Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 6 Bertarung tanpa Darah

"Saya tidak akan membiarkan diri saya kalah dengan seorang Putri Mahkota yang lemah seperti anda."

Li Shang Chen meletakan pisau belati tersebut dileher Yu Qian, dan tidak akan melepaskannya sampai dia melepaskan pedangnya yang semakin ditekan pada dadanya saat ini. Li Shang Chen kembali berkata, "Apa kau benar-benar akan membunuhku?"

Yu Qian memberinya wajah dingin dan seperti tidak ingin mengampuninya, Yu Qian menancapkan Xue Yue pada jantung Li Shang Chen. Dari kelihatannya, Li Shang Chen masih bisa bernafas dengan baik dan tidak terlihat sedikitpun seteguk darah yang telah dimuntahkannya saat ini. Jantungnya sama sekali belum tertusuk oleh pedang Xue Yue sedangkan pisau belati ditangan Li Shang Chen terus ditekan pada leher Yu Qian dan tidak menyentuh uratnya sama sekali.

Yu Qian berkata dengan dingin, "Senang sekali bertemu dengan lawan yang sepadan denganku. Darimana kau mendapatkan pedang pusaka seperti itu? Bagaimana caramu untuk membunuh kedua jenderal pilihan Kaisar?"

Li Shang Chen tertawa kecil dan langsung menjawab, "Kau pikir, bagaimana aku bisa mendapatkan pedang seperti itu? Dan apakah kau yakin dengan apa yang kau katakan saat ini jika aku ini sama sepertimu yang akan menjadi lawan yang sepadan denganmu?"

Pedang Xiaye tiba-tiba bergerak dengan sendirinya dan mengarah ke arah Yu Qian yang sedang duduk di atas tubuh Li Shang Chen.

Yu Qian bergerak menghindari serangan tersebut dan mendarat tepat di depan singgasana Kaisar. Yu Qian menjadi waspada dan memulai gerakan mendasar untuk menyerang lawannya.

Li Shang Chen tampak tenang dan masih bisa berdiri dengan kedua kakinya. Luka yang ada pada dada kirinya sebelumnya, telah pulih dengan perlahan saat dia kembali menyentuh pedangnya.

Li Shang Chen berkata, "Apa Nona Yu tahu, keunggulan seseorang jika memiliki pedang pusaka yang berasal dari lapisan keempat alam iblis seperti apa?" Setelah jeda sejenak Li Shang Chen kembali melanjutkan, ",... Xiaye, mungkin Nona Yu sangat penasaran bagaimana aku bisa mendapatkan pedang ini, tidak seperti anda yang mendapatkannya sebagai hadiah dari surga karena telah melindungi daerah perbatasan dari pengguna 'Magical Beast', aku mendapatkannya sebagai warisan orang tuaku yang sudah lama meninggal karena, orang-orang kaisar Wu yang menuduh kami sebagai pembunuh perdana menteri mereka tanpa adanya bukti yang jelas!"

Setelah mengatakannya pada dirinya sendiri, Li Shang Chen menjadi marah dan mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk melawan Yu Qian dan berniat untuk membalaskan dendam orang tuanya pada negara Yi Ju yang telah berbuat tidak adil padanya.

Pupil mata Li Shang Chen berubah drastis menjadi merah menyala, serta urat-urat di tangannya seperti keluar dan menghubungkan antara tubuhnya dengan Xiaye. Cahaya merah menyala, keluar dari celah-celah istana dan membuat seluruh orang yang melihatnya akan gemetar ketakutan melihat cahaya kematian tersebut.

Leluhur sekte iblis merupakan seorang mantan Dewa yang dikeluarkan dari alam surga dan kemudian menyerang dua alam berbeda sekaligus menggunakan pedang arwahnya yang mengeluarkan cahaya yang sama seperti apa yang ada disini. Mungkinkah, pedang leluhur mereka ada pada orang ini?

Pedang Xue Yue yang juga memiliki perasaan terhadap tuannya yang semakin terancam, mengeluarkan cahaya biru menyala dan membuat seisi ruangan tersebut menjadi dingin dan biru. Mungkin menurutnya, api bisa dipadamkan dengan menggunakan air atau es tapi, jika jumlah api itu yang lebih banyak, mungkin saja air akan kering sedangkan es akan meleleh dan hancur.

"Bagaimana? Bagian mana yang harus dilumpuhkan terlebih dahulu?" Batin Yu Qian yang pandangannya teralihkan dengan pedang Xue Yue yang semakin memancarkan pesonanya, membuatnya meyakinkan diri dan memulai pergerakan sedikit.

Yu Qian melompat ke udara dan melakukan gerakan memutar untuk membuat Li Shang Chen bingung dengan pergerakannya. Saat dia sudah berada di belakang, Yu Qian melesat bergerak cepat menikam Li Shang Chen dari belakang dan akhirnya berhasil diketahui olehnya.

Li Shang Chen tertawa kecil dengan memegang ujung pedang Yu Qian menggunakan tangan kosong. Darahnya yang menetes, berubah menjadi sebuah cahaya merah yang membuatnya terasa semakin kuat dibandingkan dengan sebelumnya.

Yu Qian menemukan sebuah keputusan dalam pikirannya. Jika yang menjadi kekuatannya sebenarnya adalah darahnya sendiri itu berarti, harus dikalahkan tanpa mengeluarkan darah dari dalam tubuhnya. Tapi, bagaimana dia bisa melakukannya?!

Yu Qian kembali melompat menjauh melepaskan pedangnya dari tangan Li Shang Chen. Yu Qian mulai berpikir bagaimana cara mengalahkannya tanpa mengeluarkan darah, namun suara bisikan itu membuatnya terganggu. Seorang laki-laki dewasa seperti sedang membisikannya sesuatu yang mengatakan, "Bekukan!"

Apa maksudnya "Bekukan" itu?

Li Shang Chen akhirnya bergerak cepat, dari tempatnya yang sebelumnya, langsung berada di depan Yu Qian dan langsung menendang tubuhnya menggunakan kakinya hingga merusak sedikit dari dinding ruangan tersebut.

Li Shang Chen sengaja tidak ingin menggunakan pedangnya karena dia ingin bersenang-senang terlebih dahulu dibandingkan dengan membunuhnya lebih cepat.

Li Shang Chen melompat ke udara dan mengubah fungsi tangannya menjadi tajam seperti pedang yang saat ini sudah mengarah ke arah Yu Qian yang masih berada ditengah-tengah kepulan debu yang berterbangan.

Pedang Xue Yue yang merasakan kemampuan spiritual yang sangat besar, mampu bergerak dengan sendirinya dan menghadang tangan Li Shang Chen untuk menyentuh tuannya. Saat ini, Yu Qian sudah mengeluarkan seteguk darah yang cukup banyak karena punggungnya yang menghantam dinding ruangan Kaisar hingga hancur menjadi puing-puing yang berantakan.

"Jika saja saya mengerti apa maksud bekukan dari orang yang membisikkannya padaku. Mungkin saya tidak akan terluka parah seperti ini." Batin Yu Qian yang masih memandangi Xue Yue yang bertarung sendirian.

Yang dimaksud bekukan, atau membeku apa itu berarti membekukan tubuh seseorang yang masih hidup? Tapi, itu sama saja dengan membunuhnya tapi, saya sama sekali tidak berniat untuk membunuhnya. Kalau begitu,...

Yu Qian mengeluarkan selembar kertas mantra kosong dari dalam kantung spiritualnya, dan menuliskan menggunakan tangannya sebuah mantra yang tertulis "Bing Tian"[1] yang ia letakkan di atas kepalanya dan membuatnya terhenti seperti membeku sementara.

[1] Bing Tian, mantra yang digunakan oleh para leluhur pulau es untuk menyegel seekor 'Magical Beast' Yeti yang bersembunyi didalam gua paling dalam dan terkadang mereka menyerang saat sudah masuk musim berburu.

Cahaya merah yang menjadi aliran spiritual yang mengalir di tubuhnya, hilang perlahan dan saat pedang Xiaye dijatuhkan, Li Shang Chen menjadi tidak sadarkan diri dan tidak sengaja membuat dirinya jatuh di atas bahu Yu Qian yang masih berada di depannya saat itu.

Berselang dengan jatuhnya Li Shang Chen yang berhasil dikalahkan olehnya, seorang pengawal jenderal mendatanginya dan mengatakan hal penting padanya, "Nona! Para mafia itu berhasil dikalahkan dan kami juga berhasil membunuh pemimpin mereka."

Yu Qian langsung menjawab, "Tahan mereka."

Pelayan tersebut membungkuk dan berkata, "Baik, Yang Mulia. Tapi, bagaimana dengan orang yang sedang bersama anda saat ini? Apakah dia juga akan mendapatkannya setelah membunuh kartu andalan Kaisar?"

Yu Qian berpikir sebelum menjawab, "Mungkin nanti. Biar saya yang akan membereskan yang satu ini."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel