4
Kurt turun dari pesawat pribadinya bersama dengan Serge dan seorang wanita cantik. Wanita itu bukan wanitanya Kurt tapi wanitanya Serge. Mungkin hanya Serge yang menganggap wanita itu miliknya sementara si wanita tak pernah ingin menjadi milik Serge.
"Duluanlah, aku ingin berjalan-jalan sebentar." Kurt memberitahu Serge. Sudah lama ia tak ke Macau. Mungkin sekitar 4 bulanan. Terakhir Kurt ke Macau karena sebuah pertemuan dengan para mafia. Di Macau Kurt memiliki sebuah villa. Villa di tepi pantai dengan pemandangan laut indah yang biru.
Ia suka laut. Ia suka karena ayahnya juga menyukai laut begitu juga dengan ibunya. Kurt selalu menjaga setiap kenangannya bersama dengan orangtuanya.
Jika manusia normal mungkin saat ini Kurt akan menangisi kenangan yang tak mungkin bisa ia ulang lagi tapi Kurt bukan manusia normal, ia hanya memasang wajah dingin. Kilasan kenangannya dengan orangtuanya berputar di otak tanpa ada yang ia lewatkan.
Kurt melangkah mendekati lautan, ia berjalan makin jauh dari daratan. Sesuatu seperti ini sering Kurt rasakan. Tak ada alasan khusus, Kurt hanya suka menenggelamkan dirinya.
Cukup lama berdiri di kedalaman laut setinggi lehernya, Kurt kembali naik ke permukaan. Ia kembali ke Villa. Beberapa jam lagi pesta Ketua Chen akan dilaksanakan. Kurt tak punya hubungan apapun selain rekan bisnis dengan Chen yang menguasai pasaran Cina.
♥♥
Pesta Ketua Chen sama seperti pesta mafia lainnya. Mewah dengan undangan yang kurang dari 100 orang. Terdapat banyak pelacur di pesta itu. Chen memang selalu menyediakan pelacur untuk para tamunya.
Kurt menikmati pesta ketua Chen, ada alasan lain ia menikmati pesta itu. Summer, wanita itu ada disana. Kurt melihat sekilas wajah Summer di barisan pelayan. Wanita itu benar-benar tak sabaran. Kurt ingin tahu bagaimana Summer akan membunuhnya.
Kurt adalah tamu penting ketua Chen jadi ia mendapatkan tempat duduk tepat di sebelah ketua Chen. Selain itu ketua Chen menyukai Kurt. Andai saja ia memiliki anak wanita sudah pasti ia akan menikahkan Kurt dengan anaknya tapi sayangnya Chen hanya memiliki 3 anak laki-laki.
Dari arah jam 12 Summer mengarahkan senjata laras pendeknya ke arah jantung Kurt. Ia akan mencabik jantung Kurt dengan peluru panas senjatanya.
Wush.. Wush.. Dua peluru mengarah ke Kurt. Meski tahu Kurt tidak menghindar. Ia tersenyum, jantungnya masih baik-baik saja karena ia selalu mengenakan pakaian anti peluru dibalik tuxedonya.
Kini Summer menjadi pusat perhatian. Orang-orang Chen mengejarnya.
"Kau baik-baik saja, Kurt?" Tanya Ketua Chen yang merasa tak enak karena pembunuh berhasil masuk ke dalam pestanya.
"Aku baik-baik saja, Ketua. Aku harus menangkap wanita itu." Kurt bangkit dari tempat duduknya. Saat Serge ingin bangkit Kurt menyuruh Serge tetap duduk. Ia ingin Serge tetap berada di pesta. Itu akan lebih sopan untuk Ketua Chen.
Summer berlari dari kejaran orang-orang Chen. Jalan keluarnya sudah terblokir. Penjaga sudah bersiaga disana. Ia kini bersembunyi untuk mengatur siasat.
Tiba-tiba mulutnya dibekap, yang membekapnya adalah Kurt.
"Percobaan pertama atau kegagalan pertama, yang mana lebih suka kau dengar?" Kurt berbisik. "Harusnya saat ini aku biarkan kau tertangkap tapi masih ada 2 kesempatan lagi. Aku akan membiarkan kau mati setelah 2 percobaan. Ingat, jangan gagal lagi." Kurt menasehati Summer. "Sekarang diam dan ikuti langkahku." Kurt mengajak Summer. Ia tahu jalan keluar tersembunyi dari kediaman Chen.
"Lompatlah dan pikirkan dengan matang rencanamu. Jangan buat aku mengejekmu karena percobaan yang gagal."
Summer menatap Kurt dingin, pria ini benar-benar memuakan. Ia tak punya waktu untuk membalas hinaan Kurt. Ia melomat dari pagar beton belakang rumah Chen lalu berlari agar tak tertangkap.
"Terlalu tergesa-gesa." Kurt menilai Summer. Ia segera kembali ke pesta.
♥♥
Pagi ini Kurt sudah tiba di kediamannya. Ia tidak bisa berlama-lama karena banyak hal yang harus ia urus. Kurt memiliki banyak tempat yang harus ia kunjungi.
"Bagaimana dengan wanita kemarin? Kau tidak mengatakan apapun padaku." Serge bertanya pada Kurt yang berjalan di sebelahnya.
"Dia akan menunjukan dirinya beberapa hari lagi." Kurt sangat yakin, Summer akan mendatanginya lagi.
"Bagaimana jika dia benar-benar berhasil membunuhmu?" Serge khawatir.
"Maka aku tak sehebat yang orang bicarakan. Aku tewas ditangan seorang wanita."
"Siapa sebenarnya wanita itu? Tidak mungkin jika dia hanya seorang pekerja biasa di toko bunga. Dia menembakmu tepat di jantung. Bukan satu peluru tapi dua peluru." Setahu Serge dari identitas Summer wanita itu hanya pekerja di toko bunga yang namanya tidak terkenal sama sekali.
"Dia mungkin mengikuti pelatihan atau mungkin dia seorang agen."
Serge lebih merasa yakin pada opsi terakhir. Seorang agen memang pandai menyamar. "Tapi, kita tidak menemukan catatan apapun tentangnya." Serge sudah meminta seorang perwira untuk mencari data Summer dan ia tak menemukan fakta bahwa wanita itu seorang agen.
"Sudahlah, Serge. Tak usah kau pikirkan. Sekarang waktunya kita ke target berikutnya. Aku tak bisa membiarkan mereka hidup lama saat ayahku sudah tewas karena mereka." Kurt tidak terlalu tertarik tentang Summer. Ia lebih tertarik untuk membunuh pembunuh ayahnya.
Hakim ketua, pria itu yang akan Kurt selesaikan selanjutnya tapi sebelum itu Kurt akan membuat sebuah kehebohan. Hakim ketua memiliki seorang anak laki-laki. Kurt akan bermain sejenak dengan anak laki-laki itu.
"Serge, pergi ke Villa milik hakim ketua. Letakan 2kg sabu-sabu di kamar Jammy. Hubungi polisi dan wartawan. Buat negara ini gempar karena kepemilikan 2kg sabu oleh anak hakim ketua. Dan ya, suntikan narkoba ke tubuh Jammy. Hakim ketua ikut andil dalam kematian ayahku dia harus merasakan kehilangan sesuatu yang berharga." Kurt tak mau langsung menyerang Hakim ketua. Ia akan buat pria itu kehilangan anaknya barulah ia akan menyelesaikan pria itu.
"Akan segera aku laksanakan." Untuk bagian ini hanya Serge yang ambil bagian sementara Kurt. Dia akan memikirkan rencana kematian si hakim ketua. Kurt tak akan membuat