Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

BENAR-BENAR PEDULI

"Jangan bodoh! Aku benar-benar peduli padamu, atau kau berniat untuk mati?" sungut Jeffir dingin, dia tidak peduli kalau kata-katanya itu terdengar sangat kejam, dan bisa membuat Reina semakin marah besar. Lantaran, membujuk dengan lembut itu bukan sifat pria angkuh ini.

Benar saja Reina sangat marah, dan menatapnya dengan tajam. Namun, tidak berbicara apapun lagi untuk membalas pria angkuh di hadapannya. Ia tahu kalau kondisinya buruk saat ini.

"Bisakah kau pergi dari hadapanku saat ini?!" usirnya dengan murka.

Jeffir bangkit tidak memperdulikan pengusiran itu, dia meraih ponsel di sakunya dan mencari kontak asistennya untuk menghubungi dokter. "Halo, Cristian. Panggilkan Dokter datang kemari!" perintahnya lewat sambungan telepon.

Awalnya Reina menolak untuk dirawat tapi, setelah mendapatkan tatapan intimidasi dan ancaman akan diperkosa akhirnya dia diam pasrah terhadap Jeffir yang bersedia memanggilkan dokter untuknya.

Reina terdiam pasrah saat dokter mulai memasang infus di tangannya, tapi dia menolak jika dirawat di ruangan lain, dia lebih memilih dirawat di kamar ini.

"Apa perlu dia dirawat di Rumah sakit Dok?" tanya Jeffir menatap pada sang dokter. Namun, Reina menolak dengan tegas.

"Tidak! Aku tidak mau dirawat di Rumah Sakit, kalau tidak di Rumah saja." tolak Reina masih marah pada Jeffir.

"Dasar keras kepala!" sungut Jeffir kesal, lantaran istrinya itu tidak mau diperhatikan olehnya. Padahal, dia sudah sangat perhatian, tapi tetap saja tidak di anggap.

Jeffir duduk di sofa samping kamar tidurnya, dan menghela nafasnya dengan lega saat melihat Reina mulai tenang. Tanpa di sengaja Reina berbalik menatap Jeffir saat membuka matanya, kini tatapan keduanya saling bertemu setelah itu Reina lantas berbalik dengan wajah masam.

Sementara Jeffir terkekeh geli melihat Reina yang seolah malu tapi marah padanya.

"Dasar Gadis kecil sombong," gumamnya tersenyum dengan bibir nyengir.

Reina sejak tadi terus berpikir, dan berencana untuk membujuk Jeffir agar mengasihinya. Hingga mau melepaskan dari belenggu pernikahan paksa itu.

Dia kembali berbalik menatap Jeffir, "Tu-tuan...,"

Jeffir berbalik ketika Reina memanggil namanya, dia senang bukan kepalang saat Reina memanggilnya dengan lembut. "Ya, ada apa Reina?"

"Tuan, asal Anda tahu saya bukanlah Perempuan rendahan yang seperti Anda pikirkan. Saya hanya seorang perempuan yang dijebak, sepertinya Anda harus memperlakukan saya layaknya seorang Perempuan pada umumnya, apalagi sekarang saya Istrimu, 'bukan bonekamu?"

Jeffir tak mengindahkan kata-kata Reina yang membujuknya. "Aku punya penawaran yang sangat bagus untukmu, aku pastikan kau tidak akan bisa menolak." sebuah seringaian tercetak jelas dibibir Jeffir Jefferson pemilik JEFF GROUP.

Sungguh saat itu bulu kuduk Reina meremang, dia merasa menyesal karena berusaha membujuknya, saat ini dia benar-benar yakin kalau Jeffir ini benar-benar pria iblis, yang tak berperasaan.

"Bagaimana Reina? Ini penawaran yang sangat bagus untukmu, meskipun kau tidak mau kau tetap saja tidak akan bisa menolak!"

Reina tertunduk lesu dengan tubuhnya yang masih lemah. Ya, walaupun demamnya mulai berangsur turun, kepalanya tidak terlalu berat dan sakit seperti beberapa waktu lalu.

"Apa yang kau maksud? Penawaran apa?" dia menatap Jeffir tajam, penuh tanya. Walau hatinya merasakan firasat buruk.

"Kau turuti semua keinginanku, patuh padaku sampai aku bosan padamu! Maka aku akan membiarkanmu hidup dengan mewah seperti wanita kaya pada umumnya! Bagaimana, saling menguntungkan bukan?" ucap Jeffir tanpa ragu seolah itu hanya hal kecil, dia pikir Reina seperti perempuan-perempuan di luaran sana yang haus akan kemewahan.

Mata Reina terbelalak lebar, antara kaget, tidak percaya dan marah. Ketika dia akan membuka mulut untuk berbicara, Jeffir buru-buru melanjutkan ucapannya. "Dan kudengar setiap harinya kau hidup susah, disiksa oleh Tantemu. Maka kalau kau setuju kau bisa menggunakan kekuasaan uangku untuk membalas semua perlakuan Tantemu, 'bagaimana Reina?" otak licik Jeffir terus memunculkan pernyataan, dan kenyataan yang dia sengaja cari tahu lewat penyelidikan Cristian.

"Ayolah Reina, lagi pula ini sangat menguntungkan!"

Tangan Reina bergetar terangkat, dan menunjuk Jeffir dengan mulut mendesis hebat murka pada pria tampan itu. Sementara wajahnya memerah hingga telinga.

"Kau... Beraninya, kau!" Reina menarik nafas berat, "Aku bukan Boneka, aku bukan barang yang bisa kau beli, dasar kau--,"

"Bisa apa? Kau bisa membalas Orang yang telah menyakitimu, membalas dendam pada Belinda. Hidupmu bergelimang harta, hasrat biologismu terpenuhi bercinta dengan Pria paling kaya di negeri ini, ingat Reina kesempatan tidak akan datang untuk kedua kalinya, apalagi pada Gadis jelek sepertimu!" Jeffir memotong kata-kata Reina, dengan membanggakan dirinya yang angkuh sukses membuat Reina semakin kesal padanya.

Reina tertegun dengan kata-kata Jeffir Jefferson, sekejam apapun perkataan pria itu, itu adalah sebuah kebenaran yang tidak bisa di pungkiri. Lantaran, Reina hanya lulusan SMA pekerjaan rendah dengan gajih termurah di perusahaan JEFF GROUP. Bahkan, dia pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga sebelum bekerja di perusahaan milik iblis itu.

"Harus sejauh inikah kau merendahkan derajatku?" ucapnya lirih, dia hanya menunduk meremas jemarinya menahan rasa marah, dan sakit hati atas perkataan pria kaya itu. Namun, dirinya tidak berdaya di hadapkan dengan situasi mencekik ini, bertahan sakit pergi pun sulit baginya.

Reina merasa seperti di dorong ke tepi jurang penderitaan paling dalam, dan hanya tangan iblis yang bersedia mengulurkan bantuan padanya, tapi dengan bayaran nyawanya. Baginya, seperti memakan buah simalakama tidak ada situasi yang menguntungkan untuknya.

"Justru karena aku 'menghargaimu, makanya aku menawarkan perjanjian ini? Bagaimana Reina?" tanya Jeffir terkekeh dengan dingin.

Pria itu sengaja menekankan kata menghargai untuk mempermainkan Reina dengan perasaannya. "Sejujurnya aku dapat membuatmu tertunduk padamu, tanpa harus melakukan penawaran konyol ini, tapi karena aku menghargaimu, ingin membantumu maka aku tawarkan hal yang merepotkan ini." tandas Jeffir lagi.

Reina masih diam seribu bahasa, dia masih menatap tajam pada pria yang mengimingi dengan sebuah kemewahan, harta yang tak habis-habisnya.

"Ayolah Reina pikirkan semua ini baik-baik, lagi pula kini kau berstatus Istriku, namamu tidak akan pernah tercemar sayang. Kau tahu uang yang aku tawarkan padamu bukanlah dalam jumlah sedikit, tapi tidak terhingga asalkan kau patuh padaku, dan bisa memuaskan ku. Satu hal lagi kau harus mempunyai Anak dariku!"

Penawaran Jeffir Jefferson tidak pernah terduga sebelumnya, Reina yang hanya diam saja membuat Jeffir semakin kesal.

"Baiklah Reina, aku beri kau waktu berpikir sampai besok, jika tidak ada jawaban maka kau akan tetap memperlakukan layaknya budak yang telah kubeli dari seseorang!" setelah itu Jeffir pergi dari kamar Reina dengan tangan kosong tidak mendapatkan jawaban yang dia inginkan.

'Kau pikir kau siapa Reina, beraninya kau membuatku menunggu seperti ini?' batin Jeff kesal.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel