Bab 9 Kejadian Aneh
Bab 9 Kejadian Aneh
Setelah kejadian tadi, Killian jadi membatalkan niatnya untuk makan malam bersama dengan Maudy. Ia tidak ingin melihat istrinya itu ketakutan. Ia membantu Maudy masuk ke dalam mobil. Tubuh Maudy masih bergetar, membuat Killian mengeratkan genggamannya di bahu sang istri itu.
Killian sadar kalau ini akan berimbas kepada Maudy, pekerjaan yang akan dia lakoni itu bukan pekerjaan biasa yang bisa dilakukan oleh Banyak orang.
Maudy dan Killian sudah berada di dalam mobil mereka. Julian menghidupkan mobil tanpa banyak bicara, lalu melajukannya dan meninggalkan restoran tersebut. Beberapa menit kemudian mereka telah tiba di rumah.
Hanya dalam waktu lima belas menit dari restoran ke rumah mereka. Lagi pula jalan begitu sehingga membuat mereka begitu cepat tiba di rumah.
Maudy keluar lebih dulu dan ingin masuk ke dalam rumah. Namun, di depan pintu ada sesuatu yang mengagetkan dan membuat Maudy sedikit berteriak.
"A--apa ini?" tanya wanita itu sedikit panik. Ia melihat bingkisan itu bersimbah darah. Dan diletakkan di depan pintu rumah mereka.
Mendengar teriakan sang istri, Killian segera keluar dari dalam mobil dan menyumpahi istrinya itu.
"Ada apa. Kenapa berteriak seperti itu?" Tanya Kilian yang sudah berada di samping Maudy. Ya takut istrinya itu masih syok makanya dia panik.
"I--tu anu.. di depan pintu," Maudy sangat cukup mengatakan apa yang dia katakan kepada Killian, yang dia lakukan hanya menutup mata lalu menunjuk ke arah dimana pintu terletak.
Killian mengikuti arah tangan yang ditunjuk oleh Maudy. Lalu matanya turun kebawah dan melihat apa yang dimaksud oleh Maudy istrinya.
Sebuah bingkisan hitam aneh yang berlumur darah. Pantasan saja Maudy ketakutan.
"Tidak bisa dibiarkan, aku akan segera menelepon polisi. Aku ingin tahu siapa dalang di balik ini semua," kata Maudy sambil mengeluarkan ponselnya yang berada di saku belakang celananya.
"Jangan. Jangan laporin dulu. Lebih baik kamu masuk ke dalam rumah lalu melihat sekelilingnya. Aku akan melihat di luar dan menjaga kamu dari sini."
"Tapi--"
"Sudah ya, kamu yang tenang. Aku akan menjamin keamanan kamu di sini. Dan tidak akan aku biarkan seorang pun melukai kamu. Aku janji itu,"
Maudy merasa yakin dengan apa yang diucapkan oleh suaminya itu. Maka ia memutuskan masuk ke dalam rumah dan melihat sekeliling rumah tersebut. Sepertinya orang yang mencurigakan itu tidak masuk ke dalam rumah. Tidak ada tanda-tanda sedikitpun bahwa orang tersebut masuk ke dalam rumah mereka.
Maudy pun segera ke dapur dan mengambil korek api yang diletakkan di sana. bingkisan itu harus dimusnahkan agar tidak menimbulkan keresahan tersendiri baginya. Makasih telah mengambil korek api ia segera menuju ke depan dan menemui Killian yang masih berada dan berdiri di sana.
Maudy memeriksa paket itu lalu setelah mendapati hal yang tidak penting dia langsung membakarnya dan membumihanguskan nya di depan Killian. Suaminya itu membiarkan mau dia melakukan itu dan tidak berkata apa-apa.
Setelah memusnahkan bingkisan aneh tadi mereka berdua masuk ke dalam rumah. Maudy duduk di di sofa sambil memegangi kepalanya yang sedikit pusing. Sepertinya dia masih syok dengan kejadian-kejadian yang baru-baru ini terjadi. Ada apa ini sebenarnya?
Pilihan dari arah dapur membawa segelas air putih lalu menyerahkannya kepada Maudy istrinya. "Minum dulu biar tenang," kata kalian menyodorkan gelas itu kepada Maudy.
Maudy menerima gelas yang berisi air putih itu lalu meneguknya hingga habis setengah. ia meletakkan gelasnya di atas meja lalu menatap ke arah Killian suaminya.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari aku?" tanya Maudy mengintrogasi suaminya itu.
"Aku tidak menyembunyikan apapun dari kamu Maudy. Sedikit pun aku tidak pernah menyembunyikan apapun dari kamu," jawab Killian.
"Aku tidak yakin. tidak mungkin ini semua terjadi begitu saja kalau kamu tidak menyembunyikan sesuatu dari aku. Sebenarnya kamu itu siapa sih kenapa semenjak aku menikah dengan kamu banyak sekali kejadian aneh yang aku alami. Apa jangan-jangan---"
"Aku merasa keanehan yang terjadi selama ini itu penyebabnya semua adalah kamu. Kamu menyebabkan semua ini terjadi Killian. Selama aku hidup tidak pernah terjadi pendarahan seperti ini," kata Maudy penuh dengan emosi.
"Itu semua hanya pemikiran kamu saja. Bisa saja orang-orang di sini melakukan tindakan hal yang boleh seperti tadi. Atau mungkin orang yang sedang iseng ingin mengerjai kita. Bisa saja kan?" Killian sedikit berkilah untuk membuat istrinya itu tenang.
"Cih, tidak mungkin orang melakukan itu. Anak-anak beli di sini pun tidak banyak, bahkan selama aku tinggal di sini mereka selalu ramah dan tidak mungkin menjahili kita. Buang semua peserta aktif kamu bahwa yang melakukan ini semua adalah orang di sekitar sini,"
"Aku merasa yakin kau tahu sesuatu tentang ini semua. Kamu menyembunyikan sesuatu dari aku dan kamu tidak mau menjelaskan itu ke aku. Jika kamu menganggap aku sebagai istrimu maka aku minta kau sekarang menjelaskannya kepadaku."
"Semua baik-baik saja Maudy, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. kau tidak usah terlalu takut untuk usah terlalu memikirkan apapun yang terjadi saat ini. Aku akan jamin kau akan aman selama bersamaku."
Maudy sedikit marah.
"Apa kau pikir kata-kata mu itu bisa menjamin hidupku? Hah. Tidak kan. Justru kalau dari sini penyebab masalah semua ini Killian. Kau penyebab masalah di dalam hidupku,"
Killian diam.
"Semenjak kau hadir dan semenjak kau ada banyak masalah yang aku hadapi yang tidak engkau ketahui. Apa kau pernah sadar itu. Atau apa pernah kau mengetahui hal itu? Aku pikir menikah denganmu adalah pilihan yang tepat tetapi ternyata aku salah. Aku menikahi seseorang yang tidak sama sekali aku kenali."
"Menikah itu bukanlah kepentingan diri sendiri. melainkan dua insan yang harus saling berbagi dengan perasaan susah ataupun senang. Dalam keadaan sulit atau ataupun tidak. Kau tetap harus memberitahuku karena aku ini adalah istrimu. Tapi apa yang aku dapat, kau menyembunyikan semuanya dari aku dan tidak mau jujur denganku. Apa itu yang kau sebut pernikahan? Atau hanya menganggap pernikahan ini hanya main-main saja?"
"T-ti-dak, aku tidak menganggap semua ya seperti itu,"
"Tapi kenapa kau suka menceritakan itu semua kepada ku? Kenapa kamu menginginkan sesuatu dariku?" tanya Maudy penuh dengan penekanan.
"Aku akan jelasin semuanya ketika kau akan siap nanti."
"Aku tidak perlu penjelasanmu. Aku tidak butuh itu semua. Aku akan pergi sekarang dan jangan mencariku," pertengkaran tadi menyebabkan Maudy pergi dari rumah meninggalkan Killian. Sepertinya hati gadis itu masih sedikit yang emosi membuat dia butuh waktu untuk sendiri.
Bersambung