Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

3

Pagi ini Caera pergi ke sebuah tempat, ia akan menemui satu-satunya sahabat dekat yang Calya milikki.

"Selamat pagi, apakah Crystin Andellya ada?" Caera bertanya pada pelayan yang tengah membersihkan meja di restoran yang Caera datangi.

"Itu aku. Kau siapa?" Caera menemukan orang yang tepat.

"Bisa kita berbicara sebentar?" Caera harus mencari tahu tentang kakaknya.

"Sebentar." Wanita itu meninggalkan Caera dan kembali lagi setelah meletakan alat bersih-bersihnya.

"Kita keluar saja." Ajaknya.

"Jadi kau siapa? Ada apa mencariku?"

"Aku adik Calya Qaissarra."

"Ah, ternyata kau adik Calya. Bagaimana dengan pekerjaan kakakmu di LA? Ah, dia sombong sekali padaku, bahkan dia tidak memberikan ucapan selamat tinggal padaku secara langsung."

"LA?" Caera menaikan alisnya. Dari yang ia nilai, sahabat Kakaknya ini juga tidak mengetahui tentang kematian kakaknya.

"Benar, dia bekerja di LA, kan? Bahkan dia tidak menyelesaikan kuliahnya karena sudah mendapatkan pekerjaan yang bagus. Aku kecewa padanya karena tidak pernah menghubungiku selama ini."

"Siapa yang mengatakan Kakakku kerja di LA?"

"Aku menerima pesan singkat darinya, dan pihak kampus juga mengatakan kalau Calya sudah berhenti kuliah."

Caera diam, ternyata para pembunuh itu membuat cerita yang berbeda.

"Ada apa? Apakah terjadi sesuatu pada Calya?" Crystin menatap wajah kaku Caera.

"Tidak, aku hanya ingin mengatakan kalau Kakakku sangat menyayangimu. Maafkan dia karena tidak sempat mengatakan selamat tinggal padamu. Aku permisi, jaga dirimu baik-baik." Setelahnya Caera meninggalkan Crystin yang bingung. Ada apa dengan adik sahabatnya itu? Kenapa terlihat aneh?

"Siapapun kalian, aku akan mendapatkan kalian. Bagaimana bisa kalian melakukan hal itu pada Kakakku dan tetap hidup dengan baik. Kalian akan segera mendapatkan kematian yang mengerikan." Caera merasa dunia begitu tidak adil, bagaimana bisa tidak ada satu orangpun yang tahu kalau kakaknya telah tiada.

Caera memutuskan untuk ke kampus tempat kakaknya mencari ilmu, ia menanyakan perihal bagaimana kakaknya berhenti kuliah dan masih sama, ternyata itu hanya dari sebuah pesan.

Usai dari menanyakan perihal kakaknya, Caera segera melangkah keluar dari sana. Dugh,, ia menabrak bahu seseorang. Tak ada suara, Caera menaikan pandangan matanya.

Aldith Keyshawn, Caera menemukan pria yang digilai oleh Kakaknya. Shawn yang ditabrak Caera tidak begitu peduli, ia pikir itu hanya mahasiswinya yang sedang mencoba untuk menarik perhatiannya. Bahkan Shawn tidak melihat ke wajah Caera lagi, ia memang tidak tertarik pada wanita manapun di dunia ini, lagi.

♥♥

Pukul 1 pagi Caera sengaja belum tertidur. Ia duduk di lantai marmer sebelah ranjangnya. Malam ini ia akan memanggil roh kakaknya lewat sebuah cara memanggil roh. Caera mematikan lampu, ia hanya menggunakan beberapa lilin untuk menerangi tempat itu, setelahnya ia membuka papan Ouija, ia memulai ritual pemanggilan roh kakaknya. Ada hal yang ingin ia tanyakan pada kakaknya tentang 6 orang lain yang membunuh kakaknya.

"Kak, siapa saja orang yang telah membunuhmu?" Caera bertanya pada roh Calya yang sudah hadir tapi tak terlihat di ruangan itu.

Planchette bergerak, satu persatu huruf dihafal Caera dengan baik.

"Aiden Uinseann." Caera sudah menggabungkan huruf-huruf tersebut.

"Orang selanjutnya?"

Planchette bergerak lagi.

"Kakak ingin aku membunuh orangnya satu persatu?" Tanya Caera setelah ia menggabungkan huruf yang mengatakan satu per satu.

Plachette bergerak membentuk kata 'yes'

"Baiklah, aku akan bertanya padamu lagi setelah menyelesaikan Aiden."

Selanjutnya Planchette bergerak ke bye yang artinya roh Calya meninggalkan tempat itu.

"Aiden Uinseann, kita akan bertemu sebentar lagi." Caera mungkin tidak terlihat seperti pembunuh tapi yang harus diketahui adalah bahwa Caera memiliki sisi psychopat yang sejak 10 tahun lalu sudah disembuhkan oleh seorang dokter kejiwaan. Caera tidak pernah membunuh orang tapi untuk beberapa kali ia pernah membunuh hewan secara brutal. Dan saat ini sisi psycopath itu bisa saja kembali, Caera mempunyai alasan kuat untuk mengembalikan sisi kejam dalam dirinya. Sisi yang bahkan tak akan orang lain pikirkan berada dalam diri seorang wanita cantik seperti Caera.

♥♥

Pagi ini Caera sudah berselancar di dunia maya, ia mencari tahu mengenai seorang Aiden Uinseann. Tidak susah mencari seorang Aiden karena pria itu sangat terkenal. "7P Nightclub." Caera menemukan dimana ia bisa melihat Aiden. Well, malam ini Caera akan bertemu secara langsung dengan seorang Aiden.

Caera mematikan komputer milik kakaknya, ia segera mengambil tas dan juga mantelnya. Suasana di Berlin saat ini adalah musim dingin jadi ia harus mengenakan pakaian hangat agar tidak mati kedinginan. Caera keluar dari apartemen kakaknya, turun ke lobby dan menyetop taksi. Ia akan ke mall sekarang, mencari pakaian yang akan ia gunakan malam ini. Caera menemukan tabungan milik kakaknya, ia akan menggunakan uang itu untuk menjerat para pembunuh kakaknya. Caera memang sudah terlahir cantik namun untuk mendekati pria-pria seperti itu Caera harus lebih dari sekedar cantik. Ia harus merubah penampilan sederhananya menjadi liar, sexy dan memukau. Kecantikan adalah modal utama untuk menjerat para pria.

"Akan aku lakukan apapun untuk membuat mereka mengalirkan darah mereka, sekalipun itu artinya aku harus menyerahkan tubuhku pada mereka. Well, aku akan sangat menyukai permainan ini. Permainan siapa yang lebih dulu menemukan dan siapa yang lebih dulu kalah." Caera benar-benar kembali ke dia yang 10 tahun lalu, namun bukan hewan yang akan ia bunuh secara brutal saat ini melainkan manusia. Tapi Caera tidak bisa menyebut orang-orang itu manusia karena mereka lebih bertingkah ke sifat hewan.

Sesampainya di mall, pramuniaga mendekati Caera, membantu Caera menemukan pakaian yang ia inginkan.

"Aku ingin yang ini, ini, ini,,," Caera membeli banyak pakaian, ia menghabiskan uang tabungan kakaknya hanya untuk membeli pakaian, tas, sepatu dan aksesoris lainnya.

Setelah berbelanja Caera memutuskan untuk ke salon. Ini adalah pertama kalinya Caera mendatangi salon kecantikan mahal, biasanya dia hanya datang ke salon untuk memangkas rambutnya, hanya itu saja tapi kali ini Caera datang untuk mempercantik dirinya, mengubah tatanan rambutnya namun Caera tidak ingin merubah warna rambutnya yang berwarna coklat kemerahan. Warna rambut yang sangat pas dengan warna kulitnya yang seputih salju.

Setelah beberapa saat Caera sudah selesai merubah penampilannya. Caera menyukai tatanan rambut barunya yang hanya sepunggungnya. Ia harus merelakan beberapa centi meter rambutnya terpotong tapi untuk hasil yang sebaik ini ia juga tidak akan menyesal. Perawatan kuku dan kulitnya juga sudah selesai, ia merasa tubuhnya lebih segar dan nampak cerah. Ia tidak akan membuang percuma uang kakaknya, ia akan menggantinya dengan darah Aiden.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel