Bab 10, Master Simbol?
Berkultivasi dalam Dao energy mental untuk membentuk ilusi sama dengan berkultivasi Energy Qi pertempuran. Energy mental kita harus kuat dan selalu berlatih untuk menjadi lebih kuat, bahkan untuk menciptakan ilusi dan tindakan lainnya. Terdapat beberapa peringkat dalam energy mental yang disebut master symbol, yaitu:
Master Symbol Segel terdiri dari Segel 1, 2, 3, 4, dan 5
Master Symbol Bumi terdiri dari Earth 1, 2, 3, dan 4
Master Symbol Surga terdiri dari Surga 1, 2, dan 3
Master Symbol keabadian terdiri dari Immortal 1 dan 2
Master Symbol Ilahi hanya 1 peringkat, yaitu Puncak Dewa."
Yi Zan menjelaskan, "Hanya dengan mencapai Master Symbol Segel 1, seseorang telah dapat mengolah ilusi dan memanipulasi keadaan, sehingga dalam situasi berbahaya, dia dapat menghindar sepanjang musuh yang dihadapi tidak memiliki tingkat kultivasi yang lebih tinggi."
“Itulah sebabnya seorang master symbol sangat disegani,” tambah Yi Zan.
“Kakak masih ingat perkataanku, bahwa hanya 1 dari 100.000 orang yang memiliki kemampuan mengolah energy mental. Meskipun memiliki energy mental, tanpa petunjuk dari seorang master sebagai guru, kemampuan tersebut akan sia-sia. Bahkan jika orang tersebut memaksa menggunakan energy mentalnya, dia bisa menjadi gila jika salah dalam memanfaatkan kemampuannya,” jelas Yi Zan.
“Jika begitu, mari kita latih kemampuanmu untuk membuat ilusi.”
Yi Zan kemudian serius membacakan teori tentang cara memanfaatkan kemampuan mental dan mempengaruhi orang untuk membuat ilusi. Berkat kecerdasan yang diberikan oleh insiden petir yang dialami Yuan Fen, dia dengan cepat memahami cara membuat ilusi.
Setelah sekitar satu dupa waktu berlalu, Yi Zan meminta Yuan Fen untuk mencoba mempraktekkan teori yang sudah dia dengar dan pahami.
“Coba, kakak, manipulasi kelinci di sebelah sana,” ucap Yi Zan dengan cepat membuat kelinci itu tidak bergerak dan membawanya ke depan Yuan Fen.
“Sekarang, kakak pekerja, cobalah menciptakan ilusi pada kelinci percobaan ini. Tatap matanya dan gunakan energy mentalmu. Jika kelinci tidak mau menatap matamu, gunakan energy mental dalam suaramu dan manipulasi kelinci itu,” instruksi Yi Zan.
Setelah menunggu beberapa saat, Yuan Fen berhasil memanipulasi pikiran kelinci itu. Kelinci tiba-tiba berkelakuan seperti seekor anjing, mengejar burung-burung kecil sambil menyalak tanpa henti.
“Hahaha!” Yi Zan tertawa terpingkal-pingkal melihat kelakuan kelinci yang berperilaku seperti anjing.
“Kembali...!!!” Suara Yuan Fen membentak, memerintahkan kelinci untuk kembali normal. Saat tersadarkan dari ilusi, kelinci itu terlihat linglung. Dengan ketakutan, dia berlari masuk ke semak-semak dan menghilang.
Yuan Fen tercengang melihat kemampuannya dalam mengolah energy mental. Sementara dirinya masih terpaku pada kemampuan baru ini, Yi Zan menambahkan, “Bahkan master symbol, saat pertempuran, bisa menciptakan ilusi seolah lawannya merasakan dan melihat dirinya tenggelam di lautan ombak. Jika tidak mampu menahan ilusi tersebut, lawan bisa benar-benar mati dengan kondisi seperti tenggelam di lautan.”
Yuan Fen semakin menyadari bahwa kemampuan dalam Dao pedang maupun Dao mental sangat berbahaya jika dikelola dengan baik dan sempurna. Pengalaman melihat Elf dalam pertempuran hujan malam membuatnya semakin bersemangat untuk meningkatkan kultivasinya. Pelatihan energy mental yang diajarkan oleh Yi Zan membuka wawasan baru baginya.
Dia menyadari bahwa dirinya masih jauh dari memiliki kemampuan yang cukup jika dibandingkan dengan kisah-kisah yang didengarnya dari Yi Zan.
“Baiklah, kakak Yuan Fen, saat ini, aku akan pulang ke puncak hijau. Silahkan berlatih energy mental dengan menyelesaikan 5 jenis talisman yang tadi aku sebutkan,” Yi Zan mengingatkan Yuan Fen.
“Talisman ini akan kita coba jual pada weekend Sekte Pedang Awan minggu depan. Tidak sabar rasanya mencicipi masakan di Kota Morning Star,” ucap Yi Zan sambil berlari pergi dan mengedipkan mata.
Meskipun bayangannya sudah hilang, suara kecil dan garingnya terdengar, “Dan jangan lupa untuk berlatih kultivasi hingga mencapai alam mortal 5. Teknik pedang Hati Semurni Teratai Salju dan pukulan Telapak Membelah Samudra juga perlu kau latih. Jangan sampai pada pertemuan berikutnya, kemampuan pedangku lebih maju daripada milikmu!” Yi Zan terdengar tertawa dari kejauhan.
Yuan Fen hanya tersenyum mendengar pesan dari Yi Zan. Bukankah Teknik pedang Hati Semurni Teratai Salju sudah dikuasainya dengan baik? Sedangkan pukulan Telapak Membelah Samudra? Hmm, ilmu pukulan itu sudah sangat dia kuasai. Jadi, yang terpenting sekarang adalah tetap berkultivasi pernafasan dan melatih energy mental untuk membuat 5 jenis talisman.
Yuan Fen memasuki pondoknya dan mulai berkultivasi untuk meningkatkan peredaran darah dan kultivasi energy mentalnya. Malam pun berlalu, tetapi dia tetap fokus pada kultivasi. Dengan pikiran yang tenang, dia merasa seolah-olah hal itu sebanding dengan perasaannya saat tidur. Namun, tanpa disadarinya, semua cultivator selalu melakukan kultivasi tertutup, sehingga waktu tidur tergantikan dengan kultivasi pernafasan.
Hari berlalu, waktu berjalan dengan cepat, dan atmosfer di seluruh Sekte Pedang Awan sangat gembira pagi itu. Semua murid dan elder sekte terlihat penuh semangat. Ini karena hari ini adalah hari weekend atau liburan bagi mereka, dan tujuan utamanya adalah Kota Bintang Pagi. Kota tersebut mungkin hanya kota kelas menengah di Wilayah Kekaisaran Great Ying, tetapi keindahannya memikat hati para murid yang sehari-harinya hanya berkultivasi atau menjalankan misi.
Semua orang membutuhkan hiburan, dan teriakan gembira murid-murid memenuhi udara sebagai ekspresi kegembiraan. Sekte Pedang Awan berjarak sekitar 100 km dari Kota Bintang Pagi, dan perjalanan yang biasanya memakan waktu dengan ilmu lari hanya butuh 15 menit jika menggunakan magical beast bernama Deer Beast.
Sekte menyediakan puluhan Deer Beast yang dapat menampung 50 siswa dalam satu perjalanan ke Kota Bintang Pagi. Namun, perjalanan ini tidak gratis, dikenakan biaya 2 poin kontribusi untuk sekali jalan, sehingga pulang-pergi memakan biaya 4 poin kontribusi. Meskipun biaya ini cukup besar bagi siswa, kegembiraan dan kesenangan yang dihadirkan di Kota Bintang Pagi membuatnya sebanding. Di sana, mereka dapat menjual item atau herbal yang mereka dapatkan selama menjalankan misi dan juga mengumpulkan poin kontribusi melalui tugas sekte.
Sementara itu, beberapa siswa keluarga kaya terlihat mengendarai magical beast pribadi sebagai kendaraan mereka.
Terlihat puluhan magical beast, baik tipe transportasi maupun kuda perang yang mampu berlari berjam-jam dengan kecepatan tinggi, dipamerkan untuk menunjukkan prestise masing-masing orang. Halaman pemukiman Sekte Pedang Awan saat itu sangat ramai dan riuh.
Dalam keramaian tersebut, Yuan Fen dengan sabar berdiri menunggu kedatangan Yi Zan, seorang gadis kecil. Tiba-tiba, sebuah magical beast indah berupa kuda bersayap mendarat di lapangan dekat tempat Yuan Fen berdiri.
"Kakak pekerja, ayo kita berangkat..." teriak Yi Zan dari atas winged horse tersebut.
Yuan Fen terkagum-kagum melihat penampilan elegan dan anggun Yi Zan yang menggunakan winged horse. Dia tak bisa menyembunyikan keheranannya. Siapakah gadis ini sebenarnya? Semua teknik yang dimilikinya begitu berkelas, bahkan alat transportasinya pun memiliki kelas yang tinggi.
Banyak mata yang tertuju pada Yuan Fen, seorang murid pekerja dengan penampilan sederhana, ketika ia melangkah menuju winged horse yang di atasnya duduk gadis kecil cantik berjubah siswa Sekte Pedang Awan.
"Apa yang kau lakukan? Dan dari mana kau mendapatkan magical beast seindah dan semahal ini?" bisik Yuan Fen saat menaiki winged horse itu.
"Tidakkah aku pernah mengatakan bahwa Master Puncak Hijau adalah kakekku?" Yi Zan memandang heran ke arah Yuan Fen.
Yuan Fen terkesiap. Ia tak menyangka selama ini bergaul akrab dengan seseorang yang memiliki koneksi besar dengan petinggi di Sekte Pedang Awan. Akankah ini merupakan titik balik bagi kejayaan Yuan Fen?
Bersambung