Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

DIPAKSA MENIKAH

Reina sangat khawatir Jeffir benar-benar akan memaksanya untuk menikah, sudah terbayang dibenaknya jika sampai itu terjadi penderitaannya selama ini tidak akan pernah berakhir.

"Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana caranya biar Iblis itu tidak menikahiku?" gumamnya menggigit bibir bawahnya.

Disaat Reina diselimuti kegusaran di dalam kamarnya, Jeffir malah bersantai menikmati coklat panas kesukaannya di temani oleh Cristian, asisten pribadinya di ruangan bersantai.

Pagi itu Jeffir sudah rapi dengan setelan jas berwarna silver, lengkap memakai songket di kepalanya. Lantaran, hari ini dia akan menikahi Reina karena tuntutan orang tuanya yang terus meminta cucu padanya, dan jika sampai dia tidak mengabulkan maka ia akan di jodohkan dengan pilihan orang tuanya itu.

"Bagaimana Cristian, apa kau sudah menghubungi Penghulu, dan make up artis apa dia sudah datang?" tanya Jeffir dengan suara dingin.

Cristian beralih menatap tuannya. "Sudah Tuan, mungkin dalam waktu satu jam ke depan penghulu baru datang. Make up artis juga sepertinya begitu,"

"Baiklah, kau atur semuanya. Saya akan menyelesaikan pekerjaan lebih dulu," Jeffir bangkit lalu beranjak menuju ruang kerjanya yang ada di Penthouse-nya.

Cristian pun mengangguk mempersilahkan tuannya, yang akan menyelesaikan pekerjaannya.

Saat itu ponselnya berdering, Cristian segera keluar Penthouse setelah menerima panggilan dari seorang make up artis yang akan merias Reina untuk hari pernikahan.

"Akhirnya kau datang juga, saya lega setelah menerima pesan dari Anda. Mari Silakan masuk,"

Cristian menyambut kedatangan make up artis ternama di kota ini, sebut saja namanya Keyra Larasati, dia adalah seorang yang andal dan profesional di bidangnya.

"Saya juga senang bisa membantu Anda Tuan Cristian, apalagi Bos kamu yang terkenal itu. Saya senang terlibat dengan Orang terkenal seperti Tuan Jeffir, di mana beliau?"

"Sudahlah, jangan bahas dia. Lebih baik ikut dengan saya untuk mempermak Gadis yang ingin dinikahi Tuan Jef,"

"Ah, iya mari," Keyra mengikuti langkah Cristian, menuju sebuah ruangan luas, dan megah untuk ukuran sebuah kamar.

Ceklek.

Reina terlonjak kaget saat mendengar sebuah pintu terbuka, dia menatap pada Cristian dan seorang perempuan yang cantik di ambang pintu.

"Mau apa kalian?" sentak Reina, ia tahu akan di paksa menikah dengan bosnya.

"Anda harus tenang, dan ikuti apa yang Tuan Jef perintahkan," Cristian memperingatkan.

"Saya tidak akan--,"

Suara Reina langsung menghilang, saat melihat Jeffir berdiri di belakang mereka, lidahnya terasa kelu merasakan ada hawa dingin mengintimidasi.

"Tidak apa? Kau mau membangkang lagi? Tidak cukupkah aku menghukum-mu?!" suara dingin itu menginterupsi.

Jeffir langsung beralih pada Keyra, dan memerintahkan. "Cepat dandani Gadis jelek ini, buat dia jadi lebih cantik!" seru Jeffir seraya memutar tubuh berbalik arah, tapi sedetik kemudian dia berbalik kembali, "Eh iya... jangan lupa pakaian Gaun pernikahan, aku akan menikahinya."

Keyra segera menurut, dan melakukan tugasnya. Sedang Cristian membujuk Reina agar mau di dandani untuk pernikahan itu.

"Sial!" umpat Reina memaki, "Pernikahan ini tidak akan pernah SAH!"

"Terserah apa katamu, dengan uang semuanya bisa, lebih baik kau diam jangan banyak bicara!" kesal Jeffir karena Reina tidak pernah menurut padanya.

***

Reina telah selesai di rias pengantin, dia teramat sangat cantik mengenakan gaun pernikahan berwarna putih, tubuh tinggi semampai, dan memiliki lekuk tubuh sintal bak model itu sukses membuat Jeffir tidak mengedipkan matanya sedikitpun.

"Sial! Rupanya Gadis ini sangat Cantik," gumam Jeffir meneguk ludahnya, sayangnya perempuan itulah yang telah dia rampas kehormatannya secara paksa.

Cristian, dan Keyra menuntun Reina menuju Jeffir. "Bagaikan Tuan, apa kau suka dengan mahakarya tangan saya?" Keyra meminta pendapat pada Jeffir.

"Lumayan, perempuan ini ternyata tidak memalukan," Jeffir berdusta atas kecantikan itu.

'Aku sama sekali tidak menginginkan kau memujiku, dasar Iblis!' umpat Reina merutuki Jeffir dalam hati.

"Syukurlah, kau suka Tuan. Sepertinya tugasku selesai, izinkan saya pamit masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan." pamit Keyra pada Jeffir.

"Tunggu sebentar saya transfer Sallary untukmu," Jeffir mengeluarkan ponsel, dan mentransfer sejumlah uang ke rekening make up artis itu.

"Sudah masuk Tuan, terima kasih," Keyra lantas berterima kasih. Kemudian meninggalkan Penthouse megah itu.

Sementara itu, Reina dipaksa menuju ke sebuah aula oleh Cristian berjalan bergandengan tangan dengan Jeffir.

Reina tidak bisa menolak, apalagi melarikan diri dari cengkraman pria yang dia anggap iblis ini.

Tiba di aula, Reina tercengang melihat semua orang berada di sana, terlebih lagi Reina tidak menyangka di sana juga ada seseorang yang dia kenal, seseorang yang telah mengajaknya bekerja di perusahaan JEFF GROUP, dan ternyata orang itu turut andil dengan penderitaannya selama ini.

"Tante Belinda?" Reina senang melihat Belinda, dia adalah Tantenya. Satu-satunya keluarga yang dia punya di kota ini setelah kedua orang tuanya meninggal.

Sementara Jeffir hanya tersenyum melihat Reina yang begitu polos itu terhadap Belinda.

"Tante bebaskan aku dari sini, aku tidak mau menikah dengan Pria Iblis ini, dia menyiksaku Tante," lirih Reina meminta pertolongan pada perempuan yang ia pikir akan mengasihaninya.

Namun, Belinda mendorong Reina pada Jeffir. "Gadis bodoh, kau sudah menjadi miliknya. Mana mungkin saya akan membebaskanmu!"

Reina bingung saat itu, dia tidak tahu mengapa Belinda bersikap seperti ini padanya.

"Tante, tol-tolongggg saya..."

"Ssst!" Hentikan drama ini, lebih baik kau duduk. Kita akan Menikah, dengar Gadis bodoh kau masih juga kurang paham, kau telah dijual Oleh Tantemu dengan harga yang sangat fantastis, jadi kau sekarang milikku!" Jeffir memperjelas status Reina.

Kini Reina tahu bahwa dia telah dijual, dan diperbudak oleh tantenya sendiri, dari mulai pertama bekerja ke perusahaan ini, dan saat pulang kerja di tinggal begitu saja oleh tantenya, sekarang terjawab semua kebingungannya selama ini.

Reina hanya bisa pasrah, dan menangis di saat pernikahannya, sementara penghulu menikahkan mereka karena sudah menerima bayaran dari Jeffir.

Jeffir duduk berdampingan dengan Reina, berjabat tangan dengan penghulu mengucapkan kalimat sakral, menikahi Reina meski secara paksa.

Saat Jeffir mengucapkan kalimat itu dengan lantang, Reina menangis. Tangisannya semakin kencang apalagi setelah mendengar semua orang yang jadi saksi mengucapkan selamat pada mereka.

Satu persatu dari mereka kembali meninggalkan tempat itu, begitu juga dengan Reina yang dipaksa kembali ke Penthouse.

Hari pun mulai berganti sore, ketika itu Reina tengah duduk di atas ranjang yang bertaburkan kelopak bunga mawar merah. Muncul kembali rasa khawatirnya, penuh ketakutan semakin memuncak.

Ceklek!

Reina terlonjak saat sebuah pintu terbuka, dia berdiri dan menatap pada seseorang yang muncul di ambang pintu.

"Mau apa kau?!" Reina mencengkram gaunnya, ia pun mulai meningkatkan kewaspadaannya kembali.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel