua.
Sebenarnya Elle sangat terkejut ketika hari ini bertemu dengan Galant di restoran. Sekarang dirinya merasa tidak tenang.
Dulu Elle bisa bersama Galant karena dia mengandung anaknya dan Galant memintanya untuk melahirkan anak yang dikandungnya karena itu pula ada perjanjian.
Waktu itu Elle tidak mengerti maksud permintaan dari Galant, tapi pada akhirnya dia mengetahui kalau ternyata wajahnya mirip dengan Katherine Wade—mantan kekasihnya yang telah tiada. Kemudian Elle semakin merasa kalau Galant menginginkan anak yang mirip dengan dirinya dan juga mirip dengan Katherine.
Meski pada akhirnya saat anak itu sudah tidak ada lagi, Galant masih tetap bersedia bersamanya. Elle rasa semua itu karena Galant sudah terbiasa akan kehadirannya dan terbiasa hidup dengan dia yang memiliki wajah seperti Katherine.
Selama hidup bersama Galant, dia juga tidak pernah merepotkan Galant dan cukup menyenangkan. Selain itu, dia adalah mantan istri Dicky yang kebetulan Dicky -lah yang tanpa sengaja membunuh Katherine.
Walaupun, operasi dapat mengubah wajah menjadi seperi Katherine, tetapi gen tidak dapat diubah.
Elle tidak tahu apakah Galant telah mengetahui kalau dia melahirkan sepasang anak kembar dan yang lebih Elle khawatirkan adalah Galant akan mengambil anak-anak dari sisinya jika dia mengetahui keberadaan mereka.
Semakin dipikirkan semakin Elle merasa takut. Dia sangat tahu kemampuan Galant. Walaupun sekarang dia bukanlah Eleonora yang dulu yang dapat ditekan, tetapi dia tetap tahu jika Galant Devereux bukanlah lawan yang sepadan.
"Menjadi kuat! Aku harus menjadi lebih kuat." Elle memberi semangat kepada dirinya
Sekarang Elle tahu pentingnya pekerjaan dan uang. Bilamana dia sampai harus berhadapan dengan pengadilan, dia harus dapat membuktikan kepada pengadilan kalau dia mempunyai kemampuan untuk menghidupi anak-anaknya.
Teringat hal itu, Elle menjadi tidak tenang. Sejak melahirkan sudah satu bulan lebih dia tidak datang ke perusahaan. Sebenarnya dia berpikir untuk cuti lebih lama, tetapi hari ini ketika bertemu dengan Galant, dia merasa terancam hingga satu menit pun dia tidak dapat berdiam diri lagi.
"Aku ke perusahaan sebentar, tolong kalian jaga anak-anak". Elle berkata kepada bibi yang menjagaku sehabis melahirkan dan mengasuh anak-anaknya. Setelah berkata Elle mengambil tas dan pergi keluar rumah lagi.
Sebelumnya Archie sudah pulang ke rumahnya. Kalau tidak mana mungkin Elle dapat keluar dengan mudah.
***
Orang-orang di perusahaan semuanya merasa heran begitu melihat kedatangan Elle karena ini adalah hari pertamanya masuk kerja setelah melahirkan dan juga dia datang dengan sangat tiba-tiba. Setelah Elle duduk di ruang kerjaku, aku baru merasa lega, lalu dengan segera mulai masuk ke dunia kerja yang sibuk.
Cuti selama satu bulan, walaupun Elle mengerti semua pekerjaan di kantor, tetapi tetap saja ada beberapa hal yang sebelumnya tidak dia perhatikan.
Elle sampai lupa waktu. Begitu mulai bekerja tidak terasa begitu mengangkat kepalanya setelah membaca dokumen terakhir, ternyata langit sudah sangat gelap.
Elle memijat bahunya yang sakit, tiba-tiba bekerja dalam porsi yang lumayan banyak dia merasa tidak terbiasa. Karyawan yang lain sudah pulang, cahaya di luar sedikit gelap. Elle melihat jam, lalu segera mengambil tas dan pulang.
Walaupun anak-anak sudah mulai minum susu formula, tetapi setiap hari Elle masih tetap memberi mereka asi. Ini adalah pertama kalinya Elle meninggalkan anak-anaknya cukup lama. Meskipun dia tahu bibi yang menjaga anak-anak dan lahirannya cukup bertanggung jawab, tetapi dia tetap merasa khawatir.
Tuk ... tuk ... tuk.
Suara hak sepatu tinggi Elle yang mengenai lantai menggema dan berbunyi sangat nyaring di lorong sepi, cukup membuat bulu kuduk berdiri. Elle menggengam erat tasnya, lalu menekan tombol lift.
Meskipun dulu Elle sering lembur, tapi mungkin karena telah lama tidak datang ke kantor jadi dia merasa takut.
Lift langsung meluncur ke basement tempat parkir mobil. Setelah pintu lift terbuka Elle melangkah keluar. Dengan memegang kunci mobil sambil mencari mobilnya, langkah kaki Elle sedikit tidak karuan.
Tiba-tiba ada bayangan hitam yang lewat, Elle terkejut dan sedikit berteriak, "Aaa ...."
Di basement yang gelap, Elle melihat sebuah bayangan badan yang besar. Tercium bau tobacco yang pekat. Tangan Galant memegang sebuah rokok berdiri tidak jauh dari tempat Elle berdiri. Cahaya api dari rokok kadang menyala terang kadang gelap. Ya, bayangan hitam itu adalah bayangan tubuh Galant.
Elle sama sekali tidak mengira akan bertemu lagi dengannya. Banyak kata-kata yang tersangkut di tengorokan. Elle belum sempat berbicara, tiba-tiba Galant sudah mendekat beberapa langkah. Bayangan Galant yang gelap menutupinya. Tanpa Elle sadari dia mudur ke belakang, hingga punggungnya bersandar pada tembok.
"Apa yang akan kau lakukan?" Suara Elle terdengar parau, jantungnya berdegup dengan kencang.
Tubuh dengan bau yang familiar itu kini menutupinya. Elle melihat Galant dengan rasa takut, tangannya pun menggengam erat.
Galant tidak berbicara, hanya terus menatap Elle. Tatapannya sangat tenang dan dalam. Namun, sepertinya terselubung banyak perasaan, seperti dulu, tapi Elle tidak dapat menebaknya.
Galant menghisap dalam rokoknya, lalu mengeluarkan asap putih kemudian membuang rokok itu di lantai dan menginjaknya. Gerakannya seperti penjahat, tetapi terdapat gaya tampan yang berantakan. Tiba-tiba dia menjulurkan tangannya, dan dia menahan Elle di tembok.
Jarak keduanya sangat dekat hingga saat bernafas pun Elle merasa sesak. Detak jantung Elle sangat kencang seakan hanya dengan membuka mulut, jantungnya akan melompat keluar.
Di bawah cahaya lampu yang temaram, Elle dapat melihat wajah Galant. Dia masih begitu tampan, gerak geriknya masih tetap anggun, tetapi ekspresi wajahnya terlihat suram.
"Kamu berubah banyak." Tiba-tiba Galant membuka mulut, Elle pun dapat merasakan nafas hangat yang keluar dari mulutnya menerpa wajahnya.
Elle sangat gugup dan tidak tahu bagaimana harus menjawabnya. Otaknya berputar cepat hingga akhirnya menemukan sebuah jawaban. "Orang pasti bisa berubah," ucap Elle dengan lirih.
Setelah mengatakan kalimat terakhirnya itu, kata-kata Elle selanjutnya mengalir keluar dengan mudah dari bibir Elle. "Tuan Devereux, malam-malam begini kamu ada di sini apakah ada urusan?"
Galant terus menatap Elle dengan intens. Setelah beberapa detik barulah dia membuka mulut dan berkata, "Aku mencarimu."