Bab 3. HARUS BISA MEMBUKA DIRI
"Eleonora Esmond, aku berjanji akan membuktikan semua yang telah aku katakan."
Mendengar kata-kata Archie yang serius seketika tubuh Elle menjadi gemetar, tetapi Elle mencoba untuk terus tersenyum. Cincin yang terlihat berkilau di jari manis Elle membuatnya bertahan. Namun, membuatnya merasa sangat tidak bebas.
Sekarang Elle baru menyadari kalau tindakannya tadi sungguh sangat lucu dan kekanak-kanakan, seperti anak-anak yang sedang dituding tidak baik, tapi berusaha menunjukkan kalau semuanya baik.
Semua itu karena Elle mendengar Galant mengatakan kalau dia tidak akan menikah dengan Archie dan dengan gegabah menggunakan kesempatan ini untuk menyetujui lamaran.
"Tuan Devereux, sudah lama kita tidak bertemu, mengapa kamu ada di sini?" Elle berkata seraya tersenyum dan merangkul lengan Archie.
Senyuman di bibir Galant seketika menghilang. Bibir tipisnya yang seksi itu membentuk satu garis lurus. Sorot mata dalam yang menatap Elle seakan mengisyaratkan sesuatu.
Elle sempat berpikir, perasaan pria itu yang bergejolak saat ini apakah karena dirinya?
Namun, tidak ada seorangpun yang bisa memberi Elle jawaban dan dirinya tidak dapat menanyakan kepadanya.
"Urusan pekerjaan," jawab Galant seraya mengalihkan pandangannya dari Elle ke Archie. "Tuan Kyne, bisnis ekspor impor perusahaan kamu lumayan baik. Jika ada kesempatan aku ingin bekerja sama denganmu."
"Aku tersanjung," balas Archie sambil tersenyum.
Tanpa Elle sadari dia menggigit bibirnya. Ada beberapa kali dia ingin berbicara dengan Galant, tetapi dia terus merutuki dirinya dalam hati seperti orang murahan.
"Aku tidak akan mengganggu kalian menikmati waktu makan kalian lagi. Semoga segera ada hal baik. Sampai waktu itu tiba jangan lupa mengundangku ke acara pernikahan kalian." Galant berkata seraya tersenyum kemudian pergi begitu saja seakan tidak ada rasa rindu.
Hati Elle seketika seperti terpukul oleh benda keras, Elle pun menggigit bibirnya dengan kuat. Perlakuan Galant kepadanya tadi seperti telah lama tidak bertemu dengan orang kenalan biasa. Elle akui dirinya sedikit kecewa.
"Kenapa Galant mengatakan jangan lupa mengundangnya ke acara pesta pernikahan kami? Apakah dia tidak peduli kalau aku menikah dengan Archie?"
Elle tiba-tiba teringat akan seseorang yang dulu cemburu terhadap Archie. Elle merindukan ketika pria itu dengan tidak masuk akal mencari tahu tentang Archie.
Mengingat itu, mata Elle terasa panas. Dia segera menundukkan kepalanya untuk menutupi perasaannya.
"Elle ...." Terdengar suara Archie memanggil.
Dengan hati yang masih bergejolak. Elle berpura-pura membetulkan rambut dan menggosok matanya.
"Ada apa?" Elle menjawab panggilan Archie sambil tersenyum, tetapi dia menghindar dari tatapan Archie.
"Apakah kamu masih belum bisa melupakannya?"
Elle kembali menggigit bibirnya, lalu berkata, "Kamu berkata sembarangan, mana mungkin ak—"
"Kamu mencengkeram tanganku kuat-kuat." Archie berkata sambil sekilas melihat Elle.
"Maaf, maaf ... aku tidak sengaja," kata Elle yang tidak enak hati dan terus menerus meminta maaf seraya melepaskan cengkeraman tangannya di lengan Archie.
"Aku tahu kamu tidak sengaja. Kamu hanya tidak dapat menahan perasaanmu." Di dalam suara Archie terdapat helaan nafas pelan.
Saat itu Elle tidak tahu harus bagaimana, hanya bisa terdiam dan menatap cincin yang kini telah melingkar di jari manisnya. Cincin yang terlihat berkilau dibawah sorotan lampu dengan berlian besar di tengah cincin itu. Besar sampai Elle merasa keberatan hingga tidak dapat mengangkat tangannya. Entah rasa berat itu timbul karena ukuran dari berlian tersebut ataukah dari keengganan yang di hati.
Archie mengatakan hal itu, artinya dia telah mengetahui semuanya, tetapi tadi dia masih tetap membantu Elle.
Elle merasa sangat bersalah, mengingat hutang budinya kepada Archie jadi semakin banyak jadi Elle merasa dia tidak boleh terus menerus membuat kesalahan.
Elle mengangkat tangannya, dia ingin melepaskan cincin yang ada di jarinya dan mengembalikan kepada Archie, tapi tidak tahu bagaimana cara untuk mengatakannya. Ketika Elle menyentuh cincin itu, Archie memegang tangan Elle dan menariknya kembali duduk.
"Aku tahu tadi kamu sengaja seperti itu, kalau dia tidak bertanya, kamu tidak akan menerima cincin dariku".
Tidak ada yang disembunyikan oleh Archie. Dia dapat mengatakan semua isi hati Elle, sontak saat itu Elle tidak tahu harus berkata apa.
Dari mata Archie terlihat ada sedikit rasa tidak percaya diri. "Aku tahu kamu sulit melupakan Galant. Beberapa bulan ini aku tahu sudah beberapa kali kamu menatap fotonya," kata Archie sambil tersenyum.
Senyuman Archie terlihat sangat lembut, tetapi terlihat bahwa dia tidak berdaya, lalu melanjutkan perkataannya. "Aku dapat memaklumimu karena aku pun tidak dapat melupakanmu."
"Archie ...."
"Mungkin ini adalah takdir". Archie tersenyum. " Aku tidak peduli kamu percaya atau tidak, tapi aku percaya."
"Kalau Galant tidak muncul, kamu tidak akan menerima cincinku. Oleh karena itu, apakah aku boleh mengartikan Tuhan sengaja mengatur kemunculan Galant?
Elle ... kamu telah mengenakan cincin ini, aku tidak akan membiarkanmu untuk melepaskannya. Tiga bulan! Bolehkah hanya tiga bulan? Jangan menolakku lagi, berikan kesempatan sekali kepada kita berdua. Mungkin, kamu akan mengetahui bahwa bersamaku bukanlah pilihan yang salah?"
Mungkin karena ekspresi Archie yang sangat serius atau mungkin juga karena setelah bertemu dengan Galant hati Elle menjadi berantakan hingga akhirnya dia menggangukan kepala tanda menyetujui permintaan Archie.
Sontak Archie terlihat sangat senang, tetapi jelas terlihat nafsu makan Elle telah hilang.
Melihat Elle sudah tidak lagi berniat melanjutkan makannya, Archie mengajaknya meninggalkan restoran dan membawanya berjalan-jalan di sebuah taman.
Tangan Elle memegang kopi dan hotdog yang dibelinya di jalan, lalu berjalan di taman dengan Archie. Elle makan dengan santai, kehidupan santai seperti ini yang membuatnya merasa kehidupannya berubah.
"Apakah kamu merasa sesekali jalan-jalan santai seperti ini perasaan menjadi lebih baik?" tanya Archie yang melihat Elle dari samping, bibirnya pun tersenyum.
Elle menganggukan kepalanya. Sejak tiba di luar negeri, setiap harinya Elle sibuk bekerja. Setengah tahun ini kemajuannya sangat pesat, semua orang pun dapat melihatnya.
Archie sering menasehati Elle untuk lebih santai. Banyak hal tidak dengan mudah dapat diraih, tetapi hanya dengan menyibukkan diri, aku tidak lagi berpikir yang tidak-tidak.
Seperti sekarang ini, padahal dirinya sedang berjalan-jalan di taman dengan Archie, tetapi di dalam pikirannya penuh dengan keadaan tadi ketika bertemu dengan Galant di restoran.
"Elle, bahagialah." Tiba-tiba Archie menggenggam tangan Elle dan sontak membuat Elle terkejut. Sambil menatap mata Elle, Archie melanjutkan kata-katanya. "Elle, berjanjilah kepadaku untuk memberikan aku waktu tiga bulan."
Elle hanya terdiam, tapi Archie terus tersenyum dan terus berbicara. "Jangan menolakku, belajarlah untuk menikmatinya".
Elle pun tersenyum dengan terpaksa dan menganggukkan kepala. Di usianya yang tahun ini menginjak 26 tahun, dia telah 2 kali menikah dan 2 kali bercerai ditambah lagi sekarang dia adalah ibu dari 2 orang anak, jadi sudah tidak boleh lagi melakukan sesuatu yang tidak pasti. Namun, dia benar-benar tidak terbiasa bermesraan dengan Archie seperti sekarang ini.
Untungnya Archie tidak melanjutkan tindakan lebih, dia hanya menggandeng tangan Elle dan berjalan-jalan santai. Elle terus memberitahu dirinya sendiri karena telah memberi Archie waktu 3 bulan, maka dalam tiga bulan ini dia harus lebih bisa membuka diri.