Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Hamil

Yurika saat ini tengah kebingungan, pasalnya nomor sahabatnya tak bisa dia hubungi. Baginya Dara tak hanya sekedar sahabat namun seperti saudara kandung sendiri. Gadis itu bangkit setelah mendengar suara ketukan pintu, Yurika langsung membukanya dan melihat sosok Mike berdiri tak jauh darinya.

"Mike, kenapa kamu ke sini? " tanya Yurika heran.

Mike menghela nafas kasar, matanya menatap kearah Yurika dengan ragu ragu. "Apa Dara datang ke sini Yuri, apa dia menemui kamu? "

"Tidak, ini saja aku hubungi nomor dia gak aktif. " jawab Yurika yang masih bertanya tanya dengan kehadiran Mike. Tubuh Mike seketika lemas, pria itu mengepalkan tangannya kuat. Yurika merasa Mike dan Dara memiliki masalah, dia ingin bertanya namun dia urungkan.

"Sebenarnya ada apa Mike, apa kalian bertengkar hingga Dara marah? "

Mikepun mengatakan semuanya pada Yurika tanpa terlewat sedikitpun, Yurika sangat terkejut mendengarnya. Plak gadis itu melayangkan tamparannya, kecewa dengan sikap Mike pada Dara. "Dia pasti sangat kecewa dan marah sama kamu Mike, bagaimana kamu bisa tega pada Dara. " bentak Yurika emosi.

Yurika menangis, khawatir akan keadaan sahabatnya yang tidak dia ketahui. Dia ambil tasnya, bergegas ke luar di susul Mike, dia berniat mencari Dara sampai ke temu. Sebelumnya dia telah mengirim pesan pada sang suami. Inilah yang di takutkan, apa yang terjadi pada Dara menimpa dirinya, apalagi mantan kekasih suaminya telah kembali.

Dering ponselnya berbunyi

"Halo mas Gara, ada apa? " tanya Yurika lembut.

"Kamu perginya sama siapa sayang? " terdengar nada khawatir dari nada suaminya.

"Aku bareng Mike, kekasih Dara mas. " Yurika menjelaskan supaya suaminya tak salah paham, namun justru membuat Sagara geram dan cemburu.

"Suruh Mike berhenti, turun dan tunggu aku sampai di sana. " tegas Sagara. Yurika tak percaya akan ucapan suaminya, daripada berdebat dia meminta Mike berhenti. Mike menurut, Yurika turun dari mobil Mike. Wanita itu menunggu kedatangan sang suami, mobil berwarna hitam berhenti. Gadis itu masuk ke dalam, Sagara melajukan roda empatnya di susul Mike.

"Aku gak suka kamu berduaan dengan Mike!

"Tapi kami tidak melakukan apapun mas, kami hanya ingin mencari Dara. " keluh Yurika pelan. Setelah itu tak ada obrolan lagi, keduanya mencari Dara ke manapun tapi tak ketemu. Yurika mendesah kasar, setelah suaminya menghentikan mobilnya. Gadis itu memilih turun, kembali berusaha menghubungi Dara.

"Kamu di mana sih Dar, aku khawatir sama kamu. " Yurika berusaha menahan tangisnya, gagal menemukan sahabatnya. Sagara mendekat, menarik istrinya ke dalam pelukannya.

Pria itu kembali melajukan mobilnya setelah memindah posisi tidur sang istri, tiba di mansionnya Sagara segera membawanya ke kamar. Merebahkan tubuh istrinya di atas ranjang lalu ke luar sebentar.

"Kenapa Mike tega, kasihan Dara. " Sagara hanya diam mendengar penuturan istrinya, dia merasa tertohok mendengarnya. Setelah istrinya tenang, pria itu melepas pelukannya. Yurika tiba tiba merasakan pusing namun dia hanya diam, hendak ke dalam mobil tiba tiba tubuhnya limbung. Sagara menangkapnya, pria itu menjadi panik, memapah istrinya ke dalam mobil.

"Apa kamu sakit sayang? ".

"Entahlah mas, kepalaku pusing saat ini. " ucap Yurika dengan jujur.

"Kita ke rumah sakit ya? Yurika menggeleng, Sagara menghembuskan nafas berat, pria itu memangku sang istri. Dia menyuruh istrinya tidur Yurikapun menurut. Terdengar suara dengkuran halus, Sagara bernafas lega membelai pipi sang istri kemudian menciumnya sekilas.

"Ini Di mana. " Yurika berjalan tak tentu arah, menatap sekeliling dengan tatapan bingung. Terdengar suara tawa serta namanya di sebut, membuat gadis itu berjalan menuju ke sumber suara. Wanita itu terbelalak melihat Sagara bersama seorang wanita dalam posisi intim.

"Mas Sagara. " pekik Yurika marah.

Sagara dan wanita itu menoleh, pria itu justru tersenyum santai melihat kehadiran Yurika.

"Apa yang kamu lakukan sama wanita itu mas. " geram Yurika.

"Kekasihku telah kembali, aku tak menginginkan kamu lagi Yurika. Bagiku wanita yang pantas menjadi istriku adalah Bella, bukan kamu. " ujar Sagara tenang. Hati Yurika hancur mendengar pengakuan suaminya, tubuh wanita itu seketika lunglai dan hampir terjatuh.

Air matanya luruh, hatinya begitu sakit melihat suaminya bermesraan dengan wanita lain. "Aku mencintai kamu mas, bagaimana bisa kamu tega sama aku seperti ini. "

"Cinta tak bisa di paksa Yuri, bagiku hanyalah wanita pemuasku. " Yurika begitu tersayat mendengar penuturan pria yang dia cintai. Sagara dan Bella bangkit, meninggalkan Yurika sendirian, Yurika berteriak dan berusaha mengejarnya.

"Mas Gara jangan tinggalin aku. " racau Yurika.

Pluk

"Sayang bangun. "

Yurika langsung terbangun, menatap sendu suaminya lalu memeluknya erat. Sagara semakin kebingungan, apa yang telah di alami istrinya. "Mas jangan tinggalin aku, aku.. "

Melihat istrinya kembali pusing, Sagara segera menghubungi Dokter yang menangani penyakit. Tak lama dokter datang. segera memeriksa keadaan Yurika.

"Bagaimana keadaan Yurika dokter? "

"Selamat dokter Sagara, istri Anda tengah hamil saat ini. " ujar Dokter Reni. Sagara dan Yurika terkejut, keduanya tersenyum mendengar berita menggembirakan ini. Setelah dokter Reni pergi, pria itu memeluk istrinya, menciumnya dan menyapa calon anak dalam perut istrinya.

"Mas, aku hamil. " gumam Yurika yang masih tidak percaya.

"Iya sayang, kamu hamil buah hati kita. " balas Sagara tersenyum bahagia. Wanita hamil itu merasakan hangat kala tangan suaminya menyentuh perut ratanya. Dia tak menyangka akan secepat ini mengandung benih suaminya, pria yang dia cintai.

"Oh ya sayang, kenapa tadi kamu manggil manggil nama aku? "

"Aku bermimpi kamu ninggalin aku. " Yurika mengatakan apa yang ada dalam mimpinya, wanita itu tengah ketakutan sekarang. Sagara merasa tak percaya, istrinya begitu ketakutan kehilangan dirinya. Wanita itu meraih tangan suaminya, menghela nafas sejenak dan kembali menatap lamat wajah sang suami.

"Aku mencintai kamu mas, jika seandainya mimpi itu jadi nyata. Aku mungkin tak akan terlalu sakit kehilangan kamu, mengingat ada bagian dirimu dalam perutku mas. " ucapnya putus asa. Sagara menggeleng, tak suka dengan ucapan istrinya, pria itu kembali menyentuh perut sang istri.

"Sejak awal aku sudah tertarik sama kamu sayang, aku pernah berjanji pada diriku akan mendapatkan kamu termasuk menikahimu. Jika cara ini tak bisa, aku pernah berfikir untuk membuatmu hamil calon anakku. " Sagara menjelaskan tentang perasaannya pada sang istri.

"Aku mencintaimu sayang, setelah ini kita umumkan pernikahan kita sesuai janjiku kemarin! Mata Yurika berkaca kaca, memeluk tubuh suaminya dengan wajah bahagianya. Sagara membalas pelukan istri tercintanya, mulai sekarang dia akan mengawal istrinya ke manapun,dia tak tenang jika Yurika pergi sendirian.

Yurika melepas pelukannya, tersenyum manis pada sang suami. "Mas aku lapar, ternyata butuh asupan makanan setelah berdrama. " keluh Yurika yang di tanggapi kekehan oleh Sagara.

"Baiklah ayo turun, aku akan buatin makanan untuk kamu honey. " Yurika menjulurkan tangan, Sagara tersenyum lalu menggendongnya ke luar dari kamar. Keduanya pergi ke dapur, pria itu menaruh istrinya di kursi. Yurika senyum senyum sendiri, memperhatikan suaminya yang begitu lincah memasaknya.

"Seorang dokter tampan, kaya gagah perkasa dan pintar memasak, kamu benar benar suami idaman mas!

Sagara mengulum senyumnya, terus melanjutkan acara memasaknya. Dengan Sagara menanti, menunggu suaminya selesai memasak. Setelah selesai Sagara segera menyiapkannya, mengantarnya ke meja makan. Pria itu menyuapi istrinya dengan penuh kesabaran, Yurika terus menerima suapan suaminya.

"Aku kenyang hubby!

"Ya sudah minum dulu. " Sagara mengambil minuman untuk sang istri, Yurika meneguknya hingga tandas.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel