Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab.4. Pelaku Pemadaman Listrik

*Kejadian petang kemarin*

Kampus FKH sudah sunyi senyap, lampu taman pun dinyalakan karena senja mulai turun. Pria itu melirik ke arah mobil HRV merah yang masih berada di parkiran timur Gedung Patologi Anatomi. Gadis cantik dan seksi itu masih belum pulang, pikirnya.

Sejak sebulan yang lalu ada dosen baru yang masih muda dan cantik, berbeda dengan dosen dosen FKH yang sudah tua dan tak menarik. Mayoritas dosen perempuan di fakultas ini penampilannya seperti kutu buku, dosen baru itu sangat berbeda.

Pria itu sudah mengabdi di kampus kedokteran hewan selama 5 tahun belakangan. Kegiatannya monoton dan membosankan, tapi lumayan dia bisa cuci mata melihat mahasiswi yang masih muda dan energik. Terkadang dia juga bisa menggoda mahasiswi yang butuh bantuannya karena dia memegang kunci semua ruang kuliah. 

Sepertinya hari ini dia bisa mengerjai dosen baru yang cantik itu, Bu Laura. Dia mau tahu apa yang akan Bu Laura lakukan seandainya listrik dipadamkan. Wanita yang ketakutan biasanya mudah ditaklukkan. Mungkin dia bisa memeluk dan grepe-grepe kalau Bu Laura ketakutan dalam kegelapan.

15 menit berlalu wanita itu belum keluar gedung PA.

30 menit berlalu masih juga belum muncul!

Satu jam berlalu masih belum keluar juga, wanita itu betah benar gelap-gelapan di dalam sana. Pria itu mulai gelisah karena rencananya gagal.

Plan B. Pria itu menggembosi ban mobil HRV merah milik Bu Laura dalam kegelapan, tidak akan ada yang tahu. Nanti setelah listrik menyala pasti Bu Laura akan bergegas pulang, dia akan memukul tengkuknya hingga pingsan. Pasti mantap sekali bisa menikmati tubuh seksi yang tak berdaya itu di dalam mobil HRV.

Pria itu pun terkekeh tak sabar menunggu wanita itu muncul, dia menunggu di balik rerumpunan tanaman hias di parkiran.

Lampu sudah mulai menyala kembali. Ya, sesuai dugaannya Bu Laura berjalan menuju ke mobilnya. Tapi sialan! Kenapa ada mahasiswa laki-laki itu?! Perawakan mahasiswa itu tinggi kekar berbeda dengan perawakannya yang pendek gemuk.

Dia pun mengawasi saat Bu Laura dan mahasiswa laki-laki itu naik ke mobil Fortuner putih yang parkir di bagian barat gedung PA di dekat pohon palem. Mobil Fortuner putih itu pun melaju meninggalkan kampus.

Pria itu kecewa berat karena rencananya gagal total. Tapi itu justru membuatnya semakin terobsesi untuk mendapatkan tubuh Bu Laura. Dia akan membuat rencana lain kali ketika Bu Laura kerja lembur lagi. Dia tahu betul kalau Bu Laura itu gila kerja, pasti akan banyak kesempatan untuk menjebaknya. Tunggu saja tanggal mainnya!

"Pak Udin!" panggil sosok di belakangnya.

"Eh Pak Dekan. Ada apa Pak?" jawab pria itu yang baru pulih dari rasa terkejutnya.

Pak Charles menghampiri Pak Udin dan bertanya, "Tadi mati lampu lama sekali, Pak, ada apa?"

"Oo oh ... ada yang konsleting, Pak. Tadi lama mencari gangguannya sumbernya dimana jadi lama nyala lagi listriknya. Sudah aman kok Pak kalau sekarang, tidak perlu kuatir," jawab Pak Udin mengarang cerita supaya Pak Charles tidak curiga.

Dia tidak menyangka kalau dekan belum pulang juga selarut ini. Bukannya dia punya posisi nomor satu di kampus ini, ngapain lembur seperti pegawai rendahan saja seperti dirinya yang harus kerja keras bagai kuda?!

"Baiklah kalo sudah aman. Saya pulang dulu ya Pak Udin. Mari ...," sahut Pak Charles seraya berjalan ke arah mobilnya.

Pak Udin pun mengelus dadanya dengan lega. Dia sudah kuatir dekannya itu akan menaruh curiga kepadanya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel