Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 11 Cinta adalah kelemahan

Suri menyimpan amplop itu kedalam tas usang nya, lalu merebahkan dirinya di atas kasur empuk. Seketika dirinya terlelap, tubuh dan otaknya butuh istirahat setelah melewati hari hari menyakitkan.

Suri terbangun, kamar gelap, Suri melihat kearah jendela, sudah malam, berapa lama dirinya tertidur?? Perutnya bunyi, tanda dirinya butuh makan. Kamarnya memiliki kamar mandi sendiri, Suri mandi dan berganti pakaian. Saat ini dirinya mengenakan kaos putih dan celana jeans gelap. Suri menguncir rambut panjangnya.

Suri membuka pintu kamar, masih terpukau akan keindahan rumah ini, Suri berjalan dengan hati hati, dirinya takut akan memecahkan sesuatu. Suri menuruni tangga, dirinya tidak melihat Sam. Setelah turun ke lantai bawah, Suri berjalan kearah belakang, bukankah biasanya dapur ada di bagian belakang? pikir Suri dalam hati.

Suri memasuki dapur yang luas, mulutnya terngaga.

Dapur didesain minimalis dengan kombinasi warna abu abu dan putih, lemari dapur sangat besar dan tinggi. Di depan dapur ada meja tinggi panjang terbuat dari batu alam dan ada beberapa kursi tinggi. Di sudut ruangan ada meja makan besar, ya sangat besar dan panjang, Suri kembali terpukau.

Suri membuka kulkas, didalam kulkas bahan bahan makanan tertata rapi dalam wadah kaca dan botol botol minuman tersusun rapi di samping. Suri tidak menemukan bahan makanan siap makan, jadi Suri mengambil beberapa sayuran dan telur.

Suri kembali memeriksa lemari mencari alat masak, lalu memasak makanan sederhana, dirinya sudah terbiasa makan sedikit dan sederhana seperti ini.

Setelah masakannya selesai Suri duduk di kursi tinggi dan mulai menyantap makan malamnya.

"selamat malam" ucap Sam yang baru berjalan masuk ke dapur.

"selamat malam. apakah anda sudah makan?" tanya Suri, Suri lega melihat Sam karena jujur dirinya merasa asing berada di rumah mewah ini.

"sudah, lanjutkan makan mu" balas Sam, sambil duduk di samping Suri.

"bagaimana? apakah sudah memutuskan akan kemana?" tanya Sam penasaran.

"ada beberapa tempat yang sudah saya pertimbangkan, tapi saya butuh memastikannya kembali" jelas Suri sambil makan.

"ehm.. bisakah saya ke warnet?" tanya Suri polos, karena tidak memiliki ponsel canggih, dulu Suri sering menggunakan fasilitas di sekolah. Namun setelah dirinya tamat sekolah, dirinya sudah tidak butuh menggunakan komputer sampai dengan saat ini.

Sam terdiam sejenak, dirinya tidak pernah bertemu orang yang tidak memiliki ponsel, inilah pertama kalinya, dan Sam merasa prihatin padanya.

Sam mengeluarkan ponselnya dan berkata "gunakan ini".

"bolehkah?" tanya Suri riang.

Sam mengangguk, lalu berdiri dari duduknya seraya berkata "setengah jam lagi saya ambil" lalu berjalan meninggalkan dapur.

Suri selesai makan, lalu mulai mencari informasi yang dibutuhkannya, akhirnya Suri memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di universitas K, yang berada di negara K cukup terkenal melahirkan bakat bakat muda.

Suri tidak perlu merisaukan masalah biaya, jadi dirinya menggunakan kesempatan ini sebaik baiknya agar ilmu yang didapatkannya dapat melunasi hutangnya dengan cepat.

Suri mencuci piring dan mengembalikannya ke tempat semula. Sam kembali ke dapur,

"bagaimana?" tanya Sam.

Suri mengembalikan ponsel Sam dan balas berkata "sudah saya putuskan".

"jadi.. apakah kamu akan jadi designer atau apa?" tanya Sam, setahu Sam biasanya anak perempuan akan senang dengan bidang fashion seperti itu.

"tidak, tidak bukan itu"

"jurusan ilmu komputer, mungkin rekayasa perangkat lunak atau sistem informasi, nanti saya pastikan setelah di sana" jelas Suri sambil tersenyum.

"apakah kamu berencana menjadi hacker?" tanya Sam curiga.

"ha ha ha.. siapa tahu" jawab Suri sambil tertawa, dirinya yakin bakat itu akan muncul sendirinya.

Sam menggeleng gelengkan kepala, memikirkan bagaimana gadis kecil itu memiliki impian liar seperti ini.

"tuliskan kemana tujuanmu, sisanya saya akan atur untukmu" kata Sam sambil meminta Suri mengetikkan catatan di ponselnya.

"sudah, sudah saya simpan di file atas nama saya" ucap Suri, melompat turun dari kursinya dan berbalik menuju kamarnya setelah mengucapkan terima kasih pada Sam.

Suri merebahkan badannya dikasur, menutup matanya dan berdoa agar segalanya berjalan lancar dan saat dirinya kembali, Suri sudah bisa membayar hutangnya kepada penolongnya dan bisa merawat nenek.

Keesokan harinya Suri bangun sangat pagi, setelah mandi dirinya turun ke lantai bawah menuju dapur.

Di dapur Suri melihat seorang wanita paruh baya sibuk memasak, sangat harum.

Suri menyapa "selamat pagi nyonya".

Wanita itu berbalik menatap Suri dan berkata "nona Suri? kemari lah duduk disini dan makanlah".

Suri berjalan ke arah wanita itu "biar saya bantu nyonya".

"panggil bibi saja, bibi bekerja di sini" ucap wanita itu sambil tersenyum ramah pada Suri.

"duduklah, sarapan sudah selesai" ucap bibi.

"terima kasih" balas Suri.

Suri duduk di kursi yang semalam di duduknya dan menatap piring yang terhidang di depannya, sarapan lengkap ada potongan daging asap, telur dan salad serta secangkir susu hangat.

"terima kasih, bibi" ucap Suri dan mulai melahap makanannya, sangat lezat.

Sam memasuki dapur lalu duduk di samping Suri.

"bi, saya juga mau" ucap Sam.

"ini makanlah" jawab bibi sambil meletakkan piring dengan makanan yang sama dengan Suri tapi dengan porsi yang lebih banyak.

"apakah tuan Dominic tidak sarapan?" tanya Suri.

"tuan jarang tinggal disini, tuan lebih senang tinggal di apartemen nya, dan karena kita memiliki tamu yaitu kamu, maka tuan meminta bibi datang untuk memasak" jelas Sam.

"ya nona, biasanya saya akan datang seminggu sekali bersama beberapa karyawan lainnya untuk membersihkan rumah ini" lanjut bibi sambil tersenyum.

Suri mengangguk dan merasa sedikit kecewa, sejujurnya dirinya ingin bertemu tuan Dominic, walaupun hanya melihat pria itu akan membuat Suri merasa senang, saat ini boleh dikatakan tuan Dominic merupakan orang yang dikaguminya.

"habiskan sarapan mu, setelah ini kita pergi mengurus dokumen perjalananmu" kata Sam sambil menghabiskan makanannya.

Setelah selesai sarapan, Suri mengucapkan terima kasih pada bibi dan pamit mengikuti Sam.

Didalam perjalanan, Suri bertanya pada Sam "apakah kamu tinggal disini?".

"saya tinggal dimana tuan Dominic tinggal, dan untuk saat ini saya tinggal di sini karena tuan Dominic meminta saya menjadi pengasuh mu" Jelas Sam sambil tersenyum.

"mengapa tuan Dominic sering menghabiskan malamnya di tempat saya bekerja dulu?" tanya Suri penasaran, tuan Dominic memiliki rumah mewah dan apartemen yang seharusnya semewah rumah ini. Suri tahu tuan Dominic adalah pelanggan VIP rumah bordil mereka dan bisa semalaman berada di sana untuk menyendiri.

"bukankah kamu terlalu banyak bertanya mengenai tuan mu?" balas Sam yang sedang mengemudikan mobil.

"hanya penasaran, jika saya memiliki rumah seindah ini, saya akan sangat senang menghabiskan waktu di rumah" jawab Suri jujur.

"hmmm... baiklah, karena saya yakin kedepannya juga dirimu akan menjadi orang kepercayaannya maka saya akan memberitahu padamu apa yang saya ketahui"

"saya tidak tahu jelasnya seperti apa, namun dahulu tuan jatuh cinta pada salah satu kembang di sana"

"saat itu tuan masih muda dan belum memiliki kekuasaan penuh seperti saat ini, semua hal dikendalikan oleh ayahnya"

"hal hal menjadi buruk, baik karena penolakan dari pihak keluarga dan juga musuh musuh tuan yang mengambil kesempatan itu"

"wanita itu meninggal dalam kecelakaan, namun tuan yakin itu bukan kecelakaan tapi tidak ada yang bisa dilakukan karena pihak berwenang telah memutuskan itu murni kecelakaan dan kasus ditutup"

"saat ini setelah ayahnya meninggal dan tuan memegang penuh kendali bisnis keluarga Qin, tuan bersumpah tidak akan mencintai wanita manapun"

"karena tuan pernah berkata, mencintai seseorang akan menjadi kelemahannya" Jelas Sam kepada Suri.

"dan untuk dirimu gadis kecil, sedikit nasehat saya berikan, jangan pernah jatuh cinta pada tuan karena itu dilarang dan akan merugikan dirimu"

"dan jika dirimu menjadi orang kepercayaannya maka berarti separuh nyawamu sudah diserahkan kepadanya"

"namun saya yakin jika kamu memanfaatkan otak brilian mu maka umurmu akan panjang"

"jangan seperti diriku yang mengandalkan tenaga, karena saya adalah perisai tuan, sebelum tuan terluka maka saya yang harus menahan luka itu, dan sebelum tuan meninggal maka saya yang harus meninggal terlebih dahulu" lanjut Sam sambil mempererat genggaman di kemudi mobil.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel